Anda di halaman 1dari 13

TOYOTA PRODUCTION SISTEM DAN OPERASI-OPERASI RAMPING

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajamen Operasional Lanjutan

Oleh :

1. Siti ulvi ulvia sugitno (030219228)


2. Nurlaela hayati (030219211)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DR. KHEZ. MUTTAQIEN

JL. KK SINGAWINATA NO. 83 NAGRI KIDUL

PURWAKARTA

2021

ii1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “sistem
informasi keuanga dan sdm” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi
manajemen . Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

ii2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................
.............................i
DAFTAR
ISI .......................................................................
................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................
......................... 1
1.1 Latar
Belakang ..................................................................
................................ 2
1.2 Rumusan
Masalah ...................................................................
........................ 3
1.3 Tujuan
Penulisan .................................................................
......................... 4
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................
........................ 5
2.1 Tepat Waktu, Sistem Produksi Toyota, dan Operasi
Ramping ................... 6
2.2 Menghilangkan
Buangan ...................................................................
............. 7
2.3 Menghilangkan
Keragaman .................................................................
........... 8
2.4 Meningkatkan
Terobosan .................................................................
............... 9

ii3
2.5 Sistem Produksi Toyota
(TPS) .....................................................................
. 10
2.6 Operasi-Operasi
Ramping ...................................................................
........... 11
BAB III
PENUTUP ...................................................................
........................... 12
3.1Kesimpulan .............................................................
..................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................
......................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sistem pemanufakturan tradisional mengatur skedul produksinya berdasarkan pada
peramalan kebutuhan di masa yang akan datang.Padahal tidak seorang pun yang dapat
memprediksi masa yang akan dating dengan pasti walaupun dia memiliki pemahaman yang
sempurna tentang masa lalu dan memiliki insting yang tajam terhadapkecendrungan yang

ii4
terjadi di pasar Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem
tradisonal memiliki resiko kerugian yang lebih besar karenaover produksi daripada produksi
berdasarkan permintaan yang sesungguhnya. Olehkarena itu munculah ide Just In Time yang
memproduksi apabila ada permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi
apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya.Sebagai akibatnya pemborosoan dapat
dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih
rendah. Kedua hal tersebutmenjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In
Time adalah untukmeningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui
usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Just
InTime merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting
dalammanajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi
hanyaapabila ada permintaan (fullsystem) atau dengan kata lain hanya memproduksi
sesuatuyang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta.
Prinsipdasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus
menerusuntuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek
pokok dalam konsep Just In Time yaitu; (1) Menghilangkan semua aktifitas atausumber-
sumber yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa. (2)Komitmen
terhadap kualitas prima. (3) Mendorong perbaikan berkesinambungan untukmeningkatkan
efisiensi. 4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas
aktivitas yang memberikan nilai tambah.Perusahaan-perusahaan meningkatkan perhatian
terhadap keuntungan potensialdari; (1) Membuat pesanan pembelian yang lebih kecil dan
lebih sering. (2)Membangun kembali hubungan dengan pemasok. Kedua hal di atas
berhubungandengan peningkatan minat dalam sistem pembelian tepat waktu (Just In
Time).Pembelian Just In Time adalah pembelian barang atau bahan sedemikian rupa sehingga
pengiriman secara tepat mendahului permintaan atau penggunaan. Dalam keadaanekstrim
tidak adanya persediaan (barang untuk dijual bagi seorang pengecer, bahan baku barang
dalam proses atau barang jadi bagi seorang produsen) yang ditahan.Perusahaan yang
menggunakan pembelian Just In Time biasanya menekankan biayatersembunyi yang
berhubungan dengan menahan tingkat persediaan yang tinggi. Biaya tersembunyi ini meliputi
jumlah ruang penyimpanan yang lebih besar dan jumlahkerusakan yang cukup besar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu JIT, TPS dan Operasi Ramping ?

ii5
2. Bagaimana dengan pola Operasi Ramping ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan pengertian JIT, TPS dan Operasi Ramping.
2. Menjelaskan bagaimana maksud pola Operasi Ramping.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tepat Waktu (Just-In-Time /JIT), Sistem Produksi Toyota, dan Operasi Ramping

Tepat waktu (just-in-time - JIT) adalah pendekatan pemecahan masalah berkesinambungan


dan diwajibkan melalui terobosan dan pengurangan sediaan. Sistem Produksi Toyota (Toyota
Production System /TPS) dengan penekanan pada kemajuan berkesinambungan,
penghormatan bagi sumber daya manusia, dan praktik kerja standar, khususnya disesuaikan
dengan lini perakitan. Operasi ramping (leanoperations) menyediakan pelanggan tepat yang
dibutuhkannya, yaknikapan pelanggan menghendakinya, tanpa buangan, melalui peningkatan

ii6
berkesinambungan. Jika diterapkan sebagai suatu strategi operasi komprehensif,JIT, TPS, dan
sistem operasi ramping mendukung keunggulan kompetitif dan berubah pada meningkatnya
pemasukan secara umum.Perbedaan JIT, TPS, dan operasi ramping adalah:

 JIT menekankan pada pemecahan masalah yang diwajibkan.


 TPS menekankan pada pembelajaran bagi karyawan dan pemberdayaanmereka dalam
suatu lingkungan lini perakitan.
 Operasi ramping menekankan pada pemahaman pelanggan.Tiga hal mendasar bagi
peningkatan kinerja perusahaan adalah menghilangkan buangan, menghilangkan
variabilitas, dan meningkatkan terobosan.

2.2 Menghilangkan Buangan

Produsen ramping mengarahkan pandangan mereka pada kesempurnaan,seperti tidak ada


suku cadang yang jelek, tiada sediaan, hanya kegiatan-kegiatan memiliki nilai tambah, dan
tiada buangan. Jika pelanggan tidakmau membayarnya itu adalah buangan. Tujuh buangan
(sevenwaste) menurut Ohno adalah sebagai berikut:

1.Produksi berlebih: Memproduksi lebih dari yang dipesan pelanggan ataumemproduksi lebih
awal (sebelum dibutuhkan) adalah buangan.Persediaan atau semacamnya adalah buangan.

2. Antrean: Waktu yang tidak dipergunakan untuk apa pun dan menungguadalah buangan
(tidak memberikan nilai tambah).

3.Transportasi: Pemindahan material antara pabrik atau antara sentra kerjadan penanganan
lebih dari sekali adalah buangan.

4. Persediaan: Bahan mentah yang tidak dibutuhkan, kerja dalam proses(WIP), barang-barang
sudah selesai, dan pasokan operasi berlebih tidakmemberikan nilai tambah sehingga
merupakan buangan.

5.Gerakan: Gerakan perlengkapan atau orang yang tidak memberikan nilaitambah adalah
buangan.

6.Proses berlebih: Aktivitas yang dilakukan pada produk yang tidakmemberikan nilai tambah
adalah buangan.

7.Produk yang rusak: Barang yang dikembalikan, klaim garansi, pekerjaanulang, dan sisa-sisa
adalah buangan.

ii7
Para manajer operasi telah menggunakan “penataan” denganmemasukkan suatu daftar
periksa (checklist ), yang kini dikenal sebagai 5S.Metode 5S adalah sebagai berikut:

1.Sort/segregate

Letakkan apa yang diperlukan dan keluarkan apa punyang tidak dibutuhkan dari area kerja.
Identifikasi benda-benda yang tidak bernilai dan keluarkanlah. Dengan mengeluarkan benda-
benda seperti ini,terdapat ruang yang lebih lapang dan memperlancar aliran pekerjaan

2. Simplify/straighten

Atur dan pergunakan sarana-sarana metode analisisuntuk meningkatkan kelancaran aliran


pekerjaan dan mengurangi gerakan buangan.

3.Shine/sweep

Bersihkan setiap hari; hilangkan segala bentuk kotoran,kontaminasi, dan timbunan yang
kacau balau dari area kerja.

4. Standardize

Hilangkan keragaman dalam proses kerja denganmengembangkan prosedur operasi standar


dan daftar periksa, standar yang baik menjadikan penyimpangan segera tampak dengan jelas.
Perlengkapandan perkakas distandarkan sehingga waktu pelatihan silang serta biayamenjadi
berkurang.

5. Sustain/self-discipline

Teliti secara berkala untuk mengenali upaya-upaya dan memotivasi agar melanggengkan
kemajuan.

2.3 Menghilangkan Keragaman

Keragaman adalah penyimpangan apa pun dari proses optimum yangmenghasilkan produk
sempurna tepat waktu, pada setiap waktu. Semakinsedikit keragaman dalam sistem, semakin
sedikit buangan dalam sistemtersebut. Adapun penyebab keragaman adalah sebagai berikut:

 Proses produksi yang buruk sehingga menyebabkan para pekerja dan pemasok
menghasilkan barang-barang dengan jumlah tidak sesuai,terlambat, dan tidak layak.
 Permintaan pelanggan yang tidak dikenal.

ii8
2.4 Meningkatkan Terobosan

Terobosan (throughput ) adalah kecepatan gerak unit-unit dalam suatu proses produksi.
Setiap menit produk berdiam dalam raknya, biaya semakin banyak dan keunggulan
kompetitif hilang. Waktu siklus produksi(manufacturingcycletime) adalah waktu antara
kedatangan bahan mentahdan pengapalan produk jadi.Teknik meningkatkan terobosan adalah
sistem tarik ( pullsystem),merupakan konsep yang menghasilkan material diproduksi hanya
jikadiminta dan dipindahkan ke tempat ia diperlukan pada waktu yang tepat pula. Dengan
menarik material dari sistem dalam lot sangat kecil seperti saat ia diperlukan buangan dan
sediaan dapat dihilangkan. Menarik materialdi sepanjang proses produksi saat ia dibutuhkan
dan bukannya dengan sistem “dorong” biasanya menurunkan biaya dan meningkatkan
performa

penjadwalan, meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.5 Sistem Produksi Toyota (TPS)

Tiga komponen utama Toyota Production System (TPS) adalah:

1. Perbaikan berkesinambungan (kaizen)

Perbaikan berkesinambungan di TPS berarti mambangun budayaorganisasional dan


menanamkan sistem nilai kepada para pekerja yangmenekankan bahwa proses bisa diperbaiki
/ dibuat menjadi lebih baik. Salahsatu alasan perbaikan berkesinambungan
(continuousimprovement) dapat berfungsi di Toyota adalah karena nilai inti yang lain di
Toyota adalahmenghargai orang lain.

2.Menghargai orang lain

Di Toyota, karyawan dipekerjakan, dilatih, dan diperlakukan sepertisebagai tenaga kerja


berpengetahuan. Menggunakan pelatihan silang yangagresif dan klasifikasi kerja yang
sedikit, TPS mengolah kapasitas mentalsekaligus fisik pekerjanya dalam upaya yang
menantang, yaitu memperbaikioperasi-operasi di Toyota. Para pekerja ini adalah bagian
penting dalam TPS.Toyota menyadari bahwa pekerja tahu tentang pekerjaan mereka lebih
banyakdaripada orang lain, sehingga Toyota memberikan penghargaan kepada pekerjanya
engan memberikan kesempatan untuk memperkaya pekerjaan dankehidupan mereka.

ii9
3.Praktik kerja standar

Di Toyota mencakup beberapa prinsip berikut:

a.Pekerjaan di spesifikasi dewngan lengkap berkenaan dengan apa yangmenjadi isi, urutan,
waktu, dan hasil keluarannya

b.Hubungan internal dan eksternal antara pelanggan dan pemasok dilakukansecara langsung
dengan menspesifikasikan pekerja, metode, waktu, dan jumlah

c.Produk dan pelayanan harus mudah dan langsung. Barang-barang dan jasaditujukan kepada
orang atau mesin tertentu.

2.6 Operasi-Operasi Ramping

Produksi yang ramping (leanoperations) bisa dibayangkan sebagai hasil akhirdari suatu
fungsi MO yang dijalankan dengan baik. JIT dan TPS cenderungmemiliki fokus internal,
sementara leanoperations memulai secara eksternaldengan fokus kepada pelanggan.

1.Lean operations

berarti mengenali nilai pelanggan dengan menganalisissemua aktivitas yang diperlukan


untuk menghasilkan sebuah produk, kemudianmengoptimalkan keseluruhan prosesnya
berdasarkan cara pendang pelanggan.Manajer dituntut untuk menemukan hal mana yang
dapat memberikan nilai kepada pelanggan dan mana hal yang tidak membangun.

2. Lean Organization

Peralihan ke sistem produksi yang ramping memang sulit dan butuh banyakwaktu.
Membangun sebuah budaya organisasi dimana pembelajaran dan perbaikan
berkesinambungan adalah normanya merupakan suatu tantangan. Namun begitu,organisasi
yang berfokus pada JIT, kualitas, dan peningkatan pekerja biasanyamerupakan produsen yang
ramping.

3.Lean operations

mengadopsi suatu filosofi pengurangan “sampah”

ii10
(pemborosan) dengan berusaha mencapai kesempurnaan melalui pembelajaran
berkesinambungan, kerativitas, dan kerjasama tim. cenderung berbagi hal-hal berikut:

a) Menggunakan teknik just-in-time untuk meniadakan hampir semua persediaan.

b) Membangun sistem yang membantu pekerja menghasilkan komponen yang sempurna


setiap saat

c) Mengurangi kebutuhan ruangan dengan mengurangi jarak tempuh

d) Mengembangkan hubungan yang erat dengan para pemasok

dengan membantumereka memahami pentingnya kebutuhan pelanggan

e) Mendidik para pemasok untuk menerima tanggung jawab dalam memuaskankebutuhan


pelanggan

f) Menghilangkan semua aktivitas kecuali yang bernilai tambah Penanganan bahan,


pemeriksaan, persediaan, dan pekerjaan ulang bukanlah sasaran karenatidak memberikan
nilai tambah pada produk

g) Mengembangkan pekerja secara konstan dengan memperbaiki desain kerja, pelatihan,


komitmen pekerja, kerjasama kelompok, dan pemberdayaan

h) Membuat pekerjaan menjadi lebih menantang dengan mendorong tanggung jawab ke


tingkat serendah mungkin

i) Membangun fleksibilitas pekerja melalui pelatihan silang dan mengurangi klasifikasi


pekerjaanKeberhasilan dari operasi ramping membutuhkan komitmen penuh danketerlibatan
dari manajer, pekerja, dan pemasok, serta apabila dilakukan dengan baik, secara teori, hasil
yang diperoleh akan luar

ii11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

menangani tingginya biaya, menurunnya laba, dan menajamnya persaingan telah


mengakibatkan perusahaan mencari cara-cara untuk merampingkankegiatan usaha mereka
dan mengumpulkan lebih banyak data akurat untuk tujuan pengambilan keputusan. Oleh
karena itu muncullah ide Just In Time (JIT) yang hanyamemproduksi apabila ada permintaan.
Akibatnya pemborosan dapat dihilangkan dalamskala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas
dan biaya produksi yang lebih rendah.Tujuan utama JIT adalah untuk meningkatkan laba dan
posisi persaingan perusahaanyang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta perbaikankinerja pengiriman. Prinsip dasar JIT adalah meningkatkan
kemampuan secara terus-menerus untuk merespon perubahan dengan meminimisasi
pemborosan.

ii12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/367992850/2190-makalah-Mo-
Remedhttps://www.coursehero.com/file/76055585/Tugasdocx/https://www.coursehero.com/file/2518
4150/MAKALAHJITdocx/https://www.academia.edu/7251311/JIT_MANAJEMEN_OPERASI

ii13

Anda mungkin juga menyukai