Anda di halaman 1dari 5

A.

Germas

Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional


yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan
preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan
seluruh komponen bangsa dalam masyarakat paradigma sehat. Untuk menyukseskan
GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja, Peran
Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang
peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat
dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat, baik Pemerintah di tingkat pusat maupun daerah menyiapkan
sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya

GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar


mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Secara khusus,
GERMAS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban
biaya kesehatan.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan


sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup.

Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah


bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. GERMAS dapat
dilakukan dengan cara : melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah,
tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin,
membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS
secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan
aktivitas fisik 30 menit perhari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur, dan 3)
Memeriksakan kesehatan secara rutin. Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri
sendiri dan keluarga, dilakukan saat ini juga dan tidak membutuhkan biaya yang
besar.
B. Peran Perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang, sesuai kedudukannya didalam sistem. Peran perawat utama dari
perawat kesehatan masyarakat adalah memberikan asuhan keperawatan pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau
yang mempunyai masalah kesehatan/keperawatan apakah itu dirumah, sekolah, panti
dan sebagainya sesuai kebutuhan. (Depkes, 2006). Dalam melaksanakan perawatan
Kesehatan Masyarakat, perawat idealnya memiliki 12 peran dan fungsi. Namun
karena masih rendahnya tingkat pendidikan yaitu pendidikan D3 bahkan ada yang
SPK dari seluruh peran dan fungsi yang harus dilakukan oleh perawat hanya enam
saja yang menjadi prioritas (Depkes, 2006). Peran tersebut antara lain pemberi asuhan
keperawatan, penemu kasus, sebagai pendidik/penyuluh kesehatan, koordinator dan
kolaborator, konselor keperawatan, panutan.
Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989
1. Pemberi asuhan keperawatan, dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan dari yang sederhana sampai dengan
kompleks.
2. Advokat pasien /klien, dengan menginterprestasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien,
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien.
3. Pendidik /Edukator, perawat bertugas memberikan pendidikan kesehatan
kepada klien dalam hal ini individu, keluarga, serta masyarakat sebagai upaya
menciptakan perilaku individu/masyarakat yang kondusif bagi kesehatan.
Untuk dapat melaksanakan peran sebagai pendidik (edukator), ada beberapa
kemampuan yang harus dimiliki seorang perawat sebagai syarat utama, yaitu
berupa wawasan ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan berkomunikasi,
pemahaman psikologi, dan kemampuan menjadi model/contoh dalam perilaku
professional
4. Koordinator, dengan cara mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan
kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Kolaborator, peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya
6. Konsultan, perawat sebagaitempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.
7. Peran perawat sebagai pengelola (manager). Perawat mempunyai peran dan
tanggung jawab dalam mengelola layanan keperawatan di semua tatanan
layanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya) maupun tatanan
pendidikan yang berada dalam tanggung jawabnya sesuai dengan konsep
manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai
proses pelaksanaan layanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada
pasien/keluarga/masyarakat (Gillies, 1985).
8. Peneliti dan pengembangan ilmu keperawatan, sebagai sebuah profesi dan
cabang ilmu pengetahuan, keperawatan harus terus melakukan upaya untuk
mengembangkan dirinya. Oleh karena itu, setiap perawat harus mampu
melakukan riset keperawatan. Ada beberapa hal yang harus dijadikan prinsip
oleh perawat dalam melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik dan
benar. Prinsip tersebut harus menjiwai setiap perawat ketika memberi layanan
keperawatan kepada klien.
Perawat menggunakan metode pengajaran yang direncanakannya (Pery &
Potter, 2005) Peran sebagai panutan diharapkan berperilaku hidup yang sehat
baik dalam tingkat pencegahan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi
contoh masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah
bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang di berikan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat baik sehat maupun sakit atau yang mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan secara komprehensif melaui upaya-upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan peran aktif masyarakat
dan diharapkan dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya. ( Efendy fery,
2009 )
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Peningkatan Kerja Perawat di Puskesmas
(panduan Bagi Kab/Kota), jakarta: Direktorat Keperawatan dan keteknisian
Medik; 2006 6.
Potter,P.A & Perry,A.G. Fundamental Of Nursing: Fundamental Keperawatan. Alih
Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: EGC; 2005.
Effendy, Fery. Makhfudli, Keperawatan Kesehata Komunitas, Teori dan Praktik dalam
keperawatan. Jakarta:Salemba Medika; 2013
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, Germas Wujudkan Indonesia Sehat,
Artikel, Jakarta, Di akses pada 21 april 2020 :www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai