1
dalam kebijakan ketenagakerjaan yang layak atau masuk akal dan tertulis yang
diterapkan secara jujur dan adil untuk menjaga agar manajemen dan karyawan
saling merasa puas.
2
Setelah mengetahui kendala yang menghalangi strategi sumber daya
manusia, perlu diketahui bahwa terdapat tiga area keputusan strategi sumber
daya manusia, yaitu :
1) Perencanaan Tenaga Kerja
2) Desain Kerja
3) Standar Tenaga Kerja
3
manajemen akan biaya tenaga kerja – apakah sebagai biaya variable
atau biaya tetap.
b) Jadwal Kerja
Jadwal kerja standar (standar work schedule) masing-masing
negara ada perbedaan. Di Amerika jadwal kerja standar masih 8 jam
per hari untuk 5 hari kerja per minggu, di Belanda 29 jam seminggu, di
Jerman 35 jam seminggu, di Australia 36 jam seminggu, di Italia 36 jam
seminggu, dsb.
Akan tetapi walaupun ada jadwal kerja standar, terdapat
beberapa variasi jadwal kerja yang berbeda, yaitu :
(1) Flextime
Flextime membolehkan karyawan, dengan batas-batas tertentu,
untuk menentukan jadwal mereka masing-masing. Kebijakan
flextime membolehkan seorang karyawan (dengan pemberitahuan
terlebih dahulu) untuk berada pada tempat kerja pada pukul 8 pagi
lebih atau kurang dua jam dari jam tersebut. Kebijakan ini
membolehkan adanya otonomi yang lebih dan kebebasan dari sisi
karyawan. Beberapa perusahaan mendapati bahwa flextime yang
berbiaya rendah ini memberikan keuntungan yang meningkatkan
kepuasan kerja.
Masalah yang ada dari persepsi Manajemen Operasi adalah bahwa
banyak pekerjaan produksi yang membutuhkan karyawan secara
penuh bagi operasi yang efisien. Misalnya : Sebuah mesin yang
membutuhkan tiga orang karyawan tidak dapat berjalan sama
sekali jika hanya dua karyawan yang ada.
(2) Flexible Workweek
Flexible workweek adalah minggu kerja yang fleksibel. Rencana ini
sering memerlukan hari-hari kerja yang lebih sedikit jumlahnya,
tetapi lebih panjang jam kerjanya. Misalnya : 4 hari kerja dengan 10
jam per hari, 3 hari kerja dengan 12 jam per hari.
Shift seperti ini sering disebut sebagai minggu kerja yang
dipadatkan.
Hasil survey Gallup, orang dewasa lebih senang bekerja keras
selama 4 hari selama 10 jam daripada 5 hari kerja.
(3) Part Time Status
Part time status adalah status karyawan paruh waktu. Pilihan
seperti ini biasanya menarik dalam industri jasa, dimana keperluan
karyawan saat beban yang tinggi sangat diperlukan. Selain itu,
banyak perusahaan mengurangi biaya tenaga kerja dengan
mengurangi keuntungan sampingan bagi karyawan paruh waktu.
4
Sebagian tugas manajer operasi adalah untuk mengelola hal-hal
yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, semakin besar fleksibilitas
perusahaan untuk mempekerjakan dan menetapkan jadwal kerja, maka
perusahaan akan semakin efisien dan cepat tanggap. Hal ini terutama
berlaku pada organisasi jasa, yaitu ketika kapasitas yang berlebihan
biasanya terdapat pada karyawan cadangan atau karyawan yang
fleksibel.
Dengan membangun moral dan memenuhi persyaratan
karyawan sebagai hasil dari operasi yang efisien dan cepat tanggap,
maka operasi akan lebih mudah, jika manajer memiliki penggolongan
kerja yang lebih sedikit dan halangan peraturan kerja. Jika strategi ini
berlaku untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan cara merespons
pelanggan dengan cepat, maka tenaga kerja yang fleksibel merupakan
persyaratan.
2) DESAIN KERJA
5
Cara memodifikasi pekerjaan :
(a) Job Enlargment (Pemekaran Pekerjaan)
Adalah pembesaran/pemekaran pekerjaan, dimana pekerjaan pada
perkerjaan yang bersangkutan ditambahkan tugas-tugas yang
membutuhkan keahlian yang sama.
Contoh : Memberikan lebih banyak tugas kepada karyawan.
(b) Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)
Adalah sebuah versi pemekaran pekerjaan yang terjadi di saat
karyawan diperbolehkan untuk berpindah dari satu pekerjaan yang
khusus ke pekerjaan khusus lainnya.
(c) Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Adalah bahwa pada pekerjaan ditambahkan unsur perencanaan
dan pengendalian.
Contoh : Memberikan tanggung jawab untuk memesan dan juga
menjual produk mereka pada seorang karyawan penjualan di
department store.
Peningkatan pekerjaan juga dapat dibayangkan sebagai ekspansi
vertical, sebagai lawan dari pemekaran pekerjaan yang berekspansi
secara horizontal.
(d) Employee Empowerment (Pemberdayaan Karyawan)
Adalah merupakan praktik dalam memperkaya pekerjan, sehingga
karyawan menerima tanggung jawab untuk beragam keputusan
yang biasanya dikaitkan dengan staf ahli.
Pemberdayaan karyawan membantu mereka “merasa memiliki”
pekerjaan mereka, sehingga mereka memiliki minat dalam diri
mereka sendiri untuk meningkatkan kinerja mereka.
6
semacam ini efektif karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan
pemberdayaan karyawan, memastikan adanya karakteristik pekerjaan
inti dan memuaskan banyak kebutuhan psikologis anggota tim secara
individu.
7
yang dirancang dengan baik dan grafik dapat melenyapkan
kebingungan dan mengganti hasil cetakan serta kertas kerja yang sulit
untuk dipahami. Karena data tempat kerja berubah secara cepat dan
sering, manajer operasional harus membagikan informasi secara akurat
dan terkini. Kebutuhan konsumen, spesifikasi, jadwal, dan detail lainnya
yang berubah harus secepatnya dikomunikasikan kepada mereka yang
dapat membuat segalanya terjadi.
Sistem visual dapat mencakup diagram kendali proses statistik
(Statistical Process Control – SPC), rincian kualitas, kecelakaan, tingkat
pelayanan, kinerja pengiriman, biaya-biaya, waktu siklus, dan variabel
tradisional lain seperti kehadiran dan keterlambatan. Tempat kerja
visual dapat berwujud dalam berbagai bentuk, contohnya:
a. Kanban merupakan sebuah tipe tanda visual yang mengindikasikan
kebutuhan produksi yang lebih banyak.
b. Andon adalah sebuah tanda misalnya lampu yang bertujuan
memanggil orang yang memberi tanda terdapat suatu masalah.
Tujuan tempat kerja visual adalah untuk menghilangkan aktifitas
yang tidak memberikan nilai tambah dan semua bentuk pemborosan
dengan cara memvisualisasikan semua masalah, ketidaknormalan dan
standar yang ada. Konsep ini membutuhkan pengawasan yang lebih
sedikit karena karyawan memahami standar, melihat hasilnya dan
mengerti apa yang harus dilakukan.
3) STANDAR PEKERJA