Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANGGARAN PERUSAHAAN

“ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU”

Kelas Manajemen Keuangan C (Malam)

Dosen Pengampu : I Dewa Arik Permana Putra, SE.MM

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Ni Made Priska Setiawati (03)


Ni Ketut Santi Febrianingsih (21)
Susi Santini (26)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kita sehingga sampai pada saat ini kita masih diberi kesempatan dan
keselamatan. bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata kuliah Penganggaran Perusahaan
dengan membahas makalah yang berjudul “Anggaran biaya bahan baku”
Dalam penyusunan tugas ini, tak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dorongan dan
bimbingan orang sekitar sehingga kendala kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak I Dewa Arik Permana Putra, SE.MM yang telah memberikan tugas, petujuk
kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam penulisan tugas ini kami merasa banyak kekurangan, baik pada teknis maupun pada
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pikiran bagi
pihak yang membutuhkan khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.

Denpasar, 02 maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian anggaran biaya bahan baku.......................................................................3
2.2 Anggaran jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi...........................................4
2.3 Anggaran jumlah bahan baku yang harus dibeli.........................................................4
2.4 Kebijakan persediaan bahan baku...............................................................................10
2.5 Anggaran pembelian bahan baku................................................................................10
2.6 Anggaran biaya bahan baku untuk produksi...............................................................12

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

Kesimpulan..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1        LATAR BELAKANG
Dalam suatu perusahaan, bahan baku merupakan salah satu elemen yang penting
karenabahan baku menjadi dasar berlangsungnya suatu produksi. Perusahaan harus
selalumempertimbangkan secara masak tentang berapa besarnya jumlah bahan baku
yang harus adasebelum memulai suatu kegiatan produksi. Oleh karena itu, perusahaan
perlu melakukanpengendalian terhadap bahan baku maupun biaya yang ditimbulkan.
Untuk menjagakelancaran produksi harus dipertimbangkan secara matang mengenai
tersediannya bahanbaku agar dapat memenuhi keperluan produksi jangka pendek
maupun jangka panjang.Dalam pengendalian bahan baku, salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh perusahaanadalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku.
Bahan baku dapat dianggarkandalam satuan (unit) uang. Anggaran pembelian bahan
baku berisi rencana kuantitas bahanbaku yang harus dibeli oleh perusahaan dalam
periode waktu mendatang. Ini harus dilakukansecara hati-hati terutama dalam hal
jumlah dan waktu pembelian.
1.2    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub
masalah sebagai berikut:
1. Apakah Pengertian dari anggaran biaya bahan baku?
2. Bagaimana Anggaran jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi ?
3. Bagaimana Anggaran jumlah bahan baku yang harus dibeli?
4. Bagaiman Kebijakan persediaan bahan baku?
5. Bagaimana Anggaran pembelian bahan baku?
6. Bagaimana Anggaran biaya bahan baku untuk produksi?

1.3    TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Anggaran Biaya Bahan Baku
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Anggaran Jumlah Kebutuhan Bahan Baku Untuk
Produksi
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Anggaran Jumlah Bahan Baku Yang Harus Dibeli
4. Untuk Mengetahui Bagaiman Kebijakan Persediaan Bahan Baku
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Anggaran Pembelian Bahan Baku

1
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Anggaran Biaya Bahan Baku Untuk Produksi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Dari Anggaran Biaya Bahan Baku

Dalam pengendalian bahan baku, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku. Bahan baku dapat
dianggarkan dalam satuan (unit) uang. Anggaran pembelian bahan baku berisi rencana
kuantitas bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu
mendatang. Ini harus dilakukan secara hati-hati terutama dalam hal jumlah dan waktu
pembelian.

2
Anggaran Bahan Baku adalah semua anggaran yang berhubungan dan
merencanakan secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses
produksi selama periode yang akan datang. Bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi dikelompokkan menjadi Bahan Baku Langsung (Direct
Material) dan Bahan Baku Tak Langsung (Indirect Material). Bahan baku langsung
adalah semua bahan baku yang merupakan bagian barang yang jadi yang
dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini
mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang
dihasilkan. Sehingga biaya bahan baku langsung merupakan biaya variable bagi
perusahaan. Bahan baku tak langsung adalah bahan mentah yang ikut berperan
dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi
yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi kayu
merupakan bahan baku baku langsung, sedangkan paku dan cat merupakan bahan
baku tak langsung.

Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan


baku langsung. Bahan mentah tak langsung akan direncanakan dalam anggaran
biaya overhead pabrik.

Fungsi Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Ada 2 fungsi penting anggaran bahan baku, yaitu:

1. Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah, jumlah satuan
bahan mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan bahan mentah
yang dibutuhkan oleh berapa banyak satuan bahan mentah dibutuhkan dalam
proses produksi. Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah
besarnya biaya bahan mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan
mentah tersebut dibutuhkan untuk proses produksi.
2. Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah

Manfaat Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Anggaran bahan baku mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu :

a. Sebagai pedoman kerja.

b. Sebagai alat untuk menciptakan koordinasi kerja.

c. Sebagai alat untuk melakukan pengawasan kerja.

2.2 Kebijakan Persediaan Bahan Baku

Data dan informasi digunakan untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan baku adalah:

3
Rencana produksi yang tertuang dalam anggaran yang akan diproduksi. Khususnya tentang
jumlah dari masing-masing jenis barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu selama
periode tertentu.

Berbagai standar pemakaian bahan baku dari masing-masing bahan baku untuk proses
produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian bahan baku
diperlukan untuk mengendalikan efisiensi pemakaian bahan baku (controlling).

Ada 2 metode yang menetapkan standar data dan informasi dalam perusahaan, yaitu:

a. Data historis atau data pengalaman diwaktu-waktu yang telah lalu.

Caranya adalah dengan melihat jumlah unit yang dihasilkan di suatu waktu yang lalu dan
kemudian membandingkan dalam satuan jumlah satuan unit bahan mentah yang habis
terpakai untuk waktu produksi pada bulan tersebut, maka dari hasil itu dapat diketahui
penggunaan bahan mentah rata-rata untuk unit produk.

b. Data penelitian khusus. Pada data penelitian khusus dengan mengabaikan data
pengalaman di waktu-waktu yang telah lalu. Cara ini misalnya dapat dilakukan dengan :

Mengukur secara fisik barang jadi yang telah selesai diproduksi, agar dapat diketahui jumlah
satuan unit bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut. Misalnya PT.
Charisma yang bergerak dalam produksi mebel akan menghasilkan meja dan kursi. Maka, hal
yang dilakukan adalah mengukur meja dan kursi yang telah selesai diproduksi, hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan bahan baku berupa kayu yang dipakai.

Melakukan penelitian dan pengukuran secara laboratories terhadap produk yang


dihasilkannya. Hal ini biasanya dipakai pada barang atau produk yang tidak mudah diukur
penggunaan bahan baku secara visual, tanpa bantuan alat khusus, Misal obat-obatan,
minuman, kosmetik, dll.

Mengadakan percobaan-percobaan proses produksi secara efisien, sambil diukur pemakaian


bahan mentahnya.

2.3 Anggaran jumlah bahan baku yang harus dibeli

Dalam menyusun anggaran bahan baku yang akan dibeli diperlukan kerjasama
yang erat antara bagian produksi yang akan memakai bahan, bagian pembelian yang
akan melaksanakan pembelian bahan dan mengetahui harga bahan, bagian penerima dan
gudang bahan yang akan mengelola bahan yang dibeli sampai dengan dipakai, bagian
keuangan yang mengatur dana untuk pembelian bahan, serta bagian akuntansi biaya
(Supriyono, 2010:27). Dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran
produk, sediaan bahan baku, dan harga standar bahan baku. Rumus yang dapat
digunakan untuk menyusun anggaran bahan baku sebagai berikut.

Belian bahan baku                   xx unit @ Rp xx = Rp xxx

4
Sedian bahan baku awal         xx unit @ Rp xx = Rp xxx   +

Bahan baku tersedia                xx unit @ Rp xx = Rp xxx

Sediaan bahan baku akhir       xx unit @ Rp xx = Rp xxx   -

Bahan baku dipakai (BBB)     xx unit @ Rp xx = Rp xxx

            Dalam penyusunan anggaran bahan baku tidak diperlukan metode penilaian
sediaan seperti metode FIFO atau MPKP, metode rata-rata, dan metode LIFO atau
MTKP. Hal ini karena metode penilaian sediaan berkaitan dengan penentuan harga
pokok bahan baku per unit, sedangkan penyusunan anggaran sudah ditentukan harga
pokok standar bahan baku per unit. Umumnya harga pokok bahan baku per unit yang
dibeli pada kenyataannya berbeda pada saat beli yang satu dengan saat beli yang lain,
sehingga dalam pencatatan perlu menentukan harga bahan baku per unit. Pada
penyusunan anggaran, harga bahan baku per unit dianggap tidak berubah pada periode
anggaran yaitu sesuai dengan harga standar bahan baku per unit (HSt).

            Anggaran bahan baku terdiri dari anggaran kebutuhan bahan baku, anggaran
bahan baku dipakai, anggaran sediaan bahan baku, dan anggaran belian bahan baku.
Anggaran belian bahan baku disusun untuk keperlian penyusunan anggaran yaitu untuk
menentukan anggaran kas keluar untuk beli bahan baku dan untuk menentukan
anggaran utang. Anggaran belian bahan baku disusun berdasarkan anggaran sediaan
bahan baku dan anggaran bahan baku dipakai. Anggaran bahan dipakai disusun
berdasarkan anggaran produk, dan biaya bahan baku standar per unit produk.

1.      Biaya Bahan Baku Standar per unit Produk

Biaya bahan baku standar per unit produk (BBBSP) terdiri dari kuantitas standar bahan
baku dan harga standar bahan baku. Kuantitas standar bahan baku (KSBB) adalah
taksiran sejumlah unit bahan baku diperlukan untuk memproduksi satu unit produk
tertentu. Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi
produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengelolahan produk,
maupun mutunya. Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan
penyelidikan teknis, analisis catatan masa lalu dalam bentuk menghitung rata-rata bahan
baku dipakai untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa
lalu, menghitung rata-rata bahan baku dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling
baik dan yang paling buruk di masa lalu, menghitung rata-rata bahan baku dipakai
dalam pelaksaan pekerjaan yang paling baik.

Misalkan dalam memproduksi kecap diperlukan bahan baku berupa kedelai dan gula
merah. Untuk memproduksi per botol kecap diperlukan kuantitas standar bahan baku
berupa kedelai dan gula merah sebagai berikut.

Jenis Kecap Kedelai Gula Merah

5
Kecap Sedang 2 ons 2 ons

Kecap Manis 1 ons 3 ons

Kecap Asin 2 ons 1 ons

Harga standar bahan baku adalah taksiran harga per unit bahan baku. Harga standar
bahan baku umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok, katalog, atau informasi
yang sejenis dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan dengan kemungkinan
perubahan harga di masa akan datang. Harga pokok bahan baku meliputi harga beli
bahan baku dan ongkos untuk memperoleh bahan baku berupa ongkos perjalanan dan
angkut bahan baku, ongkos dokumen bahan baku, ongkos bongkar muat bahan baku,
dan ongkos bahan baku lainnya.

Biaya bahan baku standar (BBBSP) adalah kuantitas standar bahan baku (KSBB) dikali
harga standar bahan baku (HSt), atau dinyatakan dengan rumus :

                  BBBSP = KSBB x HSt

Kedelai Gula Merah BBBSP per


Jenis
KSBB HSt KSBB HSt Botol
Kecap BBBSP BBBSP Kecap
(Ons) (Ons) (Ons) (Ons)

Sedang 2 Rp 100 Rp 200 2 Rp 60 Rp 120 Rp 320

Manis 1 Rp 100 Rp 100 3 Rp 60 Rp 180 Rp 280

Asin 2 Rp 100 Rp 200 1 Rp 60 Rp 60 Rp 260

2.      Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Anggaran kebutuhan bahan baku adalah perencanaan kuantitas bahan baku yang
dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuham bahan baku
diperinci berdasarkan jenis bahan baku, macam barang jadi yang akan dihasilkan, dan
bagian-bagian dalam pabrik yang menggunakan bahan baku tersebut. Besar kecilnya
anggaran bahan baku tergantung kebijakan produksi apakah produksi stabil, persediaan
stabil, atau mengamang, dan standar penggunaan bahan baku adalah jumlah bahan yang
diperlukan untuk menghasilkan satu unit produk yang dapat diketahui dengan observasi
proses produksi, pengalaman masa lalu, dan pengalaman industri lain sejenis. Anggaran
kebutuhan bahan baku menggunakan formula rumus sebagai berikut.

                  Kebutuhan Bahan Baku = SPB x Produksi

6
3.      Anggaran Bahan Baku dipakai

Anggaran bahan baku dipakai data disusun dalam satuan barang dan dalam satuan uang.
Anggaran bahan baku dipakai yang disusun berdasarkan rupiah disebut anggaran biaya
bahan baku, sedangkan anggaran biaya bahan baku disusun berdasarkan anggaran bahan
baku dipakai dalam unit atau kuantitas standar bahan baku dipakai.

a.       Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai

Kuantitas standar bahan baku dipakai disusun berdasarkan anggaran produk ditambah
dengan data kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB). Misalkan pada
anggaran produk perusahaan kecap cap ayam selama tahun 2015 memproduksi kecap
setiap triwulan sebagai berikut.

Triwulan
Jenis Kecap
I II III IV

Sedang 22 botol 23 botol 24 botol 26 botol

Manis 13 botol 13 botol 14 botol 14 botol

Asin 9 botol 10 botol 9 botol 10 botol

Jumlah 44 botol 46 botol 47 botol 50 botol

Total = I + II + III + IV = 187 botol

Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat disusun kuantitas standar bahan baku
dipakai sebagai berikut.

Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Jumlah


Triwula Gula Gula Gula Gula
n Kedela Kedela Kedela Kedela
Mera Mera Mera Mera
i i i i
h h h h

I 44 44 13 39 18 9 75 92

II 46 46 13 39 20 10 59 95

III 48 48 14 42 18 9 80 99

IV 52 52 14 42 20 10 86 104

Setahun 190 190 54 162 76 38 320 390

7
a.      Anggaran Biaya Bahan Baku

      Dalam menyusun anggaran biaya bahan baku digunakan ilustrasi tabel berikut ini.

Jumlah
Biaya
Kedelai Gula Merah
Bahan
Triwulan Baku

Biaya Biaya
KSt HSt KSt HSt
Bahan Bahan
(Ons) (Ons) (Ons) (Ons)
Baku Baku

I Rp Rp Rp.
75 Rp 100 92 Rp 60
7.500 8.520 13.020

II Rp Rp Rp
79 Rp 100 95 Rp 60
7.900 8.700 13.600

III Rp Rp Rp
80 Rp 100 99 Rp 60
8.000 8.940 13.900

IV Rp Rp Rp
86 Rp 100 104 Rp 60
8.600 6.240 14.840

Setahun Rp Rp. Rp
320 Rp 100 390 Rp 60
32.000 23.400 58.400

b.      Anggaran Sediaan Bahan Baku

Sediaan bahan baku awal periode akan datang merupakan sediaan bahan baku akhir
periode sekarang. Masalah dalam anggaran sediaan bahan baku adalah menentukan
sediaan bahan baku akhir. Misalkan berdasarkan data sediaan bahan baku awal tahun
2016 sebagai berikut.

Kedelai                                    10 ons @ Rp 100        = Rp 1.000

Gula Merah                             15 ons @ Rp 60          = Rp    900   +

8
                                          Jumlah                                     = Rp 1.900

Diketahui KSt adalah 75 dan menetapkan putaran sediaan bahan baku 8 kali.

Untuk menentukan besarnya sediaan bahan baku akhir dapat digunakan rumus sebagai
berikut.

SBBX dalam Rp = BBB       x 2 - SBBA

                          TPSBB
Keterangan :

SBBX       = Sedian bahan baku akhir

BBB                      = Biaya bahan baku

SBBA       = Sediaan bahan baku awal

TPSBB      = Tingkat putaran sediaan bahan baku

Sediaan bahan baku akhir (SBBX) dalam kuantitas (ons) diperoleh dari perhitungan
sebagai berikut.

SBBX dalam Rp : Hst

Misalkan kuantitas sediaan bahan baku akhir gula merah pada triwulan II = Rp 875 : Rp
100 = 8,75 ons, atau menggunakan rumus berikut.

SBBX dalam Kualitas           = BBB             x 2 - SBBA

                                     TPSBB

SBBX dalam Kualitas           = 75     x 2 - 108,75 ons

                                                     8


c.       Anggaran Belian Bahan Baku

Dalam menyusun anggaran belian bahan baku diperlukan data anggaran biaya bahan
baku dan anggaran sediaan bahan baku dengan rumus sebagai berikut.

Belian Bahan Baku   = Sedian bahan baku akhir + Biaya bahan baku – Sediaan bahan
baku awal 

d.      Anggaran Kas Keluaran untuk Beli Bahan Baku

Dalam perusahaan, membeli bahan baku yang semuana dibayar tunai maka anggaran
kas keluar untuk beli bahan baku sama dengan anggaran belian bahan baku sehingga

9
tidak perlu lagi membuat anggaran kas keluar untuk beli bahan baku. Akan tetapi bila
syarat beli bahan baku sebagaian tunai dan sebagaian lagi kredit atau seluruhnya kredit,
maka dibuat lagi anggaran kas keluar untuk beli bahan baku dan juga dibuat anggaran
utang usaha.

2.4 Kebijakan Persediaan Bahan Baku

Anggaran persediaan bahan baku disusun sebagai suatu perencanaan yang terperinci
atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan yang meliputi:

a. Jenis bahan baku yang digunakan

b. Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagan persediaan

c. Harga perunit masing-masing jenis bahan baku

d. Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan

Adapun besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi
tergantung pada beberapa faktor, seperti :

1. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu

2. Volume bahan baku minimal (safety stock)

3. Besarnya pembelian yang ekonomis

4. Estimasi tentang naik turunnya harga bahan baku pada waktu-waktu mendatang

5. Biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku

6. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak

2.5    Anggaran Pembelian Bahan Baku


Anggaran Bahan baku biasanya memerlukan 4 (empat) sub-anggaran, yaitu:

1. Anggaran Kebutuhan Baku Langsung

Anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang
dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode yang akan datang. Informasi yang
tercantum dalam anggaran kebutuhan bahan baku langsung adalah:

a. Jenis produk jadi yang dihasilkan

b. Jenis bahan baku yang digunakan

c. Departemen produksi yang dilalui dalam proses produksi.

10
d. Standard Usage Rate

e. Waktu penggunaan bahan baku langsung

f. Kuantitas produk jadi

2. Anggaran Pembelian Bahan Baku

Anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang
harus dibeli pada periode yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor
persediaan dan kebutuhan bahan baku langsung untuk keperluan produksi. Informasi
yang tercantum dalam anggaran pembelian bahan baku adalah:

a. Jenis bahan baku langsung yang dipakai dalam proses produksi

b. Jumlah bahan baku langsung yang harus dibeli

c. Harga beli per satuan bahan baku langsung.

3. Anggaran Persediaan Bahan Baku Langsung

Anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang
harus disimpan sebagai persediaan. Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
persediaan bahan baku adalah:

a. Volume produksi selama suatu periode waktu tertentu

b. Volume minimal bahan baku langsung

c. Besarnya pembelian yang ekonomis

d. Taksiran perubahan harga beli bahan baku langsung di waktu yang akan datang.

e. Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku langsung

f. Tingkat kecepatan bahan baku langsung menjadi rusak.

Adapun beberapa informasi yang tercantum dalam anggaran persediaan bahan baku
adalah:

a. Jenis bahan baku langsung yang dipergunakan

b. Jumlah bahan baku langsung yang tersisa sebagai persediaan

c. Harga beli per satuan bahan baku langsung

d. Nilai bahan baku langsung yang tersimpan sebagai persediaan.

4. Anggaran Biaya Bahan Baku langsung yang habis dipergunakan

11
Anggaran yang disusun untuk merencanakan nilai (dinyatakan dalam satuan uang)
bahan baku langsung yang digunakan dalam proses produksi. Adapun beberapa
informasi yang tercantum dalam anggaran biaya bahan baku langsung adalah:

a. Jenis bahan baku langsung yang dipergunakan

b. Kuantitas bahan baku langsung yang habis dipergunakan untuk produksi

c. Harga per satuan bahan baku langsung

d. Nilai bahan baku langsung yang habis dipergunakan untuk produksi.

e. Jenis produk jadi yang menggunakan bahan baku langsung.

f. Waktu pemakaian bahan baku langsung.

2.6 Anggaran biaya bahan baku untuk produksi

Budget Biaya Bahan Baku

Adalah Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan mentah
untuk produksi selama periode yang akan datang, meliputi rencana kualitas,
kuantitas, harga, waktu, bahan mentah dikaitkan dengan jenis barang jadi yang
membutuhkan bahan mentah tersebut.

Budget biaya bahan mentah berguna sebagai dasar penyusunan


budget harga pokok produksi, budget harga pokok penjualan yang tercantum dalam
master income statement budget bersama dengan budget upah tenaga kerja langsung
dan budget biaya pabrik tidak langsung.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan budget biaya bahan


mentah antara lain:

Budget unit kebutuhan bahan mentah

Budget pembelian bahan mentah

Metode Akuntansi (pembukuan bahan mentah) yang dipakai oleh perusahaan,


khususnya yang berhubungan dengan masalah penilaian bahan mentah yang diolah
dalam proses produksi. Adapun metode pembukuan bahan mentah itu ialah:

Metode FIFO (First In First Out)


Dalam metode ini, nilai (harga) dan bahan mentah yang diolah lebih awal didasarkan
pada nilai (harga) bahan mentah yang dibeli lebih awal, begitu juga sebaliknya.

Metode LIFO (Last In First out)


Nilai (harga) dan bahan mentah yang diolah lebih awal didasarkan pada nilai (harga)
bahan mentah yang dibeli lebih akhir, demikianjuga sebaliknya.

12
Moving Average
Yaitu metode yang menganggap nilai (harga) bahan mentah yang diolah berdasarkan
nilai (harga) rata-rata pembelian bahan mentah yang pernah dilakukan oleh perusahaan
sejak awal sampai dengan yang terakhir

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Bahan baku merupakan
bahan langsung yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari
produk jadi yang dapat mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relative
tinggi dibandingkan dengan bahan baku.Adapun tujuan penyusunan anggaran bahan
baku yaitu : (a) Dapat diketahui kuantitas bahan baku dipakai maupun yang akan dibeli
selama periode tertentu. (b) Dapat diketahui harga bahan baku, (c) Jumlah satuan uang

13
bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan baku, (d) Dalam penyusunan
anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku yang merupakan salah satu unsure
biaya pabrik, (e) Dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk menjaga kelancaran
produksi.

Adapun fungsi anggaran bahan baku diantaranya : (a) Sebagai dasar untuk menysun
budget pembelian bahan mentah, (b) Sebagai dasar untuk menyusun anggaran biaya
bahan mentah, dan (c) Sebagai data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan
bahan mentah. Anggaran bahan baku  terdiri dari 4 komponen, yaitu : anggarn
kebutuhan bahan baku, anggaran pembelian bahan baku, anggaran persediaan bahan
baku dan anggaran biaya bahan bau yang habis digunakan dalam produksi.

Dalam sistem pembelian bahan baku terdapat beberapa dokumen sumber dan dokumen
pendukung yang menunjang bahan baku yakni sistem pembelian bahan baku, biaya
yang dihitung dalam harga pokok bahan baku yang dibeli, penentuan harga pokok
bahan baku yang dipakai dalam produksi.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://makalah-xyz.blogspot.com/2018/03/budgetingpenganggaran-bahan-baku.html
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-anggaran-bahan-baku-direct-materials-
budget/13616/2

Anda mungkin juga menyukai