Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah

OLEH :

SANIENA EXCLAUDIA NIMRESKOSSU

KELAS :

II B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2023
PERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH DALAM KEBIJAKAN PELAYANAN

KESEHATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL

A. Defenisi

Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan

Ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-

spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg cenderung

mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.

Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan

itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif

ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang

mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Delfitri et al., 2023)

B. Peran dan Fungsi Perawat

C. Perawat berperan dalam


mendidik individu, kluarga,
kelompok, dan masyarakat
D. serta tenaga kesehatan,
berupa penyuluhan kepada
klien maupun bentuk
desimilasi
E. ilmu kepada peserta didik
keperawatan.
Peran Perawat :

1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan.


Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memeprhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bias direncakan dan dilaksanakan tindakan yang
tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana
sampai dengan kompleks.

2. Peran Sebagai Advokat ( Pembela) Klien


Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
meninterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.

3. Peran Sebagai Edukator


Peran ini dilakukan untuk :
1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi
kesehatanya.
2. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien
3. Peran Sebagai Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.

Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :

1. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan


klien.
2. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
3. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
 merencanakan
 mengorganisasikan
 mengarahkan
 mengontrol

4. Peran Sebagai Kolaborator


Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya.

5. Peran Sebagai Konsultan


Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

6. Peran Sebagai Pembeharu


Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.

Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :

 Kemajuan teknologi
 Perubahan Lisensi-regulasi
 Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
 Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.

Selain peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran
perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 yang membagi menjadi 4 peran
diantaranya peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, peran perawat
sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan, peran perawat sebagai pendidik
dalam keperawatan serta peran perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan
keperawatan.

Fungsi Perawat

1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenhuan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan
aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini
biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara
tam satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan ini tidak
dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti
dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam
pemantauan reaksi obat yang telah di berikan.

C. Sistem Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

4. 6) Peran sebagai Advokat


Klien
5. Peran ini dilakukan
perawat dalam membantu
klien dan kluarga dalam
6. menginterpretasikan
berbagai informasi dan
pemberian pelayanan atau
informasi
7. lain dan melindungi hak-
hak pasien.
8. 7) Peran Sebagai
Edukator
9. Perawat sebagai pemberi
informasi dan meningkatkan
prilaku klien
10. 8) Peran Sebagai
Kordinator
11. Dilaksanakan dengan
mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi
pelayanan
12. kesehatan agar dapat
terarah sesui dengan
kebutuhan klien.
13. 9) Peran Sebagai
Kolaborator
14. Perawat bekerja sama
dengan tim Kesehatan lain
seperti ahli gizi, dokter dan
lain-
15. lain dan berupaya
memberikan pelayanan
terbaik dengan berdiskusi
atau tuker
16. pendapat.
17. 10) Peran Sebagai
Konsultan
18. Sebagi tempat konsultasi
terhadap masalah atau
Tindakan yang tepat untuk
19. diberikan.
20. 11) Peran Sebagai
Pembaharu
21. Dengan mengadakan
perencanan, kerja sama,
perubahan yang sistemmatis
dan
22. terarah sesui dengan
metode permberian
pelayanan keperawatan.
23. Fungsi Perawat :
24. 1) Fungsi Independen
25. Dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya
dilakukan secara sendiri
dengan
26. keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan
27. dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan
fisiologis, keamanan dan
28. kenyamanan.
29. 2) Fungsi Dependen
30. Merupakan fungsi
perawat dalam
melaksanakan kegiatannya
atas pesan atau
31. instruksi dari perawat lain.
32. 3) Fungsi Interdependen
33. Fungsi ini dilakukan dalam
kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan di
34. antara tim satu dengan
lainny
Teori sistem menyebutkan bahwa sistem terbentuk dari sub sistem yang saling
berhubungan dan saling memengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output,
dampak, umpan balik dan lingkungan yang semuanya saling berhubungan dan saling
memengaruhi Pelayanan . kesehatan sebagai suatu sistem terdiri dari sub sistem
pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
sebagainya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan di antaranya perawat, dokter atau tim
kesehatan Iain yang satu dengan yang la in saling menunjang. Sistem ini akan
memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai yang ada di
masyarakat. Bagian dalam sistem tersebut antara lain: (Sucipto & Hermawan, 2017)

1. Input (masukan)
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukan dapat
berupa potensi masyarakat, tenaga l(esehatan, sarana kesehatan dan lainnya

2. Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk
menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh
dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adaldh berbagai
kegiatan dalam pelaya na n kasehatan.

3. Output (keluaran)
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses' dalam sistem pelaVanan l(esehatan
hasilnya dapat berupa pelayanan l(esehatan berkualitas' efektif, dan efisien, serta
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien cepat sembuh dan
sehat optimal
4. Dampak
Merupakan akibat yang di hasilkan dari output (keluaran) yang terjadi relative
lama waktunya. Setelah hasil di capai sebagimana dalam sistem pelayanan Kesehatan.

5. Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi
dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling memengaruhi. Umpan balik
dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga
dapat menjadikan input yang selalu meningkat.

6. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat
memengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan,
lingkungan yang di maksud dapat berupa lingkungan startegi atau situasi kondisi
sosial yang ada di Masyarakat seperti institusi di luar pelayanan Masyarakat.

35. Lingkup Praktik Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan

Lingkup praktek keperawatan  medikal-bedah merupakan bentuk asuhan


keperawatan pada klien DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik yang
sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya penyakit,
trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi perlakuan terhadap individu
untuk memperoleh kenyamanan; membantu individu dalam meningkatkan dan
mempertahankan kondisi sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi
kondisi berkaitan dengan penyakit mengupayakan pemulihan sampai kliendapat
mencapai kapasitas produktif tertingginya; serta membantu klien menghadapi
kematian secara bermartabat.(Hartono, 2016)

Anda mungkin juga menyukai