Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN KOMUNITAS I

Peran Dan Fungsi Perawat Di Lingkungan Keluarga Dan Masyarakat

DOSEN PEMBIMBING:

Ns.NUR ISRIANI NAJAMUDDIN,S.KEP,.M.KEP

OLEH :

ISMI NUR AULIA S (P.18.008)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR


2020/2021
1. Apa fungsi dan peran perawat dilingkungan keluarga?
A. Pemberi Asuhan Keperawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan.
Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara
holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual
dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan
keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal.
Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat
memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan
yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian
dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.

B. Pembuat Keputusan Klinis


Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan.
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan
keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil
tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian
perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan
dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat
keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam
setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan
pemberi perawatan kesehatan professional lainnya.

C. Pelindung dan Advokat Klien


Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan
yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari
peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak
memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit
di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat
melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu
klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk
memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga
melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak
aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau
menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam
membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai
informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-
hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan
nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

D. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi
aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi
fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk
membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai
tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan
keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan
manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan
dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga
kesehatan lainnya.

E. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan
emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan
sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal
mungkin dengan keadaan tersebut.

F. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan
harus ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja,
maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali
memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan
dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya
perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan
memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.

G. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar
sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat
keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa
komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan
komunitas.

H. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan
data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti
aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang
dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat
menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya
keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
I. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.

J. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang
diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.

K. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan.

L. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
Fungsi Perawat

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi
diantaranya:

1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri
dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi
diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi
apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita
yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi
dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya,
seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama
dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,keluarga,atau


komunitas,perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan
filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap
pelaksanaan praktek keperawatan,dimana inti dari filsafat tersebyut adalah hak
dan martabat manusia. Karena itu,fokus dari etika keperawatan ditujukan
terhadap sifat manusia yang unik. Untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat diperlukan peraturan tentang hubungan antara perawat
dengan masyarakat,yaitu sebagai berikut :
1. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman
pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap
keperawatan individu,kelurga,dan masyarakat.
2. Perawat dalam melaksanakan pengabdian dibidang
keperawatan,memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya,adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
individu,keluarga,dan masyarakat.
3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,keluarga
dan masyarakat,senantiasa dilandasi rasa tulus,ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.
4. Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu,keluarga dan
masyarakat,khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai
bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2. Bagaimana fungsi dan Peran Perawat dilingkungan masyarakat?


Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan hidup bahkan
merupakan suatu cita-cita bagi sebagian orang. Namun, adapula orang
yang menjadi perawat karena suatu keterpaksaan atau kebetulan, bahkan
menjadikan profesi perawat sebagai alternatif terakhir dalam menentukan
pilihan hidupnya. Terlepas dari semua itu, perawat merupakan suatu
profesi yang mulia. Seorang perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga
dan merawat klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi apapun.
Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang
perawat, akan sangat berharga bagi nyawa orang lain. Seorang perawat
juga mengemban fungsi dan peran yang sangat penting dalam
memberikan asuhan keperawatan secara holistik kepada klien.
Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian membuka
pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Hal
ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mulai menyoroti kinerja
tenaga-tenaga kesehatan dan mengkritisi berbagai aspek yang terdapat
dalam pelayanan kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang semakin
meningkat, berpengaruh terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena
itu, citra seorang perawat kian menjadi sorotan. Hal ini tentu saja merupakan
tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan
profesionalisme selama memberikan pelayanan yang berkualitas agar citra
perawat senantiasa baik di mata masyarakat.
Menjadi seorang perawat ideal bukanlah suatu hal yang mudah,
apalagi untuk membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal ini
dikarenakan kebanyakan masyarakat telah didekatkan dengan citra perawat
yang identik dengan sombong, tidak ramah, genit, tidak pintar seperti dokter
dan sebagainya. Seperti itulah kira-kira citra perawat di mata masyarakat
yang banyak digambarkan di televisi melalui sinetron-sinetron tidak
mendidik. Untuk mengubah citra perawat seperti yang banyak digambarkan
masyarakat memang tidak mudah, tapi itu merupakan suatu keharusan bagi
semua perawat, terutama seorang perawat profesional. Seorang perawat
profesional seharusnya dapat menjadi sosok perawat ideal yang senantiasa
menjadi role model bagi perawat vokasional dalam memberikan asuhan
keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat profesional memiliki pendidikan
yang lebih tinggi sehingga ia lebih matang dari segi konsep, teori, dan
aplikasi. Namun, hal itu belum menjadi jaminan bagi perawat untuk dapat
menjadi perawat yang ideal karena begitu banyak aspek yang harus dimiliki
oleh seorang perawat ideal di mata masyarakat.
Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah kebanyakan
orang menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di
mata mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Namun, di balik
semua itu, pernyataan tersebut memiliki makna yang besar. Masyarakat
ternyata sangat mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti
lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan dan santun saat memberikan
asuhan keperawatan.
Untuk menjadi perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan
kompetensi yang baik dalam hal menjalankan peran dan fungsi sebagai
perawat. Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran
dan fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya ialah
pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan advokat klien,
manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh,
dan peran karier. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam
membangun citra perawat di masyarakat. Namun, disini saya akan
menekankan peran yang menurut saya paling penting dalam membangun
citra perawat ideal di mata masyarakat. Peran–peran tersebut diantaranya
ialah peran sebagai pemberi perawatan, peran sebagai pemberi kenyaman
dan peran sebagai komunikator.

Peran Perawat

1.      Care giver, sebagai pemberian asuhan keperawatan

2.      Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien

3.      Consellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien

4.      Educator, sebagai pendidik klien

5.   Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja
sama dengan tenaga kesehatan lain
6.      Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber-sumber
dan potensi klien.

7.      Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan


perubahan-perubahan.

8.      Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan


masalah klien. 

Anda mungkin juga menyukai