Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Total (TQM)
Dosesn Pengampu :
Disusun Oleh :
VIA OKTARIANTI
21101155310605
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Just In Time .......................................................................................... 5
2.1.2 Tujuan Just In Time ................................................................................................ 6
2.1.3 Manfaat dari Penerapan Just In Time .................................................................... 7
2.1.4 Penerapan Sistem Just In Time .............................................................................. 8
2.1.5 Penerapan Sistem JIT Produksi .............................................................................. 8
2.1.6 Contoh Kasus Peneapan Just In Time .................................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 15
3.2 Saran ....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dapat dicapai.
1
kinerja produktivitas perusahaan dengan mengurangi setiap
pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh
berproduksi apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain
2
dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktivitas dan
produksi.
peningkatan kualitas.
yang tepat, waktu yang tepat, dan pada tempat yang tepat. Persediaan
3
pada saat dibutuhkan saja. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dari awal tahun 1970-an Taiichi Ohno adalah orang yang pertama kali
menerapkan sistem just in time pada perusahaan manufaktur di Jepang, lalu
dikembangkan dan diaplikasikan pada perakitan kendaraan beroda empat
Toyota Motor. Sistem ini di kembangkan untuk untuk mengurangi
pemborosan terhadap waktu produksi sesuai dengan permintaan para
pelanggan. Menurut Mursyidi ( 2008:175-176 ) menjelaskan bahwa JIT
menekankan pembelian bahan baku hanya sesuai dengan kebutuhan bahan
baku sesuai permintaan diproduksi, tidak membeli bahan baku jika tidak
dibutuhkan kecuali bahan baku di gudang sudah habis. Selanjutnya,
Menurut Samryn (2012: 14-15) berpendapat bahwa sistem JIT ialah Sistem
produksi yang hanya membeli bahan baku dalam jumlah yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan sebenarnya. Just In Time
adalah pengendalian kualitas, meningkatkan proses manufaktur seperti biaya
persediaan.Ketika persediaan berkurang, perusahaan manufaktur dapat
menghemat uangyang dapat digunakan untuk investasi yang lebih
produktif.Selain itu, Menurut Pai (2013) Just In Time ialah sebagai strategi
produksi yang membantu organisasi atau perusahaan untuk mencapai dan
meningkatkan laba. JIT juga diterapkan oleh banyak perusahaan manufaktur
dengan tujuan mengurangi inefisiensi dan waktu yang tidak produktif dalam
proses produksi.
5
pelanggan, dalam jumlah yang dibutuhkan oleh pelanggan, dengan cara
yang paling ekonomis dan efisien dalam setiap tahap produksi dari sistem
produksi. Berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah disampaikan, saya
dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem Just In Time ialah suatu sistem
produksi yang akan melakukan produksi jika ada permintaan dari para
pelanggan, jadi dapat diartikan setiap kegiatan produksi yang akan
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dapat meminimalisir biaya
produksi dengan menggunakan fasilitas, peralatan, bahan baku maupun
sumberdaya sehingga tidak terjadi pemborosan tentunya produksi dapat
berjalan sesuai yang sudah diharapkan.
Tujuan dari sistem Just In Time ialah untuk memenuhi permintaan para
pelanggan secara tepat waktu serta produk yang berkualitas dengan biaya
yang rendah.
Selain itu menurut Modarress dan Ansari ( 1990 ) Tujuan Just In Time
adalah meningkatkan kualitas dan produktivitas produk dengan mengurangi
pemborosan. Inefisiensi ini dapat diartikan sebagai peralatan, bahan baku
dan pekerja.
6
peningkatan kinerja dan kualitas pengiriman. Pada saat yang sama, JIT
hemat biaya dan memiliki fleksibilitas untuk mengakomodasinya.
Permintaan konsumen akan kualitas dan variasi yang lebih baik.
7
4. Peningkatan produktivitas, produktivitas adalah hubungan antara output
dan input. Selain itu, Menurut Tjiptono dan Diana ( 1995 : 307 )
menyampaikan beberapa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan untuk
menerapkan sistem JIT bagi sistem
produksi ialah :
1. Mengurangi waktu perencanaan dan penundaan jadwal produksi
2. Mengurangi biaya produksi langsung maupun tidak langsung akibat
pemborosan karena penyimpanan persediaa.
3. Mengurangi tata letak ruangan atau gudang sebagai tempat penyimpanan
4. Meminimalisir pemborosan produk yang rusak dan cacat
5. Mengurangi waktu tunggu
6. Dapat menggunakan fasilitas dan mesin secara lebih baik
7. Pengendalian kualitas dan proses
8. Menjalin komunikasi yang lebih baik
9. Tata letak ruang produksi yang lebih baik
8
C. Berusaha keras untuk mengurangi biaya penyiapan alat berat di setiap
tahap pengolahan produk. Mengurangi biaya pemasangan mesin yang
mendukung kegiatan produksi dapat Hal ini dilakukan dengan menghindari
kerusakan pada proses pengolahan produk. Jika ada kerusakan atau kendala
pada saat produk diproses, Proses produksi selanjutnya juga akan berhenti.
D. Menyederhanakan proses produksi. Berdasarkan sistem produksi JIT,
menyederhanakan proses produksi dapat dilakukan dengan menata ulang
tata letak atau tata letak pabrik sehingga kegiatan produksi yang tidak
bernilai tambah dapat dihilangkan.
9
produksi sehingga bahan dengan komponen yang lebih sedikit dapat
digunakan untuk menghasilkan produk jadi dan hanya biaya bahan baku
yang dimasukkan dalam "tiket pekerjaan", sedangkan biaya lainnya akan
diperlakukan sebagai biaya periode.
10
proses perencanaan, produksi, pemasaran, dan pengawasan. Sasaran
implementasi JIT yang dilakukan PT HIT yaitu:
1. Persediaan
Sasaran utama dalam penerapan Sistem JIT adalah untuk meminimalisasi
persediaan. Dengan adanyapersediaan maka akan dibutuhkannya
pengeluaran berupa biaya penyimpanan. PT HIT telah berhasil
untukmeminimalisasi persediaan yang dimiliki. Kelebihan produksi tidak
akan terjadi karena produksi dilakukanberdasarkan permintaan dari
pembeli atau pemasok bukan berdasarkan permintaan yang
diantisipasi.Produksi yang dilakukan PT HIT berdasarkan informasi dari
bagian pemasaran yang menggunakanEnterprise Resource Plannning
(ERP) sehingga didapatkan data yang tepat mengenai berapa banyak
produkyang akan diproduksi untuk periode selanjutnya dimana setiap
hasil produksi langsung disalurkan kepemasok sehingga meminimalisasi
bahkan meniadakan jumlah hasil produksi yang tertahan di
gudangpersediaan barang jadi dan tentunya akan mengatasi
pemborosan.Apabila terjadi kelebihan produksi maka tentunya kita akan
mengeluarkan biaya penyimpanan danbiaya antisipasi jika barang
tersebut ternyata tidak laku dijual kemudian mengalami kerusakan karena
terlalulama disimpan di gudang.Pesanan untuk pembelian suku cadang
dilakukan dengan online sedangkan pemesanan televisidilakukan melalui
faksmili/telepon. Ketika ada pesanan PT HIT akan memasok bahan baku
dari vendor yangdilakukan tepat waktu,jadi ketika bahan baku sampai
maka akan langsung diproses dan setelah jadi makaakan langsung
dikirimkan ke main dealer. Hal ini terbukti sangat ampuh untuk
mengurangi persediaan atauover produksi.
2. Waktu Siklus
PT HIT berhasil memangkas pemrosesan menjadi lebih efisien karena
proses produksi dilakukandalam satu lot. PT HIT memproduksi 1 unit
Televisi dalam waktu 1 menit dengan waktu 3 shift 26 hari kerja.Untuk
pembuatan komponen PCB Produksi dilakukan dengan mesin sehingga
tenaga manusia dialihkanuntuk mengawasi dan menganalisis jalannya
produksi. Sistem JIT telah memangkas waktu tunggu danmembuat setiap
aliran produk menjadi lebih efisien Waktu menunggu terjadi akibat
pengaruh kecepatanproduksi yang ditentukan misalnya oleh kuota
produksi suatu mesin
11
Pada PT HIT produksi dilaksanakan dengan seefisien mungkin dan
waktu menunggu bahkan tidakada. Untuk memproduksi satu unit produk
televisi hanya membutuhkan waktu 1 menit. Hal ini bisa terjadikarena
kemampuan teknologi yang dipakai PT HIT dalam proses produksi.
Kemudian dapat disalurkanlangsung ke main dealer / Toko sesuai dengan
pesanan yang dilakukan mitra kerja.Maka dengan dukungan teknologi
dan sumber daya yang dimiliki maka tidak akan menimbulkan
waktumenunnggu karena semua rangkaian produksi berdasarkan
perhitungan yang tepat. Semakin tinggi kecepatanproduksi suatu
perusahaan maka semakin kecil pula waktu menunggu untuk suatu
produk mengalami proses selanjutnya, begitupun sebaliknya.
12
barang cacat sehingga akan segera dilakukan perbaikan terhadap
penyebab terjadinyabarang cacat dan barang cacat tersebut tidak akan
melewati tahapan selanjutnya sehingga tidak ada barangcacat yang akan
melewati tahapan selanjutnya. Adanya produk gagal atau barang cacat
adalah salah satubentuk pemborosan terbesar yang dilakukan oleh
perusahaan manufaktur. Apabila barang cacat diketahuiterlebih dahulu
maka kerugian yang lebih besar dapat dihindari dengan menghentikan
produksi danmenemukan penyebabnya serta mencari solusi yang tepat.
Perusahaan akan mengeluarkan biaya yang sangatbesar apabila barang
cacat tersebut tidak terdeteksi selama produksi sehingga sampai ke
tangan konsumendan baru diketahui ketika ada keluhan. Mau tidak mau
perusahaan harus menarik/mengganti produk tersebutsehingga dapat
dibayangkan besarnya kerugian yang akan dialami, belum lagi citra
produk kita di matakonsumen akan merosot dan akan menurunkan
permintaan.
4. Penghapusan pemborosan
Penghaspusan pemborosan dapat dilakukan karena PT HIT telah
memenuhi kondisi sebagai berikut:- Produksi tidak menyisakan
persediaan- Waktu tunggu minimum, bahkan hampir tidak ada-
Minimalisasi biaya terhadap barang cacat- Beban kerja yang seimbang
dan merata- Tidak ada interupsi karena kehabisan persediaan dan kualitas
buruk
13
b. Kinerja manajer dianggap menurun apabila pengambil keputusan
tertinggi masih berorientasi pada
c. Total Quantity Manufacture
d. Sistem TI sangat berpengaruh pada sistem keseluruhan produksi
mengalami kerusakan atau di hack
Setiap pengambilan keputusan atas perkembangan perusahaan akan
memiliki dua dampak yang berbeda dan akan menimbulkan opportunity
cost. Yang paling penting dalam penerapan JIT adalah penggunaan
persediaan seefisien mungkin dan menghindari pemborosan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
JIT (Just In Time) merupakan suatu system yang dikembangkan atas dasar
perbaikan dari kekurangan pada system tradisional. Dimana dalam langkah
JIT (Just In Time) pemborosan yang terjadi dalam system tradisional
berusaha untuk mengeliminasi pemborosan-pemborosan biaya yang timbul
akibat banyaknya waktu yang digunakan dalam memproduksi suatu barang
sehingga perusahaan dapat meningkatkan laba dan memperbaiki posisi
persaingan perusahaan.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.stei.ac.id/7338/3/BAB%202.pdf
https://www.academia.edu/34694836/Penerapan_Sistem_JIT_pada_manufaktur_Elektr
onik_PT_HIT
16