2018
DISUSUN OLEH
1510532039
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga berkat rahmat beserta karunianya penulis
dapat menyelesaikan paper yang berjudul “ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP JUST
IN TIME (JIT) PADA PERUSAHAAN BUMN” . Dalam karya tulis ini, penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah mendukung sehingga paper
Seminar Akuntansi Manajemen ini dapat diselesaikan.
Dalam Paper ini, penulis membahas tentang Implementasi/Penerapan konsep Just In
Time (JIT) pada Perusahaan BUMN. Juga, dengan adanya paper ini diharapkan bisa menjadi
bahan untuk pertimbangan dalam mengambil keputusan Makro dan dapat menjadi bahan
analisis yang berguna bagi pihak yang membutuhkan.
Karya tulis ini akan semakin lengkap dengan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun. Sehingga, penulis juga sangat berharap dengan adanya kontribusi dari pembaca
untuk memberikan kritik dan sarannya.
Terima kasih atas perhatiannya, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis yang semakin maju membuat para pelaku usaha semakin bersaing dalam
mengembangkan produknya, sehingga semakin tinggi tingkat inovasi suatu entitas maka akan
semakin baik pula tingkat perkembangan dari entitas itu sendiri.
Inovasi dan Teknologi yang berkembang semakin pesat mebuat ekonomi juga tumbuh
dengan pesat. Berbagai inovasi tentang strategi manajemen yang sebelumnya tidak mungkin
pun menjadi mungkin berkat bantuan teknologi yang mumpuni, begitu pula dengan manajemen
persediaan seperti konsep Just In Time (JIT).
Just In Time (JIT) merupakan sistem produksi yang komprehensif dan sistem manajemen
persediaan dimana bahan baku dibeli dan diproduksi sebanyak yang dibutuhkan serta
digunakan pada saat yang tepat dalam setiap proses produksi (Blocher, dkk., 2002:113; dalam
Kuzatmono, 2008).
Dalam arti luas, JIT adalah filosofi yang berfokus pada tampilan aktivitas yang dibutuhkan
oleh segmen internal dari sebuah organisasi.Aspek fundamental JIT adalah :
• Semua kegiatan yang tidak memberi nilai tambah pada produk atau jasa, maka termasuk
pada kegiatan atau sumber daya yang akan menjadi sasaran pengurangan atau penghapusan
• Adanya komitmen untuk meningkatkan kualitas tinggi, dan melakukan hal yang benar
dan sesuai standar agar tidak ada barang yang cacat dan tidak ada waktu untuk pengerjaan
ulang
• Perbaikan terus menerus dalam upaya kegiatan efisiensi
• Menyederhanakan dan meningkatkan visibilitas yang menekankan pada aktivitas
penambah nilai, ini akan membantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak menambah
nilai
Prinsip Dasar Just In Time (JIT)
Untuk menghasilkan metode Just In Time (JIT) maka harus ada delapan prinsip yang harus
dijadikan dasar pertimbangan di dalam menentukan sistem strategi produksi, yaitu (Jaelani,
2009):
Sistem manufaktur baru akan dioperasikan untuk menghasilkan produk menunggu setelah
diperoleh kepastian adanya order dalam jumlah tertentu masuk. Tujuan utamanya untuk
memproduksi finished goods tepat waktu dan sebatas pada jumlah yang ingin dikonsumsikan
saja, untuk itu proses produksi akan menghasilkan sebanyak yang diperlukan dan secepatnya
dikirim ke pelanggan yang memerlukan untuk menghindari terjadinya stok serta untuk
menekan biaya penyimpanan.
Produksi dilakukan dalam jumlah lot (lot size) yang kecil untuk menghindari perencanaan
dan jeda waktu yang kompleks seperti halnya dalam produksi jumlah besar. Fleksibilitas
aktivitas produksi akan bisa dilakukan, karena hal tersebut memudahkan untuk melakukan
penyesuaian-penyesuaian dalam rencana produksi terutama menghadapi perubahan
permintaan pasar.
3. Mengurangi pemborosan (eliminate waste)
Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap area operasi yang ada. Semua
pemakaian sumber-sumber input (material, energi, jam kerja mesin atau orang, dan lain-lain)
tidak boleh melebihi batas minimal yang diperlukan untuk mencapai target produksi.
Kualitas produk merupakan tujuan dari aplikasi Just In Time (JIT) dalam sistem produksi.
Disini selalu diupayakan untuk mencapai kondisi “Zero Defect” dengan cara melakukan
pengendalian secara total dalam setiap langkah proses yang ada. Segala bentuk penyimpangan
haruslah bisa diidentifikasi dan dikoreksi sedini mungkin.
Dengan metode Just In Time (JIT) dalam sistem produksi setiap pekerja akan diberi
kesempatan dan otoritas penuh untuk mengatur dan mengambil keputusan apakah suatu aliran
operasi bisa diteruskan atau harus dihentikan karena dijumpai adanya masalah serius dalam
satu stasiun kerja tertentu.
Ketujuh prinsip pelaksanaan Just In Time (JIT) dalam sistem produksi di atas bukanlah
suatu komitmen perusahaan yang diaplikasikan dalam jangka waktu pendek. Melainkan harus
dibangun secara berkelanjutan dan merupakan komitmen semua pihak dalam jangka panjang.
Dalam jangka pendek, ada kemungkinan aplikasi Just In Time (JIT) dalam sistem produksi
justru akan menambah biaya produksi mengikuti konsekuensi proses terbentuknya kurva
belajar.
Just In Time (JIT) Pada Perusahaan BUMN
Seperti uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa akan banyak manfaat yang didapatkan
dengan adanya penerapan konsep JIT di suatu perusahaan. Sayangnya, banyak dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) belum menerapkan prinsip atau konsep JIT itu sendiri sehingga
banyak terjadi pemborosan serta penambahan biaya terlebih di sektor Penyimpanan.
Maka dari itulah, pentingnya pengimplementasian konsep JIT pada perusahaan BUMN
sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan BUMN yang selama ini sulit untuk dicapai juga
dapat meningkatkan kinerja serta kualitas dari BUMN itu sendiri.
1. Diharapkan dengan adanya penulisan paper ini, maka dapat menyadarkan kepada
pembaca maupun pihak terkait tetang pentingnya penerapan konsep JIT pada
perusahaan BUMN dimana yang banyak kita ketahui bahwa di perusahaan BUMN
masih terdapat banyak pemborosan sumber daya karena kurangnya tata kelola dari
sumber daya itu sendiri.
2. Semoga dengan adanya karya tulis ini, maka nantinya dapat dijadikan acuan bagi
pembaca guna melahirkan inovasi serta gagasan baru lainnya sehingga dapat
mendukung keberlangsungan bisnis Indonesia dan dapat memajukan ekonomi
Indonesia secara menyeluruh melalui inovasi serta strategi baru nantinya.
3. Diharapkan dengan adanya karya tulis ini juga masyarakat semakin sadar bahwa
BUMN yang ada sekarang ini masih bisa dikembangkan lagi potensinya serta dapat
ditingkatkan lagi kinerjanya melalui inovasi baru seperti penerapan konsep JIT ini dan
juga pembaruan regulasi maupun perubahan sistem yang ada guna meningkatkan hasil
dari BUMN itu sendiri.
Pembahasan
Sebelumnya telah dijelaskan apa itu konsep Just In Time (JIT) serta bagaimana cara
penerapannya di perusahaan pada umumnya. Maka dari itulah, disini kita akan membahas
bagaimana cara menerapkan sistem JIT pada perusahaan BUMN yang mana kita ketahui bahwa
sistem ini belum banyak diterapkan di perusahaan publik atau BUMN.
Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada
aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.
Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di
eliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak
perlu,misalnya persediaan sedapat mungkin nol.
Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi.Sehingga produk
rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk
pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat.
Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous
Improvement)dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.
Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap
aktivitas yang bernilai tambah.
JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnya
pembelian, produksi, distribusi, administrasi dan sebagainya.
A. Pembelian JIT
Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian
rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau
penggunaan.
Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
pembelian dengan cara:
4. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.
Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan
manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biaya
tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.
4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara
individual
B. Produksi JIT
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat
waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya
atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:
1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiun
kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).
2. Mengurangi atau meniadakan “Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu
tunggu nol).
Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang:
Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan
manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
2. Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak
langsung
3. Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja
dan overhead pabrik secara individual
Ada beberapa strategi dalam mengimplementasikan JIT dalam perusahaan, antara lain:
Strategi Penerapan pembelian Just In Time. Dukungan, yaitu dari semua pihak terutama yang
berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan. Tanpa ada
komitmen dari pinpinan tersebut JIt tidak dapat terlaksana. Mengubah system, yaitu mengubah
cara mengadakan pembelian, yaitu dengan membuat kontrak jangka panjang dengan pemasok
sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali untuk jangka panjang, selanjutnya barang
akan dating sesuai kebutuhan atau proses produksi perubahan kita.
Startegi penerapan Just In Time dalam system produksi. Penemuan system produksi yang tepa,
yaitu dengan system tarik yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dengan
menghilangkan sebanyakmungkin pemborosan. Penemuan lini produksi yaitu dalam satu lini
produksi harus dibuat bermacam-macam barang, sehingga semua kebutuhanpelanggan yang
berbeda-beda itu dapat terpenuhi. Selain itu lini produksi tersebut dapat menghemat biaya,
biaya bahan, persediaan, dan sebagainya.
JIT bukan hanya sekedar metode pengedalian persediaan, tetapi juga merupakan system
produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas.
1. Waktu set-up pada gudang dapat dikurangi. Dengan pemotongan waktu dan biaya ini
akan membuat perusahaan lebih efficient, dan perusahaan dapat lebih fokus untuk
perbaikan pada bidang lainnya.
2. Aliran barang dari gudang ke produksi akan meningkat. Beberapa pekerja akan fokus
pada daerah pekerjaannya untuk bekerja secara cepat.
3. Pekerja yang menguasai berbagai keahlian digunakan secara lebih efisien.
4. Penjadwalan produk dan jam kerja karyawan akan lebih konsisten.
5. Adanya peningkatan hubungan dengan suplyer.
6. Persediaan selalu dipertahankan untuk menjaga produkstivitas pekerja dan bisnis akan
fokus pada turn over.
Kesimpulan
Dari Uraian yang telah disampaikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa akan
banyak keuntungan yang didapat perusahaan khususnya BUMN yang sulit untuk dicapai
dengan cara menerapkan konsep Just In Time (JIT). Tetapi, banyak juga permasalahan yang
akan muncul nantinya jika dilakukan pengimplementasian dari konsep ini sendiri yang
mungkin dalam sektor ekonomi akan mendatangkan manfaat yang sangat banyak tapi dalam
segi sosial & budaya akan mendatangkan masalah yang sangat besar karena akan muncul demo
sebagai akibat dari PHK, hilangnya kepercayaan orang awam akan eksistensi dari BUMN dan
juga ketidakpercayaan masyarakat akan tujuan BUMN untuk negeri.
Tapi, itu semua seharusnya bukan menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan saat
perusahaan menghadapi kerugian sehingga seharusnya perusahaan (BUMN) yang umumnya
selalu menderita kerugian lebih baik untuk mengatasi kerugian itu terlebih dahulu baru
mengatasi masalah lainnya karena jika tidak sekarang, maka kapan lagi?
Mungkin kedepannya BUMN akan menerapkan konsep JIT di seluruh sektor seperti
contoh beberapa BUMN yang telah menerapkan konsep ERP dalam perusahaannya yaitu
PT.Telkom dan PT.Garam yang akhirnya mendatangkan manfaat yang luas. Apalagi, dengan
penerapan sistem JIT ini perusahaan BUMN akan bisa bersaing secara global karena kemajuan
dari BUMN itu sendiri. Seharusnya yang dipikirkan BUMN itu bukan hanya hari ini tapi juga
hari esok dan seterusnya dengan tetap mempertimbangkan kondisi dan seiring dengan
perkembangan teknologi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
https://nicaturisma.wordpress.com/2013/06/07/just-in-time-jit/
https://yenypurwantotechnical.wordpress.com/2014/07/11/just-in-time-pada-
perusahaan-industri/
https://arvita92.wordpress.com/2014/07/10/makalah-just-in-time/
http://www.bumninsight.co.id/industri/telko/telkom-pt-garam-kick-off-implementasi-
erp