Anda di halaman 1dari 9

M.

OPERASIONAL

 Definisi: MO: serangkaian kegiatan yg terfokus pada proses


produksi dan pengelolaan secara maksimal dalam
penggunaan berbagai faktor produksi, mulai dari bahan
mentah, mesin, peralatan, sdm, dll dalam proses
mengubahnya menjadi berbagai macam produk/jasa,
sehingga mencapai sasaran yaitu tepat waktu, tepat jumlah,
tepat mutu, dengan alokasi biaya yang efisien dan efektif
 Tujuan:
1. Meningkatkan efisiensi perusahaan (Efficiency).
2. Meningkatkan produktivitas perusahaan (Productivity).
3. Mengurangi biaya pengeluaran berbagai kegiatan perusahaan (Economy).
4. Meningkatkan kualitas perusahaan (Quality).
5. Mengurangi waktu proses produksi suatu perusahaan (Reduced processing time).

Tujuan utamanya memaksimalkan semua instrument yg menunjang proses produksi &


melakukan proses transformasi input ke output dengan efektif dan efisien. SISTEM
PRODUKSI. Input: sumber-sumber utama , dan sumber-sumber lain yang diperlukan untuk
mendukung keseluruhan proses produksi. Output: berupa barang jadi, barang setengah jadi,
ataupun sebuah jasa.

INPUT
(energi, sdm, modal, PROSES OUTPUT
material. Informasi, Transformasi Barang/jasa
manajemen)
 Ruang lingkup:
1. Perencanaan sistem produksi (meliputi perencanaan produk, perencanaan lokasi pabrik,
perencanaan layout pabrik, perencanaan lingkungan kerja, perencanaan standar produksi.
Tujuannya agar hasil produksi sesuai dgn harapan konsumen. Mulai dari kualitas, harga dan
keuntungan)
2. Sistem pengendalian produksi (aspek yg berhubungan dgn pengendalian rencana produksi
dgn realita pekerjaan. meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya,
kualitas dan pemeliharaan)
3. Aspek sistem informasi produksi (informasi internal(struktur organisasi), pelanggan(produk
atas dasar pesanan) dan pasar)
 Karakteristik Manajemen Operasional. Menurut pendapat Zulian Yamit (2003), dalam
manajemen operasional terdapat 3 ciri atau karakteristik, yaitu:
1. Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan produk barang dan jasa.
2. Memiliki kegiatan produksi yaitu dalam proses transformasi.
3. Terdapat sebuah mekanisme yang mengendalikan proses operasional.
 Kenapa m.opr penting? Manajemen operasi sangat penting dalam pencapaian tujuan
perusahaan yaitu profit dan keberlangsungan usaha. Hal ini terkait dengan 3 unsur penting yaitu
input, proses, output. Serta sangat besar terkaitannya dengan keefektifan dan keefesienan
sebuah usaha yang ada. // proses operasional cukup krusial dalam sebuah bisnis. Percaya atau
tidak, perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan tanpa memiliki proses operasional yang
baik. Penyebab utamanya adalah operasional bergerak hampir mencakup semua aspek dalam
perusahaan. Sehingga, perusahaan tidak akan dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik
jika tidak bekerja secara optimal sesuai manajemen operasional
 Beberapa tugas pokok Manajer Operasional dalam proses produksi adalah :
1. Merencanakan kualitas dan kuantitas bahan baku dalam proses produksi;
2. Menentukan dan mengatur letak layout pabrik
3. Menentukan dan mengatur lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien agar
penghematan waktu dalam mobilisasi;
4. Melakukan pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan kontinuitas
operasional;
5. Menciptakan strategi produk yang berkualitas dan unik agar dapat bersaing di pasar dengan
biaya yang efektif;
6. Menyusun jadwal kerja yang efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja. (nyusun jdwl
jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapangan maupun di area kantor, dan mengurangi
biaya lembur)
7. Bertanggungjawab terhadap keberlangsungan hasil produksi baik dari sisi kualitas maupun
kuantitas.
 10 keputusan Manajemen Operasional Jay Heizer dan Barry Render (2011)
1. Perancangan barang dan jasa : perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar
proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan sumber daya manusia
bergantung pada keputusan perancangan.
2. Pengelolaan kualitas: ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan
prosedur dilakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut.
3. Perancangan proses dan kapasitas: keputusan proses yang diambil membuat manajemen
mengambil komitmen dalam hal teknologi, kualitas, pengguna sumber daya manusia dan
pemeliharaan yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur
biaya dasar suatu perusahaan.
4. Strategi lokasi: keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan
perusahaan.
5. Strategi tata letak: aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan, keputusan
teknologi dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak.
6. Sdm dan rancangan pekerjaan: manusia merupakan bagian yang integral dan mahal dari
keseluruhan rancang sistem. karenanya, kualitas lingkungan kerja diberikan, bakat dan keahlian
yang dibutuhan, dan upah yang harus ditentukan dengan jelas.
7. Manajemen rantai pasokan: keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa yang
harus dibeli.
8. Persediaan, perencanaan, kebutuhan bahan baku, dan JIT (just in time): keputusan
persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi
dan sumberdaya manusia dipertimbangkan.
9. Penjadwalan jangka menengah dan jangka pendek: jadwal produksi yang dapat dikerjakan
dan efisien harus dikembangkan.
10. Perawatan/maintenance: keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas yang
diinginkan.
 Kualitas produk: Kotler dan Armstrong (2012), kualitas produk adalah kemampuan
sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga
atribut produk lainnya. 7 alat pengendali kualitas:
1. Check sheet (pengambilan data saat proses produksi)
2. Pareto diagram (grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian)
3. Cause & effect diagram (untuk meng-identifikasikan dan menunjukkan hubungan antara sebab
dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab dari suatu permasalahan)
4. Histogram (menunjukkan distribusi data secara visual)
5. Control chart (brbntuk grafik dipake utk memantau stabilitas suatu proses)
6. Scatter diagram (pengujian terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan
jenis hubungannya)
7. Stratification (Pembagian dan Pengelompokan data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan mempunyai
karakteristik yang sama)
 Cara mengurangi cacat kualitas
1. Pemeriksaan sebelum produksi. Bagian qc hrs memastikan bahan baku utama pmbuatan produk
mrupakan bahan terbaik dan terpilih. Diikuti pengontrolan thd mesin2 yg dijadikan alat pembuatan.
2. Inspeksi saat produksi. Ketika sdg mnjalankan mesin produksi, pihak qc hrs mlakukan
pemeriksaan dgn mengambil random sampling dr mesin.
3. Test produk usai produksi. Biasanya tiap perusahan mmiliki cara masing2 dlm menentukan
kelayakan sbuah produk.

 Manajemen persediaan (inventory)/komponen m.opr


 JIT/Just in Time: sistem produksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dikehendakinya. Jd beli persediaan hanya
saat sedang dibutuhkan saja. Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk
menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction),
persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu
penungguan (waiting). (+) tingkat persediaan yg rendah shg tmpat penyimpanan & biaya
trkait kyk biaya asuransi/sewa tempat hemat. Tingkat produk rusak akan smakin rendah.
Menghindari penumpukan produk jadi yg tdk terjual akibat prubahan mndadak dalam
permintaan. (-)zero tolerance 4 mistakes (sulit mlakkan prbaikan soalnya tingkat prsdian
bahan minim). Ketergantungan yg sangat tinggi thd pemasok.

 MRP/Material Requirement Planning : metode pengendalian serta perencanaan persediaan


utk menjamin bahan baku selalu tersedia. Tujuan Sistim MRP adalah untuk mengendalikan
tingkat inventori, menentukan prioritas item, dan merencanakan kapasitas yang akan
dibebankan pada sistim produksi. Secara umum tujuan pengelolaan inventori dengan
menggunakan sistim MRP tidak berbeda dengan sistim lain yakni:
1. memperbaiki layanan kepada pelanggan,
2. meminimisasi investasi pada inventori, dan
3. memaksimisasi efisiensi operasi
Filosofi MRP adalah “menyediakan” komponen, material yang diperlukan pada jumlah, waktu
dan tempat yang tepat. Dmn MRP ini juga erat kaitannya dengan prioritas penjadwalan.
Karena sistem akan memesan barang tepat ketika sedang dibutuhkan dan mencegah dua
date sehingga tidak meleset.

 EOQ /Economic Order Quantity: suatu metode


pengendalian persediaan dengan memperhatikan
jumlah pemesanan yang ekonomis. EOQ bertujuan
untuk mengatasi masalah persediaan barang yang
menumpuk sehingga, pemesanan barang bisa
berjalan dengan optimal. Ada 2 hal yang harus
dihitung, biaya pemesanan (ordering cost) dan
biaya penyimpanan (carrying cost). Keduanya harus
seimbang agar tidak ada pembengkakkan biaya dan
masalah pemesanan barang yang berlebih. Kapan EOQ
digunakan? Ketika melakukan pemesanan barang
karena eoq sndiri dipake utk menghitung jumlah unit
yang harus ditambahkan perusahaan ke inventaris
setiap kali melakukan order.
 Biaya pemesanan : Biaya pemesanan merupakan
dana yang digunakan untuk memesan sejumlah
barang yang dibutuhkan. Pemesanan barang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan baik
untuk bahan baku, produk setengah jadi maupun
produk yang jadi. Biaya pemesanan bisa berubah-
ubah dan tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan. Dalam biaya pemesanan,
ada 4 faktor yang harus diperhatikan yakni: Biaya persiapan. Biaya pengiriman atau uang
jalan untuk staf yang bertugas dalam melakukan pemesanan. Biaya untuk penerimaan
barang yang dipesan. Biaya untuk penyelesaian pembayaran akan barang yang telah
dipesan
 Biaya penyimpanan: biaya yg berhubungan dgn penyimpanan barang. Selain menyimpan
barang, perusahaan juga membutuhkan dana untuk keperluan investasi barang. Faktor-
faktor yang termasuk kedalam bagian ini adalah : Asuransi. Pajak. Bunga. biaya sewa
Gudang. biaya listrik. biaya kerusakan
 Manfaat EOQ: Membantu pemilik usaha kecil membuat keputusan tentang berapa
banyak persediaan yang harus disimpan. Membantu pemilik usaha memutuskan berapa
banyak barang yang dipesan. Membantu pemilik usaha mengetahui seberapa sering harus
dilakukan pemesanan ulang.
 ROP/Re-order point: metode untuk menentukan jangka waktu pemesanan kembali bahan
baku atau material lainya dari vendor/supplier. // titik di mana sebuah barang yang ada di
gudang harus ditambah persediaannya sebelum kehabisan. Yg menentukan ROP yaitu lead
time (masa tunggu dari pesen barang sampe barangnya nyampe) dan safety stock
(persediaan minimal yg ada di perusahan). ROP = safety stock + penggunaan selama lead time.

 Assignment problem (Masalah Penugasan): program yg dilakukan utk penentuan


alokasi tugas paling efisien dikerjakan oleh siapa dalam suatu proyek. Setiap pekerja
harus ditugaskan hanya untuk 1 tugas.
Tujuan: maksimisasi (untuk mencari keuntungan maksimum dalam penugasan
karyawan) dan minimisasi (mencari biaya minimum dalam penugasan karyawan).

 Manajemen perawatan: kegiatan utk memelihara/menjaga fasilitas/peralatan pabrik


agar tetap dalam kondisi standar yg baik (preventif dan korektif). Tujuan:
memperpanjang usia aset, menjamin ketersediaan optimum peralatan utk produksi n
dapet laba investasi maksimum yg mungkin didapat, kemudian menjamin kesiapan
oprasional dr sluruh peralatan yg diprlukan, mnjamin kslamatan org yg mnggunakan,
menghindari kerugian akibat kerusakan.

 BEP/Analisis Break Even Point: titik dimana pendapatan


sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian
atau keuntungan. BEP jg mrpkn suatu analisis untuk
menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus
dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan atau
profit. Pada dasarnya, terdapat dua jenis perhitungan BEP
yaitu menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi
Break Even Point dan menghitung berapa rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi
BEP. “Titik Impas” ini biasanya membandingkan jumlah pendapatan atau jumlah unit yang
harus dijual untuk dapat menutupi biaya tetap dan biaya variabel terkait dalam menghasilkan
suatu penjualan.
Fungsi: jml dari penjualan yg min harus dipertahankan agar tidak rugi. Mengukur dan
menjaga agar penjualan dan tingkat dari produksi nya tidak lebih kecil dari BEP. Sbg alat
perencanaan utk hasilkan laba. Dan mengevaluasi laba dari perusahan scr keseluruhan.
B. var : b yg brubah based on jml output yg dihasilkan. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
dan biaya overhead, perlengkapan, bahan bakar, upah lembur, biaya komunikasi, biaya pengiriman
barang, biaya sumber tenaga, dan lain-lain. B.tetap: besarnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan
perusahaan, baik dalam produksi maupun dalam penjualan; biaya tetap ini termasuk gaji yang
dikeluarkan perusahaan untuk pegawai, pembayaran bunga, sewa, dll.
Tujuan:
1. Untuk menekan biaya produksi dan operasional dan membuatnya
serendah mungkin tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas.
2. Untuk menentukan harga produk dengan penuh perhitungan
sehingga harga produk sesuai dengan keuntungan dan target yang
telah direncanakan.
3. Untuk meningkatkan volume kegiatan semaksimal mungkin
(Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat dari produksi nya tidak lebih kecil dari BEP)
 Rantai Nilai (value chain): adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan
untuk menghasilkan produk atau jasa. Menurut konsep ini kegiatan perusahan dibagi jd 2
yaitu: (yg ada orennya)

 Rantai Pasokan (supply chain): jaringan terkoordinasi perusahan2 yg secara bersama


bekerja utk menciptakan & menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir/konsumen. Yg dikelola produk, informasi, keuangan. // jaringan dari seluruh elemen
yang terkait (yakni perusahaan, sumberdaya, karyawan, teknologi dan kegiatan) dan yang
terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan dan
penjualan sebuah produk jadi. SCM
tu simplenya kegiatan berurut dari
pengadaan sumber daya (bahan
baku) dari supplier (pemasok) ke
pabrik (manufaktur), selanjutnya
dikirim ke konsumen akhir.

ALIRAN BARANG: salah satu contoh bentuk aliran barang adalah aliran bahan baku yang dikirim dari supplier kepada pabrik
pengolahan. Selanjutnya, setelah melalui proses produksi, barang akan dikirim kepada para distributor yang diteruskan dengan
pengiriman barang kepada para pengecer dan terakhir barang akan bergerak dari tangan pengecer kepada konsumen akhir.

 Perencanaan lokasi/location planning: Lokasi harus memiliki atau memberikan pilihan-


pilihan yang menguntungkan dari sejumlah akses yang ada. Semakin strategis suatu lokasi
suatu tempat kedudukan perusahaan, berarti akan semakin besar peluang keuntungan yang
akan diperoleh. INTI: memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih
pangsa pasar yang lebih luas. krn lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah, biaya
bahan baku, dan sewa.
Lokasi pabrik yang baik dengan sendirinya akan menyumbang banyak dalam usaha-usaha
meminimumkan biaya. Lokasi pabrik yang baik akan menghasilkan biaya transport, biaya
produksi, dan biaya distribusi barang jadi yang relatif kecil.
Faktor primer dalam Pemilihan Lokasi Pabrik. Yang dimaksud dengan faktor utama dalam
kontek ini adalah faktor-faktor yang pasti diperlukan oleh semua jenis industri. Adapun yang
termasuk dalam faktor utama adalah:
a) Kedekatan dengan Lokasi Sumber Bahan Baku
b) Kedekatan dengan Lokasi Pasar Produk Perusahaan
c) Ketersediaan Fasilitas Transportasi
d) Ketersediaan Tenaga Kerja
e) Ketersediaan Pembangkit Tenaga
Faktor sekunder: faktor-faktor tambahan apabila diperlukan. Beberapa faktor yang termasuk
dalam faktor bukan utama antara lain: (faktor diluar proses produksi. fokus prioritasnya di yg
primer dulu aja soalnya we’ll never know what might happen next)
a) Rencana masa depan pabrik
b) Kemungkinan perluasan perusahaan
c) Kemungkinan perluasan kota
d) Fasilitas pelayanan mesin dan peralatan produksi
g) Perumahan dan fasilitas-fasilitas lain
h) Biaya tanah dan gedung, Peraturan pemerintah daerah setempat,Sikap masyarakat
setempat. Iklim,Keadaan tanaH, Keadaan lingkungan

 Tata letak/layout: tataletak/susunan fasilitas, mesin-mesin dan peralatan pabrik yang


dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan
susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam
perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang optimal tersebut diharapkan
pelaksanaan proses produksi dpt berjalan dengan efisien dan lancar. Ada empat macam
layout, yaitu:
1. Layout Proses atau Layout Fungsional atau Functional Layout atau Process Layout
mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi dikelompokkan dan
ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout semacam ini biasanya
dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka memenuhi
pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas,
maupun jumlahnya.
2. Layout Produk atau Layout Garis Atau Product Layout atau Line Layout
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan
opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
3. Layout Kelompok atau Group Layout: Pada layout ini, mesin-mesin dan perlengkapan
digunakan untuk membuat atau memproses komponen yang sama
4. Layout Posisi Tetap: Layout ini merupakan susunan letak mesin dan fasilitas produksi yang
diatur di dekat tempat proses produksi dengan posisi tetap.
Manfaat layout: meningkatan jumlah produksi, menguangi waktu tunggu, penghematan
penggunaan ruangan, efisiensi penggunaan fasilitas, mmprsingkat waktu tunggu.
tambahan: Layout Bentuk-U: Adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produksi akhir
berada pada posisi yang sama.

 TQM/Total Quality Management: strategi manajemen tentang suatu pendekatan manajemen


perbaikan berkesinambungan untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan
partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat.

// Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai


keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan // Total (keseluruhan. proses, produk, dan
pelayanan serta organisasi), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa),
Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata
yang dimilikinya,Total Quality Management (TQM) merupakan teori ilmu manajemen yang
mengarahkan pimpinan organisasi dan personilnya untuk melakukan program perbaikan mutu
secara berkesinambungan yang terfokus pada pencapaian kepuasan para pelanggan. TQM telah
digunakan secara luas dalam manufaktur, pendidikan, pemerintahan, dan industry jasa.
KUALITAS -> KONSUMEN SENENG -> KESUKSESAN PRSHN. Unsur-unsur TQM:
1. Fokus pada pelanggan. 6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
2. Obsesi terhadap kualitas. 7. Pendidikan dan pelatihan.
3. Pendekatan ilmiah. 8. Kebebasan yang terkendali
4. Komitmen jangka panjang. 9. Kesatuan tujuan.
5. Kerja sama tim. 10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

 Six sigma: suatu alat manajemen yg sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan
mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk
menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya.
Six sigma disebut strategi, disiplin ilmu, dan alat – disebut strategi untuk mencapai dan
mendukung kesuksesan bisnis yang terfokus pd peningkatan kepuasan pelanggan. Disebut
disiplin ilmu karna mengikuti model formal yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improce,
Control). Dan disebut alat karena digunakan bersamaan dgn yg lainnya seperti diagram pareto
dan histogram. INTI KONSEP: Mengutamakan pelanggan, manajemen berdasarkan data fakta,
fokus pada proses, manajemen, dan perbaikan. Kolaborasi tanpa batas. Selalu mengejar
kesempurnaan.
Define: mncatat segala hal yang diketahui mengenai proses yang akan diperbaiki. Klarifikasi
fakta yang ada dan tentukan tujuan dan bentuklah tim yang akan menjalankan proyek
Measure: fase ini adalah mengenai data collection. tim proyek memutuskan mengenai apa yang
harus diukur dan bagaimana cara mengukurnya.
Analyze: Data yang dikumpulkan di fase measure dianalisa dan diselidiki akar permasalahan
yang menjadi penyebabnya di tahap ini. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab masalah
dan penyebab terjadinya defect.
Improve: Mengidentifikasi solusi kreatif untuk memperbaiki dan mencegah masalah dalam
proses. Gunakan teknik brainstorming seperti Six Hats atau Random Word.
Keunggulan 6sigma: dapat diaplikasikan disgala bidang. Fokus thd Product Process People.
Brdampak pd investasi manusia. Berdampak thdp biaya. Pengolahan data dgn pendekatan
statistika (datanya real).
Control: Lakukan monitoring terhadap perbaikan yang dibuat untuk memastikan sukses yang
berkelanjutan. Buatkan control plan. Lakukan update dokumen.

 Perbedaan TQM dan Six Sigma


 TQM fokus untuk mempertahankan standar kualitas yg ada, sedangkan six sigma fokus
utamanya pada membuat perubahan kecil yg diperlukan dalam proses & sistem untuk
menjamin kualitas tinggi. TQM fokus pada perbaikankualitas produk. 6Sigma fokus ke
produk, proses, people.
 Proses tqm melibatkan perbaikan dalam kebijakan dan prosedur yang ada untuk menjamin
kualitas tinggi, sedangkan 6Sigma terfokus pada peningkatan kualitas dgn meminimalkan
dan menghilangkan defect/cacat dari sistem
 TQM tidak membutuhkan pelatihan ekstensif sedangkan 6sigma melibatkan individu yg
terlatih khusus
 TQM sedikit lebih rumit daripada 6sigma. 6sigma dikenal memberikan hasil yg lebih baik dan
efektif dibandingkan dengan TQM. Proses 6 sigma didasarkan pd umpan balik/feedback
pelanggan dan lebih akurat serta berorientasi pd hasil.
PERSAMAAN: Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma sama-sama merupakan alat
ukur untuk menguji peningkatan kualitas produk atau pelayanan pada perusahaan, namun
perlu Anda ketahui mengapa cara kerja kedua sistem ini berbeda.

 Perbedaan barang atau jasa

Anda mungkin juga menyukai