Anda di halaman 1dari 28

TEORI PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
(PRAKLASIK DAN KLASIK)
TEORI PRAKLASIK MERKANTILISME (1)

• Ide pokok Merkantilisme:


 Suatu negara/ raja akan kaya/ makmur dan kuat
bila ekspor lebih besar daripada impor (X > M)
 Surplus yang diperoleh dari selisih
(X – M) positif pemasukan logam mulia (LM)
 Semakin besar ekspor netto, semakin banyak
LM yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri
 Pada waktu LM digunakan sebagai alat
pembayaran
TEORI PRAKLASIK MERKANTILISME (2)

 LM yang banyak digunakan oleh raja untuk


membiayai armada perang guna memperluas
perdagangan luar negeri dan penyebaran agama

 Penggunaan kekuatan armada perang untuk


memperluas perdagangan luar negeri diikuti
dengan kolonialisasi di Amerika latin, Afrika dan
Asia terutama abad XVI s.d XVIII
Kebijakan Merkantilisme

• Merkantilisme menjalankan kebijakan


perdagangan sebagai berikut:
1.Mendorong ekspor sebesar-
besarnya, kecuali LM
2.Melarang/ membatasi impor dengan
ketat kecuali LM
Kebijakan Neo Merkantilisme

• Kebijakan proteksi untuk melindungi dan


mendorong ekonomi industri nasional
dengan kebijakan tariff dan kebijakan
Nontariff Barrier
• Contoh tariff barrier : countervailing duty,
bea anti dumping dan surcharge
• Contoh Nontariff Barrier: larangan, sistem
kuota, ketentuan teknis, harga patokan,
peraturan kesehatan/ karantina
Kritik David Hume : Mekanisme otomatis (Price
Specie Flow Mechanism)

 Negara/ raja akan kaya/ makmur bila X > M, sehingga LM


yang dimiliki semakin banyak

 LM digunakan untuk alat pembayaran/ uang, sehingga bila


LM banyak, maka Ms (jumlah uang beredar) banyak

 Bila MS naik, sedangkan produksi tetap INFLASI

P dalam negeri , PX QX

 Inflasi PM , QM

 X < M, LM turun Negara/ raja menjadi miskin


Kritik Adam Smith
• Ukuran kemakmuran suatu negara, bukan ditentukan
banyaknya LM yang dimilik

• Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP


dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap
pembentukan GDP negara tersebut

• Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri,


maka pemerintah harus mengurangi campur tangan
FREE TRADE

• Free Trade Persaingan Spesialisasi (keunggulan


absolut) memacu produktivitas dan efisiensi GDP
dan Perdagangan LN
kemakmuran
ADAM SMITH
• Suatu negara akan memperoleh manfaat
dari perdagangan internasional dan
meningkatkan kemakmurannya bila:
a. Terdapat free trade
b. Melakukan spesialisasi berdasarkan
keunggulan absolut
Mengapa Free Trade?
• Free trade ekspor GDP
income, employment, devisa Impor
peningkatan transfer technology,
penanaman modal dan demonstration
effect yang positif monopoli menurun
persaingan meningkat peningkatan
produktivitas dan efisiensi
harga lebih murah, kualitas lebih baik
daya saing produk meningkat akses
pasar ke luar negeri semakin besar
Teori Klasik
• Keunggulan Absolut / Absolut
Advantage (Adam Smith)
• Keunggulan komparative/
Comparative Advantage (David
Ricardo)
Absolut Advantage
• Setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional karena
melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang jika negara tersebut
memiliki keunggulan mutlak, serta
mengimpor barang jika negara tersebut
memiliki ketidakunggulan mutlak
Contoh
Data hipotesis Teori Keunggulan Absolut
Produk per
satuan TK/ Teh Sutra DTDN
hari
Indonesia 12 kg 3m 4 kg = 1 m
1 kg = ¼ m

Cina 4 kg 8m ½ kg = 1m
1 kg = 2m
Analisis Contoh (1)
• Analisis :
Di Indonesia
- 1 kg teh dinilai sama dengan ¼ sutra
- 1 m sutra dinilai sama dengan 4 kg teh
Di Cina
- 1 kg teh dinilai sama dengan 2 m sutra
- 1 m sutra dinilai sama dengan ½ kg teh
Kesimpulan 1:
- Harga 1 kg teh di indonesia lebih murah (hanya ¼ sutra)
dibandingkan di Cina lebih mahal (2 m sutra)

- Harga 1 m sutra di Cina lebih murah ( hanya ½ kg teh)


dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal (4 kg
teh)
Analisis Contoh (2)
• Kesimpulan 2 :
- Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam
produksi teh
- Cina memiliki keunggulan absolut dalam produksi
sutra

• GAIN FROM TRADE


- Indonesia mendapat keuntungan : 2m – ¼ m = 1 ¾ m sutra
- Cina Mendapat keuntungan : 4 kg – ½ kg = 3 ½ kg teh
Analisis Contoh (3)
Data hipotesis untuk Gain From Trade Berdasarkan Teori
Absolut Advantage dari Adam Smith

Produk Teh Sutra


Per satuan Tanpa Dengan TS DS
TK/ hari spesialisasi spesialisasi
(TS) (DS)
Indonesia 12 kg 24 kg 3m 0m

Cina 4 kg 0 kg 8m 16 m

Produk dua 16 kg 24 kg 11 m 16 m
negara
Kelemahan Teori Adam Smith

• Perdagangan internasional akan terjadi


dan menguntungkan kedua negara bila
masing-masing negara memiliki
keunggulan absolut yang berbeda.

• Bila hanya satu negara yang memiliki


keunggulan absolut , maka tidak akan
terjadi perdagangan internasional yang
menguntungkan
Comparative Advantage (David Ricardo)

1. Cost Comparative Advantage


(Labor Efficiency)
2. Production Comparative Advantage
(Labor Productivity)
Cost Comparative

• Nilai atau harga suatu produk ditentukan


oleh jumlah waktu atau jam kerja yang
diperlukan untuk memproduksinya

• Suatu negara akan memperoleh manfaat


dari perdagangan internasional jika
melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang di mana negara
tersebut dapat berproduksi relatif efisien .
Contoh (1)

• Data hipotesis Cost Comparative


Negara Produksi
1 kg gula 1 m kain

Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja


Cina 6 hari kerja 5 hari kerja
Contoh Lanjutan (2)
• Data perhitungan Cost comparative
Perhitungan Cost Comparative
Perbandingan 1 kg gula 1 m kain
Cost
Indonesia/Cina 3/6 HK (0,5) 4/5 HK (0,8)
Cina/ Indonesia 6/3 HK (2) 5/4 HK

HK = hari kerja
Contoh Lanjutan (3)
• Gains From trade
Gains From Trade
Perbandingan Produksi DTDN
Negara Gula Kain
Indonesia 1/3 kg ¼ m
• 1 kg = ¾ m
• 4/3 kg = 1 m
Cina 1/6 kg 1/5 m
• 1 kg = 6/5 m
• 5/6 kg = 1 m

• Keuntungan Indonesia : 6/5 m – ¾ m = 9/20 m


• Keuntungan Cina : 4/3 kg – 5/6 kg = 9/18 kg
Production Comparative
• Suatu negara akan memperoleh manfaat
dari perdagangan internasional jika
melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang di mana negara
tersebut dapat berproduksi relatif produktif
Contoh (1)

• Data hipotesis Labor Productivity

Negara Produksi Setiap Tenaga DTDN


Kerja per hari kerja
Indonesia 1/3 kg gula ¼ m sutra 4/3 kg = 1 m
(0,3) (0,25) 1 kg = ¾ m
Cina 1/6 kg gula 1/5 m sutra 5/6 kg = 1m
(0,1) (0,20) 1 kg = 6/5 m
Contoh Lanjutan (2)
• Data perhitungan Labor Productivity
Perhitungan Production Comparative Advantage
Perbandingan Gula Kain
Produksi
Indonesia/ Cina 6/3 (2) 5/4 (1,25)
Cina/ Indonesia 3/6 (0,5) 4/5 (0,8)

• Kesimpulan I
- Indonesia unggul produk gula
Tenaga kerja Indonesia lebih produktif dalam produksi
gula (6/3 kg)
- Cina unggul produk kain
Contoh Lanjutan (3)

• Kesimpulan 2:
- Indonesia memperoleh keuntungan
6/5 m -3/4 m = 9/20 m sutra
- Cina memperoleh keuntungan
4/3 kg – 5/6 kg = 3/6 kg
Kelemahan Teori Comparative Advantage

• Tidak dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan harga


untuk barang/ produk sejenis walaupun fungsi faktor
produksi (produktivitas dan efisiensi) sama di kedua negara

• Teori H-O menjelaskan bahwa perdagangan internasional


dapat terjadi karena adanya perbedaan fungsi faktor
produksi.

• Perbedaan fungsi menimbulkan terjadinya perbedaan


produktivitas dan efisiensi Timbul perbedaan harga

• Logika : Jika efisiensi dan produktivitas sama , maka tidak


terjadi perdagangan karena harga sama.
Quote Of the Day

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan


kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih
dengan pengertian.
(Einstein)

Anda mungkin juga menyukai