Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
1. MUHAMAD AFRIZAL (A021171330)
2. AHMAD MALEO (A021171502)
3. AINUL ADIANANTA (A021171523)
4. MUHAMMAD EEN S. (A021171317)
2. Jadwal Kerja
Kebijakan jadwal kerja dibagi menjadi tiga bagian:
a. Flextime (Waktu Fleksibel)
Yaitu kebijakan yang memungkinkan bagi para karyawan di dalam
batasan tertentu dapat menetapkan jadwal mereka sendiri.
C. DESAIN PEKERJAAN
Desain Pekerjaan (job design) menetapkan tugas yang membentuk
pekerjaan untuk individual atau dalam kelompok. Dalam hal ini ada 5 komponen
desain pekerjaan yang akan dibahas, yaitu :
1. Spesialisasi Pekerjaan
Hal ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a. Pengembangan keterampilan dan pembelajaran yang lebih cepat oleh
karyawan
b. Mengurangi waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk menghasilkan
barang yang sama
c. Penemuan mesin-mesin dan perangkat yang lebih baik (inovatif)
2. Ekspansi Pekerjaan
Ada berbagai macam cara dalam mengekspansi pekerjaan :
a. Perluasan tugas (job enlargement)
Merupakan penambahan jenis tugas yang bertujuan selain mengurangi
sifat tugas yang monoton sehingga karyawan menjadi jenuh. Tujuan lainnya
adalah untuk menambah keterampilan karyawan (dexterity).
b. Rotasi Pekerjaan (job rotation)
Merupakan sistem pengembangan karyawan dengan melakukan mutasi
atau rotasi tugas sehingga setiap tugas yang ada dalam kelompok kerja dapat
dikuasai.
c. Pengayaan Tugas (job enrichment)
Merupakan proses memperkaya tugas karyawan dengan cara tertentu di
dalam tugas yang sama. Tujuannya adalah meningkatkan kepuasan kerja dan
rasa percaya diri bagi karyawan, serta dapat menciptakan efisiensi bagi
perusahaan.
d. Pemberdayaan Pekerja (employee empowerment)
Merupakan proses memperkaya pekerjaan dengan pendelegasian
wewenang bagi karyawan dari atasan (manajer/supervisor).
3. Komponen Psikologis dari Desain Pekerjaan
Sebuah strategi sumber daya manusia yang efektif juga membutuhkan
pertimbangan komponen psikologis dari rancangan kerja. Hackman dan Oldham
telah menggabungkan banyak pekerjaan tersebut kedalam 5 karakteristik desain
pekerjaan yang diinginkan. Mereka menyarankan bahwa pekerjaan harus
meliputi karakteristik berikut :
a. Varietas keterampilan (skill variety), yaitu memerlukan para karyawan
untuk menggunakan keterampilan dan bakat yang bermacam-macam.
b. Identitas pekerjaan (job identity), yaitu memperbolehkan karyawan untuk
memandang pekerjaan sebagai sebuah kesatuan dan mengenali titik awal dan
akhir pekerjaan tersebut.
c. Signifikansi pekerjaan (job significance), yaitu memberikan pemahaman
bahwa pekerjaan tersebut memiliki dampak pada organisasi dan masyarakat.
d. Otonomi (autonomy), yaitu menawarkan kebebasan, kemandirian,
kebijaksanaan, dan hak memutuskan.
e. Umpan balik (feedback), yaitu memberikan informasi yang jelas secara rutin
tentang kinerja.
4. Tim yang Mandiri
Yaitu sekelompok orang yang diberdayakan dan bekerja sama untuk
meraih sebuah tujuan yang sama. Tim-tim ini efektif karena pada dasarnya
mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan, memastikan adanya sifat-
sifat pekerjaan inti, dan memuaskan banyak kebutuhan psikologis serta individu.
Ada 6 keterbatasan dalam memperluas desain pekerjaan dalam tim yang
mandiri, yaitu :
a. Biaya modal yang lebih tinggi, karena dalam perluasan pekerjaan
memerlukan peralatan dan fasilitas tambahan.
b. Perbedaan individual, karena beberapa karyawan memilih pekerjaan yang
tidak rumit.
c. Tingkat upah yang lebih tinggi, karena pekerjaan yang diperluas sangat
memerlukan rata-rata tingkat upah yang lebih tinggi.
d. Ketersediaan tenaga kerja yang lebih sedikit, karena pekerjaan yang
diperluas membutuhkan lebih banyak keahlian dan penerimaan lebih banyak
tanggung-jawab, maka persyaratan pekerjaan akan ditingkatkan.
e. Biaya pelatihan yang lebih tinggi, karena perluasan pekerjaan memerlukan
pelatihan dan pelatihan silang. Maka dari itu, anggaran untuk pelatihan perlu
ditingkatkan.
5. Motivasi dan Sistem Insentif
Selain faktor kejiwaan, uang juga sering berfungsi sebagai pemberi
motivasi jiwa maupun kerja. Penghargaan dalam bentuk uang biasanya meliputi:
a. Bonus, biasanya dalam bentuk uang tunai
b. Pembagian laba, yaitu dengan memberikan sebaguan dari laba untuk
dibagikan kepada karyawan.
E. METODE ANALISIS
Metode analisis memusatkan perhatian pada bagaimana tugas diselesaikan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah :
1. Pergerakan individual atau bahan material
Analisis dilakukan dengan menggunakan diagram alur dan diagram proses
dengan variasi jumlah detail.
2. Aktivitas manusia dan mesin serta aktivitas kru
Analisis ini dilakukan dengan diagram aktivitas (juga dikenal sebagai
diagram manusia-mesin dan diagram kru).
3. Pergerakan badan (terutama lengan dan tangan)
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan diagram operasional.
F. VISUAL TEMPAT KERJA
Visual tempat kerja (visual workplace) menggunakan perangkat visual yang
berbiaya rendah untuk membagikan informasi secara cepat dan akurat. Karena data
tempat kerja berubah secara cepat dan sering, maka manajer operasional harus
membagikan informasi secara akurat dan terkini. Visual tempat kerja dapat
menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah dengan menetapkan
standar, permasalahan, dan keabnormalan secara visual.