Dalam konsep aktiva terdapat 5 sub bab yang akan dibahas yaitu
1. Karakteristik aktiva
2. Konsep penilaian
3. Pengakuan aktiva
4. Masalah-masalah khusus
5. Aktiva menurut IFRS
Dalam konsep aktiva terdapat karakteristik aktiva, namun sebelum membahas karakteristik. Kita haru
tahu apa itu aktiva?
Menurut APB tahun 1970 aktiva adalah sumber-sumber ekonomi perusahaan yang diakui sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum, sedangkan menurut FASB tahun 1980 aktiva adalah manfaat
ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas
tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
Konsep penilaian berkaitan dengan masalah penentuan makna yang ingin disampaikan pada pemakai
laporan terhadap aktiva yang bersangkutan.
Dalam hal ini, ada dua hal yang harus kita perhatikan yaitu
1. Tujuan penilaian
Dalam hal ini yang dimaksudkan yaitu tujuan pengukuran atau penilaian aktiva yang antara lain
adalah sebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba dan dalam proses penyajian posisi
keuangan, serta memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam pelaporan keuangan
dan informasi khusus yang memerlukan penilaian untk kepentingan manajemen
2. Dasar penilaian
Penilaian ini berkaitan dengan nilai pertukaran dari aktiva yang terdiri dari dua jenis, yaitu
1. Output value
Output value akan menunjukkan adanya aliran kas yang diperkirakan akan diterima
perusahaan pada masa mendatang sesuai dengan harga pertukaran dari output/produk
yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Dalam output value, terdapat dasar lain yang
digunakan yaitu
- Discount future cash receipts or service potential
- Current output price
- Current cash equivalent
- Dan liquidation value
2. Input value
menunjukkan seberapa besar jumlah rupiah yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
dapat memperoleh aktiva (input) yang akan digunakan dalam kegiatan operasional. Dasar
yang dapat digunakan untuk input value yaitu
- Cost historis
- Current input cost
- Discounted future cost
- Standard cost
Agar dapat menyatakan pengakuan terhadap aktiva sebenarnya terdapat empat macam kriteria, yaitu:
1. Definisi (definition) : suatu aktiva akan masuk dalam struktur akuntansi apabila sudah memenuhi
definisi dari elemen laporan keuangan.
2. Keterukuran (measurability) : suatu aktiva harus memiliki makna tertentu yang relevan
3. Relevansi (relevance) : segala jenis informasi yang terdapat dalam aktiva tersebut harus memiliki
perbedaan dalam keputusan yang akan diambil oleh para pemakai laporan keuangan.
4. Reliabilitas (reliability) : informasi yg dihasilkan harus sudah sesuai dengan keadaan yang telah
digambarkan atau ditunjukkan dan dapat diuji perilah kebenarannya.
Selanjutnya saya akan menjelaskan masalah-masalah khusus dalam konsep aktiva yang antara lain
adalah
1. Beban tangguhan
Masalah ini muncul ketika dalam penentuan jenis aktiva
Beban tangguhan ini tidak hanya menyangkut cost secara fisik tetapi termasuk juga cost jasa
selama memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Apakah cost jasa merupakan pengeluaran yang sah dan wajar
- Apakah cost jasa merupakan suatu faktor yang manfaatnya di masa mendatang dapat
diantisipasi dengan mudah
- Dan apakah cost jasa merupakan jenis pengeluaran yang terjadi berulang-ulang setiap
periode
2. Kapitalisasi bunga
Masalah ini muncul bila perusahaan sedang membangun fasilitas fisik yang dibiayai dengan dana
pinjaman dan jangka waktu yang lama. Ada beberapa perlakuan akuntansi terhadap bunga
tersebut, yaitu
- Bunga tidak dikapitalisasi
- Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai elemen cost fasilitas fisik yang dibangun
sendiri
- Bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan sebagai elemen cost fasilitas fisik yang
dibangun
Menurut IFRS, aktiva dapat didefinisikan sebagai sumber daya dan bukan ultimate aliran masuk dimasa
mendatang. dengan demikian sumber daya ekonomi dapat berupa: