TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Hal ini menyebabkan WIP lebih rendah dan mengurangi lead time.
diperlukan dalam jumlah yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat
dalam sistem tradisonal memiliki risiko kerugian yang lebih besar karena
5
6
perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut
dalam manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu
berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata
lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya
ini adalah JIT manufacturing yang kadang disebut sebagai ”produk tanpa
persedian”. JIT bukan hanya sekedar sebuah metode yang bertujuan untuk
produksi sehingga komponen yang bebas dari cacat dapat disediakan untuk
jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat
berikut:
diperlukan.
2. Tujuan JIT
berikut:
8
a. Aliran material yang lancer sederhanakan pola aliran material. Untuk itu
membutuhkan waktu beberapa jam. Hal ini tidak dapat ditoleransi dalam
sistem JIT. Pengurangan waktu set up yang dramatis telah dapat dicapai
oleh berbagai perusahaan, kadang dari 4-7 jam menjadi 3-7 menit. Ini
bulan, dengan sistem JIT kita ingin menerima komponen tepat pada saat
d. Komponen zero defect sistem JIT tidak dapat mentolelir komponen yang
cacat, baik itu yang diproduksi maupun yang dibeli. Untuk komponen
produksi yang panjang yang dapat mengurangi biaya set up dan juga
operasi yang responsif. Hal ini membuat waktu awal pelepasan order
yang tepat harus dilakukan setiap saat. Ini juga berarti, kadang-kadang
menjaga agar mesin dan tenaga kerja tetap sibuk, mendapat kesulitan
besar.
3. Jenis Waste
a. Over production
b. Waiting
c. Transportation
d. Stock inventory
ini dapat terjadi kalau laju produksi lambat dan tidak ada koordinasi
e. Motion
yang efisien.
f. Defect product
g. Rework
dengan membatasi pada produk yang dihasilkan sesuai dengan yang dipesan
sering disebut focused factories. Keberhasilan dari JIT dapat dicapai dengan
berikut :
item. Kanban berasal dari bahasa Jepang, yang berarti kartu atau tanda.
yang optimal diharapkan dapat mengurangi biaya dan waktu set up,
Hal lain yang terkait dengan penciptaan lot size yang optimal adalah
minimum feasible lot size (MFL) untuk setiap item yang dihasilkan.
produksi yang small lots adalah melakukan set up yang fleksibel dan
dibutuhkan perusahaan.
JIT tanpa kualitas tinggi. Metode JIT akan cenderung menjamin level
kualitas yang tinggi. Secara logika, hal ini dimulai dari adanya barang
rusak.
perusahaan dan pelaksanan total quality control (TQC). Secara lebih detail,
lain :
6. Sistem Kanban
berarti “kartu”, dan dalam sistem ini kartu digunakan untuk menandai
dinyatakan sebagai jumlah yang harus diproduksi dalam satu periode waktu
dan dipindahkan dari fabrikasi ke proses assembly akhir dalam satu waktu
juga. Sebuah wadah yang telah distandarkan (tote box) digunakan untuk
dengan pamasoknya.
pemasok.
16
mapan.
bernilai tambah.
mutu.
berikut:
biaya.
langsung.
komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai
persediaan nol).
3) Waktu perpindahan
5) Ruangan pabrik
6) Biaya mutu
7) Pembelian bahan
18
berikut:
tickets”
tambah (value-added) adalah fokus dari JIT. Bertolak dari fokus di atas,
a. Penyederhanaan (simplification)
terkait dengan prosedur tetapi juga dengan produk, dan jasa yang
dihasilkan.
c. Kejelasan (visibility)
Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh setiap manajer ialah
komunikasi yang efektif dapat dijalin pada semua arah dan tingkatan.
lakukan suatu pekerjaan atau kegiatan dari awat hingga akhir. lstilah
ini hanya ditemui pada pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan secara
e. Kecerdasan (agility)
waktu yang tepat (act). Melalui OODA loop, perusahaan akan dapat
lain tepat.
g. Pengukuran (measurement)
B. Kerangka Berfikir
Pemasalahan
Data
Analisis
Sumber: Peneltian
24
material dengan baik, sistem produksi yang cepat dan effisien, delivery time
yang tepat guna baik pada supplier ke perusahaan maupun dari perusahaan
bahwa dengan penerapan sistem kanban akan diperoleh penurunan WIP rata
kanban pada lini perakitan insulator maka WIP yang terjadi semakin
25
diterapkan.
26
2. Lestari Putri, dkk. 2019. Jurnal Akuntansi Vol. 7 No. 1. Komparasi Metode
bahan baku. Jika persediaan bahan baku berupa minyak disimpan dalam
jangka waktu yang lama dan digunakan berulang kali, masalah yang terjadi
adalah minyak akan mengalami perubahan warna, bau dan tidak baik untuk
persediaan bahan baku dan menguji metode mana yang tepat untuk
antara metode EOQ dan JIT berbasis komputer agar mendapatkan hasil
yang detail dan akurat pada perhitungan dan perbandingan hasil nilai
tersebut. dari persediaan bahan baku. Adanya sistem perbandingan ini tidak
dalam jumlah kecil dan pengiriman dalam skala besar, sehingga dapat