Anda di halaman 1dari 5

SLIDE DEFINISI

Just In Time (JIT) merupakan filosofi manajemen yang memiliki implikasi penting
dalam manajemen biaya. Filosofi ini berfokus pada usaha-usaha untuk
mengeliminasi segala bentuk pemborosan yang berupa aktivitas yang tidak bernilai
tambah (non value-added activity) dan meningkatkan aktivitas yang bernilai
tambah (value added activity) dengan cara yang paling ekonomis atau paling
efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus –
menerus (contionous process improvement). Filosofi Just in time pertama kali
dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation. Sistem ini dicetuskan oleh Taiichi
Ohno di pabrik perakitan mobil Toyota pada tahun 1960-an dan dikenal dengan
Sistem Produksi Toyota, yang kemudian dikenal juga dengan istilah Sistem
Produksi Ramping (Lean Production System) dan sistem kanban. Selanjutnya
sistem ini diadopsi dan diterapkan pada industri di Amerika sejak dua puluh tahun
kemudian.
Konsep Just In Time memandang bahwa waktu dalam suatu proses produksi dapat
diperpendek, hal ini dilakukan dengan mengalihkan sistem pemanufakturan dari
push system (material ditarik ke dalam pabrik untuk diproduksi berdasarkan
pesanan) ke pull system (material didorong keluar dari pabrik untuk diproduksi
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan)

SLIDE TUJUAN & MANFAAT


Tujuan utama dari penerapan Just In Time secara umum adalah sebagai berikut :
a) Zero defects (meniadakan produk cacat)

b) Zero inventories (meniadakan persediaan dalam pabrik)

c) Zero setup time (meniadakan waktu persiapan)

d) Zero handling (meniadakan penanganan bahan)


e) Zero queues (meniadakan antrian)

f) Zero breakdowns (meniadakan kerusakan mesin)

g) Zero lead time (meniadakan waktu tunggu)

h) Zero lot excesses (meniadakan kelebihan lot)

i) Zero schedule interruptions (meniadakan gangguan pada jadwal

produksi)

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari

penerapan Just In Time (JIT) adalah meniadakan pemborosan-pemborosan

agar produksi dapat berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil terbaik.

Dari meniadakan pemborosan pemborosan ini dapat meningkatkan laba dan

memperbaiki posisi bersaing perusahaan.

Adapun manfaat Just In Time tersebut, antara lain:

a) Mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung akibat adanya

penghapusan kegiatan seperti penyimpanan persediaan

b) Mengurangi ruangan atau gudang untuk penyimpanan barang

c) Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi

d) Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan

mendeteksi kesalahan pada sumbernya


e) Mengurangi lead time karena ukuran lot yang kecil sehingga sel produksi

lebih dapat memberikan feedback terhadap masalah kualitas

f) Penggunaan mesin dan fasilitas secara lebih baik

g) Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok

h) Layout pabrik yang lebih baik

i) Integrasi dan komunikasi yang lebih baik diantara fungsi-fungsi, seperti

pemasaran, pembelian, dan produksi

j) Pengendalian kualitas dalam proses

Karakteristik Just In Time

Perusahaan yang telah menerapkan sistem just in time memiliki beberapa

ciri utama, antara lain:

1) Kualitas yang tinggi

Perusahaan yang menerapkan JIT berusaha keras untuk mencapai

tingkat kualitas yang tinggi sehingga mereka dapat beroperasi di

bawah inventaris rendah dan jadwal yang ketat. Sistem JIT berupaya

menghilangkan akar penyebab ketidakefisienan dan gangguan, dan

melibatkan karyawan dalam operasi untuk mencapai peningkatan

berkelanjutan. Dengan kata lain, perusahaan bersikukuh pada gagasan

bahwa produk berkualitas tinggi dengan biaya produksi sedikit lebih


tinggi lebih baik daripada produk berkualitas rendah dengan biaya

produksi yang lebih rendah.

2) Tingkat persediaan rendah

Dalam JIT, persediaan dianggap pemborosan karena memerlukan

biaya penyimpanan dan biaya tambahan lainnya. Tidak banyak

persediaan di gudang, dan hanya jumlah yang cukup yang dapat

melanjutkan proses produksi ke unit kerja berikutnya, dan ketika habis

akan dikirim kembali untuk memastikan alur kerja yang

berkelanjutan.

3) Jalur produksi fleksibel

Sistem produksi menggunakan teknologi maufaktur seluler yaitu

penataan tata letak dan peralatan proses produksi yang fleksibel,

sehingga produk yang dihasilkan tidak terlalu sering berpindah lokasi

dan tidak perlu masuk ke gudang, karena pergerakan produk biasanya

dianggap sebagai aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah.

4) Perubahan struktur organisasi yang mengarah ke produk

Konsep JIT mensyaratkan bahwa setiap bagian dari proses poduksi

memiliki departemen layanannya sendiri sehingga setiap pelanggaran

dapat dideteksi sedini mungkin.


SLIDE JENIS-JENIS
Menurut Agustina, dkk., (2007) secara garis besar Just In Time terdiri dari
1. Just In time Purchasing
Just In Time Purchasing adalah sistem pembelian penjadwalan pengadaan barang
atau bahan yang tepat waktu sehingga dapat dilakukan pengiriman atau penyerahan
secara cepat dan tepat untuk memenuhi permintaan.
2. Just In Time Production
Just In Time Production adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau
produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh
tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.
Just In Time purchasing dan production merupakan titik awal penerapan Just In
Time

Anda mungkin juga menyukai