MANAJEMEN PERSEDIAAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
1. THALIA RULI PUTRI (A021171309)
2. MUHAMAD AFRIZAL (A021171330)
3. MUHAMMAD RIFAN FADDLI (A021171338)
4. ZASKIA REZKI MAULIDINA (A021171339)
5. NICKY NUR AZIZ SETYAWAN (A021171510)
6. DIMAS ADIPATI (A021171518)
7. NURUL AURA (A021171531)
Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................... ....... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ .... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ ...... 1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
2.1 Pentingnya Persediaan...................................................................................... 2
2.2 Manajemen Persediaan..................................................................................... 3
2.3 Model - Model Persediaan................................................................................ 5
2.4 Model Persediaan untuk Permintaan Independen …………........................... 6
2.5 Model Probabilistik dan Persediaan Pengaman …………............................... 9
2.6 Model Periode Tunggal ………….................................................................... 10
2.7 Sistem Periode Tetap …………........................................................................ 10
BAB III
PENUTUP..................................................................................................... ......... 12
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 12
3.2 Saran.................................................................................................................. 12
Daftar Pustaka…………………………………………………………………... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelolaan persediaan berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis
(operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat
konflik kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat
persediaan yang rendah, sedangkan Marketing dan operasi menginginkan tingkat
persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat
dipenuhi.
Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah
persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses
produksi maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari
pengendalian persediaan adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan
dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu
yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Gambar di atas menunjukkan siklus aliran material. Dimana sebagian besar
waktu di mana pekerjaan masih dalam tahapan proses (95% dari waktu siklus)
bukanlah waktu produktif.
3
Terdapat tiga kriteria masing-masing barang persediaan dalam klasifikasi
ABC, sebagai berikut :
1. Barang kelas A, adalah persediaan yang memiliki volume uang tahunan
yang tinggi. Meskipun hanya mewakili sekitar 15% dari total persediaan,
tetapi mewakili 70-80% dari total penggunaan uang. Persediaan yang
termasuk dalam kelas ini memerlukan perhatian yang tinggi dalam
pengadaannya karena berdampak pada biaya yang tinggi. Pengawasan harus
dilakukan secara intensif.
2. Barang kelas B, adalah persediaan dengan nilai volume uang tahunan yang
sedang. Kelompok ini mewakili sekitar 30% dari jumlah persediaan dan 15-
25% dari total nilai persediaan tahunan. Disini diperlukan teknik
pengendalian yang moderat.
3. Barang kelas C, adalah persediaan yang nilai volume uang tahunannya
rendah. Kelompok persediaan ini hanya mewakili sekitar 5% dari volume
uang tahunan, tetapi mewakili sekitar 55% dari total barang persediaan.
Disini diperlukan teknik pengendalian yang sederhana, pengendalian hanya
dilakukan sesekali saja.
Perhitungan siklus
Dalam proses perhitungan siklus, semua item-item persediaan dihitung
dan catatan yang ada diupdate pada sebuah basis periodik. Dimana proses
4
rekonsiliasi data dan fisik ini dilakukan secara terus menerus. Pada proses ini,
sering digunakan bersamaan dengan Analisis ABC.
5
2. Biaya pemesanan (ordering costs)
Biaya yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan pemesanan persediaan yang
mencakup biaya-biaya pasokan, formulir, pemrosesan pesanan, tenaga para
pekerja, dan sebagainya.
3. Biaya pemasangan (setup costs)
Biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses produksi untuk membuat
suatu pesanan atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian pada saat bahan/barang diproses.
6
S = Biaya pemasangan atau pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan atau persediaan per unit per tahun
2𝐷𝑆
𝑄∗ = √ 𝐻
7
Model kuantitas pesanan produksi
Model kuantitas pesanan produksi adalah sebuah teknik kuantitas pesanan
yang diterapkan untuk pesanan-pesanan produksi. Model ini berguna ketika
persediaan menumpuk secara berkelanjutan selama waktu tertentu, dan saat
asumsi kuantitas pesanan produksi berlaku.
Q = jumlah unit per pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per tahun
p = laju produksi harian
d = laju permintaan harian atau laju penggunaan
t = lamanya produksi berjalan dalam hari
S = biaya pemesanan atau penyetelan per pesanan atau per penyetelan
Biaya pemasangan = (D/Q)S
Biaya penyimpanan = ½ HQ[1 – (d/p)]
Biaya pemesanan dibuat sama dengan biaya penyimpanan untuk
mendapatkan Q*p :
D 1 d
S = HQ [1 − ( )]
Q 2 p
2DS
Q* = d
H[1−( )]
p
2𝐷𝑆
Q*p = √ 𝑑
𝐻[1−( )]
𝑝
8
Laju produksi harian = p = 8 unit per hari
Laju permintaan harian = d = 4 unit per hari
Solusi :
2𝐷𝑆
Q*p = √ 𝑑
𝐻[1−( )]
𝑝
2(1.000)(10) 20.000
Q*p = √ 4 =√ 1 = √80.000 = 282,8 𝑎𝑡𝑎𝑢 283 penutup roda
0,50[1−( )] 0,50[1−( )]
8 2
9
pengaman. Ini melibatkan penambahan sejumlah unit sebagai penyangga sampai
titik pemesanan ulang (ROP). Adapun formula yang digunakan pada model
probabilistik ini sebagai berikut :
ROP = d x L + ss
d = permintaan harian
L = waktu tunggu pesanan, atau jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk
mengantarkan sebuah pesanan
ss = persediaan pengaman
10
Untuk menggunakan model kuantitas tetap, persediaan harus dipantau secara
berkelanjutan. Ini disebut sistem persediaan perpetual. Setiap kali barang
ditambahkan atau diambil dari persediaan, catatan harus diperbarui untuk
menentukan apakah ROP sudah tercapai.
Pada sistem periode tetap atau sistem P, di lain pihak, persediaan di pesan
pada akhir periode tertentu. Barulah kemudian persediaan di tangan akan dihitung.
Jumlah yang dipesan hanyalah sebanyak yang diperlukan untuk mencapai tingkat
target yang telah ditentukan.
Sistem-sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti
sistem kuantitas tetap EOQ dasar.
1. Biaya biaya yang relevan hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
2. Waktu tunggu diketahui
3. Barang-barang saling independen.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen persediaan menjadi salah satu keputusan penting yang harus
diambil oleh seorang manajer operasional. Pengelolaan persediaan yang tepat bisa
mendukung operasional dan penjualan optimal. Selain itu, persediaan tetap dalam
kondisi terkontrol agar tidak menimbulkan biaya over stock yang berdampak pada
biaya bunga dan juga over space gudang yang tentunya juga berhubungan dengan
biaya yang meningkat.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar masih terdapat banyak kesalahan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen
dan teman–teman sekalian agar dapat memacu kami dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13