Anda di halaman 1dari 4

Application Case

Europe—It’s All About Perspectives

TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT


Marketing Management

DISUSUN OLEH :
201880069 Achmad Syehu
201880112 Melly Suci Ayuni
201880187 Bernardus Yudhistira
201880200 Kurnia Widya Putra
201880204 Melin Namika
201880236 Yulfiani Hasba
Europe-it’s all about perspective
Aldo Pirelli telah lahir dalam keluarga Italia yang berimigrasi ke Perancis selama tahun
1930-an untuk menghindari iklim politik yang berlaku. Dia telah dididik di Perancis
dan mendapatkan gelar master dalam bisnis dan manajemen. Selama studinya, ia
menghabiskan satu tahun di Britain/UK untuk menyempurnakan bahasa Inggrisnya.
Kemudian ia mulai bekerja untuk Petathlon, retailer olahraga multinasional. Dia mulai
bekerja dibagian procurement (pengadaan) dan telah naik jabatan ke posisi kedua
tertinggi di toko itu. Dia adalah seorang penggemar olahraga outdoor, dan ketika ia
mendengar bahwa sebuah toko outdoor khusus yang baru akan dibuka di luar
Courmayeur, Italia, tempat rekreasi terkenal di dunia, dia segera mendaftarkan diri
sebagai direktur, dan mendapatkannya. Dia akhirnya bisa mempraktikan bahasa
italinya.
Dia telah melakukan dengan baik di sana selama beberapa tahun, meningkatkan
penjualan secara teratur dengan berfokus pada kebutuhan pelanggan akan produk-
produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Selama itu, dia melihat beberapa
posisi manajemen terisi dan dikosongkan dengan cepat — pergantian karyawan tinggi.
Kenapa begitu? Sejauh yang dikhawatirkan, dia telah memperhatikan bahwa orang-
orang HR di Paris tidak memeriksa pemegang jabatan dengan baik. Seorang karyawan
dari Jerman tiba dan menggambarkan cara orang Italia bekerja sebagai "kacau". Orang
Italia mengeluh bahwa ia "terlalu terorganisir" dan terobsesi dengan tenggat waktu dan
ketepatan waktu. Seorang karyawan dari Swedia tiba dan gagal beradaptasi dengan apa
yang ia sebut proses kerja "tidak demokratis", menuduh Aldo sebagai orang yang
otoriter. Ada juga seorang spesialis IT dari Irlandia yang bahasa Italia-nya sangat buruk
sehingga dia tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain; dia pergi . Dan ada orang lain
yang mengalami masalah serupa. Aldo tidak ragu lagi, bahwa para manajer
membutuhkan training khusus dan paket insentif, yang sampai sekarang, Pentathlon
tidak memiliki waktu banyak untuk mendesignnya.
Hari ini, Aldo dipanggil ke Paris, ke kantor pusat di area bisnis “Dẻfense” yang
sangat amat modern, untuk memberikan presentasi kepada bosnya tentang hasil
triwulanan dan tingkat pergantian.
Beberapa isu yang sedang dipertimbangkan Aldo adalah budaya perusahaan
yang lemah dan proses seleksi. Dia tidak yakin bahwa memilih third-country nationals
adalah ide yang bagus. Dia tahu bahwa menggunakan third-country nationals lebih
murah daripada menggunakan ekspatriat. Mengenai bahasa, bahkan jika bahasa yang
digunakan antara anak perusahaan adalah bahasa Inggris, karyawan lokal semua
berbicara bahasa Italia di antara mereka sendiri, lagi pula, perwakilan serikat pekerja
adalah orang Italia dan secara alami fasih dalam hukum dan praktik perburuhan Italia.
Selain itu, apakah orang-orang di kantor pusat memahami sifat unik dari toko-toko
Eropa? Terlepas dari ini, ia prihatin tentang perlunya cross-cultural training dan
kebutuhan akan pasar tenaga kerja internal yang benar untuk lebih baik
mempekerjakan individu yang kompeten di masa depan.

Question
17-12. Menurut Anda apa yang harus dilakukan Aldo untuk meningkatkan retensi di
toko Italia?
Menurut kami, yang harus dilakukan Aldo adalah:
 Mengorientasi dan melatih karyawan yang akan ditugaskan keluar negeri, beri
karyawan pengetahuan terkait dasar-dasar sejarah, politik, norma sistem bisnis
negara baru, demograpi dan pemahaman tentang bagaimana nilai-nilai budaya
memengaruhi persepsi, nilai-nilai, dan komunikasi yang berbeda antar negara
sehingga karyawan tidak mengalami culture shock. Selain itu, pelatihan kondisi
kehidupan disana seperti apa dan bagaimana mengatasinya.

 Selektif memilih karyawan, ini merupakan cara yang paling penting. Wall Street
Journal menyarankan agar kamu memastikan kandidat yang kamu pilih tidak
hanya punya skill yang tepat dan dibutuhkan, tetapi juga cocok dan sejalan
dengan budaya perusahaan (culture fit), atasan, dan teman kerja. Wawancarai
secara detil dan cari tahu apakah mereka sosok yang memiliki pandangan yang
sama dengan nilai-nilai perusahaan.

 Mencari tahu akar masalah, manajer harus bekerja sama dengan departemen
SDM untuk mencari tahu sumber masalah dari ketidakbahagiaan karyawan. Jika
masalahnya terkait dengan pekerjaan, menetapkan tujuan baru yang akan
menciptakan tantangan baru adalah cara yang baik untuk membuat karyawan
tetap terlibat, bahagia dan merasa berguna. Jika ini adalah masalah pribadi, akan
lebih penting untuk membangun jalur komunikasi yang terbuka dan jujur untuk
membantu karyawan jika memungkinkan dan untuk memastikan dampak
terhadap bisnis minimal.

17-13. Sejauh mana menurut Anda perbedaan budaya dapat diselesaikan melalui
program pelatihan dan pengembangan?
Menurutkami, melalui training dan development program employer dapat mencapai hal
berikut ini:
1. Menempatkan karyawan baru dengan pikiran yang terbuka untuk mempelajari
budaya lain
2. Menciptakan workspace yang kondusif
3. Meningkatkan self-confidence karyawan tersebut

17-14. Dengan asumsi bahwa karyawan Swedia dan Irlandia meninggalkan organisasi,
alternatif apa yang seharusnya ditawarkan kepada mereka?
Sebagai Expatriats,syarat menjadi karyawan yang bisa bekerja diluar negaranya
bukan hanya membatasi diri dengan kemampuan akademik beserta komunikasi
yang baik,namun yang tidak kalah pentingnya adalah mengetahui dan
memahami budaya di negara dan perusahaan dia bekerja.
Dalam kasus tersebut bila dengan asumsi karyawan swedia dan irish
meninggalkan organisasi maka sebaiknya memenuhi permintaan mereka akan
tunjangan serta lingkungan kerja yang nyaman,diberi tahu juga dalam kasus
tersebut bahwa para manajer juga meminta pelatihan khusus dan insentif
namun Aldo nampaknya tidak mengerti bahwa sebenarnya mereka jenuh dalam
pekerjaan terutama dalam jam kerja.
Kesimpulan alternatif yang harus ditawarkan:
-Perusahaan memenuhi permintaan karyawan akan tunjangan dan lingkungan
kerja yang nyaman
-Membuat pelatihan khusus rutin serta insentif yang sesuai
-Melakukan training khusus untuk aldo agar memahami tentang budaya
perusahaan dan budaya negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai