MODUL PERKULIAHAN
ANALISIS
LAPORAN
KEUANGAN
Abstrak Sub-CPMK
MODUL 03
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
03
Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS AKUNTANSI
Tujuan Instruksional Khusus :
Materi Pembahasan:
1. Pendahuluan
2. Pengertian Jenis-Jenis Laporan Keuangan
3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
4. Perbedaan Analisis Vertikal dan Analisis Horizontal
5. Kesimpulan
2021 SPM
2 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan data keuangan dari suatu perusahaan dari suatu
perusahaan sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dan bagaimana tingkat
keberhasilan perusahaan selama satu tahun. Untuk itu Laporan keuangan yang disajikan
2021 SPM
3 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
perusahaan harus transparan, wajar, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya.
Laporan keuangan terdiri dari Neraca dan Laporan laba rugi. Neraca adalah laporan
yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal yang dimiliki suatu perusahaan
pada periode tertentu. Neraca ini dapat disusun setiap saat serta merupakan hasil dari
situasi posisi keuangan perusahaan. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang
menunjukkan penghasilan dari aktivitas suatu perusahaan pada periode tertentu.
Agar sebuah usaha bekerja secara efisien dibutuhkan analisis laporan keuangan,
salah satu metode anlisis laporan keuangan adalah analisis horizontal (dinamis) atau
analisis trend yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang
berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun.
1. Laporan Neraca
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk
menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan untuk
Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang aset disebut sebagai
Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan
penggambaran kiri dan kanan hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih
dulu di posisi atas, setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan
istilah-istilah ini. Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya adalah adanya aset
(harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya kewajiban (harta yang
dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka
disebut seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta
perusahaan agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain
dapat membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan berubah.
2021 SPM
4 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas,
benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti kendaraan,
dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi anak
perusahaan). Aset juga meliputi piutang perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka,
serta biaya-biaya yang sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai
yang bisa diakui milik perusahaan itulah disebut aset.
Yang dimaksud dengan Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang
atau kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu
perusahaan pada saat bisa diakui milik pihak lain akan masuk neraca bagian
tertentu. Oleh karena itu Neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan
modal.
Aktiva Lancar
Terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka waktu yang relatif
pendek. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari:
1. Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank
2. Wesel Tagih (Not Receivable): surat janji (promes) yang datang dari seseorang
tentang kesanggupan membayar pada tanggal tertentu. Wesel (promes) ini dapat
dijual seketika untuk dijadikan uang tunai.
2021 SPM
5 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Piutang Dagang (Account Receivable): yaitu tagihan kepada para langganan baik
perorangan atau perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan piutang
pada umumnya mempunyai jangka waktu yang tetap sesuai dengan perjanjian.
4. Persediaan Barang (Merchandise Inventory): terdiri dari barang dagangan yang
sengaja dibeli untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
5. Perlengkapan Toko (Store Sapplies): yaitu semua perlengkapan toko seperti
kertas pembungkus, peti-peti kemasan, karton dan sebagainya.
6. Perlengkapan Kantor (Office Supplies): terdiri dari alat-alat tulis seperti kertas tik,
kertas stensil, pensil, amplop, blanko-blanko surat, dan sebagainya.
7. Biaya-biaya yang dibayar di muka (Prepaid Expence): yaitu seluruh biaya-biaya
yang telah dibayar lebih dahulu walaupun belum masanya. Karena biaya ini telah
dibayar di muka, maka kita mempunyai tagihan. Contoh: uang muka sewa.
1. Peralatan Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yang tahan lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.
2. Alat Pengangkut (Delivery Equipment): sarana perusahaan yang dipakai untuk
mengangkut barang seperti: truk, gerobak, dan sebagainya.
3. Gudang (Building): yaitu bangunan perusahaan baik untuk tempat usaha seperti
toko atau kantor.
4. Mesin-mesin (Machinery): yaitu mesin-mesin untuk memperoduksi barang seperti
mesin cetak, mesin pintal, tenun, dan sebagainya.
5. Tools (alat-alat): ialah alat-alat untuk menjalankan perusahaan misalnya kunci,
catok, dongkrak dan sebagainya.
Inilah kelompok yang termasuk akun harta, perusahaan semakin besar, semakin banyak
kelompok harta baik harta lancar atau harta tetap. Pasiva (liabilities) adalah kewajiban
perusahaan yang harus dibayar kepada pihak ketiga (kreditur). Pasiva (liabilities) sesuai
dengan jangka waktu atau umurnya dibagi dalam:
2021 SPM
6 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Utang jangka pendek, yaitu utang yang harus segera dilunasi, paling lambat umur dari
utang ini satu tahun. Yang termasuk utang jangka pendek di antaranya:
a) Utang Wesel/Wesel Bayar: yaitu wesel yang harus kita bayar kepada pihak lain
yang pernah kita berikan kepadanya. Biasanya umur utang wesel adalah 30 hari, 60 hari,
atau 90 hari.
b) Utang Dagang (Account Payable): utang kepada rekanan (supplier) yaitu utang
dalam rangka kegiatan perusahaan, atau utang ini terjadi karena membeli barang yang
belum dibayar.
c) Biaya-biaya yang harus dibayar: yaitu biaya-biaya yang belum kita lunasi dalam
periode pembukuan tertentu. Misalnya utang gaji, utang upah dan utang-utang biaya
lainnya.
1. Utang jangka panjang (long term liabilities)
Utang jangka panjang (long term liabilities), yang termasuk utang ini adalah semua utang
yang pembayarannya relatif lama. Seperti utang obligasi (bond payable), utang hipotek
(mortage payable), dan sebagainya. Komponen terakhir dari pasiva adalah modal
(capital). Modal/capital diperoleh dari selisih atau nilai lebih assets dengan liabilities. Nilai
lebih ini merupakan hak dari pemilik perusahaan. Secara teknis urutan penyusunan
Neraca adalah sebagai berikut:
2021 SPM
7 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu
sebagai berikut.
2021 SPM
8 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan
antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara
beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan
diperoleh laba atau rugi bersih
Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan
laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada
perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa
dimasukkan kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi.
Inilah gunanya laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan
menghasilkan kas atau tidak. Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama
berikut:
2021 SPM
9 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari
komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi
biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung
atau tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, pembangunan
pabrik, atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.
Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang
dari komponen yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal
perusahaan bisa menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi
sayangnya pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka perusahaan
melakukan operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas
segar guna membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan
berikutnya. Seiring perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa
membayar kepada bank yang masuk dalam operasi investasi ini.
Laporan arus kas ini penting sekali agar kita bisa paham posisi keuangan dalam kondisi
yang sebenarnya, yaitu perputaran uang yang sesungguhnya, bukan posisi keuangan
dalam pos akuntansi.
Dalam praktiknya, terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang
biasa dipakai, yaitu sebagai berikut:
2021 SPM
10 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Teknik analisis merupakan alat analisa yang digunakan untuk mengukur
hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan,sehingga dapat
diketahui perubahan dari masing-masing pos bila dibandingkan dengan laporan
keuangan dari beberapa periode untuk satu perusahaan teretntu. Menurut Kasmir
(2012:70) teknik analisis yang digunakan dalam analisis laporan keuangan, yaitu:
2. Analisis Trend
6. Analisis Rasio
7. Analisis Kredit
9. Analisis Titik Pulang Pokok atau titik impas (Break even point)
Pertama, analisis vertikal membandingkan pos yang satu dengan yang lain dalam satu
periode sedangkan pada analisis horizontal membandingkan dengan pos yang sama
pada periode yang berbeda. kedua, total angka pos-pos yang dibandingkan pada
analisis vertikal bila dikumulatifkan sbesar 100%, sedangkan pada analisis horozontal,
periode pembanding ditetapkan sebesar 100% sehingga angka pada periode yang
dibandingkan bisa diatas atau dibawah 100%. ketiga, dari sisi tujuannya analisis
vertikal diaplikasikan untuk mengetahui kontribusi masing-masing pos terhadap angla
total, sedangkan pada analisis horizontal digunakan dengan tujuan untuk mengetahui
perubahan dan perkembangan masing-masing pos. oleh karena itu analisisi horizontal
sering juga disebut sebagai analisis tren (trend analysis)
5. KESIMPULAN
2021 SPM
11 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah
tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun
dalam perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas
.
Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun
berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk
mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut. Kenaikan atau
penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan seratus
persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut
dan kenaikan atau penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau
penurunan.
Analisis Vertikal
Analisis Vertikal menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos laporan
keuangan satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing – masing pos
aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing – masing pos kewajiban dan
ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik.
Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing – masing pos dinyatakan
sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan.
Dari analisis horizontal tersebut kenaikan pendapatan penjualan adalan trend yang
baik yang mungkin disebabkan oleh penambahan investasi. Tetapi hal ini tidak
diimbangi oleh kenaikan laba tahun berjalan, karena beban-beban usaha mengalami
kenaikan dalam persentase yang besar.
2021 SPM
12 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
2021 SPM
13 Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/