Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

JUST IN TIME (JIT)

Disusun Oleh :

Dhea Larasati (1762401036)


Dita Melisa Alvi (1762401025)
Zahara Frida (1762401023)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang sangat pesat, pada perusahaaan manufaktur


mengakibatkan berkurangnya pemakaian tenaga kerja langsung disatu sisi,
namun disisi lain memerlukan pengeluaran investasi yang relative besar untuk
menggunakan peralatan modern. Karena keterbatasan dana masih banyak
perusahaan yang menggunakan prosedur yang tradisional untuk menghadapi
kemajuan teknologi itu sendiri. Namun masyarakat di Negara maju seperti
Jepang khusunya komunitas manufaktur mulai mengembangkan suatu system
yang disebut Just In Time, dimana sistem ini dilatar belakangi oleh pemborosan
- pemborosan tenaga kerja, ruangan dan waktu industri, yang terjadi
dikarenakan adanya persediaan (Inventory) sehingga biaya produksi menjadi
lebih tinggi.
Keunggulan suatu perusahaan terhadap para pesaingnya ditentukan oleh
faktor - faktor yaitu waktu, mutu, biaya, dan sumber daya manusia. Waktu
merupaakn salah satu faktor penentu unggulan daya saing. Jika suatu
perusahaan ingin unggul dari faktor waktu maka perusahaan harus dapat
melayani permintaan konsumen tepat waktu, mengeliminasi atau mengurangi
waktu untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah, dan mengefisienkan waktu
untuk aktivitas bernilai tambah. Salah satu alat agar perusahaan mempunyai
keunggulan dari segi faktor waktu adalah dengan mengembangkan dan
menerapkan konsep - konsep Just In Time (JIT).

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Konsep Just In Time (JIT)


2. Menjelaskan Implikasi Konsep Just In Time (JIT)
3. Menjelaskan Elemen - Elemen Just In Time (JIT)
4. Manfaat Just In Time (JIT)
5. Karakteristik Just In Time (JIT)

1
2

6. Menyebutkan Keunggulan dan Kelemahan Metode Just In Time (JIT)


7. Peranan Just In Time (JIT)
8. Faktor Kunci Sukses dalam Just In Time (JIT)

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Just In Time (JIT)


2. Untuk Mengetahui Implikasi Konsep Just In Time (JIT)
3. Untuk Mengetahui Elemen - Elemen Just In Time (JIT)
4. Untuk Mengetahui Manfaat Just In Time (JIT)
5. Untuk Mengetahui Karakteristik Just In Time (JIT)
6. Untuk Mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Metode Just In Time
(JIT)
7. Untuk Mengetahui Peranan Just In Time (JIT)
8. Untuk Mengetahui Faktor Kunci Sukses dalam Just In Time (JIT)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Just in Time (JIT)

Just In Time (JIT) adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya
melalui eliminasi persediaan. Semua bahan bau dan komponen sebaiknya tiba
dilokasi kerja pada saat dibutuhkan tepat waktu. Produk sebaiknya
diselesaikan tersedia bagi pelanggan, disaat pelanggan menginginkan tepat
waktu. Eliminasi persediaan disatu pihak menghilangkan kebutuhan akan
tempat penyimpanan dan biaya penyimpanan. Namun dilain pihak, eliminasi
persediaan juga menghilangkan perlindungan yang disediakan oleh
persediaan terhadap kesalahan produksi dan ketidak seimbangan. Akibatnya,
diperlukan beban kerja bermutu tinggi dan seimbang dalam sistem JIT guna
menghindari penghentian produksi yang berbiaya maahl serta kekecewaan
pelanggan. Oleh karena itu, membutuhkan kualitas dan produksi yang
seimbang, JIT sering kali dikaitkan dengan usaha untuk mengeliminasi
pemborosan dalam segala bentuk, dan merupakan bagian yang penting dalam
usaha maanjemen mutu total. JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai
berikut :
1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa
harus di eliminasi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan
biaya yang tidak perlu, misalnya persediaan sedapat mungkin nol.
2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi.
Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol, tidak
memerlukan waktu dan biaya untuk pengerjaan kembali produk cacat,
dan kepuasan pembeli dapat meningkat.
3. Selalu diupayakan penyempurnaan (Continuous Improvement) dalam
meningkatkan efisiensi kegiatan.
4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan
pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah. JIT dapat

3
4

5. diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti


pembelian, produksi, distribusi, administrasi, dan sebagainya.

B. Implikasi Just In Time (JIT)

1. JIT sederhana dalam teori, namun sangat sulit diwujudkan terutama


dalam manufaktur.
2. Salah satu alasan utama banyak perusahaan enggan menetapkan JIT
adalah dengan ketiadaan barang dalam proses, disertai kekhawatiran
seluruh proses produksi akan terhenti bilamana suatu masalah muncul
pada salah satu rantai proses produksi.
3. Perusahaan yang hendak menerapkan JIT hendaknya terlebih dahulu
menghilangkan seluruh hal yang berpotensi menjadi penyebab
kegagalan sistem antara lain dengan cara :
a. Mendesain kembali proses produksi sehingga tidak menimbulkan
biaya tinggi bila hendak memproduksi satu atau sejumlah kecil
item produk pada saat tertentu.
b. Alternatif yang biasa dilakukan untuk mengurangi biaya adalah
dengan memperpendek jarak antar proses, mempekerjakan pegawai
yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan tuntutan tugas baru
dan menggunakan peralatan yang serba guna.
4. Para pemasok dituntut agar mampu memproduksi sekaligus
mengirimkan produk yang bebas cacat kapan saja diperlukan.

C. Elemen Penting Sistem Just In Time (JIT)

Untuk menjamin keberhasilan dalam penerapan sistem Just In Time (JIT)


ini dibutuhkan adanya kerja sama dari beberapa elemen penting. Elemen
-elemen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Flexible Resources
Karyawan dalam lingkungan Just In Time harus memiliki kemampuan
ganda dan fleksibel. Karyawan diharapkan dapat mengoerasikan
seluruh peralatan dan mesin dalam jalur produksi. Selain itu, mereka
5

juga diharapkan mampu untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan


kecil alat-alat yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Cellular Layout
Dalam sistem Just In Time (JIT), mesin-mesin diatur sedemikian
menyerupais setengan lingkaran atau ditata dengan pola selular untuk
tujuan efisiensi sehingga dapat mengurangi berbagia pemborosan.
3. Pull System
Dalam pull system, proses produksi akan ditentukan oleh adanya
permintaan dari konsumen. Ketika permintaan konsumen masuk,
bagian akhir dari perakitan akan memberikan tanda ke bagian
sebelumnya untuk mengirimkan sejumlah partisi atau bahan yang
dibutuhkan pada bagian tersebut.
4. Quick Set Up
Set Up merupakan aktivitas yang terdiri dari menyiapkan bahan,
mengubah setting mesin, mempersiapkan peralatan, dan melakukan
penggujian. Dalam sistem Just In Time, set up yang berulang-ulang
tidak diperlukan lagi karena mesin telah dirancang untuk satu jenis
produk.
5. Small Lot Production
Perusahaan yang menerapkan sistem Just In Time hanya akan
berproduksi sesuai dengan permintaan konsumen. Tidak seperti yang
dilakukan dalam sistem tradisional yang menerapkan sistem maas
production. Produksi dalam jumlah kecil ini dimaksudkan untuk
mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu seperti biaya gudang, biaya
pemeliharaan barang, dan lain - lain.

D. Manfaat Just In Time (JIT)

Manfaat utama Just In Time (JIT) adalah mengubah daya telusur biaya,
meningkatkan akurasi penentuan cost produk, menurunkan kebutuhan alokasi
biaya tak langsung, mengubah perilaku dan kepentingan relatif biaya tenaga
kerja langsung, dan memperngaruhi sistem penentuan cost pesanan dan cost
6

proses. Terdapat dua manfaat yang dapat ditemukan dari Just In Time (JIT)
antara lain :
1. Manfaat Tangibles, yaitu :
a. Turn Over pembelian bahan baku/suku cadang bertambah.
b. Ketepatan pengiriman meningkat.
c. Lead Time pengiriman berkurang.
d. Pekerjaan ekspedisi berkurang.
e. Waktu implementasi perubahan - perubahan oleh pemasok
berkurang.
2. Manfaat Intagibles, yaitu :
a. Memperbaiki kualitas produk.
b. Berhasil mendorong pemasok memenuhi kualitas produk.
c. Memperbaiki produktivitas.
d. Jadwal produksi lebih baik.
e. Mengurangi keperluan untuk menginpeksi barang - barang yang
masuk.
f. Memperbaiki posisi kompetitif.
g. Memperbaiki desain produk.

E. Karakteristik Just In Time (JIT)

Ada beberapa karakteristik utama dari perusahaan yang telah menerapkan


sistem Just In Time (JIT), diantaranya adalah :
1. Kualitas yang tinggi. Perusahaan yang telah menerapkan system JIT
berupaya mencapai tingkat kualitas dimana mereka beroperasi dengan
persediaan yang rendah dan skedul yang ketat. Sistem JIT berupaya
menghapus sumber-sumber yang tidak efisiensi dan gangguan serta
melibatkan karyawan dalam operasi untuk terus melakukan perbaikan.
Dengan kata lain, perusahaan berpegang pada konsep lebih baik
menghasilkan barang yang berkualitas tinggi dengan biaya produksi
sedikit lebih maahl, daripada menghasilkan barang dengan biaya
produksi murah tapi kualitasnya rendah.
7

2. Tingkat persediaan rendah. Dalam sistem JIT, persediaan dianggap


suatu pemborosan karena dengan adanya persediaan diperlukan biaya
penyimpanan dan tambahan lainnya. Persediaan digudang tidak banyak,
yang ada hanya secukupnya untuk melanjutkan proses produksi kepada
unit kerja berikutnya dan kalau habis baru dikirim lagi, sehingga ada
arus kerja yang berkesinambungan.

F. Keunggulan dan Kelemahan Metode Just In Time (JIT)

Terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan dari metode JIT. Berikut ini
beberapa keunggulan dari metode JIT, antara lain :
1. Menghilangkan pemborosan dengan cara memproduksi suatu produk
hanya dalam kuantitas yang diminta pelanggan.
2. Persediaan kecil, mungkin nol.
3. Tata letak pabrik, dikelompokkan satu macam produk, atau sistem sel.
4. Pengelompokkan karyawan, dalam satu jenis produk.
5. Pengendalian mutu total, semua orang bertanggung jawab terhadap
mutu produk.

Beberapa kelemahan dari metode JIT, antara lain :


1. Sulit suatu perusahaan yang memproduksi secra massal hanya melayani
pesanan pelangga saja, misalnya pabrik gula, kopi, sbaun dan
sebagainya, dan hanya memproduksi satu jenis produk.
2. Dalam perusahaan manufaktur sulit sekali tidak memiliki persediaan,
khususnya yang bahan bakunya impor.
3. Pengurangan persediaan yang dipaksa dan terlalu drastis dapat
menyebabkan paar pekerja stress. Jika para pekerja melihat JIT sebagai
suatu cara untuk memeras mereka, maka usaha-usaha untuk
mengimplementasikan JIT tidak akan sepenuhnya berhasil dan kinerja
karyawan malah akan menurun.
4. Memerlukan waktu yang cukup panjang untuk membangun relasi yang
kuat dengan para supplier.
8

G. Peranan Just In Time (JIT)

Dalam Sistem Just In Time (JIT) ada beberapa peranan penting yaitu
menghasilkan sebuah produk hanya ketika dibutuhkan dan hanya dalam
kuantitas yang diminta oleh pelanggan. Just In Time memiliki beberapa
peranan penting diantaranya :
1. Meningkatkan laba.
2. Meningkatkan posisi persainggan perusahaan yang dicapai melalui :
a. Pengendalian biaya.
b. Peningkatan kualitas.
c. Perbaikan kinerja kualitas.

H. Faktor Kunci Sukses dalam Just In Time (JIT)


Ada tujuh faktor kesuksesan yaitu :
1. Suppliers, hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Kedatangan material dan produk akhir termasuk kesia-siaan.
b. Kedatangan material dan produk akhir termasuk kesia-siaan.
c. Pembeli dan pemasok membentuk kemitraan.
2. Layout, merupakan tata letak yang memungkinkan pengurangan kesia-
siaan yang lain, yaitu pergerakan. Misalnya pergerakan bahan baku
manusia menjadi fleksibel, JIT mensyaratkan :
a. Sel kerja untuk produk keluarga.
b. Pergerakkan atau perubahan mesin.
c. Jarak yang pendek.
d. Tempat yang kecil untuk persediaan.
e. Pengiriman langsung ke area kerja.
3. Inventory, persediaan dalam sistem produksi dan distribusi sering
diadakan untuk berjaga-jaga. Teknik persediaan yang efektif
memerlukan Just In Time (JIT) bukan Just In Case. Persediaan Just In
Time (JIT) merupakan persediaan minimal yang diperlukan untuk
mempertahankan operasi sistem yang sempurna yaitu jumlah yang
tepat, tiba pada saat yang diperlukan bukan sebelum atau sesudah.
9

4. Scheduling, jadwal efektif dikomunikasikan didalam organisasi, dan


kepada pemasok, maka akan sangat mendukung penerapan Just In
Time.
5. Preventive Maintenance, pemeliharaan yang dilakukan dalam rangka
untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan supaya tidak terjadi atau
merupakan suatu tindakan pencegahan.
6. Kualitas, hubungan Just In time dan mutu kuat sekali, karena
berhubungan dengan tiga hal yaitu :
a. Just In Time mengurangi biaya perolehan mutu yang baik karena
biaya produk sisa, pengerjaan ulang, investasi persediaan menurun.
b. Just In Time meningkatkan mutu dengan mengurangi antrian dan
waktu antara Just In Time juga membatasi jumlah sumber kesalahan.
c. Mutu yang baik berarti lebih sedikit cadangan sehingga Just In Time
lebih mudah diterapkan.
7. Employee Empowerment, karyawan yang diberdayakan dapat ikut
terlibat dalam isu-isu operasi harian yang merupakan falsafah Just In
Time. Pemberdayaan karyawan mengikuti nasihat manajemen bahwa
tidak ada orang yang lebih tahu mengenai suatu pekerjaan selain
karyawan pelaksana pekerja itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

Just in time adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk


mendapatkan kualitas, menekankan biaya, dan mencapai waktu penyerahan
seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat
dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya
(baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. Untuk
mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksinya hanya sebanyak
jumlah yang dibutuhkan, sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan
maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun
barang. Tujuan utama dari JIT adalah menghilangkan pemborosan dan
konsisten dalam meningkatkan produktivitas. JIT pada dasarnya berusaha
menghilangkan semua biaya (pemborosan) yang tidak memberikan nilai
tambah terhadap produk yang dihasilkan.

10

Anda mungkin juga menyukai