Anda di halaman 1dari 21

JIT, TPS dan Lean Operations


• Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk


mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan
seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang
terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan
produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat
waktu.

• Toyota Production System (TPS) adalah Sistem produksi yang


dikembangkan oleh Taiichi Ohno dan Eiji Toyoda dari Toyota Motor
Corporation, bertujuan untuk memberikan kualitas terbaik, biaya terendah
dan jangka waktu (lead time) produksi terpendek melalui penghapusan
pemborosan-pemborosan atau waste yang terjadi pada saat produksi.

• Lean Operations adalah praktik produksi yang mempertimbangkan segala


pengeluaran sumber daya yang ada untuk mendapatkan nilai ekonomis
terhadap pelanggan tanpa adanya pemborosan, dan pemborosan inilah
yang menjadi target untuk dikurangi.
Perbedaannya:
• JIT menekankan pada penyelesaian masalah

• TPS menekankan pada pembelajaran pegawai dan peningkatan


lingkungan lini perakitan

• Lean Operations menekankan pemahaman pemahaman


mengenai pelanggan
Eliminate Waste (meniadakan Limbah)
Seven Waste ( Tujuh Buangan) menurut Ohno:
1. Produksi berlebih : persediaan dalam bentuk apapun akan menjadi
sampah
2. Antrean : Waktu yg tidak dipergunakan untuk apapun (tidak memberi
nilai tambah)
3. Transportasi : Pemindahan bahan antar pabrik dan penanganan lebih
dari sekali adalah sampah
4. Persediaan
5. Pergerakan : Gerakan dari pelanggan/ orang yg tidak menambah
nilai adalah sampah
6. Proses berlebih
7. Produk cacat
Para manajer Jepang melakukan penataan yg bertujuan untuk
mengurangi sampah dengan membuat daftar periksa (checklist) yg
dikenal sebagai 5S yaitu:
1. Sortir (sort/segregate) : menyimpan kebutuhan dn membuang segala
sesuatu yg lain dari area kerja, jika ragu buanglah barang tsb
2. Sederhanakan (simplify/straighten) : atur dan gunakan perangkat2
analisis metode untuk meningkatkan aliran kerja dan mengurangi
pergerakan yg tidak bermanfaat.
3. Sapu (shine/sweep) : bersihkan area kerja, hilangkan kotoran,
kontaminasi dan barang berserakan di tempat kerja.
4. Standarisasi (standardize) : hilangkan variasi proses dengan
membuat prosedur operasi standar dan daftar periksa.
5. Disiplin diri (self-discipline) : lakukan penilaian secara periodic
untuk menghargai upaya2 dan memotivasi agar kemajuan dapat
terus berlangsung.
Manajer-manajer dari AS sering menambahkan 2S tambahan
yaitu:
1. Keselamatan (safety) : ciptakan praktek-praktek keamanan
yg baik ke dalam lima kegiatan diatas.
2. Pemeliharaan (support/ maintenance) = kurangi vaeiabilitas,
waktu menganggur yg tidak direncanakan dan biaya-biaya.
Remove Variability (Menghilangkan Keragaman)
Variabilitas adalah penyimpangan apapun dari proses optimum
yg menghasilkan produk sempurna tepat waktu, pada setiap
waktu. Semakin sedikit variabilitas dalam system maka semakin
sedikit pemborosan.
Variabilitas dapat bersumber dari:
1. Proses produksi yg buruk sehingga menyebabkan pekerja dan
pemasok menghasilkan barang yang tidak sesuai, terlambat
atau tidak layak.
2. Permintaan pelanggan yang tidak diketahui
3. Gambar, spesifikasi atau daftar bahan yang tidak lengkap
atau tidak akurat
Improve Throughput (Meningkatkan Terobosan)
Terobosan (throughput) adalah kecepatan gerak unit-unit dalam suatu
proses produksi.
Setiap menit produk diam didalam raknya, biaya semakin bertambah
banyak dan keunggulan kompetitif hilang.
Waktu Siklus Produksi (manufacturing cycle time) adalah waktu antara
kedatangan bahan mentah dan pengapalan produk jadi.
Teknik untuk meningkatkan terobosan adalah Sistem Tarik (pull
system)
Yaitu konsep yang menghasilkan material diproduksi hanya jika diminta
dan dipindahkan ketempat diperlukan pada waktu yang tepat pula.
Sistem dorong (push system) kebalikan dari pull system.
Just In Time (Tepat Waktu)
Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang
untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai
waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh
jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga
perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang
maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu
Kemitraan JIT
Kemitraan JIT timbul ketika pemasok dan pembeli bekerja sama
dengan komunikasi terbuka dan dengan tujuan menghilangkan
sampah (pemborosan) dan menurunkan harga.
Beberapa sasaran dari kemitraan JIT:
1. Menghilangkan aktivitas yang tidak perlu
2. Menghilangkan sediaan dalam pabrik dengan pengiriman lot-
lot kecil secara langsung ke departemen yang memerlukan.
3. Menghilangkan persediaan in-transit, dengan mendorong
pemasok pindah dekat kawasan tsb serta melakukan
pengiriman dalam jumlah kecil tetapi sering.
4. Meningkatkan kualitas dan keandalan melalui komunikasi,
kerjasama dan komitmen jangka panjang.
Perhatian Pemasok:
1. Diversifikasi; pemasok beranggapan resiko dapat dikurangi
jika mempunyai beberapa pelanggan.
2. Penentuan jadwal; Pemasok kurang yakin terhadap
kemampuan pembeli dalam berproduksi dengan lancar dan
terkoordinasi.
3. Waktu tunggu; waktu tunggu yg pendek berarti perubahan
dalam teknik dan spesifikasi Akan dapat menimbulkan
masalah.
4. Kualitas; Anggaran permodalan pemasok, proses atau
teknologi dapat membatasi kualitas produk
5. Ukuran lot; pengiriman barang dalam lot kecil akan
menimbulkan biaya bagi pemasok.
Tata Letak JIT
Tata letak harus fleksibel yang mengurangi pergerakan orang
dari bahan. Tata letak JIT memindahkan bahan secara langsung
ke lokasi yang diperlukan.
1. Pengurangan jarak
2. Meningkatkan fleksibilitas
3. Dampak pada pekerja
4. Mengurangi ruang dan persediaan
Persediaan JIT
Persediaan minimum yang diperlukan untuk menjaga agar suatu
system dapat berjalan dengan sempurna.
1. Mengurangi variabilitas
2. Mengurangi persediaan
3. Mengurangi ukuran lot
4. Mengurangi biaya penyetelan/pemesanan
Penjadwalan JIT
1. Jadwal Bertingkat; jadwal bertingkat memungkinkan
memproses lot-lot kecil.
2. Kanban; kartu otorisasi bagi bahan berikutnya untuk
diproduksi/ proses

Kualitas JIT
1. JIT memotong biaya untuk mendapatkan kualitas barang yang
baik
2. JIT meningkatkan kualitas
3. Kualitas yang lebih baik memerluka sedikit penyanggah
sehingga kualitas akan konsisten dan memungkinkan
mengurangi seluruh biaya terkait persediaan
Toyota Production System (TPS)

Perbaikan Berkesinabungan
Membangun budaya organisasional dan menanamkan system nilai
kepada para pekerja yang menekankan bahwa proses dapat
diperbaiki. Pada kenyatannya, perbaikan tersebut adalah bagian
integral dari pekerjaan setiap pekerja
Menghargai Orang Lain
Di Toyota, orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan diperlakukan
seperti tenaga kerja berpengetahuan.
Dengan pelatihan silang yang agresif dan klasifikasi kerja yang
sedikit, TPS mengolah kapasitas mental sekaligus fisik
pekerjanya dalam upaya yang menantang, yaitu memperbaiki
operasi-operasi di Toyota.
Para pekerja diberdayakan.
Praktik Kerja Standar
• Pekerjaan dispesifikasi dengan lengkap berkenaan dengan apa
yang menjadi isi, urutan, waktu dan hasil keluaran.
• Hubungan internal dan eksternal antara pelanggan dan
pemasok dilakukan secara langsung dengan menspesifikasikan
pekerja, metode, waktu dan jumlah
• Produk dan pelayanan harus mudah dan langsung
• Peningkatan dalam system harus dibuat sesuai dengan “metode
ilmiah” pada tingkat terendah dalam organisasi
Lean Operation (Operasi Ramping)
Mengenali nilai pelanggan dengan menganalisis semua aktivitas
yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk, kemudian
mengoptimalkan keseluruhan prosesnya berdasarkan cara
pandang pelanggan. Manajer menemukan hal yang dapat
memberikan nilai bagi pelanggan dan yang tidak.
Membangun Organisasi Ramping
• Menggunakan teknik-teknik JIT
• Membentuk system yang membantu pekerja menghasilkan produk yang
sempurna setiap waktu
• Mengurangi kebutuhan ruangan dengan mengurangi jarak tempuh
• Mengembangkan kemitraan dengan pemasok dengan membantu
memahami kebutuhan utama pelanggan
• Mendidik pemasok untuk bertanggung jawab demi memuaskan pelanggan
• Menghilangkan kegiatan yang tidak memberi nilai tambah seperti
penanganan material, pemeriksaan dan pengerjaan ulang
• Meningkatkan desain pekerjaan, pelatihan, komitmen pekerja, kerja tim
dan pemberdayaan
• Menciptakan tantangan pekerjaan, mendorong tanggung jawab sampai
tingkat terbawah
• Membangun fleksibilitas pekerja melalui pelatihan silang dan mengurangi
klasifikasi pekerjaan
Lean Operation Dalam Sektor Jasa
1. Pemasok ; Restoran mengadakan kesepakatan dengan pemasoknya
berlandaskan JIT bila tidak akan mengalami kegagalan, sampah
terlalu tinggi, makanan dihambur2 dan pelanggan mengeluh dan
sakit.
2. Tata Letak ; Tata letak yang ramping diperlukan dalam dapur
restoran, dimana makanan dingin harus disajikan dingin dan
makanan hangan disajikan hangat.
3. Persediaan ; Pialang saham menurunkan persediaan hingga nol setiap
hari karena akan mendapat masalah serius apabila perdagangan
tidak dieksekusikan
4. Penjadwalan ; loket penjualan tiket pesawat terbang dll
menyediakan pelayanan berdasarkan JIT#

Anda mungkin juga menyukai