Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kondisi saat ini semua perguruan tinggi dituntut untuk selalu menghasilkan lulusan-
lulusan yang terampil, professional dan siap pakai untuk menjadi tenaga ahli di bidang sesuai
dengan kemampuannya. Manusia dituntut untuk bersaing antar satu sama lain demi
mengembangkan serta meningkatkan kompetensi dan potensi yang dimilikinya dalam dunia
kerja. Dalam hal ini, pendidikan memiliki peranan penting sebagai sarana untuk melahirkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing dalam dunia kerja.
Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu
menghasilkan lulusan yang terampil, ahli dan siap pakai dalam dunia kerja. oleh karena itu,
perguruan tinggi dituntut untuk selalu menyesuaikan program pendidikan dengan kondisi
lapangan, sehingga mahasiswa dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan mampu menerapkan serta mengembangkan ilmunya. Disamping itu, program
pendidikan yang diadakan oleh perguruan tinggi juga dapat mengupayakan untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Dengan kondisi yang seperti ini, mahasiswa perlu menambah pengetahuan dan wawasan
dalam hal praktik kerja yang salah satunya bisa di dapatkan dalam Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kompetensinya dalam praktek
manajemen yang diterapkan di perusahaan atau instasi.
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk
kegiatan mahasiswa yang dilakukan dalam lingkungan dunia kerja baik dibidang industry
maupun pemerintahan dan merupakan mata kuliah yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh
mahasiswa Universitas Islam Malang. Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman sebelum mereka memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,
sehingga mahasiswa akan mendapatkan bekal dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
sudah di laksanakan. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa akan
mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang perlu dikembangkan dan perlu
dipertahankan.
Pentingnya Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada perusahaan adalah agar mahasiswa bisa
belajar bekerja dan mempraktekkan teori-teori yang sudah di ajarkan pada bangku kuliah.
Penulis memilih Divisi Munisi PT PINDAD (Persero) Turen sebagai tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang cukup besar dan
memiliki kegiatan yang sesuai dengan bidang keungan.
Divisi Munisi PT PINDAD (Persero) merupakan perusahaan yang berada di wilayah
Turen-Malang, yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang produk militer untuk
kepentingan pertahanan dan keamanan nasional. Aktifitas Divisi Munisi mencakup design
dan pengembangan, rekayasa, assembling, dan pabrikasi. Dengan berbagai aktifitas yang
dijalankan oleh Divisi Munisi dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi
mahasiswa yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), terutama kegiatan
keuangan yang dilakukan seperti penghitungan harga pokok, pengolahan data transaksi,
proses akuntansi dan anggaran perusahaan.
Untuk mengukur bagaimana kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari pembuatan atau
penyusunan anggaran serta realisasinya. Dalam peranannya anggaran sebagai alat juga cukup
memadai dan dapat dipergunakan sebagai alat perencanaan, pengendalian dan koordinasi dari
seluruh kegiatan dalam organisasi. Penyusunan anggaran dalam suatu perusahaan agar dibuat
sebaik mungkin, sehingga dapat mencapai secara maksimal sesuai yang di targetkan oleh
perusahaan. Karena anggaran perusahaan merupakan tolak ukur tentang kegiatan yang akan
dilakukan oleh perusahaan kedepannya. Jika anggaran perusahaan tidak dibuat dengan baik
atau dibuat tidak berdasarkan dengan perhitungan yang benar dan matang, maka perusahaan
tidak mempunyai pedoman rencana kerja yang baik. Sehingga perusahaan tidak bisa
memaksimalkan rencana kerjanya.

1.2 Tujuan PKL (Praktek Kerja Lapangan)


1. Mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu perusahaan atau industri.
2. Untuk memperoleh pengalaman kerja pada perusahaan atau industri.
3. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya dalam suatu perusahaan atau industri.
4. Untuk mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di perusahaan atau industri.
5. Membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan pelaksanaan magang di
perusahaan atau industri.
6. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat magang.
7. Mengaplikasikan kemampuan praktek yang diperoleh di perkuliahan ke dunia perusahaan
atau industri.
1.3 Manfaat PKL (Praktek Kerja Lapangan)
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai saran menerapkan teori yang telah didapat selama mengikuti selama perkuliahan
khususnya pada bab penganggaran atau budgeting.
b. Melatih mahasiswa agar dapat berfikir secara kritis, sistematis, dan analistik dalam
menghadapi permasalahan yang dihadapi di Menambah perusahaan.
c. Dapat belajar mnyesuaikan diri saat memasuki dunia kerja sebenarnya dan dapat menambah
pengalaman untuk situasi kerja di masa yang akan datang.
d. pengetahuan tentang system penganggaran Divisi Munisi PT PINDAD (Persero)
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penulisan karya tulis tingkat perguruan tinggi.
b. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, sehingga
diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.
c. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
d. Untuk memperkenalkan universitas di dalam dunia kerja.
3. Bagi Perusahaan
a. Membantu meringankan tugas karyawan dalam instansi atau perusahaan terkait dalam
bidang keuangan atau departemen keuangan.
b. Merupakan sarana untuk menjembatani hubungan kerjasama antara lembaga yang terkait
dengan lembaga pendidikan.
c. Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi masukan pada pihak-pihak yang terkait akan
bagaimana cara membuat anggaran yang baik bagi perusahaan.
d. Sebagai sarana membangun jaringan kerjasama untuk memperoleh tenaga kerja potensial.
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK PK
2.1 Profil Perusahaan
PT PINDAD (PERSERO) adalah perusahaan industri manufaktur Indonesia yang
bergerak dalam bidang produk militer dan produk komersial. Kegiatan PT PINDAD
(PERSERO) mencakup design dan pengembangan, rekayasa, perakitan, fabrikan serta
perawatan.
PT PINDAD (PERSERO) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak
dalam pembuatan produk militer dan komersial diIndonesia dan memperkerjakan sekitar
3000 karyawan. Pada 22 Desember 2014, Pemerintah melalui Kementerian BUMN
menunjuk Silmy Karim sebagai Dirut yang baru menggantikan Sudirman Said yang kini
menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

2.2 Sejarah PT PINDAD (PERSERO)


PT PINDAD (PERSERO) berdiri pada tahun 1908 sebagai bengkel peralatan militer
di Surabaya dengan nama Artillerie Constructle Winkle (ACW) yang didirikan oleh Herman
William Deandels (Gubernur Jendral Hindia Belanda). Bengkel ini berkembang menjadi
pabrik dan mengalami perubahan nama menjadi Artillerie Inrichtingen (AI), kemudian
berpindah lokasi ke Bandung pada tahun 1921.
Pada tahun 1942 di masa penjajahan Jepang, nama perusahaan menjadi Dai Ichi
Kozo (DIK) dan pada tahun 1947 berganti nama menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB).
Setelah kemerdekaan, pemerintah Belanda tahun 1950 menyerahkan perusahaan kepada
pemerintah Indonesia, dan pada tanggal 29 April 1950 yang selanjutnya diperingati sebagai
hari jadi perusahaan, perusahaan tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesin (PSM) yang
berlokasi di PT PINDAD (PERSERO) sekarang ini.
Pada tahun 1962 Pabrik Senjata dan Mesin (PSM) berubah menjadi sebuah Industri
Alat Peralatan Militer yang dikelola oleh Angkatan Darat, sehingga namanya menjadi
Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD). PT PINDAD berubah setatus menjadi Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT PINDAD (PERSERO) pada tanggal 29 April
1983.
Pada tahun 1989, perusahaan ini dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri
Strategis (BPIS), dan kemudian pada tahun 1999 berubah nama menjadi PT Prakarya Industri
(Persero). Pada tahun 1999 berubah lagi namanya menjadi PT Bahana Prakarya Industri
Strategis (Persero). Pada tahun 2002 PT BPIS (Persero) dibubarkan oleh pemerintah. Sejak
saat itu, PT Pindad beralih setatus menjadi PT PINDAD (PERSERO) yang berada langsung
di bawah pembinaan kementrian BUMN.

2.3 Lokasi perusahaan


Saat ini proses produksi PT. Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu:
1. Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal, Divisi Forging & Casting, Unit Bisnis
Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit Bisnis Laboratorium, yang semuanya
ditempatkan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Komplek ini menempati lahan seluas 66
hektar. Khusus Direktorat Produksi Militer, mempekerjakan 1.546 karyawan yang terdiri dari
1.072 karyawan di pabrik dan 474 karyawan di bagian Staff.
2. Divisi Amunisi di Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pabrik ini menempati lahan seluas
160 hektar.

2.4 Bidang Usaha


PT. PINDAD (PERSERO) adalah perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dan
bergerak dalam bidang militer. Kegiatan yang dilakukan PT. PINDAD (PERSERO)
mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan, dan fabrikasi serta perawatan.
1. Proses Produksi
Proses produksi dalam kegiatan usaha Divisi Munisi PT. PINDAD (PERSERO) yang
pertama dilakukan adalah menyediakan bahan baku dan bahan pendukung yang dibutuhkan
untuk memproduksi produk yang akan di produksi, kemudian dilakukan proses produksi
sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku. Setelah produk selesai di produksi akan
dikirim pada pemesan jika terjadi kesalahan produk, maka produk akan di proses ulang. Sisa
dari proses produksi ini akan menghasilkan limbah.
2. Hasil Produksi
PT. PINDAD (PERSERO) memproduksi produk militer yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan proyek-proyek strategis pemerintah maupun untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan swasta dan umum. PT PINDAD (PERSERO) memproduksi
beberapa jenis produk, antara lain yaitu produk militer dimana Divisi Munisi PT PINDAD
(PERSERO) merupakan divisi yang memegang peranan untuk memproduksi berbagai jenis
produk munisi.
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan
Polri.
2.5 Visi dan Misi PT PINDAD (PERSERO)
1. Visi
Menjadi perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu, beroperasi secara fleksibel
serta mandiri secara finansial.
2. Misi
Melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang Alat dan Peralatan untuk mendukung pertahanan
dan keamanan negara serta alat dan peralatan industri dengan mendapatkan laba untuk
pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi.

2.6 Tujuan, Sasaran dan Prinsip Dasar PT PINDAD (PERSERO)


1. Tujuan
Mampu menyediakan kebutuhan alat utama sistem persenjataan secara mandiri untuk
mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia.
2. Sasaran
Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang menjamin
masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal.
3. Prinsip dasar
Loyalitas, Integrittas dan Dedikasi, yang berarti berpegang teguh pada tujuan
perusahaan, kejujuran dan keutuhan sikap dalam interaksi organisasi dan pengabdian pada
perusahaan. Ketiga hal ini merupakan sikap keseharian setiap anggota organisasi yang
mendasari setiap aksi individual danorganisasi. Semangat kelompok tidak boleh mengalahkan
prinsip pertama ini.
Keunggulan teknologi, yang berarti keyakinan bahwa penguasaan dan pemanfaatan
teknologi sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas kerja untuk inovasi produk dan bahan untuk inovasi bisnis.
Kerjasama kelompok, yang berarti keberhasilan merupakan hasil dari kerjasama.
Sinergi yang muncul dari kelompok yang dilandasi integritas anggota kelompok maupun
memberikan kesuksesan yang sebelumnya tak mungkin diraih.
Berbisnis untuk saling menguntungkan, yang berarti menekankan pentingnya
memperoleh kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan PT PINDAD. Merupakan
hal penting untuk memikirkan dan menjamin manfaat dan menambahkan nilai kepada mitra,
pelanggan, pemasok dan tentu untuk PT PINDAD sendiri.

2.7 Anak Perusahaan Dan Kerja Sama Patungan


1. Anak Perusahaan :
PT Cakra Mandiri Pratam (100% saham PINDAD)
2. Perusahaan Patungan :
a. PT Fanuc GE Automation Indonesia (20% saham PINDAD)
Bidang usaha : penjualan dan jasa pemeliharaan alat control mesin CNC dan rekayasa
industri.
b. PT MAN Turbo Machinery (7,38% saham PINDAD)
Bidang usaha ; jasa pemasangan dan pemeliharaan mesin turbin
c. PT Goodrich Pindad Aeronautical System Indonesia (34% saham PINDAD)
Bidang usaha : manufaktur komponen pesawat terbang.
d. PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) (25% saham PINDAD)
Bidang usaha : manufaktur Radio Frequency Identification (RFID) dan produk serap optik.

2.8 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan kerangka dari sebuah organisasi yang menunjukkan
hubungan antara orang yang memiliki jabatan yang lebih tinggi dan jabatan yang lebih
rendah dalam sebuah organisasi tersebut. Serta menggambarkan hubungan antara departemen
yang satu dengan yang lain, yang dapat memperjelas kedudukan, wewenang dan tanggung
jawab dalam organisasi tersebut.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam suatu perusahaan, struktur
organisasi sangat berguna untuk menggambarkan bagaimana aktifitas untuk mencapai tujuan
yang ingin diharapkan oleh suatu perusahaan yang telah direncanakan sebelum perusahaan
tersebut didirikan, selain itu struktur organisasi juga berguna untuk menunjukkan bagian-
bagian dalam perusahaan tersebut secara singkat, padat dan jelas yang berguna untuk
pemahaman lebih cepat.
Struktur organisasi dalam PT PINDAD (PERSERO) menerapkan struktur organisasi
bentuk garis. Organisasi bentuk garis ini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Penerapan struktur
organisasi bentuk garis pada PT PINDAD (PERSERO) dengan pertimbangan bahwa
perusahaan memiliki organisasi yang besar dan jumlah karyawan yang banyak dengan tugas
dan tanggung jawab yang beraneka ragam. Berikut ini merupakan gambar struktur organisasi
pada Divisi Munisi PT PINDAD (PERSERO).
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Divisi Munisi PT. PINDAD (PERSERO)

2.9 Jumlah
Karyawan
Divisi Munisi PT PINDAD (PERSERO) memiliki karyawan sebanyak 1500 orang.
Karyawan yang terdapat dalam Divisi Munisi PT PINDAD (PERSERO) adalah karyawan
yang bekerja di bagian administrasi dan juga karyawan yang bekerja di bagian produksi.
Setiap karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, dalam bagian
administrasi memiliki tugas pengelolaan data produksi di perusahaan tersebut. Sedangkan
dibagian produksi memiliki tugas untuk mengelola dan menbuat bahan baku tersebut menjadi
barang jadi yaitu peluru.
Dalam PT PINDAD (PERSERO) memiliki karyawan yang setatusnya berbeda antara
lain karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
1. Karyawan Tetap
Status karyawan tetap adalah karyawan yang telah diangkat oleh PT PINDAD (PERSERO)
setelah melalui sekian kali pertimbangan kelayakan pengangkatan karyawan tetap, serta
mendapatkan gaji pokok tetap dan tunjangan tetap dari PT PINDAD (PERSERO).
2. Karyawan Tidak Tetap
Status karyawan tidak tetap pada PT PINDAD (PERSERO) dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Kontrak
Karyawan tidak tetap dalam PT PINDAD (PERSERO) merupakan status karyawan
yang bekerja dalam periode waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang dilakukan dengan
perusahaan. Karyawan tidak tetap pada PT PINDAD (PERSERO) disebut dengan karyawan
kontrak.
Karyawan kontrak yang bekerja di PT PINDAD (PERSERO) merupakan karyawan
yang bekerja berdasarkan kontrak yang mempunyai kewajiban untuk memperbarui
kontraknya pada periode Wktu tertentu hingga karyawan yang bersangkutan diangkat
menjadi karyawan tetap di perusahaan sampai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan
Pengangkatan Karyawan.
Karyawan kontrak mendapatkan gaji pokok dan tunjangan yang disesuaikan dengan
ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan diterima setiap satu bulan sekali. Karyawan
kontrak tidak mempunyai hak cuti selama masa kerjanya sebelum karyawan tersebut menjadi
karyawan tetap.
b. Tenaga Lepas Harian
Tenaga Lepas Harian (THL) berdasarkan kontrak dan bisa melakukan perpanjangan
kontrak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Imbalan yang diterima oleh Tenaga Harian
Lepas berupa upah yang sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan juga
tunjangan-tunjangan lainnya. Upah dihitung berdasarkan hari kerja dikalikan dengan tarif
upah yang berlaku.
Berdasarkan status karyawan yang telah dijelaskan diatas maka jumlah karyawan
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Untuk lebih jelasnya tentang pengelompokan
kaaryawan berdasarkan status karyawan dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.1
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Karyawan
Pada Devisi Munisi PT PINDAD (PERSERO)

Status Karyawan Jumlah Karyawan


Karyawan Tetap 616
Kontrak 73
THL 447
Total Karyawan 1.136
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Landasan Teori
Akuntansi keuangan merupakan salah satu bagian dari akuntansi yang berhubungan
dengan penyajian laporan keuangan perusahaan kepada pihak eksternal berupa laporan
neraca, rugi laba, perubahan modal dan arus kas kepada pemegang saham, kreditor atau
investor khususnya tentang profitabilitas dan kredibilitas perusahaan, kepada supplier dan
pemerintah.
Laporan keuangan yang disajikan hendaknya harus sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum atau sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
tentan petunjuk dan prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang standar pencatatan,
penyusunan dan penyajian laporan keuangan mengacu pada teori-teori tentang penafsiran dan
penalaran yang mendalam oleh suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI).
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia tujuan laporan keuangan adalah :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan
untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
3. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa
Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau
pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat
keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau
menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau
mengganti manajemen.

Laporan keuangan secara lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
1. Neraca (balance sheet)
Yaitu laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada
waktu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya waktu dimana buku tutup dan ditentukan
sisanya pada suatu akhir tahun fiskal.
a. Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha dikemudian
hari. Aktiva dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat direalisasikan dalam satu tahun dalam siklus operasi
normal perusahaan, mana yang lebih lama.
2) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam serangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun.
3) Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan sebagai salah satu dari aktiva
diatas, tetapi tidak cukup material bila disajikan dalam akun tersendiri.
b. Utang adalah transaksi yang terjadi di masa lalu sehingga menjadi kewajiban bagi
perusahaan untuk melakukan pembayaran dengan menyerahkan barang atau jasa pada waktu
yang telah ditetapkan kepada kreditor. Utang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1) Utang jangka pendek, yaitu utang yang jangka waktunya sampai satu tahun
2) Utang jangka menengah, yaitu utang yang jangka waktunya antara satu sampai sepuluh
tahun.
3) Utang jangka panjang, yaitu utang yang jangka waktunya lebih dari sepuluh tahun.
c. Modal adalah harta benda yang dapat di pergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk
menambah kekayaan. Modal dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
1) Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di
dalam perusahaan dalam jangka waktu yang tidak menentu lamanya.
2) Modal pinjaman adalah sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang di peroleh atas
dasar perjanjian hutang antara perusahaan dan pihak yang bersangkutan.
3) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat di nilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah / pemberian dan tidak meningkat.

2. Laporan laba rugi (income statement) merupakan suatu laporan yang menunjukan
pendapatan-pendapatan dan biaya biaya dari suatu unit usaha untuk periode tertentu. Selisih
antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang di peroleh atau rugi yang di derita oleh
perusahaan. Laporan laba rugi dapat di gunakan sebagai alat untuk mengetahui kemajuan
yang di capai perusahaan dan untuk mengetahui laba atau rugi yang di dapat dalam suatu
periode.
3. Laporan perubahan ekuitas (statement of changes in owners position) adalah ikhtisar yang
menyajikan modal perusahaan beserta perubahahannya dalam satu periode tertentu.
Unsur unsur dalam laporan ini adalah :
a. Jumlah modal awal
b. Penambahan modal (investasi) jika ada.
c. Sisa laba atau rugi.
d. Pengambilan harta (uang) dalam bentuk prive.
4. Laporan arus kas (statement of changes in financial position) merupakan laporan untuk
menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan
selama satu periode. Atas dasar laporan arus kas dapat di peroleh informasi untuk
mengevaluasi kegiatan manajement dalam operasi, investasi, pendanaan dana dapat
memprediksi arus kas perusahaan di masa yang akan datang.
5. Catatan atas laporan keuangan (note to financial statement) adalah penjelasan secara umum
perusahaan, kebijakan akuntansi yang di anut dan penjelasan tiap tiap akun neraca dan laba
rugi.
3.2 Hubungan Akuntasi keuangan dan manjemen keuangan
Akuntansi adalah suatu sistem pencatatan yang terkait dengan uang, meliputi transaksi
ynag sifatnya harta/kekayaan atau kewajiban melalui jurnal dan posting, semua transaksi
akan tercatat arau terlihat didalam neraca yang terbagi menjadi aset (kekayaan) dan liabilities
(kewajiban). Sedangkan manajemen keuangan berkaitan dengan pengeloaan harta atau uang
agar produktif, efisien dan aman. Langkah yang diambil dalam manjemen keuangan tersebut
nantinya akan tercatat dalam sistem akuntansinya.

3.3 Hubungan Departemen Keuangan dengan Departemen Perencanaan, Pengendalian


dan Produksi
Pada PT PINDAD (Persero), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dibuat
oleh departemen keuangan dan departemen rendalprod (perencaan pengendalian produksi).
Kedua departemen tersebut melakukan kerjasama untuk membuat RKAP tiap tahunnya.
Pembuatan Rencana Anggaran Keuangan Perusahaan (RKAP) dibuat berawal dari
departemen rendalprod yang akan mengirimkan surat kepada seluruh departemen-departemen
yang berada dibawah divisi munisi. Surat itu berisi tentang pengajuan hal-hal apa saja yang
akan diadakan oleh masing-masing departemen. Setelah semua departemen menyerahkan
kembali surat pengajuahn tersebut ke departemen rendalprod mengenai kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan, maka oleh departemen rendalprod direkap semua kebutuhan yang akan
dianggarkan dan dipilah mana saja kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan oleh masing-
masing departemen dan mana kebutuhan yang masih bisa ditangguhkan sementara. Setelah
merekap semua kebutuhan dari semua departemen maka departemen rendalprod
mengirimkan data tersebut kepada departemen keuangan. Kemudian departemen keuangan
membuat anggaran perusahaan dari data tersebut dengan estimasi realisasi anggaran tahun
berjalan dan estimasi anggaran sebelumnya. Disamping hal diatas dalam penyusunan
anggaran dengan berdasarkan pada kebijaksanaan perusahaan dan aturan pemerintah.

3.3.1 Penyusunan RKAP


Dalam RKAP telah ditentukan susunannya, antara lain:
1. Rencana kegiatan
Berisi tentang berbagai macam fasilitas atau kegiatan apa saja yang direncanakan akan
dilakukan oleh masing-masing tiap departemen dan masing-masimg sub departemen dalam
perusahaan Divisi Munisi selama satu tahun.
2. Rencana perolehan kontrak
Rencana perolehan kontrak dapat dihitung dari jumlah kontrak yang belum terselesaikan di
tahun sebelumnya kemudian ditambah dengan hasil perolehan kontrak dari departemen
penjualan atau pemasaran yang menjadi kontrak-kontrak diluar.
3. Rencana pengiriman produk
a. Rencana penjualan intern
Dihitung dari berapa rencana perolehan kontrak yang didapatkan oleh departemen penjualan
atau pemasaran dari dalam perusahaan PT PINDAD (Persero) yang berda di Bandung.
b. Rencana ekstern
Dihitung dari berapa rencana perolehan kontrak yang di dapatkan oleh departemen penjualan
atau pemasaran dari luar perusahaan PT PINDAD (Persero). Mungkin didapatkan dari dalam
negeri maupun luar negeri.
4. Rencana produksi
a. Jumlah produksi
Melihat pada tahun sebelumnya berapakah sisa produksi yang belum terselesaikan dan juga
dilihat dari banyaknya jumlah barang yang berada dalam tiap rencana kontrak yang telah
didapatkan oleh departemen penjualan .
b. Pengembangan produksi
Melihat pada tahun sebelumnya berapakah jumlah produksi yang dikembangkan dan juga
melihat dari berapa banyaknya barang atau produk yang akan dikembangkan pada tahun ini.
5. Rencana kebutuhan dan pengadaan material
a. Rencana kebutuhan material
Terlebih dahulu melihat semua jenis barang yang akan di produksi, berapakah rencana
produksinya. Setelah mengetahui jumlah yang akan diproduksi kemudian menghitung apa
saja kebutuhan material dari setiap barang yang akan di produksi dan kemudian
diakumulasikan tiap materialnya.
b. Rencana pengadaan
Dapat dilihat dari tiap departemen yang mengajukan permintaan dari surat edaran yang
diberikan oleh departemen rendalprod.
6. Rencana SDM
a. Mutasi pegawai berdasarkan pendidikan
Dilihat dari apakah ada pegawai yang akan pensiun atau penambahan pegawai baik dari
perekrutan langsung melalui lamaran pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap atau dilihat
dari adanya pengangkatan pegawai dari pegawai tidak tetap (outsourching) menjadi pegawi
tetap.
b. Rencana pendidikan dan latihan pegawai
Dilihat bila ada pegawai atau karyawan yang akan diangkat menjadi kepala departemen
maupun kepala sub departemen akan dilakukan pelatihan atau pendidikan terlebih dahulu.
7. Perencanaan investasi
Melihat dari tahun sebelumnya dan disesusaikan dengan yang dianggarkan pada tahun ini
baik dari segi gedung dan bangunannya, mesin, perkakas, inventaris kantor, dll.
8. Anggaran biaya
Dalam anggaran biaya terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu: Biaya langsung, Biaya
tidak langsung, biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Dari empat biaya tersebut
dapat dihitung dengan melihat rencana produksi antara lain berpakah kebutuhan material,
tenaga kerja, upah karyawan, dll.
9. Rencana penentuan HPP
a. Proyeksi HPP
Dilihat dari biaya langsung, biaya tidak langsung, produksi setengah jadi dan produksi jadi
kemudian diakumulasikan semua biaya dan dibagikan dengan berapa jumlah atau kuantitas
yang dapat diproduksi.
b. HPP dari penjualan intern
Dilihat dari biaya langsung, biaya tidak langsung, produksi setengah jadi dan produksi jadi
dari barang yang akan dipesan dari pembeli intern. Kemudian di akumulasikan semua biaya
dan dibagikan dengan berapa jumlah atau kuantitas yang dapat diproduksi.
10. Proyeksi Laba/Rugi
Dapat dilihat dari laporan tahun lalu dan disesuaikan dengan RKAP yang dibuat.
11. Proyeksi Neraca
Dapat dilihat dari laporan tahun lalu dan disesuaikan dengan RKAP yang dibuat.

3.3.2 Cara Pengajuan RKAP


Setelah RKAP dibuat dan dikoreksi oleh departemen rendalprod dan departemen
keungan, maka RKAP akan dikirim melalui email oleh Divisi Munisi pada PT PINDAD
Pusat yang berada di Bandung. Setelah diterima, RKAP akan dibahas secara bersama-sama
yang selanjutnya hasil keputusan tersebut diajukan ke direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Kemudian hasil keputusan direksi tersebut dijadikan acuan atau pedoman
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pada periode yang akan datang sesuai
dengan hasil RKAP ynag sudah ditetapkan.

3.4 Deskripsi Kegiatan masing-masing Sub Departemen


Deskripsi kegiatan masing-masing kegiatan merupakan kegiatan sehari-hari yang
dilakukan oleh karyawan di sub departemennya masing-masing.
3.4.1 Deskripsi Kegiatan Departemen Keuangan
Dalam Divisi Munisi PT PINDAD (PERSERO), Departemen keuangan dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu Sub Departemen Akuntansi Keuangan, Sub Departemen Anggaran &
Verifikasi, dan kasir. Setiap sub departemen memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Berikut tugas masing-masing sub departemen :
1. Sub Departemen Akuntansi Keuangan
Sub Departemen ini merupakan bagian yang melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan akuntansi keuangan. Berikut ini merupakan aktivitas pokok dari sub akuntansi
keuangan :
a. Verifikasi tagihan, verifikasi dokumen pendukung, Verifikasi persyaratan kelengkapan dan
kebenaran dokumen atas transaksi yang akan dibayar.
b. Membuat bukti kas berdasarkan dokumen transaksi yang sudah terverifikasi.
c. Membuat bukti memorial atas transaksi non kas.
d. Menyelenggarakan proses akuntansi terkait transaksi akuntansi keuangan.
e. Menyelenggarakan buku pembantu atas transaksi hutang, piutang, dan uang muka serta
melakukan pengawasan secara periodik.
f. Posting jurnal ke sistem SAP.
g. Menyelenggarakan adminitrasi perpajakan (Ppn, Pph 22, Pph 23, Pph 21).
2. Sub Anggaran dan Verifikasi
a. Membuat pelaporan keuangan perbulan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
b. Membuat laporan Cash flow yang ada.
c. Membuat laporan realisasi biaya secara rutin dengan jangka waktu satu bulan dan pertahun.
d. Membuat rekapan pelaporan biaya per departemen yang selanjutnya digunakan untuk arsip
perusahaan.
e. Melakukan pengagendaan surat.
f. Pengajuan dropping atau proses pencairan dana pembiayaan yang selanjutnya dicairkan
melauli kasir.
g. Mengarsip bukti kas yang masuk untuk dijadikan bukti pengeluaran dan pemasukan sebagai
bukti.
3. Sub bagian kasir.
Melakukan realisasi pembayaran dan penerimaan uang berdasarkan buktikas yang telah di
buat oleh subdep akunku.
Menyimpan uang sesuai prosedur.
Membuat laporan transaksi kas harian dan bulanan.

3.4.2 Deskripsi Kegiatan Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Dalam Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Rendal Prod) dibagi menjadi
lima sub departemen antara lain sub dep akuntansi biaya, sub dep perencanaan pengendalian
produksi munsisi ringan, subdep perencanaan pengendalian produksi munisi berat, subdep
perencanaan pengendalian produksi pendukung, subdep perencanaan dan pengendalian
material dengan kegiatan dan tanggung jawab masing-masing sub departemen.
Di Rendal Prod kita melakukan PKL dalam sub Akuntansi biaya. Berikut tugasnya :
1. Sub Departemen Akuntansi Biaya
a. Membuat laporan penyerapan biaya produksi sebagai pertimbangan penyusunan HPP.
b. Menghitung Harga Pokok Produksi yang dibebankan berdasarkan pada biaya nyata dan tarif
real cost untuk memperoleh HPP yang semestinya
c. Menyusun tarif konversi dari semua bagian untuk dukungan HPP standar.
d. Melakukan analisa dan evaluasi biaya produksi untuk menunjang efektifitas penetapan harga
jual produk.
e. Menghitung nilai persediaan bahan/material, produk jadi dan stengah jadi serta produk
komponen untuk menyajikan nilai barang perusahaan didalam laporan keuangan.
f. Melaksanakan pengendalian biaya produksi untuk mendorong efisiensi perusahaan.
g. Melakukan analisa data biaya untuk menyediakan informasi biaya yang dapat digunakan
sebagai pengambilan keputusan.

3.5 Kegiatan yang Dilakukan Selama PKL


Selama mengikuti Praktet Kerja Lapangan (PKL) di PT PINDAD (PERSERO),
mahasiswa diwajibkan untuk disiplin dalam berbagai hal seperti berpakaian yang rapi,
pemeriksaan dilakukan scurity sebelum masuk, selalu memakai tanda pengenal sebagai akses
masuk praktik dan masuk tepat waktu yaitu pukul 07.00 sampai 16.00. Setiap hari sebelum
masuk ke departemen masing-masing, mahasiswa yang melakukan PKL diwajibkan
mengikuti apel pagi yang dibina oleh dari Departemen Pengamanan. Selain itu, pada hari
jumat diwajibkan untuk mengikuti senam pagi bersama seluruh karyawan PT PINDAD
(PERSERO). Di perusahaan tersebut jam kerja dilakukan setiap hari Senin sampai dengan
Jumat, kemudian untuk hari Sabtu dan Minggu Libur. Kegiatan yang kami lakukan ketika
PKL tersaji dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Pada Devisi Munisi PT PINDAD (PERSERO)

No Hari/Tanggal Keterangan

1. Rabu, a. Apel Pagi


1 Februari 2017 b. Pengenalan lingkungan perusahaan
c. Pengenalan di departemen masing-masing
d. Membantu kegiatan di Departemen
2. Kamis a. Apel pagi
2 Februari 2017 b. Menjurnal transaksi pembayaran biaya SPPD
dibukti kas Kemudian diinput pada SAP
c. Verifikasi dan realisasi bukti kas
d. Penjurnalan pajak (jurnal bukti kas transaksi
pajak)
3. Jumat, a. Senam pagi
3 Februari 2017 e. Menjurnal transaksi pembayaran biaya SPPD
dibukti kas Kemudian diinput pada SAP
b. Verifikasi dan realisasi bukti kas
c. Penjurnalan pajak (jurnal bukti kas transaksi
pajak)
4. Senin, a. Apel pagi
6 Februari 2017 b. Input Surat Perjalanan Dinas
c. Verifikasi dan realisasi bukti kas
5. Selasa, a. Apel pagi
7 Februari 2017 b. Verifikasi dan realisasi bukti kas
c. Merekap progress pengisian SPT Pph21
d. Mengoreksi kembali laporan SPT Pph21
6. Rabu, a. Apel pagi
8 Februari 2017 f. Menjurnal transaksi pembayaran biaya SPPD
dibukti kas Kemudian diinput pada SAP
b. Verifikasi dan realisasi bukti kas
c. Penjurnalan pajak (jurnal bukti kas transaksi
pajak)
7. Kamis, a. Apel pagi
9 Februari 2017 g. Menjurnal transaksi pembayaran biaya SPPD
dibukti kas Kemudian diinput pada SAP
b. Verifikasi dan realisasi bukti kas
c. Penjurnalan pajak (jurnal bukti kas transaksi
pajak)
8. Jumat, a. Senam pagi
10 Februari 2017h. Menjurnal transaksi pembayaran biaya SPPD
dibukti kas Kemudian diinput pada SAP
b. Verifikasi dan realisasi bukti kas
c. Penjurnalan pajak (jurnal bukti kas transaksi
pajak)
9. Senin, a. Apel pagi
13 Februari 2017b. Verifikasi dan realisasi bukti kas
c. Memindah laporan SPT Pribadi
d. Mengoreksi kembali laporan SPT pribadi
10. Selasa, a. Apel pagi
14 Februari 2017b. Pengarahan dari Pimpinan
c. Menghitung HPP
11. Rabu, Libur Nasional
15 Februari 2017
12. Kamis, a. Apel pagi
16 Februari 2017b. Izin ke kampus sampai jam istirahat
c. Menghitung HPP
d. Membuat laporan HPP produk
13. Jumat, a. Senam pagi
17 Februari 2017b. Menghitung HPP
c. Mengoreksi dengan SAP
d. Membuat laporan HPP produk
14. Senin, Apel pagi
20 Februari 2017 Pengarahan proses Rendal Prod
Menghitung HPP
15. Selasa, a. Apel pagi
21 Februari 2017b. Menghitung HPP
c. Membuat laporan HPP produk
16. Rabu, Apel pagi
22 Februari 2017 Pengarahan proses Rendal Prod
a. Menghitung HPP
17. Kamis, a. Apel pagi
23 Februari 2017b. Pengarahan dari Humas
a. Menghitung HPP
18. Jumat, izin ke kampus
24 Februari 2017
19. Senin, a. Apel pagi
27 Februari 2017b. Melakukan penyusunan laporan
c. Pencarian data untuk laporan
20. Selasa, Revisi Laporan PKL
28 Februari 2017

3.6 Kegiatan yang Ditekuni Selama PKL


Selama satu bulan mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT PINDAD
(PERSERO). Pada saat melakukan kegiatan ada beberapa hal yang menjadi kegiatan umum
yaitu :
1. Pengecekan pengisian SPT pribadi Pph 21 karyawan
Melakukan update rekap dan pemilahan data karyawan yang sudah dan belum
melakukan pengisian SPT Pph 21. Setelah itu melakukan pengecekan kebenaran pengisian
lembar SPT Pph 21 yang telah diisi oleh karyawan Jika terdapat kesalahan pengisian dan
format yang belum di isi kita membenarkannya.
2. Menjurnal transaksi penerimaan dan pengeluaran pada bukti kas yang telah direalisasi.
Menjurnal transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada bukti kas yang telah
direalisasi kemudian, diposting pada program SAP. Kegiatan ini merupakan bagian proses
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
3. Melakukan perhitungan biaya Perjalanan Dinas .
Surat perintah perjalanan dinas dibuat ketika ada pegawai yang mendapatkan perintah
dari perusahaan untuk melakukan kegiatan dinas, baik diluar kota maupun didalam kota.
Perhitungan biaya SPPD meliputi uang saku, transport, dan akomodasi.
Perhitungan biaya perjalanan dinas di dep keuangan berdasarkan SPPD yang telah
terbit dari Dep umum yang telah ditandatangani Kepala Divisi Munisi kemudian dialirkan ke
Dep keuangan untuk diproses perhitungan biaya SPPD , kemudian dibuat buktikas,
selanjutnya Bukti kas di tandatangani oleh kasubdepakunku dan Kadepkeuangan lalu
buktikas transaksi SPPD diserahkan ke kasir untuk di bayar kepada karyawan yang dinas.
Untuk pembayaran SPPD dalam kota menggunakan petty cash yang dikelola oleh Sub
dep akuntansi keuangan. Sistem petty cash menggunakan sistem impres dimana saldo petty
cash itu bernilai tetap setiap bulannya. Apabila saldo petty cash habis maka akan dilakukan
pengisian kembali.
4. Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
Menghitung Harga Pokok Produksi dilakukan di departemen Rendal Prod di bagian
sub departemen akuntansi biaya. Penghitungan HPP merupakan penghitungan biaya yang
dikeluarkan perusahan antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya mesin dan
biaya overhead. Penghitungan dilakukan agar nantinya penjualan lebih besar dibandingan
biaya produksi.
5. Membuat laporan produksi
Membuat laporan produksi yaitu menghitung hasil produksi perbulan, kemudian
menjumlah hasil keseluruhan untuk mendapatkan hasil Mean, Median, dan Modus. Dari
situlah bisa diketahui nilai rata-rata (Mean) sekaligus target produksi perbulannya.

3.7 Kegiatan yang Di Pelajari Selama PKL


Dalam mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL), semua mahasiswa mengikuti kegiatan
sesuai yang direncanakan dan diprogramkan. Untuk lebih mudah memahami materi setiap
mahasiswa fokus terhadap kegiatan yang diinginkan. Berikut penjelasan yang kita pelajari
selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT PINDAD (PERSERO):
1. Sistem pembelian barang yang diterapkan di PT PINDAD (PERSERO)
Tahapan dalam transaksi pembelian barang antara lain:
a. Penganggaran pembelian barang sudah dianggarkan sejak tahun sebelumnya karena tidak
semua material bisa dibeli secara mendadak, untuk antisipasi keterlambatan pengiriman
barang karena proses produksi bersifat continue.
b. Untuk pembelian barang yang tidak dianggarkan sehingga harus dilakukan secara mendadak
mengharuskan departemen user membuat surat permintaan material dan jasa kemudian surat
ini dikirim ke departemen rendalprod
c. Berdasarkan Surat permintaan material dan jasa yang diterima dari departemen user
Departemen Rendal Prod melakukan pengecekan stock ke gudang. Jika material tersedia
maka untuk pemenuhan material tersebut mengambil di gudang dan jika barang tidak ada
dibuatkan Purchase Requisition (PR). PR yang sudah disetujui Kepala Divisi munisi lalu
dikirimkan ke Dep Pengadaan dan menjadi dasar departemen pengadaan untuk melakukan
pembelian barang.
d. Berdasarkan PR yang diterima dari Dep Rendalprod Departemen pengadaan melakukan
proses tender, jika sudah menemukan supplier yang tepat lalu dibuat kontrak pembelian.
e. Setelah terjadi kontrak pembelian maka menjadi kewajiban supplier untuk mengirim barang
yang dipesan ke PT Pindad. Kemudian ketika barang datang di Pindad akan dilakukan
beberapa prosedur penerimaan material diantaranya Dep Pengamanan melakukan
pemeriksaan kuantiti barang diterima dan membandingkan dengan Surat Pengiriman Barang
darisuplier. Jika telah sesuai maka barang dibawa kegudang untuk dicatat di kartu
persediaan. Kemudian persediaan yang baru diterimatersebut diperiksa mutunya oleh
Departemen mutu untuk dilakukan pengujian kualitas barang yang datang dengan spesifikasi
yang diminta. Apabila sesuai maka Dep Mutu akan mengeluarkan laporan hasil pemeriksaan.
Kemudian LHP tersebut dialirkan ke Dep Pengadaan untuk dibuat Berita Acara Penerimaan
Material (BAPM). Kemudian BAPM tersebut dikirim ke Suplier sebagai salah
satupersyaratan kelengkapan tagihan. Jika hasil pemeriksaan mutu material ditolak maka
barang akan diretur.
f. Supplier mengirim tagihan yang diserahkan ke bagian pengadaaan, pengadaan masih harus
mengecek kesesuaian kelengkapan tagihan. Yang selanjutnya diberikan di bagian keuangan
untuk verifikasi. Verifikasi tagihan di depkeuangan meliputi memastikan bahwa barang yang
ditagih benar2 telah diterima , pemeriksaan kesesuaian Quantiti pada tagihan dengan Quantiti
fisik barang yg diterima, kemudian kesesuaian harga di tagihan dengan harga kesepakatan di
kontrak jual beli, kemudian pemeriksaan kelengkapan tagihan meliputi Surat tagihan,
kwitansi, SPB, BAPM, Faktur pajak standar, PO. Kemudian atas tagihan yang lolos verifikasi
dilakukan pengakuan hutang dicatat di buku pembantu hutang dan selanjutnya dibuatkan
bukti kas yang selanjutnya diberikan di bagian kasir untuk realisasi.
g. Di dalam PT PINDAD (PERSERO) terdapat perjanjian denda apabila terdapat keterlambatan
pengiriman barang maka supplier dikenakan sebesar 1/1000 atas nilai yang terlambat.

2. Pajak Di PT PINDAD (PERSERO)


Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat maupun BadanUsaha untuk negara
dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Di PT PINDAD
(PERSERO) pajak dikelola dibagian departemen keuangan, di perusahaan tersebut pajak
yang digunakan antara lain :
1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan jenis pajak tidak langsung untuk disetor oleh
pihak lain (pedagang) yang bukan merupakan penanggung pajak (konsumen akhir). prinsip
dasarnya adalah suatu pajak harus dikenakan pada setiap proses produksi dan distribusi,
tatapi jumlah pajak yang terutang dibebankan kepada konsumen akhir.
Transaksi Ppn masukan atas pembelian barang dan jasa di PT pindad dibagi menjadi 3
kategori yaitu Ppn normal dengan faktur berkode (010) atas pembelian dengan nilai dibawah
10 juta, Ppn Wajib pungut dengan kode faktur (030) dimana BUMN merupakan salah satu
badan yang ditunjuk pemerintah sebagai pemungut Ppn. PT pindad sebagai BUMN
membantu pemerintah memungut Ppn atas transaksi pembelian yang dilakukan kemudian
menyetorkan uang Ppn pungutan tersebut ke kas Negara. Kemudian yang terakhir Ppn
dengan Surat Keterangan Bebas Ppn kode faktur (080) dimana pembelian bahan baku untuk
pembuatan munisi merupakan termasuk barang yang dapat diajukan Bebas Ppn.

2. PT Pindad merupakan BUMN dimana berdasarkan PMK 107/PMK.010/2015 BUMN


merupakan badan pemungut pajak Pph22. Pajak Penghasilan (PPH) pasal 22 adalah pajak
yang dikenakan pada perusahaan yang melakukan transaksi penjualan barang kepada BUMN.
Perusahaan yang melakukan transaksi penjualan dengan BUMN dengan nilai pembayaran
sama dengan atau lebih 10juta ke atas dikenakan kewajiban membayar pajak Pph22 sebesar
1,5% dari nilai netto transaksi.
Dengan perhitungan :
1,5% x nilai pembelian barang tidak termasuk PPN=
Perlu ditegaskan yang dikenakan PPH pasal 22 bukan dari pihak BUMN melainkan dari
pihak supplier. Sebagai contoh PT PINDAD (PERSERO) membeli barang ke PT ABC
dengan harga plus ppn 110 juta, yang terkena pajak Pph 22 adalah PT ABC. Maka nilai yang
dibayar PT Pindad adalah 110 juta dikurangi Ppn pungut 10% yaitu 10juta kemudian
dikurangi pungutan Pph 22 1,5% dari100 juta yaitu 1,5 juta jadi 110jt 10jt 1,5jt = 98,5
juta. Dari pembayan tersebut PTPindad atas uang Pph22 yang dipungut PT Pindad
berkewajiban membuat bukti potong Pph22, kemudian membayarkan uang pungutan Pph22
sebesar 1,5 juta tersebut ke kas Negara dan melaporkan ke Kantor Pajak. Lalu bukti potong
yang sudah di buat PT pindad diserahkan ke supplier sebagai pengurang atas Pph badan yang
harus dibayar oleh supplier pada akhir tahun.

3. PT Pindad melakukan pungutan Pajak Penghasilan Pph23. Pph pasal 23 adalah pajak yang
dikenakan kepada perusahaan yang menjual jasa. Pajak yang dikenakan sebesar 2% darinilai
netto transaksi jasa. Atas uang Pph23 yang dipungut PT Pindad berkewajiban membuat bukti
potong Pph23, kemudian membayarkan uang pungutan Pph23 tersebut ke kas Negara dan
melaporkan ke Kantor Pajak. Lalu bukti potong yang sudah di buat PT pindad diserahkan ke
supplier sebagai pengurang atas Pph badan yang harus dibayar oleh supplier pada akhir
tahun.

4. Yang Dipelajari dalam Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Bagi PT PINDAD (PERSERO) Kalkulasi penyusunan harga pokok merupakan suatu
hal yang sangat penting, karena dalam perusahaan tersebut proses pembuatan membutuhkan
berbagai macam bahan, dengan tenaga kerja yang sangat banyak dan penghitungan jam
mesin yang harus tepat, karena produksi dilakukan jika ada permintaan atau pemesana.
Sehingga penghitungan harga pokok produksi sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu harga pokok
tersebut hendaknya disusun secara tepat dan rasional dalam arti kata bahwa biaya-biaya yang
dibebankan sebagai harga pokok dapat menunjukkan hal yang wajar, atau dengan kata lain
bahwa unsur-unsur harga pokok sendiri dapat dialokasikan sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
Selama kita mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi kita menekuni dalam bidang penghitungan Harga Pokok Produksi
(HPP). Harga pokok produksi adalah seluruh biaya baik secara langsung maupun tidak
langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang merupakan operasi
utama perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dari pengertian tersebut dapat diketahui
bahwa didalam harga pokok produksi jumlah dari pada produksi yang dihasilkan yaitu
meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan mulai pada saat pengadaan bahan baku tersebut
sampai dengan proses akhir produk, yang siap untuk digunakan atau dijual. Fungsi dari
penghitungan harga pokok produksi adalah production order yaitu sebuah dokumen yanga
memulai proses manufaktur. Sedangkan untuk tujuan dari evaluasi HPP adalah agar saat
order penjualan, harga produksi tidak melebihi harga jual. Jika harga jual lebih tinggi
dibandingkan dengan harga produksi, maka akan mengalami kerugian.
Dalam harga pokok produksi memiliki dua komponen antara lain :
1) Biaya bahan meliputi
a. Beban bahan baku
Beban bahan baku adalah biaya bahan baku yang membentuk bagian yang tidak terpisahkan
dari barang jadi dan yang dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk
Penghitungan : Biaya bahan kebutuhan x harga =
2) Biaya proses meliputi :
a. Biaya tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah
produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja
manusia tersebut.
Penghitungan : Jam tenaga kerja terpakai x Tarif =
b. Biaya mesin
Mesin merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi sebuah barang. Biaya mesin
merupakan alokasi dana yang diguanakan untuk kebutuhan mesin pengolah.
Penghitungan : Jam mesin terpakai x Tarif =
c. Biaya overhead
Biaya overhead pabrik mencakup semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung
Penghitungan : Jam tenaga kerja terpakai x Tarif=
Sebelum menghitung Harga Pokok Produksi HPP, langkah yang harus didahulukan
adalah menghitung Biaya produksi. Biaya produsi adalah akumulasi semua biaya-biaya yang
dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau
barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional
barang atau pabrik, dan lain sebagainya.
Penghitungan biaya produksi dapat menggunakan rumus:
Total biaya produksi : Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung +biaya
overhead pabrik =
Setelah selesai menghitung biaya produksi langkah yang selanjutnya adalah menghitung
Harga Pokok Produksi (HPP). Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dengan
menggunakan rumus:
HPP : Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses produksi saldo
akhir persediaan barang dalam proses produksi =
Penghitungan harga pokok produksi menggunakan Ms. Exel karena penghitungan lebih cepat
dan penghitungan yang dilakukan dalam bentuk banyak dengan berbagai rumus yang kita
pelajari selama kuliah. Penghitungan pertama yang dilakukan adalah mencari biaya material
yang dikeluarkan, yaitu dengan cara kebutuhan dikalikan dengan harga bahan. kemudian
mencari nilai upah, overhead dan mesin dengan cara jam orang dibagi base quantity lalu
dikalikan dengan tarif upah, overhead dan mesin. Setelah itu dijumlah masing-masing, dan
penjumlahan tesebut dikalikan dengan jumlah produk yang akan diproses. Dan yang terakhir
jumlah dari biaya material, upah, overhead dan mesin dijumlahkan sehingga menghasilkan
Harga Pokok Produksi (HPP).

3.8 Evaluasi Hasil Kegiatan PKL


3.8.1 Permasalahan
Selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa menjumpai
beberapa permasalahan yang terjadi, antara lain:
1. Mahasiswa mengalami kesulitan saat melakukan penghitungan HPP menggunakan Ms. Exel.
2. Penjelasan yang terlalu cepat, sehingga mahasiswa tidak mudah mengerti.
3. Terjadi kesalahan dalam penghitungan, karena salah dalam menginput data.
4. Mahasiswa mengalami kesulitan saat melakukan penjurnalan SPPD.
3.8.2 Pembahasan
1. Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan menggunakan Ms. Excel cukup rumit
karena penghitungan yang dilakukan terlalu banyak item dan terlalu sulit melogikakan rumus.
Selain itu mahasiswa belum terbiasa menggunakan Ms. Excel dengan berbagai rumus.
2. Penjelasan dari pembimbing magang yang terlalu cepat dan hanya menjelaskan bagian-
bagian terpenting sehingga mahasiswa kesulitan memahami dan mempraktekkannya.
3. Karena item yang banyak dan memiliki kode tertentu sehingga mahasiswa kurang teliti
dalam pemasukan kode dan angka yang mengakibatkan kesalahan dalam penginputan, jadi
hasil akhir tidak sesuai dengan SAP atau salah penghitungan.
4. Karena banyaknya kode yang di input sehingga ada beberapa kesalahan selain itu penulisan
dalam kolom kertas dan di komputer tidak sama, sehingga untuk mancari dan menginput data
cukup lama.

3.8.3 Solusi
1. Mahasiswa harus lebih giat dalam belajar terutama penggunaan Ms. Excel, dibutuhkan untuk
pembiasaan mengoperasikan Ms. Excel dengan rumus-rumus yang ada dan sering digunakan
dalam perhitungan, bila perlu mengikuti kursus komputer agar nantinya memiliki nilai lebih
dalam pengoperasian komputer saat kerja nanti.
2. Pembimbing magang seharusnya dalam menyampaikan penjelasan materi lebih memahami
mahasiswa, penjelasan dilakukan dengan jelas dan sabar, karena peran pembimbing sangat
penting, selain itu seharusnya mahasiswa lebih belajar mandiri. Tanya terhadap karyawan
lain, bisa membuka internet ataupun membaca buku panduan pengoperasian Ms. Excel.
3. Ketelitian menjadi sangat penting, jika mahasiswa bisa teliti dalam memasukkan kode
pekerjaan akan cepat selesai.
4. Pemasukan kode dilakukan dengan dua orang, diantaranya satu untuk mendikte sekaligus
mencocokkan angka dan yang satu untuk menulis.
3.9 Pengalaman Belajar
Melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang kami lakukan selama satu bulan di PT
PINDAD (PESERO) banyak sekali pengalaman belajar yang didapatkan. Beberapa
pengalaman belajar yang telah didapatkan antara lain :
1. Kesesuaian antara teori yang selama ini didapatkan yang dijelaskan dosen di dalam
perkuliahan dengan kenyataan yang ada dalam kerja. Kesesuaian tersebut dapat dilihat dari
cara perusahaan melakukan jurnal setiap transaksi, pembuatan laporan laba rugi, dan
pembuatan neraca. Dalam pembuatan anggaran juga ada beberapa hal yang sama dengan
teori yaitu digunakan sebagai acuan atau pedoman. Walaupun tidak semuan teori sama persis
digunakan dalam perusahaan, akan tetapi secara garis besar sudah terdapat kesesuaian
diantara keduanya.
2. Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan pada departemen keuangan dan departemen
rendalprod sangat membantu agar kita tetap terus menjaga ketelitian, konsentrasi yang tinggi
dan kehati-hatian. Karena bekerja dalam bagian keuangan tidak boleh sampai melakukan
kesalahan apalagi yang bersifat fatal.
3. Mendapatkan wawasan baru tentang dunia kerja, memberikan pengalaman belajar di
lingkungan kerja dengan orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya dan senior
yang ada dalam perusahaan tersebut.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PT. PINDAD (PERSERO) adalah perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia
dengan bentuk badan hukum Perseroaan Terbatas (PT), dan bergaerak dalam bidang produk
militer. Di perusahaan tersebut terdapat beberapa departemen yang memiliki bagian-bagian
sebagai proses produksi dalam perusahaan.
Dalam proses produksi yang ada di PT PINDAD (PERSERO) yang perlu diperhatikan
adalah penganggaran, karena proses produksi di perusahaan tersebut menggunakan proses
continue. Penghitungan yang tepat sangat dibutuhkan, agar tidak ada kekurangan ataupun
kelebihan dalam pembelian bahan yang mengakibatkan proses produksi menjadi terhambat.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan kami pada Divisi Munisi PT PINDAD (PERSERO)
terbagi dalam dua departemen yang berbeda yaitu pada departemen keuangan dan
departemen rendalprod. Didalam masing-masing departemen kami mendapatkan banyak
pelajaran yang bisa kita ambil didalamnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam departemen keuangan salah satunya adalah membuat
perhitungan biaya perjalanan dinas, jurnal Akuntansi, penganggaran dan verifikasi, dan
pemeriksaan SPT Pph21 karyawan. Sedangkan hal yang kita pelajari pada departemen
tersebut adalah tentang sistem pembelian barang di PT PINDAD (PERSERO) selain itu juga
tentang administrasi perpajakan Ppn, pengenaan PPH pasal 21,23. Sedangkan kegiatan yang
dikerjakan dalam departemen rendalprod adalah menghitung Harga Pokok Produksi (HPP).
Dari hasil Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang telah di lakukan, kami mendapat
pelajaran tentang bagaimana membuat dan merancang sebuah proses produksi menjadi
sesuai apa yang di inginkan, sesuai prosedur, dan terlaksana dengan baik. selain itu, kami
juga mendapat pelajaran tentang pentingnya pengendalian atau proses internal suatu
perusahaan.
4.2 Saran
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan kami telah banyak belajar dan
mendapatkan pengalaman dari karyawan-karyawan PT PINDAD (PERSERO), selain itu
kami juga mengamati bagaimana kerja mereka dalam perusahaan yang nantinya kami
praktikkan dalam dunia kerja.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu penggunaan jam kerja, ada sebagian
karyawan yang belum optimal dalam menggunakan jam kerja untuk bisa seefisien mungkin.
Hal itu memang seringkali terjadi di beberapa perusahaan yang lain tetapi akan lebih baik lagi
jika perusahaan berusaha memperbaiki agar hal tersebut tidak semakin menyebar kepada
karyawan-karyawan yang lain dan sebaiknya perusahaan melakukan tahapan seleksi yang
ketat sehingga sumber daya manusianya akan semakin membaik dan dapat
dipertanggungjawabkan apa yang telah mereka kerjakan.
DAFTAR PUSTAKA
http//:www.pindad.com/, diakses pada tanggal 11 Februari 2017
http//:www.cermati.com/artikel/pph-pasal-23-penjelasan-tarif-dan-perhitungannya/, diakses
27 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai