Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MODERN DAN PENGENDALIAN STRATEGI


YANG BERVARIASI

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen


Dosen Pengampuh Mata Kuliah :
Suhartono, S.E., M.Si., Ak.
Disusun Oleh :

Kelompok 11
Asnidar Saputri Mansur
90400118087
Nurliana
90400118105
Irmawati
90400118101

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Pengendalian Modern Dan Pengendalian Untuk Strategi Yang Bervariasi” tepat pada
waktunya.

Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk menuhi tugas mata kuliah Audit
Manajemen juga bertujuan agar kita lebih mengerti dan memahami tentang konsep
Sistem Pengendalian Modern dan Pengendalian Untuk Strategi Yang Bervariasi
dalam ilmu akuntansi.

Makalah ini terdiri atas 3 Bab yaitu Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan.


Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari anggota kelompok kami sehingga mendapat
kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah


ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat  bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya.

Samata, 28 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan Masalah ..........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Just-In-Time ...............................................................................................4
B. Total Quality Manajement ..........................................................................4
C. Computer Integrated M ..............................................................................6
D. Decision Support Systems...........................................................................7
E. Strategi Perusahaan.....................................................................................9
F. Strategi Unit Bisnis....................................................................................11
G. Implikasi Gaya Manajemen Puncak Terhadap
Pengendalian Manajemen..........................................................................11

BAB III KESIMPULAN ......................................................................................12

A. Kesimpulan ...............................................................................................12
B. Saran .........................................................................................................12

Daftar Pustaka ......................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang sangat pesat, pada perusahaan manufaktur
mengakibatkan berkurangnya pemakaian tenaga kerja langsung disatu sisi, namun
disisi lain memerlukan pengeluaran investasi yang relative besar untuk menggunakan
peralatan modern. Karena keterbatasan dana masih banyak perusahaan yang
menggunakan prosedur yang tradisional untuk menghadapi kemajuan teknologi itu
sendiri.
Di era globalisasi, kunci untuk meningkatkan daya saing perusahaan adalah
kualitas. Perusahaan yang mampu menghasilkan produk (barang dan jasa) berkualitas
yang dapat memenangkan persaingan global. Bagi setiap perusahaan, mutu adalah
agenda yang utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting.
Walaupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu sebagai sebuah
konsep yang penuh dengan teka teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang
membingungkan dan sulit untuk diukur. (Akuntansi et al., n.d., p. 2)
Suatu bisnis tidak lagi hanya dijalankan dengan mengandalkan cara
konvensional (produksi-distribusi-penjualan) semata, karena harus ada suatu strategi
baru agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sejenis lainnya.
Untuk mendukung suatu bisnis yang dijalankan,  banyak sekali teknologi yang
dikembangkan seperti Sistem Informasi.
Keunggulan suatu perusahaan terhadap para pesaingnya ditentukan oleh
strategi perusahaannya yaitu waktu, mutu, biaya dan sumber daya manusia. Waktu
merupakan salah satu faktor penentu unggulan daya saing. Jika suatu perusahaan
ingin unggul dari faktor waktu maka perusahaan harus dapat melayani permintaan
konsumen tepat waktu, mengeliminasi atau mengurangi waktu untuk aktivitas yang
tidak bernilai tambah, dan mengefisiensikan waktu untuk aktivitas bernilai tambah.
Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalahmasalah
strategik yang timbul seiring dengan berkembangnya  perusahaan/organisasi.
Karakteristik dari masalah strategik di antaranya;  berorientasi pada masa depan,
biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang sangat komplek, memerlukan
perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang
dari perusahaan, melibatkan  pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya
perusahaan.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, mkaa rumusan masalah
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja konsep Just-In-Time?
2. Apa saja konsep Total Quality Management?
3. Apa saja konsep Computer Integrated Manufacturing?
4. Apa saja konsep Decision Support Systems?
5. Apa saja konsep Strategi perusahaan?
6. Apa saja konsep Strategi Unit Bisnis?
7. Bagaimana Implikasi Gaya Manajemen Puncak Terhadap Pengendalian
Manajemen?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka, tujuan dari makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui konsep dari Just-In-Time
2. Untuk mengetahui konsep dari Total Quality Management
3. Untuk mengetahui konsep dari Computer Integrated Manufacturing
4. Untuk mengetahui konsep dari Decision Support Systems
5. Untuk mengetahui konsep dari strategi perusahaan
6. Untuk mengetahui konsep dari strategi unit bisnis
7. Untuk mengetahui implikasi gaya manajemen puncak terhadap  pengendalian
manajemen
BAB II

PEMBAYARAN

A. Just-In-Time
Just in Time (JIT) adalah sistem manajemen produksi dan persediaan yang
komprehensif/ menyeluruh, di mana pembelian atau pemprosesan bahan baku dan
bagian-bagian lainnya hanya dilakukan ketika dibutuhkan dan tepat pada saat akan
digunakan pada setiap tahapproses produksi. JIT Berfokus pada : eliminasi
pemborosan, mengurangi persediaan, dan mengembangkan hubungan yang kuat
dengan pemasok . Untuk mengontrol pengadaan persediaan, maka dibutuhkan kanban
yaitu seperangkat kartu pengendalian yang digunakan untuk memberikan tanda akan
adanya kebutuhan bahan baku dan kebutuhan dari produk agar proses produksi dapat
bergerak dari satu operasi ke operasi berikutnya dalam sebuah lini perakitan.
 Ada empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time
(JIT):
 Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan
hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
 Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang
tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
 Tenaga kerja fleksibel, adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan
fluktuasi permintaan.
 Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan.

 Guna mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode sebagai
berikut:
 Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT).
 Metode pelancaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
permintaan.
 Penyingkatan waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.
 Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang
fleksibel.
 Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil dan sistem saran untuk
meningkatkan moril tenaga kerja.
 Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke
seluruh bagian perusahaan.

3
4

 Elemen-elemen Just In Time


 Pengurangan waktu set up.
Pemilahan kegiatan set up dan kegiatannya bisa dipilah menjadi:
- Kegiatan eksternal set up: persiapan cetakan & alat bantu, pemindahan
cetakan, dan lain-lain.
- Kegiatan internal set up: bongkar pasang pada mesin, penyetelan mesin, dan
lain-lain.
 Aliran produksi lancar (layout).
Pemborosan yang berkaitan dengan process layout yang mengakibatkan
timbulnya pemborosan, yaitu:
- Kesulitan koordinasi dan jadwal produksi.
- Pemborosan transportasi dan material handling.
- Akumulasi persediaan dalam proses.
- Penanganan material berganda bahkan beberapa kali.
- Lead time produksi yang sangat panjang.
- Kesulitan mengenali penyebab cacat produksi.
- Arus material dan prosedur kerja sulit dibakukan.
- Sulitnya perbaikan kerja karena tidak ada standardisasi

 Kelebihan Sistem Produksi Just In Time (JIT)


Banyak kelebihan yang dapat dinikmati dalam menerapkan sistem
produksi Just In Time, diantaranya sebagai berikut :
 Tingkat Persediaan atau Stock Level yang rendah sehingga menghemat
tempat penyimpanan dan biaya-biaya terkait seperti biaya sewa tempat dan
biaya asuransi.
 Bahan-bahan produksi hanya diperoleh saat diperlukan saja sehingga hanya
memerlukan modal kerja yang rendah.
 Dengan Tingkat persedian yang rendah, kemungkinan terjadinya
pemborosan akibat produk yang ketinggalan zaman, lewat kadaluarsa dan
rusak atau usang akan menjadi semakin rendah.
 Menghindari penumpukan produk jadi yang tidak terjual akibat perubahan
mendadak dalam permintaan.
 Memerlukan penekanan pada kualitas bahan-bahan produksi yang dipasok
oleh Supplier (Pemasok) sehingga dapat mengurangi waktu pemeriksaan dan
pengerjaan ulang.
5

 Kelemahan sistem produksi Just In Time (JIT)


Meskipun banyak kelebihan yang bisa didapat, Sistem Produksi Just In
Time ini masih memiliki kelemahan, yaitu :

 Sistem Produksi Just In Time tidak memiliki toleransi terhadap kesalahan


atau “Zero Tolerance for mistakes” sehingga akan sangat sulit untuk
melakukan perbaikan/pengerjaan ulang pada bahan-bahan produksi ataupun
produk jadi yang mengalami kecacatan. Hal ini dikarenakan tingkat
persediaan bahan-bahan produksi dan produk jadi yang sangat minimum.
 Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Pemasok baik dalam kualitas
maupun ketepatan pengiriman yang pada umumnya diluar lingkup
perusahaan manufakturing yang bersangkutan. Keterlambatan pengiriman
oleh satu pemasok akan mengakibatkan terhambatnya semua jadwal
produksi yang telah direncanakan.
 Biaya Transaksi akan relatif tinggi akibat frekuensi Transaksi yang tinggi.
 Perusahaan Manufaktring yang bersangkutan akan sulit untuk memenuhi
permintaan yang mendadak tinggi karena pada kenyataannya tidak ada
produk jadi yang lebih.

Banyak Perusahaan Manufakturing yang menerapkan sistem produksi


Just In Time ini menikmati keuntungan yang signifikan seperti Toyota dan
beberapa perusahaan manufaktur Jepang yang telah menerapkannya sejak
tahun 1950an . Namun keberhasilan Sistem Produksi Just In Time sangat
tergantung pada komitmen seluruh karyawan perusahaan mulai dari lebel
yang terendah hingga pada level yang tertinggi.

B. Total Quality Management


Usaha yang dilakukan secaraterus menerus oleh setiap orangdalam organisasi
untukmemahami , memenuhi, danmelebihi harapan pelanggan
1. Karakteristik TQM, yaitu :
 Berfokus pada kepuasan pelanggan.
 Berusaha keras untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
 Melibatkan seluruh pekerja.
 Memperoleh dukungan dan keterlibatanmanajemen puncak secara aktif.
 Menggunakan pengukuran yg tdk bias dan obyektif.
6

 Mengakui pencapaian mutu pada waktu yg tepat.


 Memberikan pelatihan TQM secara berkelanjutan.

C. Computer Integrated Manufacturing


Perancangan berbantuan computer (computer-aided design-CAD) adalah
penggunaan komputer dlmmengembangkan, menganalisis, dan memodifikasi
rancangan untuk memperbaiki mutu dan kinerjaproduk.
CAM digunakan untuk :
1. Merencanakan
2. Mengimplementasikan.
3. Mengendalikan produksi.

D. Decision Support Systems


Keputusan yang didukung oleh Sistem : Adalah keputusan yg diambil dari
sistem yang ada di dalam perusahaan. Sistem yangada di dalam perusahaan, harus
mendukungkegiatan atau sejalan dengan kegiatanperusahaan.
Apapun sistem pengelolaan di dalamperusahaan, haruslah sistem
tersebutsejalan dengan keputusan yg diambil,sehingga pengendalian bisa ditingkatkan

E. Strategi perusahaan
Strategi adalah kacamata yang bermanfaat unutk memonitor apa yang
dikerjakan dan terjadi di dalam perusahaan, dapat memberikan sumbangan terhadap
kesuksesan perusahaan atau malahan mengarah kepada kegagalan. Memberikan
informasi kepada manajmen puncak di dalam merumuskan tujuan akhir dari
perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungannya. Strategi
dapat memberikan tujuan dan arah  perusahaan di masa depan dengan jelas kepada
semua karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktek-
praktek manajer. Perusahaan menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi.

F. Strategi Unit Bisnis


1. Definisi Strategi Unit Bisnis
Strategi dari unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling
berhubungan : pertama, misinya (“apa tujuan keseluruhannya?”) dan yang kedua,
keunggulan kompetitifnya (“bagaimana sebaiknya unit bisnis tersebut bersaing
dalam industrinya guna mencapai misinya?”).
7

Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis  pedoman yang


menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan
khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing (Grant, 2002).
Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada  peningkatan dari
posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industri yang spesifik
atau segmen pasar yang dilayani oleh unit  bisnis tersebut (Wheelen dan Hunger,
2004).
Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang  jelas
mengartikulasikan arah bisnis akan mengejar dan langkahlangkah yang diperlukan
untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil strategi bisnis dari
tujuan dibentuk untuk mendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi bisnis yang
khas dikembangkan dalam tiga langkah: analisis, integrasi dan implementasi.
Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu
perusahaan untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan
memiliki sasaran jangka panjang, menengah, dan  jangka pendek 
2. Perumusan Strategi Bisnis
Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar yaitu :
a. Mentapkan sasaran srategis
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung
berasal dari pernyataan misi perusahaan.
b. Analisis SWOT .
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh
proses yang disebut analisis SWOT. Proses ini mencakup  penilaian
kekuatan ( strength), dan kelemahan (weakness) organisasi serta peluang
(opportunity) dan ancaman (threat ) lingkungan.
c. Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya
- Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan
terhadap segala ancaman dan peluang. Perubaan selera konsumen dan
perlawanan usaha pencaplokkan oleh  perusahaan pesaing merupakan
ancaman, seperti itu juga  peraturan pemerintah yang baru. Ancaman
yang lebih penting adalah produk dan kompetitor baru. Sementara itu
peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk diperluas,
dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang
ada.Analisis organisasi merupakan proses menganalisis kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Tujuan analisis organisasi adalah untuk lebih
memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan
8

meliputi surplus uang tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup


tersedianya bakat manajerial, keahlian teknis, atau sedikitnya  persaingan.
Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua, serikat kerja
yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting.
- Menyesuaikan Orrganisasi dan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan
ancaman dan peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Proses  penyesuaian adalah jantung dari perumusan strategi.
Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah suatu
perusahaan biasanya mengambil resiko atau berperilaku lebih konservatif.

G. Implikasi Gaya Manajemen Puncak Terhadap Pengendalian Manajemen


1. Gaya Manajemen Puncak 
Fungsi pengendalian manajemen dalam organisasi dipengaruhi oleh gaya
manajemen senior. Secara serupa, gaya manajer unit bisnis memengaruhi
proses pengendalian manajemen dari unit bisnis tersebut, dan gaya dari
manajer departemen fungsional memengaruhi  proses pengendalian
manajemen di bidang fungsional mereka. Para  perancang sebaiknya
mempertimbangkan gaya manajemen dalam merancang sistem pengendalian
operasi.
2. Implikasi Terhadap Pengendalian Manajemen Gaya manajemen
memengaruhi proses pengendalian manajemen, bagaimana CEO memilih
untuk menggunakan informasi,
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua konsep
yang terdapat dalam makalah ini merupakan suatu konsep yang saling
melengkapi untuk mencapai tingkat integrasi perusahaan. Tingkat integrasi yang
tinggi akan dapat memperbaiki tingkat fleksibilitas  perusahaan yang selalu
dihadapkan pada lingkungan yang selau berubah.
Penerapan strategi bagi perusahaan sangat bermanfaat bagi kemakmuran
jangka panjang perusahaan dengan kondisi lingkungan  persaingan yang semakin
ketat. Dengan menggunakan manajemen strategi sebagai suatu kerangka kerja
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam perusahaan. Pemecahan
masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatife
yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.
Para perancang sistem pengendalian manajemen harus memerhatikan
secara eksplisit konteks strategi dimana pengendalian diterapkan. Strategi yang
dipilih oleh suatu perusahaan dapat disusun sepanjang suatu kontinum dengan
perusahaan industri tunggal pada satu ekstrem dan perusahaan diversifikasi yang
tidak berhubungan pada ekstrem yang lain.
B. Saran
Perusahaan sekarang harus mulai merubah tujuan dari penggunaan system
informasinya sesuai dengan perkembangan teknologi yang baru. Karena
perubahan system ini perlu untuk mendukung pencapaian “keunggulan bersaing”
agar perusahaan dapat siap untuk memasuki dan menjalankan bisnisnya di era
globalisasi dan bersaing dengan perusahaan asing lainnya. Sebab penerapan
strategi jika tanpa penggunaan informasi layaknya strategi hanya di atas kertas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hariyadi. 2009.  Pelatihan Penerapan standar internasional berbasis Quality


Management System. Penerbit Nusantara Professional Education. Jakarta.

http://www.scribd.com/doc/96156634/Makalah-Akuntansi-Manajemen-Just-inTime
Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Penerbit Andi
Yogyakarta.

Prawirosentono, Suyadi. 2004.  Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu


Total Quality Management ABAD 21 Studi Kasus Analisis . Jakarta: Bumi
Aksara.

https://id.scribd.com/doc/65158465/Total-Quality-Management-ManajemenMutu-
Terpadu

Saladi, Djaslim H.. (1999). Manajemen Strategi dan Kebijakan  Perusahaan. Linda


Karya : Bandung.

Supriyono. (1985). Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis. BPFE :


Yogyakarta. Robert N. Anthony, Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian
Manajemen. Buku Dua. Edisi Sebelas. Jakarta.

Salemba Empat. 2008. Boone, Louis E. dan David L. Kurtz.2000. Pengantar Bsnis


Jilid 1.Jakarta: Penertbit Erlanggga

Akuntansi, J., Ekonomi, F., & Tadulako, U. (n.d.). SISTEM PENGENDALIAN


MODERN DAN.

10

Anda mungkin juga menyukai