Anda di halaman 1dari 8

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Definisi peran dan fungsi :


a. Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seorang terhadap orang lain dalam
hal ini perawat untuk:memberikan asuhan keperawatan, melakukan pembelaan ada
klien, sebagai pendidik tenaga perawatdan masyarakat coordinator dalam pelayanan
pasien. Kolaborator dalam membina kerjasama dengan profesi lain dan sejawat,
konsultan pada tenaga kerja dan pasien, pembaharu sistem, metodologi dan sikap.
(peran erawat, CHS, 1989).
b. Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain.
B. Peran perawat komunitas :
a. Peran sebagai Pemberi asuhan
Seluruh kegiatan upaya pelayanan upaya masyarakat dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kesehatan melaui kerjasama denagn tim kesehatan lainnya
sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan. (Nasrul Effendi,
1998:23).
b. Peran sebagai pendidik
Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarkat baik dirumah, puskesmas dan di masyarakat dilakukan
secara terorganisir dalam ranka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan-perubahan perialku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat
kesehatan yang optimal.
c. Peran sebagai pengelola
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengeloa berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang di emban kepadanya.
d. Peran sebagai Konselor
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi, pada
akhirnya dapat membanu jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang meraka hadapi.
e. Peran sebagai advokator
Kaitan dengan legal aspek bukan pemberi layanan hukum misalnya: kerusakan
lingkungan, dampak terhadap kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan
oleh masyarakat
f. Peran sebagai kolaborasi/koordinator
g. Peran sebagai fasilitator
h. Peran manejerial
Manajemen berarti : suatu proses yang merupakan kegiatan-kegiatan yang
sistematik, manajemen adalah alat dari administrasi untuk mencapai tujuan. Tugas-
tugas manejer adala sebagai:
- Pengambil keputusan
- Pemikul tanggung jawab
- Mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan
- Pemikir konseptual
- Bekerjasama dengan dan melalui orang lain
- Mediator, politikus dan diploma.
i. Peran sebagai peneliti
Melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang dapat
berpengaruh pada penurunan kesehatan bahkan mengancam kesehatan,
selanjutnya penelitian dilaksanakan dalam kaitannya menemukan faktor yang
menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan
penelitian dan hasil dari penelitian di aplikasikan dalam praktek keperawatan.
C. Fungsi perawat komunitas
Fungsi perawat dalam melaksanakan tugasnya adalah antara lain: fungsi independen,
fungsi dependen, dan fungsi interdependen.
1. Fungsi Independent
Yaitu fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri, tidak
tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya.
2. Fungsi Dependent
Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim
kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi, radiologi dan lainya).
3. Fungsi Interdependent
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalm
keperawatan maupun kesehatan.
D. Perbedaan peran dan fungsi perawat vokasional dan perawat profesional dalam
keprawatan komunitas.
Ada dua kategori tenaga keperawatan menurut RUU Praktik Keperawatan, yaitu
perawat vokasional dan perawat profesional. Perawat vokasional adalah seseorang yang
telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dan lulusan Program
Diploma 3 Keperawatan. Perawat profesional adalah seseorang yang lulus dari
pendidikan tinggi keperawatan dan terakreditasi, terdiri dari ners generalis, ners spesialis
dan ners konsultan.

Dalam penulisan makalah kami kali ini, kami akan membahas tentang level
pendidikan keperawatan vokasional. Suatu masalah bagi sistem kesehatan di Indonesia
jika kita mengetahui bahwa perawat Indonesia sebagian besar adalah perawat vokasional,
dan sedikit sekali perawat professional. Karena perkembangan dunia telah mencapai
kemajuan diberbagai bidang, baik itu kesehatan dan dunia keperawatan khususnya. Dan
tertinggalah terus bangsa Indonesia jika tidak memperhatikan dan mengikuti kemajuan-
kemajuan negara-negara yang telah maju lebih dahulu. Oleh karena itu kita perlu
mengetahui tentang perawat vokasional itu sendiri. Dan kemudian kita sebagai perawat
perlu mengembangkan ilmu keperawatan kita sebagai perawat professional bukan
perawat vokasional demi kemajuan kesehatan bangsa Indonesia.

A. Perawat Vokasional

Perawat vokasional adalah seseorang yang telah lulus pendidikan Diploma III
Keperawatan dan Sekolah Perawat Kesehatan yang terakreditasi dan diakui oleh pejabat yang
berwenang Perawat vokasional sangat bebrbeda dengan perawat profesional. Dalam
pekerjaannya, perawat profesional ini banyak menyalurkan ketrampilannya kepada klien/pasien.
Mereka sering melakukan praktik langsung kepada klien/pasien, sedangkan teori yang didapat itu
sedikit, tidak terlalu menjiwai teorinya. Mereka hanya mengerti bagaimana cara melakukannya,
dan juga mereka melakukannya setelah mendapat perintah dari atasannya bukan karena inisiatif
sendiri. Seorang perawat vokasional juga melaksanakan berbagai kegiatan terkait pemberian
asuhan, pendidik, komunikator asuhan keperawatan (AsKep) dan bekerja di bawah supevisi Ners
Generalis.

Peran Perawat Vokasional

Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan
keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan informasi tentang klien yang
dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang memungkinkan. Seorang
klien tergantung pada pemberi perawatan untuk mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk
memastikan mutu terbaik dari perawatan.

Selain itu perawat merupakan media komunikasi klien, peran perawat sebagai
komunikator sangatlah urgent. Pada perawat vokasional terdapat peran sebagai pendidik dalam
pemberian asuhan keperawatan, namun hal ini masih berada dalam bimbingan ners generalis.
Sebagai perawat, perawat vokasional pun memiliki peran sabagai anggota riset keperawatan.
Oleh karena itu peran-peran perawat yang kompleks ini perlu dilakukan dengan sebaik mungkin
agar terciptanya dunia kesehatan yang berkompeten. Tetapi hal tersebut tidak mungkin dilakukan
oleh perawat vokasional karena tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan vokasional
sangatlah sedikt dan perannya dalam dunia kesehatan hanya pada karatif saja, tidak sampai
memenuhi semua peran yang harus dilakukannya.
Fungsi Perawat Vokasional

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Dalam proses keperawatan pelaksanaan asuhan merupakan tugas semua perawat, baik itu
perawat professional maupun perawat vokasional. Dan dalam pemberian asuhan ini perlu adanya
pendokumentasian. Pendokumentasian sangat penting dalam perawatan kesehatan saat ini.
Edelstein (1990) mendefinisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang ditulis atau dicetak
yang dipercaya sebagai data untuk disahkan orang. Rekam medis haruslah menggambarkan
secara komprehensif dari status kesehatan dan kebutuhan klien, boleh dikatakan seluruh tindakan
yang diberikan untuk perawatan klien. Pendokumentasian yang baik harus menggambarkan tidak
hanya kualitas dari perawatan tetapi juga data dari setiap pertanggung jawaban anggota tim
kesehatan lain dalam pemberian perawatan.

Dokumentasi keperawatan adalah informasi tertulis tentang status dan perkembangan kondisi
kesehatan pasien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
(Fischbach, 1991).

Beberapa jenis catatan digunakan sebagai alat komunikasi untuk menginformasikan keadaan
klien. Meskipun setiap perusahaan menggunakan format yang berbeda, seluruh catatan
mengandung informasi yang mendasar, yaitu:

1. Identifikasi klien dan data demografis


2. Informed Consent untuk tindakan
3. Riwayat keperawatan
4. Diagnosa atau masalah keperawatan
5. Rencana keperawatan (Nursing Care Plan)
6. Catatan tindakan keperawatan dan evaluasi
7. Riwayat medis
8. Diagnosa medis
9. Pesanan terapi
10. Catatan perkembangan medis dan kesehatan
11. Laporan pengkajian fisik
12. Laporan diagnostik studi
13. Rangkuman prosedur operasi
14. Rencana pulang dan rangkuman

Memberikan pendidikan kesehatan (di bawah supervisi Ners Generalis) dalam pemberian askep
Peran yang harus dilakukan merupakan fungsi dari perawat itu sendiri. Pendidikan tentang
kesehatan harus diberikan oleh perawat vokasional dan harus di bawah pengawasan atau
bimbingan supervise Ners Generalis.

Memberikan informasi tentang perkembangan kesehatan pasien kepada atasannya

Dalam praktik asuhan keperawatan, evaluasi tentang perkembang klien harus sangat
diperhatikan. Oleh sebab itu fungsi perawat vokasional memberikan informasi kepada atasannya
tentang perkembangan kliennya.

Menjadi anggota pelaksana dalam riset keperawatan

Dalam hal ini perawat vokasional merupakan anggota pelaksana riset dan riset ini dilakukan
masih di bawah supervisi ners generalis. Karena peran yang dilakukan perawat vokasional
tidaklah terlalu kompleks dalam melakukan riset.

B. Perawat Profesional

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut
perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki
peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga
memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai
peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer
kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik

perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan


pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai
dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).

Peran Perawat

Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi perawat maupun
dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
1. Pemberi Asuhan Keperawatan

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali


kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan
klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi
asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu
yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan
perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.

2. Pembuat Keputusan Klinis

Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan perawatan
yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum
mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan
mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi
klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap
situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan
professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).

3. Pelindung dan Advokat Klien

Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan
efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat
sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan
imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi
hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila
dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk
memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui
cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan
klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan
keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga
dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-
baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri
dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

4. Manager Kasus

Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan
lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan
pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur
karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran
sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer
(Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab
asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit,
kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami
gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai
rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
6. Pemberi Kenyamanan

Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada
manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi
seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang
unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang
terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.

7. Komunikator

Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame perawat dan profesi
kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan
membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
Kualitas komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga
dan komunitas.

8. Penyuluh

Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan,
mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal
yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode
pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang
lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.

9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

10.Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.

11. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien tehadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

12. Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama,


perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
Fungsi Perawat

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan perannya, perawat akan
melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:

1. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan
kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan
kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi
diri.

2. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari
perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan
oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu
dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim
dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang
mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga
dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama
dengan perawat dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan.

Peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk
memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu
dan jangkauan pelayanan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai