Anda di halaman 1dari 14

JUST IN TIME

KELOMPOK II:
1. Qattru Nada (A0DO22103)
2. Siti Fadillah (A0D022117)
3. Ficky Dwi Saputra (A0D021140)
4. Triabuanadewi (A0D022122)
5. Nanda Ariska Maharani (A0D022129)
6. Singgih Purwo S (A0D022116)
7. Sufyan Hadi Prstiyo (A0D019129)

AKUNTANSI BIAYA
Pengertian Just In Time (JIT) dan Filosofinya

Sistem produksi tepat waktu ( Just In Time) adalah sistem produksi


atau sistem manajemen fabrikasi modern yang di kembangkan oleh
Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen
perusahaan- perusahaan jepang yang pada prinsipnya hanya
dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cabang,
memproduksi jenis-jenis barang yang di minta sejumlah yang
personalia, dan fasilitas dipakai ssebatas dibutuhkan. Tujuannya
dinperlukan pada saat dibutuhkan oleh konsumen (Simamora,
adalah mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In
2000). Just in Time dapat berarti sebagai suatu keseluruhan filosofi
Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan
operas' manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan
mensyaratkan setiap bagian proses produksi berkerja sama dengan
baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas di pakai sebatas
komponen-komponen lainnya.
dibutuhkan.

JIT juga merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat
sederhana, yaitu hanya produksi hanya apabila ada permintaan (pull sistem) atau dengan kata lain hanya memproduksi
sesuatu yang di minta dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota kemudian
diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur di jepang.
AKUNTANSI BIAYA
Untuk mengahapus kemacetan, baik dama fase setup maupun
Persyaratan-Persyaratan JIT dalam masa produksi, perlu dilakukan beberapa pedekatan yang
melibatkan fungsi tim silang. Tim ini terdiri dari berbagai
01 Organisasi Pabrik departemen, seperti perekayasaan, manufaktur, keuangan dan
Pabrik dengan sistem JIT berusaha untuk mengatur deprtemen lsinnya yang relavan.
layout berdasarkan produk. Semua proses yang
diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan 05 Ukuran lot kecildan pengurangan waktu setup
dalam satu lokasi.
Ukuran lot yang ideal bukan ukuran yang terbesar, tetapi ukuran lot
02 Pelatihan Tim/ Keterampilan yang terkecil.pendekatan ini sesuai bila mesin-mesin digunakan untuk
mengahsilkan berbagai bagian atau komponen yang berbeda yang
JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila digunakan proses berikutnya dalam tahap produksi.
dibandingkan dengan sistem tradisional. Karyawan diberi
pelatihan mengenai bilitas banyak bila dibandingkan dengan
bagaimana menghadapi perbuhana yang dilakukan dari sistem 06. Total productive maintance
tradisional. merupakan suatu keharusan dalam sistem JIT. Mesin-mesin
membersihkan dan di beri pelumas secara rutin, biasaynya dilakukan
03 Visibiilitas /Pengendalian oleh operator yang menjalankan mesin tersebut
visual
07 Kemampuan proses, statistical proses control (SPC) dan
salah satu kekuatan JIT adalah sistemnya yangmerupakan perbaikan kesinambungan.
sistem visual. Melacaknya apa yang terjadi dalam sistem
Kemampuan proses SPC, dan perbaikan kesinambungan harus ada
tradisional sulit dilakukan karna para karywan mondar-
dalam pemanufakturan JIT, karena beberapa hal yaitu: pertama, segala
mandir mengurus kelebihan barang dalam proses dan
seuatu harus berkerja sesuai dengan harapan dan mendekati sempurna.
banyak rute produksi yang saling bersilangan.
Kedua, dalam JIT tidak ada bahan cadangan untuk kemacetan
perusahaan dan ketiga, semua kondisi mesin harus berkerja dengan
04 Eliminasi kemacetan prima.
Konsep Dasar JIT

Konsep dasar JIT adalah sisten produksi toyota, yaitu suatu metode untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan
permintaan, dengan cara membuat semua proses dapatmenghasilkan produk yang
diperlukan, pada waktu yang di perlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan.

Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas dipenuhi dengan mengeluarkan berbagai jadwal
produksi pada semua proses, baik itu dalam proses manufaktur suku cadang maupun pada lini rakit akhir. Proses
manufaktur suku cadang mengahsilkan suku cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan menggunakan sistem
dorong, artinya proses sebelumnya memasok suku cadang pada proses berikutnya. Metode ini menyulitkn
penyesuaian secara cepat terhadap perubahan yang disebabkan oleh gangguan yang timbul pada beberapa proses
atau akibat adanya fluktuasi permintaan. Untuk mengatasi berbagai gangguan dan perubahan permintaan ini,
perusahaan harus mengubah jadwal produksi tiap proses seacara serempeak yang cukup menyullitkan. Akibanya
perusahaan harus melakukan persediaan di antara semua proses untuk mengatasi gangguan dan perubahan
permintaan ini. Sistem ini sering menimbulkan ketidakseimbangan persediaan yang mengakibatkan pemborosan .
Strategi Penerapan JIT

Ada beberapa strategi dalam mengimplementasikan JIT dalam perusahaan., antara lain:
Strategi penerapan pembelian just in time.dukungannya , yaitu dari semua pihak terutama
yang berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan. Tanpa
ada komitmen dari pimpinanan tersebut JIT tidak akan dapat terlaksana. Mengubah sistem,
yaitu mengubah dengan cara mengadakan pembelian, yaitu dengan cara membuat kontrak
jangan Panjang dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali untuk
jangka panjang, selanjutnya barang akan datang sesai kebutuhan atau proses produksi
perubahan kita.

Strategi penerapan Just In Time dalam sistem produksi. Penemuan sistem produksi yang
tepat, yaitu dengan sistem Tarik yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan harapan pelangan
dengan menghilangkan sebanyak mungkin pemborosan. Penemuan lini produksi yaitu dalam
satu lini produksi harus di buat bermacam-macam barang, sehingga semua keuthuhan
pelanggan yangMax berbeda-beda
Jones itu dapat terpenuhi. Selain itu lini produksi tersebut
Tony Wilson dapat
Anastasia
menghemat biaya,Manager
sperti biaya bahan baku, persediaan,
Programmer dan sebagainya. Designer
Manfaat Just In Time

JIT bukan hanya sekedar metode pengendaliaan persediaan, tetapi juga merupakan
sistem produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas. Adapun
manfaat JIT tersebut, antara lain:

Mengurangi ruangan Gudang untuk


01 penyimpanan barang 02
Mengurangi waktu setup dan
penundaan jadwal produksi

Megurangi pemborosan barang rusak Penggunaan mesin dan fasilitas


03 dan barang cacat dengan mendeteksi 04 secara baik
kesalahan pada sumbernya

06 Layout pabrik yang lebih baik


05 Menciptakan hubungan yang
lebih baik dengan pemasok
.
07 Pengendalia kualitas dalam proses
Kontribusi JIT Untuk

 PEMASUK
Keunggulan Bersaing
 TATA LETAK

Terdapat 7 kontribusi JIT untuk memperoleh  PERSEDIAAN


keunggulan dalam bersaing yaitu:  PENJADWALAN

 PEMELIHARAAN PENCEGAHAN

 MUTU PRODUKSI (KUALITAS)

 PEMBERDAYAAN KARYAWAN

3 JIT pada persediaan


1. JIT pada pemasok
2 JIT pada tata letak JIT pada persediaan menggunakan
JIT pada pemasok diartikan dengan sistem Tarik (pull system) untuk
semangat JIT, jumlah pemasok sebaiknya JIT pada tata letak menunjutkan tujuan JIT memindakah
sedikit, antara sistem JIT pada pemasok ada hubungan adalah mengurangi perpindahan baik suatu persediaan tersebut. Dalam hal ini, JIT
kedekatan agar pemasok perpindahan akan mengurangi ukuran lot dan mengurangi
senantiasa berbisnis ulang dengan bisnis orang maupun perpindahana barangn. waktu penyetelan.
yang kita jalani.
4. JIT pada penjadwalan

JITpada penjadwalan dapat ditempuh dengan cara mengkomunikasikan jadwal


tersebut pada pemasok. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan prmborosan.

5. JIT pada pemeliharaan pencegahan

JIT pada pemeluiharaan pencegahan dapat ditempuh dengan cara pemelihraan


pencegahan yang terjadwal dan rutin secara harian.

6. JIT pada mutu produksi (kualitas)

JIT pada mutu produksi (kualitas) adalah diterapkannya hal kendali proses
secara statistic.

7. JIT pada pemberdayaan karyawan

JIT pada pemberdayaan karyawan adalah dikemambangkannya pelatihan-


pelatihan dakam bisnis agar terciptanya konseo just in time.
Prinsip kerja “Just In Time” (JIT)

Cost reduction atau pengurangan biaya adalah suatu strategi atau tindakan yang
1. cost reduction diambil oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mengurangi total
(pengurangan biaya) pengeluaran atau biaya yang diperlukan dalam menjalankan operasionalnya,
seperti yang dijelaskan dalam laman Gartner.

2. Invetory reduction Persediaan menurut paradigma lama, dalam hal ini selalu dikaitkan dengan
produksi dalam jumlah besar. Untuk menjaga kelansungan proses produksi maka
(pengurangan persediaan)
persediaan yang besar dan aman perlu diadakan. Oleh karena itu, sistem jut in
time mengehendaki barang di buat sesuai kebutuhan hanya pada saat di butuhkan.

Perbaikan kualitas menurut konsep just in time adalah suatu usaha yang secara
3. Quality improventment terus menerus dilakukan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas melaluin
pemenuhan permintaan konsumen dalam hal kualitas dan waktu, kualitas dalam
paradugma baru ini menjadi urusan setiap orang. dilakukan. Tujuannya adalah
meningkatkan produktivitas melaluin pemenuhan permintaan konsumen dalam
hal kualitas dan waktu, kualitas dalam paradugma baru ini menjadi urusan setiap
orang.
Keuntungan dan kelemahan “just in time” (JIT)

Keuntungan mengoperasikan sistem JIT dalam menejemen yaitu:

UP • Seluruh sistem yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien
• Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk mengkerjakan para staf nya
• Barang produksi tidak harus selalu di cek, dismpan atau di return Kembali.
• Kertas kerja dapat lebih simple.
• Penghematan yang telah dilakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya,
dengan mengadakan promosi tambahan.

Kelemahan JIT dalam menejemen yaitu

Suatu kelemahan sistem JIT adalah tingkatan order ditentukan oleh data permintaan

DOWN
historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka infetori
akan habis dan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen. Untuk mencapai tingkat
pelayanan 95% perusahaan harus memasukan dua standar deviasi dalam safety stock .
Contoh Perhitungan Just In Time

PT.Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang menggunakan dua
sistem biaya yang berbeda yaitu:
1. Sistem biaya konvensional
2. JIT
Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost driver) berbasis
unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran biaya dan penentuan harga
pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu sel
pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara kedua metode, berikut ini disajikan data biaya
produksi untuk bulan desember 200X:

Elemen Biaya Sistem Biaya konvensional Sistem Biaya JIT

Bahan baku 800 800

Tenaga kerja langsung 70 100

Bop variabel berbasis unit 90 20

Bop variabel berbasis non unit - 30

Bot tetap langsung 30 30

Bop tetap bersama 100 20

Total 1.090 1.000


Diminta :
1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar seandainya perusahaan memutuskan
untuk membeli pada pemasok luar.
2. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kapasitas 1.500 unit dengan harga jual Rp 1.100, susunlah laporan L/R
untuk periode yang bersangkutan
penyelesaian :
1. Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap sebagai biaya terhindarkan yang harus
diputuskan oleh perusahaan tersebut.
Biaya yang dapat dihindarkan:Dimin
- Sistem biaya konvensional = Rp 800 + 70 + 90 + 30 = Rp 990
- Sistem biaya JIT = Rp 800 + 100 +30 +20 +30 = Rp 980

2. Laporan L/R

KETERANGAN SIST. KONVENSIONAL SIST. JIT

penjualan :
( 1500 u x Rp 1.100) Rp. 1.650.000 Rp. 1.650.000
Biaya Variabel :
(Rp 9601) x 1.500 u) 1.440.000
(Rp 8202) x 1.500 u) 1.230.000
Laba Kontribusi 210.000 420.000
Biaya Tertelusur :
Bi. variabel berbasis - 45.000 Note : Cara mencari angka2 yang ada dalam tabel :
non unit 45.000 195.000 1. Rp 800 + Rp 70 + Rp 90 = Rp 960
Bi. tetap langsung 45.000 2. Rp 800 + Rp 20 = Rp 820
3. Rp 30 x 1.500 unit = Rp 45.000
Jumlah biaya tertelusur 165.000 4. (Rp 100 + Rp 30) x 1.500 u = Rp 195.000
Laba langsung produk 180.000
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai