Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Keperawatan Sebagai Profesi

Berdasarkan definisi oleh para ahli diatas menganai profesi, mari kita lihat mengapa
keperawatan itu sebagai profesi.:

1. Mempunyai Body Of Knowledge


Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan
( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial, perilaku ),ilmu
biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis dan
ilmu keperawatan komunitas.

2. Pendidikan Berbasis Keahlian Pada Jenjang Pendidikan Tinggi


Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai
standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan
dikembangkan.

3. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Melalui Praktik Dalam Bidang


Profesi
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional.
Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan
pelayanan kesehatan.
Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan
pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.

4. Memiliki Perhimpunan/Organisasi Profesi


Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat
menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi
serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di
garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di indonesia memilki
organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan anggaran
rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan nama internasional
Council Of Nurse (ICN).

5. Pemberlakuan Kode Etik Keperawatan


Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ,perawat profesional selalu menunjukkan
sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur
kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar
asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,penyelenggaraan pendidikan,riset
keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan ( KepMenKes
No.1239 Tahun 2001 ).

7. Motivasi Bersifat Altruistik


Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan
mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam
pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai
profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Peran, Fungsi dan Tugas Perawat

a. Peran Perawat

Peran merupakan tingkah laku yang diharapakan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi
yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari
peran sebagai berikut:

1. Pemberi asuhan keperawatan, dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar


manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan, dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Advokat pasien/klien, dengan menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, mempertahankan dan melindungi hak-hak
pasien.
3. Pendidik/Edukator, peran perawat sebagai edukator adalah dengan cara membantu klien
dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.
4. Koordinator, dengan cara mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Kolaborator, peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Konsultan, perawat sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti, peran perawat sebagai peneliti mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

b. Fungsi Perawat

Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuang dengan perannya. Dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanankan berbagai fungsi diantaranya:

1. Fungsi independent: Fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia.Berikut adalah beberapa fungsi independen keperawatan profesi:
- Perawat memiliki hak independen dalam mengambil keputusan dan
melakukan tindakan yang terbaik yang didasarkan dari ilmu keperawatan.

- Tindakan independen yang diambil haruslah berdasarkan pada ilmu


keperawatan.

- Keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh perawat akan menjadi


tanggung jawab penuh perawat tanpa melibatkan pihak lain.

- Perawat tidak memerlukan perintah dokter ketika melakukan tindakan


perawatan

- Tindakan independen yang dilakukan oleh perawat bersifat mandiri tetapi


berdasarkan pada ilmu keperawatan.

- Perawat bertanggung jawab penuh atas apa yang dilakukan dan akibat
yang terjadi setelahnya.

2. Fungsi Dependen: Fungsi dependen perawat adalah segala tindakan yang


dilakukan oleh perawat atas perintah atau instruksi dari perawat spesialis, dokter,
ahli gizi, radiologi atau bagian lain yang mempunyai kewenangan lebih untuk
menjalankan tindakan keperawatan kepada pasien seperti pemberian obat,
pemasangan infus, atau tindakan penyuntikan. Dalam fungsi dependen, perawat
mempunyai wewenang untuk melakukan atau memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien atas perintah dokter. Perawat dalam melaksanakan
tindakan dependen harus memperhatikan instruksi yang diberikan oleh dokter
atau tenaga kesehatan lainnya dan bertanggung jawab atas tindakan yang
dilakukan.

3. Fungsi Interpenden: Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan diantara tim satu dengan lain. Fungsi interdependen
perawat adalah fungsi yang dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi
apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan. Fungsi interdependen perawat mencakup beberapa hal, antara lain:

- Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak lain yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan, seperti dokter, ahli gizi, radiologi, dan lain-lain

- Berpartisipasi dalam tim interdisipliner untuk merencanakan dan


melaksanakan perawatan pasien.
- Memberikan informasi dan dukungan kepada pasien dan keluarga dalam
rangka meningkatkan kualitas perawatan.

- Melakukan tindakan keperawatan yang memerlukan kerja sama tim,


seperti tindakan operasi, perawatan intensif, dan lain-lain.

- Membantu pasien dalam mengakses sumber daya kesehatan yang


diperlukan, seperti konseling, rehabilitasi, dan lain-lain.

- Melakukan tindakan preventif dan promosi kesehatan dalam rangka


meningkatkan kesehatan masyarakat.

c. Tugas Perawat

Tugas perawat dalam menjalankan peranya sebagi pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan.

a. Care Giver

Perawat harus:

 Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan pasien, perawat


harus memperhatikan pasien berdasarkan kebutuhan significant dari pasien.
 Perawat menggunakan Nursing Process untuk mengidentifikasi diagnosa
keperawatan, mulai dari masalah fisik (fisiologis) sampai masalah-nasalah
psikologis

 Peran utamanya adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,


keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnosa masalah yang terjadi
mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks.
Berdasarkan uraian diatas maka tugas perawat yaitu memperhatikan pasien,
mengidentifikasi diagnose keperwatan dan memberikan pelayanan
keperawatan kepada individu dan keluraga.

b. Client Advocate

Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk membantu pasien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan
dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil
persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya. Selain itu perawat harus mempertahankan dan melindungi hak-hak
pasien. Hal ini harus dilakukan karena pasien yang sakit dan dirawat di rumah
sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota
tim kesehatan yang paling lama kontak dengan pasien, oleh karena itu perawat
harus membela hak-hak pasien. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa tugas perawat yaitu bertanggung jawab untuk membantu
pasien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi yang diperlukan dan
melindungi dan mempertahankan hak-hak pasien.

c. Conselor

 Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi pasien


terhadap keadaan sehat sakitnya.

 Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan “Dasar” dalam merencanakan


metoda untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.

 Konseling diberikan kepada idividu/keluarga dalam mengintegrasikan


pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.

 Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah


perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan tugas perawat sebagai


counselor yaitu mengindetifikasi perubahan pola interaksi pasien, memberikan
konseling, dan pemecahan masalah.

d. Educator

 Peran ini dapat dilakukan kepada pasien, keluarga, team kesehatan lain, baik
secara spontan (sat interaksi) maupun formal (disiapkan).

 Tugas perawat adalah membantu pasien mempertinggi pengetahuan dalam


upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan
yang spesifik.

 Dasar pelaksanaan peran adalah intervensi

Dari kesimpulan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas perawat
sebagai educator yaitu membantu pasien mempertinggi pengetahuan dalam upaya
meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang
spesifik serta adanya intervensi.

e. Coordinator

Peran perawat adalah mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan pelayanan


dari semua anggota team kesehatan. Karena pasien menerima pelayanan dari
banyak profesioanl, misal; pemenuhan nutrisi. Aspek yang harus diperhatikan
adalah; jenisnya, jumlah, komposisi, persiapan, pengelolaan, cara memberikan,
monitoring, motivasi, dedukasi dan sebagainya. Dari uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa peran perawat yaitu sebagai kordinator dimana tugasnya
mengarahkan dan merencanakan serta mengorganisasikan pelayanan dari semua
anggota team.

f. Collaborator

Dalam hal ini perawat bersama pasien, keluarga, team kesehatan lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat
terhadap pelayanan yang dipelukan pasien, pemberian dukungan, paduan keahlian
dan keterampilan dari bebagai profesional pemberi pelayanan kesehatan. Dari
uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran perawat yaitu sebagai
collaborator yaitu berupaya mengindentifikasi pelayan kesehatan yang diperlukan
termasuk tukar menukar pendapat terhadap pelayanan.

g. Consultan

Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan pasien terhadap
informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat
dikatakan perawatan adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi
spesifik pasien.

h. Change Agent Element ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang


sistematis dalam berhubungan dengan pasien dan cara pemberian keperawatan
kepada pasien. Menurut Lokakarya Nasional tentang keperawatan tahun 1983,
peran perawat untuk di Indonesia disepakati sebagai:

o Perawat sebagai pelaksana pelayanan kesehatan


Perawat bertanggung jawab dalam memberikan pelayana keperawatan
dari yang bersifat sederhana sampai yang paling kompleks secara
langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Ini merupakan peran utama dari perawat
dimana perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang
professional, menerapkan ilmu atau teori. Masyarakat sangat
mengharapkan perawat mempunyai kemampuan khusus untuk
menanggulangi masalah-masalah individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.

o Perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan


perawat bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan baik
di masyarakat maupun di dalam institusi dalam mengelola pelayanan
keperawatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Perawat
juga bekerja sebagai pengelola suatu sekolah atau program
kependidikan keperawatan.

o Perawat sebagai pendidik dalam keperawatan


Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga
kesehatan lainnya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
keperawatan adalah aspek pendidikan.

o Perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan kesehatan


seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu atau innovator
dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, insiatif, cepat
tanggap terhadap rangsangan dari lingkungannya. Oleh karena itu
perawat dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan jaman,
memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai
sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka
mengembangkan keperawatan dan meningkatkan profesi keperawatan
khususnya pelayanan keperawatan pendidikan kekeperawatan dan
administrasi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai