OLEH:
Febri Nirwana
NIM : P.18.004
DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Masyitah Wahab, S.Kep, M.Kes
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan limpahan rahmat sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah
pada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya hingga
akhir zaman.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna,
karena itulah kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-teman sangat saya
harapkan.
Penulis
Febri Nirwana
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A. Definisi........................................................................................................... 3
B. Etiologi........................................................................................................... 3
C. Patofisiologi................................................................................................... 5
D. Tanda Dan Gejala.......................................................................................... 6
E. Manifestasi Klinis.......................................................................................... 7
F. Diagnosa Keperawatan.................................................................................. 8
G. Intervenai....................................................................................................... 8
H. Perencanaan Tindakan Keperawatan (Starategi Pelaksanaan Komunikasi).. 10
A. Kesimpulan.................................................................................................... 13
B. Saran.............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan atau penghirupan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada
(Damaiyanti, 2012).Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi
atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai
contoh klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara
(Kusumawati & Hartono, 2012).
Dampak yang dirasakan oleh keluarga dengan adanya anggota keluarga mengalami
halusinasi adalah tingginya beban ekonomi, beban emosi keluarga, stress terhadap perilaku
pasien yang terganggu, gangguan dalam melaksanakan kegiatan rumah tangga sehari-hari dan
keterbatasan melakukan aktivitas. Beban sosial ekonomi diantaranya adalah gangguan dalam
hubungan keluarga , keterbatasan melakukan aktivitas sosial, pekerjaan, dan hobi , kesulitan
finansial, dan dampak negatif terhadap kesehatan fisik keluarga. Beban psikologis
menggambarkan reaksi psikologis seperti perasaan kehilangan, sedih, cemas dan malu
terhadap masyarakat sekitar, stressmenghadapi gangguan perilaku dan frustrasi akibat
perubahan pola interaksi dalam keluarga (Ngadiran, 2010).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1
7. Mampu memahami intervensi pada halusinasi
8. Mampu memahami perencanaantindakan keperawatan (strategi pelaksanaan
komunikasi) pada halusinasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori atau suatu objek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh panca indra. Halusinasi
merupakan suatu gejalagangguan jiwa yang seseorang mengalami perubahan sensori
persepsi, serta merupakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, perabaan dan penciuman.
Seseorang merasakan stimulus yangsebetulnya tidak ada. (Yusuf, Rizki & Hanik, 2015).
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi: merasakan sensasi PALSU, berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan dan penghirup.
Halusinasi adalah perubahan dalam jumlah atau stimulus yang datang disertai
gangguan respon yang kurang, berlebihan, atau distorsi terhadap stimulus tersebut (Nanda-1,
2012).
B. ETIOLOGI
a. Faktor Perkembangan
Seseorang yang merasa tidak terima di lingkungan sejak bayi akan membekas
di ingatannya sampai dewasa dan ia akan merasa di singkirkan, kesepian dan tidak
percaya pada lingkungannya.
c. Faktor Biokimia
Adanya stres yang berlebihan yang di alamioleh seseorang maka di dalam
tubuhnya akan di hasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia
sehingga menjadi ketidakseimbanganasetilkolin dan dopamine.
d. Faktor Psikologis
Tipe kepribadian yang lemah tidak bertanggung jawab akan mudah terjerumus
pada penyelah guna zat adaptif. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari
dari alam nyata menuju alam nyata.
3
e. Pola genetik dan Pola Asuh
Hasil studi menunjukan bahwa faktor keluarga menunjukanhubungan yang
sangatberpengaruh pada penyakit ini.
2. Faktor Presipitasi
Penyebab halusinasi dapat di lihat dari lima dimensi menurut (Yosep, 2011).
a. Dimensi Fisik
b. Dimensi Emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat di atasi
merupakan penyebab halusinasi itu terjadi. Isi dari halusinasi dapat berupa printah
memaksa dan menakutkan. Klien tidak sanggup lagi menentang perintah tersebut
sehingga dengan kondisi tersebut klien berbuat sesuatu terhadap ketakutan
tersebut.
c. Dimensi Intelektual
d. Dimensi Sosial
e. Dimensi Spiritual
4
sering memaki takdir tetapi lemah dalam upaya menjemput rejeki, menyalahkan
lingkungan dan orang lain yang menyebabkan takdirnya memburuk.
C. PATOFISIOLOGI
Pengalaman sensori klien menjadi sering datang dan mengalami bias atau
prasangka. Klien merasa tidak mampu lagi mengontrolnya dan mulai menjaga jarak
antara dirinya dengan objek yang dipersepsikan, klien mulai menarik diri dari orang
lain dengan intensitas waktu yang lama.
5
1. Data Subjektif : Pasien Mengatakan :
d. Melihat bayangan-bayangan
e. Mencium bau-bauan
2. Data Objektif
d. Menutup telinga
h. Menutup hidung
i. Sering meludah
j. Muntah
Subjektif :
Objektif :
6
a. Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba, atau mencium sesuatu
b. Melamun
c. Mondar-mandir
d. Bicara sendiri.
E. MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Kusumawati, 2010), tanda dan gejala halusinasi yang mungkin muncul
yaitu: Menarik diri, Tersenyum sendiri, Duduk terpaku, Bicara sendiri, Memandang satu
arah, Menyerang, Tiba-tiba marah, Gelisah. Berdasarkan jenis dan karakteristik halusinasi
tanda dan gejalanya sesuai. Berikut ini merupakan beberapa jenis halusinasi dan
karakteristiknya menurutnya , meliputi :
1. Halusinasi Pendengaran
Karakteristik : Mendengar suara atau bunyi, biasanya suara orang. Suara dapat
berkisar dari suara yang sederhana sampai suara orang bicara mengenai klien. Jenis
lain termasuk pikiran yang dapat didegar yaitu pasien mendengar suara orang yang
sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkan oleh klien dan memerintahkan
untuk melakukan sesuatu yang kadang-kadang berbahaya.
2. Halusinasi Penglihatan
3. Halusinasi Penciuman
4. Halusinasi Pengecapan
5. Halusinasi Perabaan
7
7. Halusinasi Kinestetik
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
b. Isolasi sosial
G. INTERVENSI
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
c. Intervensi
8
Jelaskan tujuan pertemuan
Diskusikan manfaat yang dilakukan klien dan beri pujian pada klien
a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan baik secara fisik,
sosial, verbal, spiritual.
b. Tujuan Khusus
c. Intervensi
a. Tujuan Umum :
9
Klien tidak mengalami masalah defisit perawatan diri.
b. Tujuan Khusus
c. Intervensi
Melatih klien cara perawatan kebersihan diri
1. SP Klien
a. SP 1 Klien
b. SP 2 Klien
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua : menemui orang lain
dan bercakap-cakap.
10
Susun jadwal kegiatan harian cara ke-2.
c. SP 3 Klien
Evaluasi jadwal harian untuk dua cara yang sudah diajarkan : menghardik dan
bercakap-cakap dengan orang lain.
d. SP 4 Klien
Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar, disertai
penjelasan tentang guna obat dan akibat berhenti minum obat.
2. SP Keluarga
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori atau suatu objek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh panca indra. Halusinasi
merupakan suatu gelaja gangguan jiwa yang seseorang mengalami perubahan sensori
persepsi, serta merupakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, perabaan dan penciuman.
B. SARAN
1. Dalam mempelajari harus diketahui bahwa halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa di mana klien mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaaan atau penghirupan.
DAFTAR PUSTAKA
13
Muhith, Abdul. 2011. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :Andi
Muhith,A.(2015). PendidikanKeperawatanJiwa(TeoridanAplikasi).Yogyakarta: Andi
Prabowo, E. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
14