Just In Time (JIT) merupakan filosofi manajemen yang memiliki implikasi penting
dalam manajemen biaya. Filosofi ini berfokus pada usaha-usaha untuk
mengeliminasi segala bentuk pemborosan yang berupa aktivitas yang tidak bernilai
tambah (non value-added activity) dan meningkatkan aktivitas yang bernilai
tambah (value added activity) dengan cara yang paling ekonomis atau paling
efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus –
menerus (contionous process improvement). Filosofi Just in time pertama kali
dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation. Sistem ini dicetuskan oleh Taiichi
Ohno di pabrik perakitan mobil Toyota pada tahun 1960-an dan dikenal dengan
Sistem Produksi Toyota, yang kemudian dikenal juga dengan istilah Sistem
Produksi Ramping (Lean Production System) dan sistem kanban. Selanjutnya
sistem ini diadopsi dan diterapkan pada industri di Amerika sejak dua puluh tahun
kemudian.
Konsep Just In Time memandang bahwa waktu dalam suatu proses produksi dapat
diperpendek, hal ini dilakukan dengan mengalihkan sistem pemanufakturan dari
push system (material ditarik ke dalam pabrik untuk diproduksi berdasarkan
pesanan) ke pull system (material didorong keluar dari pabrik untuk diproduksi
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan)
produksi)
agar produksi dapat berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil terbaik.
a) Mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung akibat adanya
bawah inventaris rendah dan jadwal yang ketat. Sistem JIT berupaya
berkelanjutan.