Anda di halaman 1dari 8

“Just In tIme”

Dosen Pengampu : Ahmad Shodiq,


M.H
Kelompok 4
1. Syahrul Nur Fadilah
126405211001
2. Nila Nafisatul Bashiroh
126405211009
3. Muhamad Mualfi Fahrul
Fanani 126405211021
4. Dini Sekarsari
126405211029

20XX Contoso business plan 2


Sejarah dan perkembangan manufaktur JIT

JIT adalah filosofi manajemen Jepang yang telah diterapkan sejak awal tahun 1970an di banyak organisasi
manufaktur Jepang. Ini pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di pabrik manufaktur Toyota oleh Taiichi
Ohno sebagai sarana untuk memenuhi permintaan konsumen dengan penundaan minimum (Goddadrd, 1986).

Manajemen JIT memiliki tingkat aspek budaya yang tinggi yang tertanam dalam pengembangannya.
Heiko (1989) telah mengemukakan beberapa karakteristik budaya Jepang yang relevan yang mungkin terkait dengan
JIT sebagai berikut.

1. Manajemen JIT memungkinkan organisasi untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa memandang tingkat
permintaan.

2. Tingkat selang waktu antara kedatangan material, pemrosesan, dan perakitan produk akhir ke konsumen
diminimalkan dengan teknik produksi JIT.

3. JIT memungkinkan pengurangan persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.

20XX Contoso business plan 3


Teori produksi JIT
Manajemen Mutu Berbasis JIT adalah kombinasi fungsi pengendalian persediaan, pengendalian mutu dan
manajemen produksi yang melakukan upaya tulus untuk peningkatan mutu. Berkonsentrasi pada aspek filosofis
peningkatan kualitas dengan menjadikan kualitas sebagai tanggung jawab semua orang, dan kemudian berfokus
pada penerapan teknik pengendalian kualitas yang efektif. Prinsip ini mengakui bahwa sumber daya yang paling
berharga dalam sebuah organisasi adalah para pekerjanya, dan para pekerja akan bekerja paling baik ketika mereka
termotivasi, dihargai, didorong untuk berkontribusi, dan diizinkan untuk membuat keputusan sendiri.

Dengan demikian, konsep ini tidak hanya memberikan tanggung jawab mutu kepada pekerja tetapi juga
mencocokkan tanggung jawab tersebut dengan wewenang untuk berbagi fungsi pengendalian mutu sehingga
permasalahan mutu dapat terungkap dan diselesaikan dengan cepat.

20XX Contoso business plan 4


Konsep Just In Time
Just in time adalah sebuah konsep yang didefinisikan sebagai sebuah perubahan dari
sebuah sistem yang ketat untuk mencapai kepuasan pelanggan dan meningkatkan keunggulan
bersaing dalam dunia bisnis. Selain itu JIT dianggap sebuah teknologi manufakturing yang canggih
(Alcaraz, et al., 2016). Sistem manufaktur JIT dilakukan berdasarkan pada filosofi pengeliminasian
limbah (waste), dengan menggunakan total kapasitas dari setiap pekerja untuk mencapai keuntungan
maksimum dan meminimalisir pergerakan barang mentah, menurunkan barang setengah jadi, dan
menurunkan persediaan barang jadi, yang mana hal ini membantu mendeteksi kekurangan dalam
proses produksi (Alcaraz, et al., 2016).

20XX Contoso business plan 5


Implikasi JIT

1. JIT sederhana dalam teori, namun sangat sulit diwujudkan terutama dalam manufaktur.

2. Salah satu alasan utama banyak perusahaan enggan menerapkan JIT adalah dengan ketiadaan barang dalam
proses, disertai kekhawatiran seluruh proses produksi akan terhenti bilamana suatu masalah muncul pada salah
satu rantai proses produksi.

3. Perusahaan yang hendak menerapkan JIT hendaknya terlebih dahulu menghilangkan seluruh hal yang berpotensi
menjadi penyebab kegagalan system.

4. Inti utama dari sistem JIT adalah para pegawai yang sangat terlatih dan senantiasa mampu memenuhi tuntutan
untuk mencapai standar kualitas produk barang/jasa tertinggi.

5. Bilamana seorang pekerja menjumpai masalah pada komponen produk yang diterimanya, maka pekerja yang
bersangkutan berkewajiban untuk segera melaporkan hal tersebut pada atasannya agar segera dapat diambil
tindakan yang diperlukan.

20XX Contoso business plan 6


Elemen elemen JIT
Menurut Henry Simamora (2012: 106-110) elemen-elemen yang dapat menentukan keberhasilan Just
in time serta dapat mengurangi pemborosan yaitu, sebagai berikut :

1. Jumlah pemasok yang terbatas.

2. Tingkat persediaan yang minimal.

3. Pembenahan tata letak pabrik.

4. Pengurangan masa pengesetan.

5. Kendali mutu terpadu.

6. Tenaga kerja yang fleksibel.

20XX Contoso business plan 7


Thank
you
“Jika antartika ada tepi
bumi, mugkin antarakita
hanya bisa mengagumi”

20XX Gwenchanayo?! 8

Anda mungkin juga menyukai