Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWAATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Peran dan Fungsi Perawat serta Fungsi Advokasi pada Pasien Anemia

Disusun oleh :

1. A.C Aldo Setiawan (142012018001)


2. Artha Ilham Raliktian (142012018005)
3. Anggi Pradita (142012018003)
4. Ela Putri Setiani (142012018011)
5. Laili Zahro (142012018017)
6. Ratih Kusuma Dewi (142012018032)
7. Yuni Wulandari (142012018046)

Dosen Pengampu

Reni Tri Subekti.,S.ST.,M.Kes

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
TA 2019-2020
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang
ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya Keperawatan nasional,
1983).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
HK.0.02.02/Menkes/148/I/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat,
dijelaskan bahwa perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di
dalam maupun diluar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Fungsi utama
perawat adalah membantu klien mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
layanan keperawatan. Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai wewenang, tanggung jawab,
etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup
sehat dan produktif. Dari penjelasan tersebut terlihat jelas bahwa peran perawat sangatlah
penting dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Peran perawat yang utama meliputi pelaksanan layanan keperawatan (care
provider), pengelola (manager), pendidik (educator), dan peneliti (researcher). Terkait
dengan peran perawat sebagai pendidik, perawat dituntut mampu untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan.
Melalui promosi kesehatan perawat dapat memberikan edukasi pada masyarakat secara
luas terkait dengan masalah kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Perawat sebagai bagian integral dari layanan kesehatan mempunyai tanggung
jawab yang besar dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah
satu peran perawat dalam mewujudkan hal tersebut yaitu dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui promosi kesehatan. Oleh
karena itu, kelompok kami tertarik untuk membahas mengenai peran perawat dalam
promosi kesehatan.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai peran perawat
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang promosi kesehatan
c. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan
individu dan keluarga.
d. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan
sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum.
e. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan
organisasi kemasyarakatan (ormas)/organisasi profesi/LSM/Media massa.
f. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan
program/petugas kesehatan
g. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan
h. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan
lembaga pemerintahan/politisi/swasta.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penyusunan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan
menerapkan peran perawat dalam promosi kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Peran Perawat
Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran aktif dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan UU No. 36
Tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa “Tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.
Peran utama dari perawat adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti :
1. Pelaksana layanan keperawatan (care provider). Perawat memberikan layanan berupa
asuhan keperawatan secara langsung kepada klien baik individu, keluarga maupun
komunitas sesuai dengan kewenangannya. Dalamperannya sebagai care provider,
perawat bertugas untuk :
a. Memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien
b. Melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang
c. Memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya
d. Berusaha mengembalikan kesehatan klien

2. Pengelola (Manager). Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam


mengelola layanan keperawatan disemua tatanan layanan kesehatan baik dirumah
sakit, puskesmas dan sebagainya maupun tatanan pendidikan yang berada dalam
tanggungjawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan. Dalam fungsi
perawat sebagai manager berarti perawat melakukan fungsi manajemen keperawtan
yaitu planning, organizing, actuating, staffing, directing dan controlling.
a. Perencana (planning).seorang manajer keperawatan harus mampu menetapkan
pekerjaan yang akan dilaksanaka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi perencana meliputi, mengenali masalah, menetapkan dan
mengkhususkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, mengembangkan
tujuan dan terakhir menguraikan bagaimana tujuan dan sasaran tersebut dapat
dicapai.
b. Pengorganisasian (Organizing). Fungsi ini meliputi proses mengatur dan
mengalokasikan suatu pekerjaan, wewenang serta sumber daya keperawatan
sehingga tujuan keperawatan dapat tercapai
c. Gerak aksi (actuating) mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer keperawatan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam unsur perencanaan dan pengorganisasian agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Pengelolaan staf (staffing) mencakup memperoleh, menempatkan dan
mempertahankan anggota atau staf pada posisi yang dibutuhkan dalam
pekerjaan keperawatan
e. Pengarahan (directing) mencakup mampu memberikan arahan kepada staf
sehingga mereka menjadi perawat yang berpengetahuan dan mampu bekerja
secara efektif guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan
f. Pengendali (controlling) mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah
kegiatan yang dilaksanakan oleh staf telah berjalan dengan baik.
3. Pendidik dalam keperawatan (educator). Perawat berperan mendidik individu,
keluarga dan masyarakat serta tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya.
Perawat bertugas untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada klien sebagaiupaya
menciptakan perilaku individu atau masyarakat yang kondusif bagi kesehatan. Untuk
dapat melaksanakan perannya sebagai pendidik, ada beberapa kemampuan yang harus
dimiliki seorang perawat antara lain wawasan ilmu pengetahuan yang luas,
kemampuan berkomunikasi, pemahaman psikologis dan kemampuan menjadi model
atau contoh dalam perilaku profesional.
4. Peneliti (researcher) Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan
metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan (Asmadi, 2008).
BAB III
PEMBAHASAN

A. Peran perawat dalam tatanan Individu dan Keluarga


Peran perawat dalam promosi kesehatan kepada individu antara lain :
a. Edukator. Perawat memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan
kesehatan. Misalnya : sebagai perawat komunitas akan secara berkala melakukan
kunjungan rumah pada individu atau keluarga yang mengalami penyakit Anemia.
Keluarga atau individu akan diberikan nutrition education nutrition education
berupa mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan tinggi zat besi
dan konsumsi tablet Fe/tablet penambah darah.
b. Role Model. Perawat akan memberikan contoh tentang cara mempertahankan
kesehatan. Peran ini sejalan dengan peran sebagai edukator. Misalnya : seorang
perawat keluarga melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang salah satu
anggota keluarganya mengalami anemia. Pada kunjungan tersebut perawat akan
memberikan penyuluhan sekaligus contoh misalnya tentang tata cara pengobatan
anemia. Dalam hal ini perawat akan memberikan demonstrasi mengenai cara
membuat obat tradisional anemia.
c. Fasilitator. perawat harus mampu menjadi seorang pendamping dalam suatu
forum dan memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya mengenai
penjelasan yang kurang dimengerti. Misalnya dalam kunjungan keluarga perawat
menemukan masalah kesehatan pada anggota keluarga tersebut. Perawat akan
membantu keluarga memecahkan masalah tersebut dengan melibatkan
keikutsertaan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Peran perawat dalam promosi kesehatan pada individu atau keluarga pada dasarnya
bertujuan untuk meinngkatkan kemampuan, kemauan, dan pengetahuan individu atau
keluarga dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.

C. Tinjauan Tentang Peran Perawat Sebagai Advokasi dalam Praktek Keperawatan


1. Pengertian
Arti advokasi menurut ANA adalah melindungi klien atau masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten dan
melanggar etika yang dilakukan oleh siapa pun.Sebagai advokat klien, perawat berfungsi
sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan
kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan
tradisional maupun professional. Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan
dan melindungi hak-hak klien, hak-hak klien tersebut antara lain :
a. Hak atas informasi; pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien
menjalani perawatan. Hak mendapat informasi yang meliputi hal-hal berikut :
1. Penyakit yang dideritanya;
2. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan; kemungkinan penyulit sebagai akibat
tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya;
3. Alternatif terapi lain beserta resikonya;
4. Prognosis penyakitnya;
5. Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit yang dideritanya;
b. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur;
c. Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi keperawatan tanpa diskriminasi;
d. Hak menyetujui/ memberi izin persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh
perawat/ tindakan medik sehubungan dengan penyakit yang dideritanya (informed
consent);
e. Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sesudah memperoleh informasi yang
jelas tentang penyakitnya.

2. Tanggung jawab perawat advokat


Nelson (1988) dalam Creasia & Parker (2001) menjelaskan bahwa tanggung jawab
perawat dalam menjalankan peran advokat pasien adalah :
a. Sebagai pendukung pasien dalam proses pembuatan keputusan, dengan cara :
memastikan informasi yang diberikan pada pasien dipahami dan berguna bagi pasien
dalam pengambilan keputusan, memberikan berbagai alternatif pilihan disertai
penjelasan keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan, dan menerima semua
keputusan pasien.
b. Sebagai mediator (penghubung) antara pasien dan orang-orang disekeliling pasien,
dengan cara : mengatur pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien dengan tenaga
kesehatan lain, mengklarifikasi komunikasi antara pasien, keluarga, dan tenaga
kesehatan lain agar setiap individu memiliki pemahaman yang sama, dan menjelaskan
kepada pasien peran tenaga kesehatan yang merawatnya.
c. Sebagai orang yang bertindak atas nama pasien dengan cara : memberikan lingkungan
yang sesuai dengan kondisi pasien, melindungi pasien dari tindakan yang dapat
merugikan pasien, dan memenuhi semua kebutuhan pasien selama dalam perawatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat
2. Promosi kesehatan adalah komponen penting dalam praktek keperawatan dan
merupakan suatu cara berpikir yang bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai kesehatan
3. Promosi kesehatan secara garis besar mendorong masyarakat agar mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan
4. Sasaran dalam promosi kesehatan bersifat langsung dan tidak langsung. Sasaran
promosi kesehatan dan kaitannya degan profesi keperawatan meliputi: Sasaran Primer
(Primary Target), sekunder (Secondary target) dan tersier (TerttiaryTarget).
5. Misi dalam promosi kesehatan antara lain advokat (advocate), Menjembatani
(mediate), dan memampukan (enable).
6. Peran perawat dalam promosi kesehatan ada di beberapa lingkup antara lain; individu
atau keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan,pemerintah. Dalam pelaksanaan
promosi kesehatan peran perawat antara lain sebagai educator, role model,
fasilitatormaupun educator.

B. Saran
Peran perawat dalam promosi kesehatan masih belum optimal. Salah satu
diantaranya adalah kurang adanya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya
mengenal nilai-nilai kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah dapat
dilakukan oleh perawat antara lain dengan memahami pentingnya promosi kesehatan dan
melakukan program pemberdayaan masyarakat agar dapat meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menerima berbagai program kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/388575354/Peran-Perawat-Dalam-Promosi-Kesehatan
https://www.academia.edu/8888530/Analisa_Perawat_dalam_Promosi_Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai