Email: nisrina_sanis21@yahoo.com
Profesi perawat adalah profesi yang sangat mulia. Profesi ini memandang
manusia secara utuh dan tidak memisahkan setiap komponennya. Dalam merawat
klien pun perawat sangat menjungjung tinggi etika dan moral. Hal tersebut
merupakan bagian terpenting sebagi perawat.
Etika dan moral merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya
saling melengkapi satu dengan lainnya. Hal ini merupakan petunjuk bagaimana cara
berhubungan dengan individu. Perilaku, tidakan dan juga pengambilan keputusan
haruslah berlandaskan nilai etika dan moral. Tanpa didsari hal ini apa yang kita
lakukan tidaklah bernilai baik dan benar.
Prinsip moral dalam menyelesaiakan dilema etik keperawatan:
Prinsip yang pertama adalah autonomi, dimana autonomi ini merujuk pada hak
seseorang atau pasien untuk menentukan pilihannya sendiri. Contoh implementasi
dari prinsip autonomi adalah perawat tidak ikut campur dalam keputusan yang akan
pasien ambil dan perawat melakukan informed concent sebelum melakukan
prosedur tertentu.
Prinsip selanjutnya adalah nonmaleficence, kewajiban untuk tidak menyakiti
atau membahayakan, termasuk didalamnya membuat pasien berada dalam kondisi
membahayakan, menambah risiko yang membahayakan, dan melakukan sesuatu
yang menyakiti atau merugikan pasien.
Prinsip yang ketiga adalah beneficence, yang memiliki arti melakukan kebaikan
atau sesuatu yang beranfaat. Perawat harus melakukan semua tindakan atau
intervensi dengan manfaat yang lebih besar daripada kerugiannya.
Selanjutnya adalah justice atau dapat juga disebut fairness. Perawat terkadang
berada pada situasi dan kondisi dimana prinsip keadilannya harus berjalan. Perawat
harus dapat adil kepada setiap pasiennya dalam segala hal.
Fidelity, berarti perjanjian dan persetujuan yang dapat dipercaya. Perawat harus
berpegang teguh pada janji yang ia buat, dan jangan pernah menjanjikan sesuatu
hal yang belum tentu dapat terjadi. Dengan adanya kepercayaan, hubungan antara
perawat dengan pasien atau kliennya dapat terjalin dengan baik dan membantu
mempermudah proses penyembuhan pasien atau klien tersebut.
4. Sifat konkrit.
Konsep tentang sifat konkrit berhubungan dengan pengertian yang saling
menguntungkan dan akurat tentang perbendaharaan kata yang digunakan oleh
pasien, terutama dalam menggambarkan emosinya.Misal : Kata ‘sedih’ dan
‘senang’ bersifat subjektif. Perawat perlu memperjelas arti kata itu secara
perseorangan dengan si pasien untuk dapat menangkap isi pembicaraan.
5. Kesegeraan.
Sifat segera mengacu pada situasi yang sedang terjadi, bukan pada masa
lalu atau masa datang.Misal : ketika pasien mengungkapkan perasaan tentang
pemeriksaan terakhir, kita perlu menanggapinya tentang hasil pemeriksaan saat
itu, bukan pada perasaannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
6. Konfrontasi.
Konfrontasi berarti perlawanan/pertentangan terhadap suatu
hal.Terkadang orang membuat generalisasi tentang kejadian, orang, dan
perasaan.Untuk membantu pasien, mungkin kita perlu meng-konfrontasi
mereka, mengajak mereka untuk menemukan kebenaran.Misal : Kasus dimana
lansia yang sakit dibawa ke RS, beliau berpendapat bahwa RS adalah tempat
dimana orang meninggal dan bukan untuk membaik. Untuk meningkatkan
motivasi pasien, perawat memberikan ke-optimisan pada pasien bahwa mereka
akan sembuh.
Penerapan etika dan moral dalam relasi perawat dan pasien sangatlah
penting. Kedua prinsip ini sangat fundamental sekali bagi sebuah profesi. Dengan
penerapan etika dan moral yang tepat dalam relasi perawat pasien, hal tersebut akan
berdampak sangat baik bagi komunikasi perawat dengan pasien. Caring
merupakan suatu sikap moral. Melalui caring terhadap sesame manusia, harga diri
manusia dilindungi, didukung dan dijaga. (Patricia, A., Potter., Perry, A., 2009).
Etika keperawatan bersifat unik sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan
hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis. Etika keperawatan
menenmpatkan caring sebagi fokus dalam membuat keputusan.
TUGAS 2
1. Apa pemikiran saudara terhadap kasus ini. Gunakan rujukan sebagai salah
suatu profesi terkait teknologi informasi. Cari informasi penggunaan
handphone di berbagai Negara dan sertakan sumbernyadari rumah sakit apa
dan dari Negara mana?
2. Apa usulan saudara menanggapi kasus ini dan deskripsikan dalam bentuk
narasi sekitar 1000 kata.
Berman, A., Snyder S., Frandsen, G. (2016). Kozier & Erbs Fundamental of
Nursing Concept, Process and Practice (10th ed). New Jersey: Pearson.
Patricia, A., Potter., Perry, A., G. (Ed.). (2009). Potter & Perry Fundamentals of
Nursing Vol. 1.pdf (7th ed.). Singapore: Elsevier.