PENGENDALIAN IRMAWATI
90400118101
MANAJEMEN
NURLIANA
90400118105
Just in Time (JIT) adalah sistem manajemen produksi danpersediaan yg komprehensif/ menyeluruh, di
manapembelian atau pemprosesan bahan baku dan bagian-bagian lainnya hanya dilakukan ketika
dibutuhkandan tepat pada saat akan digunakan pada setiap tahapproses produksi. JIT Berfokus pada :
eliminasi pemborosan, mengurangipersediaan, dan mengembangkan hubungan yg kuatdgn pemasok . Untuk
mengontrol pengadaan persediaan, makadibutuhkan kanban yaitu seperangkat kartupengendalian yg
digunakan untuk memberikan tandaakan adanya kebutuhan bahan baku dan kebutuhandari produk agar
proses produksi dapat bergerak darisatu operasi ke operasi berikutnya dalam sebuah liniperakitan.
Ada empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time (JIT):
a. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat
dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
b. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak
memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
c. Tenaga kerja fleksibel, adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi
permintaan.
d. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan.
Guna mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode
sebagai berikut:
b. Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya
menempuh proses yang disebut analisis SWOT. Proses ini
mencakup penilaian kekuatan ( strength), dan kelemahan
(weakness) organisasi serta peluang (opportunity) dan ancaman
(threat ) lingkungan.
3. Strategi Korporat
• Organisasi yang berbeda umumnya beroperasi dalam
konteks strategi yang berbeda.
• Strategi yag berbeda memerlukan prioritas tugas,
faktor kunci keberhasilan,keterampilan, perspektif, dan
perilakuan yang berbeda untuk pelaksanaan yangefektif.
• Sistem pengendalian adalah sistem pengukuran yang
mempengaruhi perilaku dariorang-orang yang aktivitasnya
sedang diukur.Dengan demikian, keprihatinan yang selalu
ada dalam meramcang
• sistem pengendalian sebaiknya adalah apakah perilaku yang
dipengaruhi oleh sistemtersebut tetap konsisten dengan
strategi.
c. Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya
• Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala
ancaman dan peluang. Perubaan selera konsumen dan perlawanan usaha pencaplokkan
oleh perusahaan pesaing merupakan ancaman, seperti itu juga peraturan pemerintah
yang baru. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan kompetitor baru. Sementara itu
peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk diperluas, dikembangkan, atau
dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada.Analisis organisasi merupakan proses
menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tujuan analisis organisasi adalah untuk
lebih memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi
surplus uang tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial,
keahlian teknis, atau sedikitnya persaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik
yang sudah tua, serikat kerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan
penting.
• Menyesuaikan Orrganisasi dan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang
dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian
adalah jantung dari perumusan strategi. Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan
apakah suatu perusahaan biasanya mengambil resiko atau berperilaku lebih konservatif.
G. Implikasi Gaya Manajemen
Puncak Terhadap Pengendalian
Manajemen