DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha
untuk memperoleh laba/keuntungan yang maksimal, yaitu baik yang berasal dari
juga merupakan hal yang mutlak untuk diperoleh, yaitu agar dapat
disebut dengan going concern. Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang
perkembangan bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha,
dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap priode. Oleh karena itu dapat
dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Seperti yang telah
berasal dari bunga pinjaman yang diterima setiap bank, yaitu sebagai hasil dari
diberikannya sejumlah kredit kepada para nasabahnya atau para debitur. Oleh
karena itu, kredit merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan operasional
bunga, maka porsi kredit dalam aset perbankan sangatlah dominan jumlahnya.
seperti ini, pihak manajemen sangatlah perlu untuk membangun suatu strategi
bisnis yang handal, yaitu terutama untuk hal yang berkenaan dengan pemberian
kredit kepada para nasabahnya. Jenis-jenis dari kredit yang disalurkan oleh bank
antara lain dapat berupa, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.
Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan utama dari
semakin besar pula pendapatan bunga yang akan diperoleh setiap perusahaan.
Peningkatan pendapatan ini nantinya juga akan mempengaruhi jumlah laba yang
dibagikan kepada pemegang saham yaitu dalam bentuk deviden dan sebagian lagi
perusahaan untuk priode selanjutnya, jadi secara keseluruhan tentu saja laba
dengan kata lain, suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang
simpanan giro, tabungan dan deposito pada saat ditagih oleh para nasabah
penyimpan dana serta dapat pula memenuhi semua permohonan kredit dari calon
debitur yang layak untuk dibiayai. Rasio likuiditas bagi setiap perusahaan
idealnya adalah sebesar 200%, dan apabila rasio likuiditas nilainya kurang dari
200% maka dianggap kurang baik, sebab apabila aktiva lancar nilainya turun
maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka
pendeknya, dimana hal ini yang sering disebut dengan kondisi illikuid, sedangkan
apabila jumlah aktiva lancar nilainya terlalu besar , maka akan berdampak
timbulnya dana yang mengganggur yang disebut dengan munculnya idle fund.
Oleh sebab itu, secara keseluruhan hal-hal tersebut akan mempengaruhi jalannya
2004 Bank Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM)
yang disesuaikan dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang dihimpun
setiap bank. GWM merupakan sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank
dalam bentuk saldo rekening giro pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh
penelitian mengenai seberapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan
bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2006, 2007
mempengaruhi profitabilitasnya ?
perbankan di BEI ?
Earning Per Share (EPS), Earning Before Interest and tax (EBIT), loan to
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain:
suatu perbankan.
profitnya.
Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penel itian mengenai
lain :
2. Bagi investor, dapat dijadikan catatan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasinya.
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk menilai
KAJIAN TEORITIS
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi (Kasmir,
keperluan rehabilitasi,
dagangan tersebut.
waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan
2. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai
dengan tiga tahun,
● Penerima Kredit yaitu debitur. Penerima kredit ini bisa merupakan perorangan atau perusahaan
(badan usaha)
● Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank
2.4 Likuiditas
Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat
membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan
deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan
lancer
lancer
current ratio =
2.5 Profitabilitas
maksimal.
2.5.2 Rasio Profitabilitas
beberapa cara yaitu, dengan mempergunakan ROA, ROE, NIM, dan ROI.
ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri.
Menurut Drs. Mamduh M. Hanafi, MBA dan Drs. Abdul Halim, MBA.Akt
ROE =
ROI =
kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya juga akan semakin besar,
dan pada akhirnya profitabilitas yang akan dicapai juga semakin besar
perusahaan yang bersangkutan, dimana dalam hal ini jika tingkat likuiditas
diperoleh nantinya.
Kredit (X1)
Profitabilitas (Y)
Profitabilitas (Y)
Likuiditas (X2)
ini adalah:
perusahaan
3. jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpen garuh secara simultan terhadap
profitabilitas perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Operasionalisasi Variabel
tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas
3. Tahapan Penelitian
● ROI =
● current ratio =
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006, 2007 dan 2008 yang
(Sugiyono, 2007:78).
priode pengamatan,
priode pengamatan.
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006, 2007 dan 2008..
sederhana. Uji statistik dilakukan dengan t-test dan f-test (ANOVA), dimana terlebih dahulu melakukan
uji asumsi klasik sebelum melakukan uji statistik.
variabel terikat secara parsial, sedangkan uji-f digunakan untuk mengetahui pengaruh variabe lbebas
terhadap variabel terikat secara simultan. Berikut Uji
a. Uji Normalitas
normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.(2 tailed) 0,609 > 0,05.
b. Uji Multikolinearitas
memiliki VIF 1,042 atau VIF<10. Selain itu nilai toleransi untuk setiap
variabel independen adalah 0,959 yaitu lebih besar dari 0,1 ( tolerance >
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode
pengamatan ke periode yang lain. Uji ini
bila ada titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
d. Uji Autokorelasi
4.4 di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar 1,880. Jika D-W
: dl = 1,51 dan du = 1,65. Oleh karena D-W hitung du < D-W < 4-du,
DAFTAR PUSTAKA
● Hanafi, Mamduh M, 2003. Manajemen Keuangan, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
● Hermawan, Asep, 2003. Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis , LPFE Universitas Trisakti,
Jakarta.
● Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja, 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter. FEUI,
Jakarta.