5. Apa saja Aspek JIT dan Bagaimana keunggulan yang diterapkan JIT untuk
Bersaing ?
6. Apa saja kelemahan dan keunggulan dari penggunaan Just In Time (JIT) ?
TUJUAN
untuk Bersaing.
(JIT).
Dalam menerapkan JIT ini, ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan. Ketiga hal
tersebut adalah MUDA, MURA dan MURI.
MUDA dalam bahasa Jepang berarti pemborosan, yang bila diterapkan dalam
manajemen tidak akan memberikan nilai tambah.
MURA dalam bahasa Jepang berarti ketimpangan, keragaman, atau
ketidakteraturan (variability and irregularity).
MURI dalam bahasa Jepang berarti keterpaksaan, kesulitan, lewat ambang
batas. Keadaan timpang, beragam maupun terpaksa merupakan indikasi
dalam suatu masalah.
Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana
segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan
fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat
produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus
produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja
sama dengan komponen-komponen lainnya.
Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan
perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya
tenaga kerja, ruang dan waktu produksi. Ide dasar sistem produksi tepat waktu (Just
In Time) yaitu menghasilkan sejumlah barang yang diperlukan pada saat diminta
dengan menghilangkan segala macam bentuk pemborosan waktu yang tidak
diperlukan sehingga diperoleh biaya produksi yang rendah dan melakukan proses
yang berkesinambungan. JIT mulai digunakan pada sistem produksi Toyota sebagai
dampak dari krisis minyak di tahun 1973, kemudian banyak dipakai oleh perusahaan
Jepang untuk mengantisipasi semakin variatifnya permintaan konsumen dan semakin
kritisnya konsumen dalam menentukan produk yang diinginkannya.
Just In Time menekankan bahwa semua material harus menjadi bagian aktif
dalam sistem produksi dan melarang timbulnya masalah yang mengakibatkan hadir
pada biaya persediaan. Dalam Just In Time persediaan diminimalisasi dengan tetap
menjaga keberlangsungan produksi. Ini berarti bahan maupun barang tersedia dalam
waktu, jumlah dan kualitas yang tepat saat diperlukan. Metode Just In Time dalam
keberadaannya tidak sekedar diterapkan untuk bidang persediaan, melainkan juga
dapat diimplementasikan dalam bidang produksi.
Dalam bidang produksi, Just In Time menekankan upaya kontinuitas
pengurangan pemborosan dan ketidakefisienan lewat lot size yang kecil, kualitas
tinggi, koordinasi tim kerja. Produksi Just In Time menunjukan sistem produksi
dimana aktifitas operasi terjadi hanya jika diperlukan. Selain demikian berposisi
sebagai alat pendekatan untuk penyeimbang produksi, alat pengendali kualitas
produk, dan mekanisme untuk motivasi serta keterlibatan para tenaga kerja.
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time-JIT) bukanlah ilmu yang
memerlukan analisis kuantitatif maupun kualitatif yang tidak begitu rumit, secara
lebih tepatnya Just In Time (JIT) bisa dikatakan sebagai metode pendekatan, filosofi
kerja, konsep ataupun strategi manajemen yang dimaksud dan tujuannya adalah
mencapai performansi yang tinggi dalam proses manufacturing. JIT adalah filosofi
manufacturing untuk menghilangkan pemborosan waktu dalam total prosesnya mulai
dari proses pembelian sampai proses distribusi. Adapun 7 (tujuh) jenis pemborosan
disebabkan karena :
1. Over produksi.
2. Waktu menunggu.
3. Transportasi.
4. Pemrosesan.
5. Tingkat persediaan barang.
6. Gerak.
7. Cacat produksi.
Persyaratan-persyaratan “Just In Time” (JIT)
Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penerapan Just In Time
(JIT), yaitu :
1. Organisasi Pabrik
Pabrik dengan sistem JIT berusaha untuk mengatur layout berdasarkan produk.
Semua proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu
lokasi.
2. Pelatihan/Tim/keterampilan
JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan
sistem tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi
perubahan yang dilakukan dari sistem tradisional. Bagaimana cara kerja JIT. Apa
yang diharapkan oleh JIT dan alat-alat statistik yang seharusnya diberikan.
Membentuk Aliran/Penyederhanaan.
Idealnya suatu lini produksi yang baru dapat di setup sebagai batu ujian untuk
membentuk aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan
masalah awal.
Kanbal Pull Sistem.
Kanbal merupakan sistem manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu
kanbal memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
1. Jangan mengirim produk rusak ke proses berikutnya.
2. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan,
3. Memproduksi hanya sejumlah proses berikutnya
4. Meratakan beban produksi
5. Menaati instruktur kanban pada saat fine tuning
6. Melakukan stabilisasi dan rasionalisasi proses.
3. Quality Improvement
Perbaikan kualitas menurut konsep Just In Time adalah usaha yang secara terus
menerus dilakukan. Tujuannya adalah peningkatan produktivitas melalui pemenuhan
harapan konsumen dalam hal kualitas dan waktu. Kualitas dalam paradigma baru ini
menjadi urusan setiap orang.
Pembelian JIT
Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian
rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau
penggunaan. Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan
dengan aktivitas pembelian dengan cara :
a) Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-
sumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.
b) Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.
c) Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.
d) Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai
tambah.
e) Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.
Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya
dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut :
a) Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.
b) Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.
c) Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga
banyak biaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.
d) Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli
secara individual.
e) Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.
Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam
bidang : (1) Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan, (2) Persediaan bahan, barang
dalam proses, dan produk selesai, (3) Waktu perpindahan, (4) Tenaga kerja langsung
dan tidak langsung, (5) Ruangan pabrik, (6) Biaya mutu, (7) Pembelian bahan.
Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan
manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut :
a) Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.
b) Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas
tidak langsung.
c) Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya
tenaga kerja dan overhead pabrik secara individual.
d) Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam “work tickets”
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau
sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-
perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang
diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen. Konsep
just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas
produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu
dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan
meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost.
Tujuan Just In Time menghasilkan sebuah produk hanya jika dibutuhkan
dan hanya dalam kuantitas yang diminta oleh para pelanggan. Sehingga system JIT
ini dapat memberikan manfaat lebih bukan hanya untuk konsumen namun
perusahaan yang melakukan proses produksi dapat menghemat waktu dan
pengeluaran untuk proses produksi tersebut.
Sasaran utama JIT adalah meningkatkan produktivitas sistem produksi atau
operasi dengan cara menghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menambah
nilai bagi suatu produk. Just in Time (JIT) mendasarkan pada delapan kunci utama,
yaitu : menghasilkan produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada
permintaan, memproduksi dengan jumlah kecil, menghilangkan pemborosan,
memperbaiki aliran produksi, menyempurnakan kualitas produk, orang-orang yang
tanggap, menghilangkan ketidakpastian, penekanannya pada pemeliharaan jangka
panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Hariyadi. 2009. Pelatihan Penerapan standar internasional berbasis
Quality Management System. Penerbit Nusantara Professional
Education. Jakarta.
Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Penerbit
Andi Yogyakarta.
http://materi-sisfo.blogspot.com/2012/06/ -just-in-time-jit.html
https://yenypurwantotechnical.wordpress.com/2014/07/11/just-in-time-pada-
perusahaan-/
http://elisamanajemenumg.blogspot.com/2014/01/just-in-time-jit.html