Anda di halaman 1dari 9

Nisrina Ulfah (NPM 1906428455) Mahasiswa S1 Ekstensi 2019 FIK-UI.

Email: nisrina_sanis21@yahoo.com

Abstrak

Berita meninggalnya petugas medis bernama Patra Marinna Jauhari atau Mantri Patra yang wafat
dalam tugas begitu menggugah hati. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki
peran aktif dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan UU
No. 36 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa “Tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”. Dari latar belakang tersebut penulis akan
membahas tentang pentingnya peran perawat dan nilai-nilai profesionalisme dalam keperawatan.
Tujuan penulisan ini adalah untuk meningkatkan citra perawat yang positif di masyarakat dan
memberikan informasi bagi pembaca khususnya tenaga keperawatan tentang pentingnya
menanamkan nilai-nilai profesionalisme di dalam diri seorang perawat.

Kata kunci: peran perawat, nilai-nilai profesionalisme, profesionalisme keperawatan

Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu sesuai dengan status sosialnya.
Peran menggambarkan otoritas seseorang yang diatur dalam sebuah aturan yang jelas. Sebagai
tenaga kesehatan, perawat memiliki sejumlah peran di dalam menjalankan tugasnya sesuai
dengan hak dan kewenangannya. Peran utama dari perawat adalah sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti :

1. Pelaksana layanan keperawatan (care provider)


Perawat memberikan layanan berupa asuhan keperawatan secara langsung kepada klien
baik individu, keluarga maupun komunitas sesuai dengan kewenangannya. Dalam
perannya sebagai care provider, perawat bertugas untuk :
a. Memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien
b. Melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan
seimbang
c. Memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya
d. Berusaha mengembalikan kesehatan klien
2. Pengelola (Manager)
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola layanan keperawatan
disemua tatanan layanan kesehatan baik dirumah sakit, puskesmas dan sebagainya
maupun tatanan pendidikan yang berada dalam tanggung jawabnya sesuai dengan konsep
manajemen keperawatan. Dalam fungsi perawat sebagai manager berarti perawat
melakukan fungsi manajemen keperawtan yaitu planning, organizing, actuating, staffing,
directing dan controlling.
a. Perencana (planning).
Seorang manajer keperawatan harus mampu menetapkan pekerjaan yang akan
dilaksanaka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi perencana
meliputi, mengenali masalah, menetapkan dan mengkhususkan tujuan jangka
panjang dan jangka pendek, mengembangkan tujuan dan terakhir menguraikan
bagaimana tujuan dan sasaran tersebut dapat dicapai.
b. Pengorganisasian (Organizing).
Fungsi ini meliputi proses mengatur dan mengalokasikan suatu pekerjaan,
wewenang serta sumber daya keperawatan sehingga tujuan keperawatan dapat
tercapai
c. Gerak aksi (actuating)
Mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer keperawatan untuk
mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan dalam unsur
perencanaan dan pengorganisasian agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
d. Pengelolaan staf (staffing)
Mencakup memperoleh, menempatkan dan mempertahankan anggota atau staf
pada posisi yang dibutuhkan dalam pekerjaan keperawatan.
e. Pengarahan (directing)
Mencakup mampu memberikan arahan kepada staf sehingga mereka menjadi
perawat yang berpengetahuan dan mampu bekerja secara efektif guna mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
f. Pengendali (controlling)
Mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan
oleh staf telah berjalan dengan baik.

3. Pendidik dalam keperawatan (educator)


Perawat berperan mendidik individu, keluarga dan masyarakat serta tenaga keperawatan
dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat bertugas untuk memberikan pendidikan kesehatan
kepada klien sebagai upaya menciptakan perilaku individu atau masyarakat yang
kondusif bagi kesehatan. Untuk dapat melaksanakan perannya sebagai pendidik, ada
beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang perawat antara lain wawasan ilmu
pengetahuan yang luas, kemampuan berkomunikasi, pemahaman psikologis dan
kemampuan menjadi model atau contoh dalam perilaku profesional.

4. Peneliti (researcher)
Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta
memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan
pendidikan keperawatan (Asmadi, 2008).

Nilai adalah suatu keyakinan atau sikap abadi tentang seseorang, objek, gagasan, atapun tindakan
(Potter & Perry 2017).

Nilai-nilai di keperawatan sangat penting dalam pengambilan keputusan dan tindakan seorang
perawat. Nilai-nilai profesionalisme keperawatan disini sering kali diterapkan oleh seorang
perawat kepada pasiennya. Disini terdapat 7 nilai-nilai keperawatan bedasarkan The Public
Relation Society Of America diantaranya :

1. Altruisme
Altruisme adalah kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. Sikap Altruisme ini
biasanya diterapkan oleh seorang perawat untuk kesejahteraan pasien, perawat lain, dan
penyedia layanan kesehatan lain (Berman, Snyder, et al, 2015).
Altruisme bisa diterapkan jika di dalamnya terdapat beberapa komponen seperti sikap
berempati, bersikap sukarela dan adanya rasa ingin membantu kepada orang lain (Garliah
& Wulandari, 2003).

Sikap Altruisme ini dapat kita terapkan sebagai perawat kepada pasien contohnya dalam
praktik professional yang diwujudkan perawat Patra dengan pemberian perhatian dan
advokasi perawat terhadap kebutuhan dan kesejahteraan klien. Wujud dari altruisme
yakni dikesampingkannya kebutuhan sendiri guna mendahulukan kebutuhan klien yang
lebih penting. Dalam kasus ini, jelas dalam tugasnya menjadi seorang perawat di
Pedalaman Udik Simo Kampung Oya, Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wombana,
Papua Barat, Patra telah menerapkan sikap alturisme di dalam tugas mulianya, Patra
berempati, bersikap sukarela dan adanya rasa ingin membantu masyarakat pedalaman
yang membutuhkannya.

2. Autonomi
Autonomi adalah hak individu untuk menentukan nasibnya sendiri. Dalam praktiknya,
ketika perawat memberikan kebebasan kepada pasien untuk menentukan perawatan
kesehatannya sendiri (Berman, Snyder, et al, 2015).

Di dalam sikap autonomi terdapat komponen komponen seperti keyakinan, harapan,


kemandirian, keterbukaan, dan disiplin diri. Sebagai seorang perawat, Patra mampu
menerapkan sikap autonomi yaitu seperti bersikap terbuka kepada semua warga di desa
tersebut.

Perawat yang menerapkan nilai ini menunjukkan sikap menghargai hak klien dalam
pembuatan keputusan terkait kesehatan klien. Dengan penuh kesadaran perawat
menyusun dan memutuskan tindakan melalui pertimbangan-pertimbangan yang tepat.

3. Human Dignity
Rasa hormat terhadap nilai dan keunikan masing-masing individu dan populasi (Berman,
Snyder, et al, 2015). Menghargai martabat manusia adalah salah satunya dengan menjaga
rahasianya, seperti seorang perawat menjaga rahasia penyakit klien.
Perawat menghormati martabat manusia dengan segala nilai dan keunikan yang dimiliki
individu dan kelompok. Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya,
meletakkan klien pada posisi seorang manusia yang memiliki hak-hak untuk dihormati
sebagai seorang manusia. Sebagai contoh, Patra mampu menghormati keunikan yang
dimiliki masyarakat di desa pedalaman tersebut dengan tetap berjaga selama masa
pengabdianya walaupun desa tersebut sangat jauh dari peradaban kota, tidak ada
komunikasi, bahkan jalur darat yang harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 5hari
namun beliau tidak ada niat untuk meninggalkan Kampung Oya demi menjalankan tugas
untuk membantu masyarakat di kampung tersebut.

4. Integritas
Integritas yaitu bergerak atau mengambil tindakan sesuai dengan kode etik yang berlaku,
Integritas tercemin dalam praktik perawat, perawat bertindak jujur dan melakukan tindak
keperawatan bedasarkan kerangka etis yang berlaku dalam profesinya (Berman, Snyder,
et al, 2015).

Integritas yang diwujudkan dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan kode etik dan
standar praktik. Refleksi yang muncul dari nilai integritas dalam praktik profesional
perawat ialah kejujuran yang ditunjukkan perawat dalam sikapnya, serta diterapkannya
kode etik dalam pemberian pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien

5. Adil
Bertindak sesuai dengan perlakuan yang adil, terlepas dari status ekonomi, ras, etnis,
usia, kewarganegaraan, kecacatan, atapun orientasi seksual (Berman, Snyder, et al, 2015).
Menjaga setiap prinsip-prinsip etik dan legal, kegiatan yang bisa berhubungan dengan
keadilan seorang perawat diantaranya adalah
a. Bertindak sebagai advocate klien
b. Mengalokasikan sumber-sumber daya yang ada secara adil
c. Melaporkan tindakan yang tidak kompeten, tidak etis, dan tidak legal
secara obyektif dan bedasarkan fakta (Huston, 2000).
Keadilan sosial yang ditunjukkan dengan menjunjung tinggi prinsip moral, prinsip legal,
dan prinsip kemanusiaan sepanjang melaksanakan tugas sebagai perawat. Nilai ini
menghantarkan perawat Patra untuk tidak membeda-bedakan pelayanan keperawatan
yang diberikannya kepada para kliennya di Kampung Oya desa yang berada jauh di
pedalaman Papua Barat. Perawat Patra tidak membedakan klien berdasarkan ras, suku,
budaya, negara, warna kulit, agama, maupun sekte kelompok yang lainnya. Perawat
memandang bahwa seluruh klien adalah manusia, sehingga kesemuanya memiliki hak
yang sama untuk dipenuhi kebutuhan perawatannya.

6. Aesthetics
Aesthetics adalah kualitas objek, kejadian, manusia yang mengarah kepada pemberian
kepuasan dengan perilaku ataupun sikap yang ditunjukan dengan adanya apresiasi,
kreativitas, imaginasi, dan sensitifitas (Huston, 2000).

Dalam artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Mantri Patra,
Meninggal dalam Kesendirian Saat Bertugas di Pedalaman Papua ini. Bagi Waropen
(Kepala Puskesmas Naikare), Patra adalah pahlawan kemanusiaan. Dia rela
mendedikasikan hidupnya untuk kebaikan masyarakat di pedalaman Naikere tanpa
banyak mengeluh dan menuntut. Tindakan mulia yang justru selalu dihindari banyak
petugas medis lain. Patra adalah pahlawan bagi masyarakat di pedalaman Mairasi (nama
suku di pedalaman Naikere) kata Tomas Waropen.

Tokoh pemekaran Teluk Wondama, Hendrik Mambor, juga turut menyampaikan rasa
duka mendalam atas kepergian almarhum. Melalui pernyataannya yang di kutip dari akun
Facebook-nya, mantan Kepala Bappeda Wondama ini memberikan penghargaan dan rasa
terima kasih yang tinggi atas pengabdian Patra selama hidup.

Mewakili Lembaga Masyarakat Adat Teluk Wondama dan seluruh pejuang pemekaran
Kabupaten Teluk Wondama, kami hanya bisa mengucapkan penghargaan atas dedikasimu
dan jerih lelahmu bagi masyarakat, khususnya masyarakat di pedalaman Udik Simo
Kampung Oya. Kami tidak mampu membalas jasa baikmu, tulis Mambor.
Dari beberapa pernyataan tersebut, jelaslah Patra sangat membuat kesan yang baik di
masyarakat dalam tugasnya melayani kesehatan masyarakat Kampung Oya.

7. Kebenaran
Sebagai seorang perawat kita harus senantiasa bertindak jujur sesuai dengan fakta dan
realitanya, selalu bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang benar. Penerapan
nilai kebenaran ini harus diterapkan oleh perawat.

Kesimpulan :

Tenaga kesehatan khususnya perawat memiliki faktor penting dalam pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh institusi kesehatan serta peningkatan status kesehatan masyarakat sekitarnya.
Perawat merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan dan mempunyai peran strategis
bersama dengan tenaga kesehatan lainnya dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Oleh
karena itu dibutuhkan perawat yang professional, kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan
sebaran yang baik agar dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal.

Sebagai perawat pelaksana yang memberikan layanan berupa asuhan keperawatan secara
langsung kepada klien baik individu, keluarga maupun komunitas sesuai dengan kewenangannya
Patra diwajibkan bertugas di daerah pedalaman selama tiga bulan di di daerah terisolir, yaitu di
Pedalaman Udik Simo Kampung Oya, Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wombana, Papua Barat.

Meninggalnya petugas medis bernama Patra Marinna Jauhari yang wafat dalam tugasnya. Ia
wafat dalam tugas pada 18 Juni 2019 lalu karena helikopter yang terlambat datang
menjemputnya ketika ia sedang sakit., dari berita tersebut bisa menjadi contoh bahwa dalam
masa tugasnya Patra telah menjalankan peran dan tugasnya sebagai seorang perawat pelaksana
dan telah menjalankan nilai-nilai profesionalisme sebagai perawat dengan peduli kesejahteraan
kesehatan masyarakat pedalaman di Papua Barat, Patra diterima dengan baik dan membuat kesan
yang baik di masyarakat Kampung Oya, Papua Barat.

Sangat di sayangkan, berita meninggalnya Patra dalam tugasnya tersebut membuat kisah pilu
seorang perawat dalam tugasnya, menurut saya kurangnya dukungan dari pemerintah atau dinas
terkait yang telah mengirimkan ia ke daerah tersebut sampai akhirnya ia harus merengut nyawa
dalam kesendirian tanpa adanya keluarga yang mendampingi sangat memilukan. Tomas
Waropen, Kepala Puskesmas Naikere, menyatakan nyawa Patra mungkin bisa tertolong jika
pihak Dinas Kesehatan maupun instansi terkait lain cepat merespons laporannya terkait kondisi
Patra dan meminta segera dikirim helikopter. "Kami sudah rapat sampai tiga kali dengan Dinas
Kesehatan, Kesra, dan Pak Sekda, tapi tetap tidak ada jalan. Sampai akhimya dia sudah
meninggal, baru helicopter bisa naik”, ujar Waropen. Semoga dengan adanya kejadian ini, pihak
yang terkait mampu berbenah diri dan meningkatkan lagi dan memperbaiki sitem sehingga tidak
ada lagi kejadian yang membuat petugas kesehatan meninggal dengan memilukan seperti ini.

Daftar Pustaka
Berman et all (2015). Fundamental of Nursing : Concepts, Process, and Practice 9th . United
State of America : Pearson
Rachmawati. (2019). Kisah Mantri Patra, Meninggal dalam Kesendirian Saat Bertugas di
Pedalaman Papua. Di akses dari https://regional.kompas.com/read/2019/06/24/09490581/kisah-
mantri-patra-meninggal-dalam-kesendirian-saat-bertugas-di-pedalaman?page=1
Wulandari, G., Widiyanto, G., Widyastuti, P. 2002. Perawat Sebagai Pendidik. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai