Anda di halaman 1dari 19

Just In Time

Manajemen Operasi dan Produksi

Kabul Trifiyanto, S.E., M.B.A.


Pengertian Just In Time
 Sistemproduksi tepat waktu (Just In Time) adalah
sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
modern yang dikembangkan oleh perusahaan-
perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya
memproduksi jenis-jenis barang yang diminta
sejumlah yang diperlukan dan pada saat
dibutuhkan oleh konsumen
Pengertian Just In Time
 Konsep just in time adalah suatu konsep di mana
bahan baku yang digunakan untuk aktifitas
produksi didatangkan dari pemasok atau suplier
tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses
produksi, sehingga akan sangat menghemat
bahkan meniadakan biaya persediaan barang /
penyimpanan barang / stocking cost
Perspektif JIT
 BIG JIT
MERUPAKAN SUATU FILOSOFI MANAJEMEN
OPERASI YANG BERUSAHA UNTUK
MENGHILANHGKAN PEMBOROSAN PADA SEMUA
ASPEK DARI KEGIATAN-KEGIATAN PRODUKSI
PERUSAHAAN
 LITLLE JIT

LEBIH MENEKANKAN PADA PENJADWALAN ,


PERSEDIAAN DAN PENYEDIAAN BARANG MAUPUN
JASA DIMANA DAN KAPAN DIBUTUHKAN
Sasaran
 Meningkatkan produktivitas sistem produksi atau
operasi dengan cara menghilangkan semua
macam kegiatan yang tidak menambahn nilai
bagi suatu produk
 Misalnya kegiatan menunggu mesin yang sedang
beroperasi, mencari alat-alat produksi,
menghitung jumlah bahan baku yang datang,
kelebihan persediaan dan masih banyak lagi
Kunci Utama JIT
1. MENGHASILKAN PRODUK SESUAI DENGAN JADWAL
YANG DIDASARKAN PADA PERMINTAAN
2. MEMPRODUKSI DALAM JUMLAH KECIL (SMALL LOT
SIZE)
3. MENGHILANGKAN PEMBOROSAN
4. MEMPERBAIKI ALIRAN PRODUKSI
5. MENYEMPURNAKAN KUALITAS PRODUK
6. ORANG-ORANG YANG TANGGAP
7. MENGHILANHGKAN KETIDAKPASTIAN
8. PENEKANAN PADA PEMELIHARAAN JANGKA
PANJANG
MENGHASILKAN PRODUK SESUAI DENGAN
JADWAL YANG DIDASARKAN PADA
PERMINTAAN
 Untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai
dengan permintaan pelanggan perusahaan perlu
menggunakan sistim produk tarik (pull system)
yang dibantu dengan menggunakan kartu kanban
yaitu alat dalam penyusunan jadwal produksi dan
kebutuhan material

 Beda antara “pull sistem” dan “push system”


dapat kita lihat dalam gambar tersebut ini
beberapa hal yang dilakukan pada
konsep JIT
 Pengurangan Kesia-siaan
 setiap kegiatan yang menurut konsumen tidak menambah
nilai produk merupakan suatu kesia-siaan dalam JIT akan
ditiadakan
 seperti: disimpan, diperiksa, terlambat diproduksi, mengantri
maupun yang rusak.
 Pengurangan Variabilitas
 Variabilitas adalah setiap penyimpangan dari proses optimal
yang mengantarkan produk sempurna tepat waktu setiap saat.
Semakin kecil variabilitas semakin kecil pula kesia-siaan
yang terjadi
 seperti: karyawan, spektidak akurat, spesifikasi belum
lengkap, permintaan tidak diketahui
Kontribusi JIT pada Keunggulan Kompetitif
 Penguranagn antrean dan keterlambatan
 Peningkatan mutu
 Penurunan biaya
 Pengurangan kegiatan pengerjaan ulang
 Pengurangan variabilitas
Faktor Just In Time
1. Pemasok
 Kedatangan material dan produk akhir termasuk kesia-siaan.
 Pembeli dan pemasok membentuk kemitraan.
 Kemitraan JIT mengeliminir: kegiatan yang tidak penting,
persediaan dalam perjalanan, pemasok yang jelek
 Karakteristik hubungan dengan pemasok
(1) kontrak jangka panjang,
(2) 2) meningkatnya akurasi administrasi pesanan,
(3) (3) meningkatnya kualitas,
(4) (4) fleksibilitas pesanan,
(5) (5) pengiriman jumlah kecil dengan frekuensi pengiriman yang
banyak,
(6) (6) Perbaikan berkesinambungan dalam bekerjasama
Faktor Just In Time
 Layout

a. Sel kerja untuk product family.


b. Pergerakan atau perubahan mesin.
c. Jarak yang pendek.
d. Tempat yang kecil untuk persediaan.
e. Pengiriman langsung ke area kerja.
Faktor Just In Time
 Persediaan

Persediaan JIT merupakan persediaan minimal yang


diperlukan untuk mempertahankan operasi sistem
yang sempurna yaitu jumlah yang tepat tiba pada
saat yang diperlukan bukan sebelum atau sesudah.
Faktor Just In Time
 Penjadwalan
a. Mengkomunikasikan penjadwakan kepada supplier.
b. Jadwal bertingkat.
c. Menekankan bagian dari skedul paling dekat
dengan jatuh tempo.
d. lot kecil.
e. Teknik Kanban yaitu alat dalam penyusunan jadwal
produksi dan kebutuhan material.
Faktor Just In Time
 Pemeliharaan berkala
pemeliharaan rutin pada fasilitas yang digunakan,
maupun pelatihan karyawan secara terus-menerus
agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi. .
Faktor Just In Time
 Kualitas

 JIT mengurangi biaya perolehan kualitas yang baik karena


biaya produk sisa, pengerjaan ulang, investasi persediaan
menurun.
 JIT meningkatkan kualitas dengan mengurangi antrean dan
waktu antara. JIT juga membatasi jumlah sumber kesalahan
potensial.
 Mutu yang baik berarti lebih sedikit cadangan sehingga JIT
labih mudah diterapkan
.
Faktor Just In Time
 Pemberdayaan karyawan (Employee
empowerment)
 Pemberdayaan karyawan mengikuti nasehat
manajemen bahwa tidak ada orang yang lebih tahu
mengenai suatu pekerjaan selain karyawan pelaksana
pekerjaan itu sendiri .
Just In Time pada Sektor Jasa
 Pemasok
Misalnya usaha restoran sangat berhubungan dengan pemasok bahan makanan
dan minuman yang mereka butuhkan
 Tata Letak

Tata letak menciptakan perbedaan pengambilan koper maskapai penerbangan


dimana konsumen mengharapkan koper-kopernya didapat tepat pada waktunya.
 Persediaan

Setiap pialang saham mengarahkan persediaan mendekati nol karena transaksi jual
atau beli yang tidak dijalankan tidak dapat diterima oleh para klien.
 Jadwal

Di konter tiket maskapai penerbangan fokus sistem JIT adalah permintaan


konsumen. Permintaan dipenuhi bukan dengan persediaan produk terwujud tetapi
dengan karyawan maskapai penerbangan itu sendiri. Melalui penjadwalan yang
rumit karyawan di konter tiket tepat waktu manakala konsumen memerlukannya.
Pelayanan jasa diberikan dengan dasar JIT, sehingga jadwal merupakan sesuatu
yang penting.

Anda mungkin juga menyukai