OLEH :
FAUSIYYAH NUR INSANI ZAENAL
2022212977
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul “PEMANUFAKTURAN JUST IN TIME”. Makalah yang masih perlu
dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Total Quality Management, yang secara garis
besar memuat tentang materi pemanufakturan Just In Time
Semoga makalah yang sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah di susun ini dapat berguna bagi penulis maupun orang yang
membacanya.
Demikian yang dapat disampaikan, Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya. Terima Kasih.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka dapat di katakan bahwa
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Just In Time?
2. Apa tujuan Just In Time ?
3. Apa saja manfaat Just In Time ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Just In Time ?
5. Bagaimana strategi perusahaan dalam mengimplementasikan Just In Time ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai
produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku, WIP,
dan produk jadi.
Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan,pada
waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap
tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien
melaluieliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus – menerus
(contionous processimprovement). Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat
waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen - segmen internal
lainnya dalam suatu organisasi.
JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:
a. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus
dieliminasi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak
perlu, misalnya persediaan sedapat mungkin nol.
b. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi. Sehingga
produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya
untuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat.
c. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous
Improvement) dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.
d. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman
terhadap aktivitas yang bernilai tambah.
JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnya
pembelian, produksi, distribusi, administrasi dan sebagainya. Dalam system Just In Time
(JIT), aliran kerja dikendalikan oleh operasi berikut ,dimana setiap stasiun kerja (work
station) menarik output dari stasiun kerja sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan
kenyataan ini, sering kali JIT disebut sebagai Pull System (system tarik). Dalam system JIT,
hanya finalassembly line yang menerima jadwal produksi, sedangkan semua stasiun kerja
yang lain dan pemasok (supplier) menerima pesanan produksi dari subkuens operasi
berikutnya.
3
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau system
manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan - perusahaan Jepang
yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis -jenis barang yang diminta sejumlah yang
diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Terdapat juga definisi dan deskripsi dari JIT, diantaranya:
a) JIT adalah suatu sistem produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya
produksi dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas,
waktu dan tempat yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan
sumber daya manusia seminimum mungkin (NSW Science and Technology
Council, 1985).
b) JIT adalah suatu sistem produksi yang merubah kompleksitas manajemen
manufakturdengan kesederhanaan (Schonberger, 1984).
c) JIT adalah suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu
produk dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan
seminimum mungkin (Hall, 1987).
Tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan
perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta
perbaikan kinerja pengiriman. Perhitungan serta kerja sama yang baik antara penyalur,
pemasok dan bagian produksi haruslah baik. Keterlambatan akibat salah perhitungan atau
kejadian lainnyadapat menghambat proses produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian
bagi perusahaan.
Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem JIT adalah:
1) Zero Defect (tidak ada barang yang rusak).
2) Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up)
3) Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot)
4) Zero Handling (tidak ada penanganan)
5) Zero Queues (tidak ada antrian)
6) Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin)
7) Zero Lead Time (tidak ada lead time)
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penerapan Just In Time,diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Aliran Material yang lancer
Sederhanakan pola aliran material. Untuk itu dibutuhkan pengaturan total pada lini
produksi. Ini juga membutuhkan akses langsung dengan dan dari bagian penerimaan dan
pengiriman. Tujuannya adalah untuk mendapatkan aliran material yang tidak
terputusdari bagian penerimaan dan kemudian antar tiap tingkat produksi yang saling
4
berhubungan secara langsung, samapi pada bagian pengiriman. Apapun
yangmenghalangi aliran yang merupakan target yang haru diselidiki dan dieliminasi.
5
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara:
a) Mengeliminasi atau mengurangi persediaan.
b) Meningkatkan mutu.
c) Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga
jualrendah dan laba meningkat).
d) Memperbaiki kinerja pengiriman.
6
1) Gudang atau tempat penyimpanan akan senantiasa punya ruang yang lega karena
tingkat persediaan barang yang rendah. Hal ini dapat menghemat biaya persewaan
tempat untuk penyimpanan dan juga biaya asuransi.
2) Dengan tingkat persediaan yang rendah adanya kemungkinan pemborosan akibat
produk – produk yang tidak laku, produk yang kurang up to date atau ketinggalan
jaman, produk yang rusak, telah melewati masa pakai, hingga usang jauh lebih
rendah.
3) Dapat menghindari penumpukan produk jika tidak terjual apabila terjadi perubahan
yang mendadak dalam permintaan.
4) Bahan – bahan produksi hanya akan dipesan jika diperlukan saja. Hal ini dapat
mengurangi modal untuk dalam melakukan produksi.
5) Memastikan kualitas bahan produksi dari pemasok sehingga perusahaan tidak perlu
memeriksa maupun melakukan pengerjaan ulang sehingga lebih hemat waktu.
Dalam mengimplementasikan JIT di sebuah perusahaan perlu beberapa strategi agar bisa
berjalan dengan sukses yaitu :
a. Dukungan dari berbagai pihak yang ada di perusahaan, tentu dukungan ini sangat
diperlukan sebelum mulai memutuskan untuk menganut sistem just in time. Dukungan
diperlukan dari semua pihak terutama yang berada di sektor yang berkaitan erat dengan
7
pembelian, pemasokan bahan, dan pimpinan. Komitmen juga diperlukan untuk bisa
menerapkan sistem ini dalam jangka waktu yang lama. Sistem JIT ini nantinya akan
mengubah hampir sebagian sistem yang ada di perusahaan. Terutama pada pembelian
dan pemasokan bahan baku. Diperlukan kontrak yang panjang dengan pemasok sehingga
perusahaan cukup memesan sekali dalam jangka waktu yang panjang. Untuk bisa
terlaksana dengan baik, perlu adanya dukungan dari banyak pihak.
b. Strategi penerapan sistem JIT dalam proses produksi yang tepat yaitu dengan
menggunakan sistem tarik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan para
pembeli dengan menghilangan pemborosan yang berlebihan. Penemuan cara produksi ini
yaitu dengan cara pembuatan macam – macam barang dalam satu kategori yang sama.
Cara ini dilakukan agar semua kebutuhan pelanggan yang berbeda akan terpenuhi
semua. Selain itu dalam kategori produksi yang sama bisa menghemat biaya yang
dikeluarkan selama produksi. Mulai dari biaya pengoperasian alat, biaya bahan baku,
stok, dan lain sebagainya. Fokus JIT bukan hanya pada pengendalian stok tapi juga
efektivitas dan efisiensi produksi yang berkaitan dengan semua fungsi dan
aktivitas.
8
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Just In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana
segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas
dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan
mengurangi pemborosan.
Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan,
pada waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada
setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling
efisien melaluieliminasi pemborosan ( waste elimination ) dan perbaikan terus – menerus
(contionous process improvement). Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi
tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen - segmen
internal lainnya dalam suatu organisasi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Harmony. 2022. “Mengenal Sistem Produksi Just In Time (JIT) Yang Efektif Untuk
Bisnis” . https://www.harmony.co.id/blog/mengenal-sistem-produksi-just-in-time-jit
10