Oleh :
PURWAKARTA
2021
ii1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “sistem
informasi keuanga dan sdm” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi
manajemen . Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................
.............................i
DAFTAR
ISI .......................................................................
................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................
......................... 1
1.1 Latar
Belakang ..................................................................
................................ 2
1.2 Rumusan
Masalah ...................................................................
........................ 3
1.3 Tujuan
Penulisan .................................................................
......................... 4
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................
........................ 5
2.1 Tepat Waktu, Sistem Produksi Toyota, dan Operasi
Ramping ................... 6
2.2 Menghilangkan
Buangan ...................................................................
............. 7
2.3 Menghilangkan
Keragaman .................................................................
........... 8
2.4 Meningkatkan
Terobosan .................................................................
............... 9
ii3
2.5 Sistem Produksi Toyota
(TPS) .....................................................................
. 10
2.6 Operasi-Operasi
Ramping ...................................................................
........... 11
BAB III
PENUTUP ...................................................................
........................... 12
3.1Kesimpulan .............................................................
..................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................
......................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
ii4
terjadi di pasar Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem
tradisonal memiliki resiko kerugian yang lebih besar karenaover produksi daripada produksi
berdasarkan permintaan yang sesungguhnya. Olehkarena itu munculah ide Just In Time yang
memproduksi apabila ada permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi
apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya.Sebagai akibatnya pemborosoan dapat
dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih
rendah. Kedua hal tersebutmenjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In
Time adalah untukmeningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui
usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Just
InTime merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting
dalammanajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi
hanyaapabila ada permintaan (fullsystem) atau dengan kata lain hanya memproduksi
sesuatuyang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta.
Prinsipdasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus
menerusuntuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek
pokok dalam konsep Just In Time yaitu; (1) Menghilangkan semua aktifitas atausumber-
sumber yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa. (2)Komitmen
terhadap kualitas prima. (3) Mendorong perbaikan berkesinambungan untukmeningkatkan
efisiensi. 4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas
aktivitas yang memberikan nilai tambah.Perusahaan-perusahaan meningkatkan perhatian
terhadap keuntungan potensialdari; (1) Membuat pesanan pembelian yang lebih kecil dan
lebih sering. (2)Membangun kembali hubungan dengan pemasok. Kedua hal di atas
berhubungandengan peningkatan minat dalam sistem pembelian tepat waktu (Just In
Time).Pembelian Just In Time adalah pembelian barang atau bahan sedemikian rupa sehingga
pengiriman secara tepat mendahului permintaan atau penggunaan. Dalam keadaanekstrim
tidak adanya persediaan (barang untuk dijual bagi seorang pengecer, bahan baku barang
dalam proses atau barang jadi bagi seorang produsen) yang ditahan.Perusahaan yang
menggunakan pembelian Just In Time biasanya menekankan biayatersembunyi yang
berhubungan dengan menahan tingkat persediaan yang tinggi. Biaya tersembunyi ini meliputi
jumlah ruang penyimpanan yang lebih besar dan jumlahkerusakan yang cukup besar.
ii5
2. Bagaimana dengan pola Operasi Ramping ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tepat Waktu (Just-In-Time /JIT), Sistem Produksi Toyota, dan Operasi Ramping
ii6
berkesinambungan. Jika diterapkan sebagai suatu strategi operasi komprehensif,JIT, TPS, dan
sistem operasi ramping mendukung keunggulan kompetitif dan berubah pada meningkatnya
pemasukan secara umum.Perbedaan JIT, TPS, dan operasi ramping adalah:
1.Produksi berlebih: Memproduksi lebih dari yang dipesan pelanggan ataumemproduksi lebih
awal (sebelum dibutuhkan) adalah buangan.Persediaan atau semacamnya adalah buangan.
2. Antrean: Waktu yang tidak dipergunakan untuk apa pun dan menungguadalah buangan
(tidak memberikan nilai tambah).
3.Transportasi: Pemindahan material antara pabrik atau antara sentra kerjadan penanganan
lebih dari sekali adalah buangan.
4. Persediaan: Bahan mentah yang tidak dibutuhkan, kerja dalam proses(WIP), barang-barang
sudah selesai, dan pasokan operasi berlebih tidakmemberikan nilai tambah sehingga
merupakan buangan.
5.Gerakan: Gerakan perlengkapan atau orang yang tidak memberikan nilaitambah adalah
buangan.
6.Proses berlebih: Aktivitas yang dilakukan pada produk yang tidakmemberikan nilai tambah
adalah buangan.
7.Produk yang rusak: Barang yang dikembalikan, klaim garansi, pekerjaanulang, dan sisa-sisa
adalah buangan.
ii7
Para manajer operasi telah menggunakan “penataan” denganmemasukkan suatu daftar
periksa (checklist ), yang kini dikenal sebagai 5S.Metode 5S adalah sebagai berikut:
1.Sort/segregate
Letakkan apa yang diperlukan dan keluarkan apa punyang tidak dibutuhkan dari area kerja.
Identifikasi benda-benda yang tidak bernilai dan keluarkanlah. Dengan mengeluarkan benda-
benda seperti ini,terdapat ruang yang lebih lapang dan memperlancar aliran pekerjaan
2. Simplify/straighten
3.Shine/sweep
Bersihkan setiap hari; hilangkan segala bentuk kotoran,kontaminasi, dan timbunan yang
kacau balau dari area kerja.
4. Standardize
5. Sustain/self-discipline
Teliti secara berkala untuk mengenali upaya-upaya dan memotivasi agar melanggengkan
kemajuan.
Keragaman adalah penyimpangan apa pun dari proses optimum yangmenghasilkan produk
sempurna tepat waktu, pada setiap waktu. Semakinsedikit keragaman dalam sistem, semakin
sedikit buangan dalam sistemtersebut. Adapun penyebab keragaman adalah sebagai berikut:
Proses produksi yang buruk sehingga menyebabkan para pekerja dan pemasok
menghasilkan barang-barang dengan jumlah tidak sesuai,terlambat, dan tidak layak.
Permintaan pelanggan yang tidak dikenal.
ii8
2.4 Meningkatkan Terobosan
Terobosan (throughput ) adalah kecepatan gerak unit-unit dalam suatu proses produksi.
Setiap menit produk berdiam dalam raknya, biaya semakin banyak dan keunggulan
kompetitif hilang. Waktu siklus produksi(manufacturingcycletime) adalah waktu antara
kedatangan bahan mentahdan pengapalan produk jadi.Teknik meningkatkan terobosan adalah
sistem tarik ( pullsystem),merupakan konsep yang menghasilkan material diproduksi hanya
jikadiminta dan dipindahkan ke tempat ia diperlukan pada waktu yang tepat pula. Dengan
menarik material dari sistem dalam lot sangat kecil seperti saat ia diperlukan buangan dan
sediaan dapat dihilangkan. Menarik materialdi sepanjang proses produksi saat ia dibutuhkan
dan bukannya dengan sistem “dorong” biasanya menurunkan biaya dan meningkatkan
performa
ii9
3.Praktik kerja standar
a.Pekerjaan di spesifikasi dewngan lengkap berkenaan dengan apa yangmenjadi isi, urutan,
waktu, dan hasil keluarannya
b.Hubungan internal dan eksternal antara pelanggan dan pemasok dilakukansecara langsung
dengan menspesifikasikan pekerja, metode, waktu, dan jumlah
c.Produk dan pelayanan harus mudah dan langsung. Barang-barang dan jasaditujukan kepada
orang atau mesin tertentu.
Produksi yang ramping (leanoperations) bisa dibayangkan sebagai hasil akhirdari suatu
fungsi MO yang dijalankan dengan baik. JIT dan TPS cenderungmemiliki fokus internal,
sementara leanoperations memulai secara eksternaldengan fokus kepada pelanggan.
1.Lean operations
2. Lean Organization
Peralihan ke sistem produksi yang ramping memang sulit dan butuh banyakwaktu.
Membangun sebuah budaya organisasi dimana pembelajaran dan perbaikan
berkesinambungan adalah normanya merupakan suatu tantangan. Namun begitu,organisasi
yang berfokus pada JIT, kualitas, dan peningkatan pekerja biasanyamerupakan produsen yang
ramping.
3.Lean operations
ii10
(pemborosan) dengan berusaha mencapai kesempurnaan melalui pembelajaran
berkesinambungan, kerativitas, dan kerjasama tim. cenderung berbagi hal-hal berikut:
ii11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ii12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/367992850/2190-makalah-Mo-
Remedhttps://www.coursehero.com/file/76055585/Tugasdocx/https://www.coursehero.com/file/2518
4150/MAKALAHJITdocx/https://www.academia.edu/7251311/JIT_MANAJEMEN_OPERASI
ii13