MSDM akhir-akhir ini semakin mendapat perhatian dan sorotan yang sungguh dari berbagai
pihak, baik yang berasal dari sektor publik maupun sektor swasta. Berbagai penyelenggaraan seminar,
pelatihan, dan yang sejenisnya, semuanya menekankan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya
MSDM ini dapat disoroti dari berbagai perspektif. Moses L. Kiggundu, menyoroti relevasi dan
pentingnya MSDM ini dari empat prespektif, yaitu politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya. S.P.
Siagian mengemukakan enam persepktif atau pendekatan dalam menjelaskan relevansi dan
pentingnya MSDM, yaitu :
1. Perspektif Politik
Pentingnya MSDM dari perspektif ini banyak mengarah pada sudut makro.Pentingnya
MSDM bertitik tolak dari keyakinan bahwa sumber daya manusia merupakan aset
terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi, mulai dari level makro (negara), atau
bahkan internasional, hinggal level mikro. Sumber daya manusia yang terdidik, trampil,
cakap, berdisiplin, tekun, kreatif, idealis, mau berkerja keras, kuat fisik dan mental, setia
pada cita-cita dan tujuan organisasi, akan sangat berpengaruh positif terhadap
keberhasilan dan kemajuan organisasi.
2. Perspektif Ekonomi
Dari sudut perspektif ekonomi ini MSDM dianggap lebih erat kaitannya dengan dengan
ekonomi. Dari sisi ekonomi, orang akan lebih banyak memperoleh keterangan tentang
MSDM, tanpa berusaha melihat kaitannya dengan dimensi lainnya. Anggapan yang
demikian tentu memancing perdebatan karena tidak sepenuhnya benar bahwa manusia
dipandang semata-mata sebagai faktor produksi yang kedudukannya disamakan dengan
faktor produksi lainnya. Manusia tidak bisa begitu saja disamakan dengan mesin,
peralatan, modal, metode, dan pasar, dan dalam ekonomi dikenal dengan akronim 5M
atau 6M (tambah market), karena tidak akan dapat di pertanggungjawbkan secara filsafat
dan moral.
3. Perspektif Hukum
Dalam organisasi mana pun terdapat berbagai peraturan,ketentuan,atau perjanjian-
perjanjian, yang kesemuanya pada dasarnya mengatur tentang hak dan kewajiban secara
timbal-balik antara orgnisasi dengan anggota-anggotanya, antara orang orang yang
memperkerjakan dengan orang orang yang di perkerjakan. Keseimbangan antara hak dan
kewajiban ini merupakan suatu tuntutan yang perlu terus di wujudkan,dibina,dipelihara,
dan di kembangkan. Jika keseimbangan tersebut tidak terwujudkan maka akan
menimbulkan distorsi atau gangguan yang pada giliran nya akan berdampak negatif
terhadap kelangsungan hidup orgaisasi.
4. Perspektif Sosio-Kultural
Masalah MSDM jua dapat disoroti dari Restpectif sosio-Kultural ada 2 alasan utama yg
mendasari prespektif ini :
1. Lebih peka karena berkaitan lagsung harkat dan martabat manusia. sebagai manusia
setiap orang tentu menghendaki kehidupan yang lebih baik.
2. Melalui perspektif ini ditekankan bahwa sulit diperoleh suatu sistem SDM yang bebas
nilai pemenuhan kebetuhan sosio-psikologi terkait pada norma-norma sosial yang
berlaku pada masyarakat dimana orang itu menjadi bagian.
5. Perspektif Administrasi
Perspektif ini menekankan bahwa orgaisasi ada zaman modern ini menjadi semakin
penting. Manusia, tanpa organisasi, tanpa bantuan orang lain, tidak akan dapat
mewujudkan impan, cita-cita , dan tujuan hidupnya. Orientasi manusia organisatoris pun
tertuju pada 3 hal :
1. Efiisiensi
2. Efektivitas
3. Produktifitas
6. Perspektif Teknologi
Relevansi dan pentingnya MSDM tiak terlepas dari berbagai perkembagan dan kemajuan
yang dicapai dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Dampak dari berbagai kemajuan
tersebut dapat bersiat postif dan juga negatif.
Setidaknya terdapat tiga peran utama dari manajemen SDM dalam organisasai. Peran manajemen
SDM telah melebar dan lebih strategis dari hanya sekedar administrasi dan operasi.
Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu jutuan tertentu.
Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yaitu: Men, Money, Methode, Material, Machine, dan
Market. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia
menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Menurut Raymond A. Noe at. Al., (2010:vii), berbagai tantangan yang dihadapi organisasi pada saat
ini, yang menyangkut manajemen SDM, dapat dikelompokan kedalam tiga kategori :
2. Tantangan Global
Perusahaan-perusahaan harus siap bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia,
harus mempertahankan pasar domestiknya dari para pesaing asing dan memperluas ruang
lingkupnya agar dapat mencakup pasar global.
3. Tantangan Teknologi
Perusahaan-perusahaan yang telah menyadari keuntungan terbesar dari teknologi baru akan
menggunakan praktik-praktik MSDM yang mendukung pemanfaatan teknologi untuk
menciptakan sistem pekerjaan berkinerja tinggi. Tiga aspek penting dari sistem pekerjaan
berkinerja tinggi yaitu :
1. SDM dan kemampuannya
2. Teknologi baru dan peluangnya
3. Struktur pekerjaan yang efisien dan kebijakan perusahaan yang memungkinkan karyawan
dapat berinteraksi dengan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
S.P . Siagian, Manajemen Sumber daya Manusia, Bumi Aksara (Manajemen Sumber Daya Manusia:
Andi), Jakarta, 1994, hal.2-22
DR. Faustino Cardoso Gomes, M.Si., Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta, 2003
Dr. H. Suwanto,M.Si., Manajemen Sumber Daya dalam Organisasi Publik dan Bisnis, Alfabeta, 2011
Doni Juni Priansa, S.Pd., S.E., M.M, Manajemen Sumber Daya dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
Alfabeta, 2011