Dua teori klasik dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh Adam Smith
dan David Ricardo.
1) Absolute Advantage Dari Adam Smith
Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional (gain of trade) karena melakukan spesialisasi produksi dan
melakukan ekspor jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolute
advadtage) serta mengimpor jika tidak memiliki keunggutan mutlak. Asumsi yang
digunakan dalam teori ini sebagai berikut:
a) Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
b) Adanya kualitas barang yang diproduksi oleh dua negara
c) Pertukaran dilakukan secara barter bukan dengan uang
d) Biaya transpor diabaikan
Table : Produksi Teh dan Sutra Indonesia dan Cina
Produk Teh Sutra DTDN (Dasar
persatuan Tukar Dalam
tenaga Negeri)
kerja/hari
Indonesia 48 kg 12 m 4 kg = 1 m
1 kg = ¼ m
Cina 16 kg 32m ½ kg = 1 m
1 kg = 2 m
Perdagangan Internasional 1
Keuntungan perdagangan internasional yang diperoleh suatu negara
disebut Gain Of Trade (G of T). Analisis G of T dapat dilakukan melalui tiga cara:
1) Analisis G of T dilihat dari selisih DTDN (Dasar Tukar Dalam Negeri) dengan
DTI (Dasar Tukar Internasional)
Dengan spesialisasi dan mengekspor 1 kg teh ke Cina maka Indonesia akan
mendapat 2 m sutra, sedangkan di dalam negeri hanya memperoleh ¼ m
sutra. Sehingga, Gain from Trade (G of T) yang diperoleh Indonesia karena
melakukan spesialisasi dan mengekspor teh sebesar:
G of T = 2 m – ¼ m = 1 ¾ m sutra
Cina 8 kg 0 kg 32 m 64 m
Perdagangan Internasional 2
Gambar : Analisis G of T (Teori Absolute Advantage)
keterangan:
Dasar aerah tukar Internasional (DTI) akan memberikan GFT bagi kedua
negara. Dengan kata lain, GFT yang diperoleh dari perdagangan
internasional adalah:
untuk teh : ¼ m < DTI teh < 2 m
untuk sutra: ½ kg < DTI sutra < 4 kg
Perdagangan Internasional 3
Tabel : Perbandingan Hari Kerja Dalam Produksi
Negara Produksi
1 Ton Gula 1 Unit Mesin
Jahit
Indonesia 6 Hari kerja 8 hari kerja
Cina 12 10
Indonesia 6 HK 8 HK
6 8
gula ( 12 HK atau ½ HK) daripada 1 unit mesin jahit ( 10 HK). Hal ini akan
10
dibanding tenaga kerja Indonesia. Dimana untuk produksi 1 unit mesin jahit ( 8
12
HK) lebih efisien dari produksi 1 ton gula ( 6 HK atau 2 HK). Sehingga, hal ini
Tabel 2.6
Perdagangan Internasional 4
Perbandingan Keadaan Dua Negara
Perhitungan Produksi/TK/HK
Negara Gula Mesin DTDN
jahit
Indonesia 1 1 4 ton = 3 unit 1 ton = ¾ unit
6 8
4
ton unit
3 ton= 1 unit
Cina 1 1 6
12 10 5 ton= 6 unit 1 ton = 5
ton unit unit
5
6 ton = 1 unit
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibandingkan antara keadaan ketika
tidak melakukan spesialisasi dan perdagangan internasional dengan ketika melakukan
spesialisasi dan perdagangan internasional, sebagai berikut:
a. Tidak melakukan spesialisasi dan perdaganngan internasional
Jika Indonesia dan Cina tidak melakukan spesialisasi dan perdagangan luar
negeri, maka berdasarkan NTDN antara produsen gula dan kain terjadi sebagai
berikut:
Tabel : Perbandingan Kaeadaan Peragangan Dua Negara Ketika Tidak
Melakukan Spesialisasi dan Perdagangan Internasional
N Di Indonesia Di Cina
o
1. 1 ton gula dinilai sama 1 ton gula dinilai sama dengan
dengan ¾ unit mesin jahit 6
5 unit mesin jahit
2. 1 unit mesin jahit dinilai
4 1 unit mesin jahit dinilai sama
sama dengan 3 ton gula 5
dengan 6 ton gula
Negara Jahit
1 ton 2 ton 1 unit 2 unit
TS DS TS DS
Indonesia 6 HK 12 HK 8 HK 0
Cina 12 HK 0 10 HK 20HK
18HK 12 HK 18 HK 20 HK
Perdagangan Internasional 5
1
dunia dibutuhkan 18 hari sehingga produksi gula dunia per hari sebesar 9 ton.
1
Sedangkan, produksi mesin jahit perharinya sebanyak 9 unit.
Dengan spesialisasi dan perdagangan internasional akan diperoleh 2 ton gula
1
dan 2 unit mesin jahit dengan 32 HK. Produksi gula duna perhari menjadi 6 ton
1
dan produksi mesin cuci perhari sebesar 10 unit. Hal ini berarti jika produksi
dilakukan 36 hari maka akan diperoleh peningkatan produksi dunia.
Perdagangan Internasional 6
b. Melakukan spesialisasi dan perdaganngan internasional
Dari data tabel Perbandingan Kaeadaan Peragangan Dua Negara Ketika
Tidak Melakukan Spesialisasi dan Perdagangan Internasional, dapat dihitung
labor productivity tenaga kerja per HK, sebagai betikut:
Tabel 2.11
Labor Productivity
Perbandingan Gula Kain
Produksi
Indonesia 1 1
6 12 8 10 5
Cina 1
=
6
=2
1
=
8
=
4
12 10
ton unit
Cina 1 1
12 6 1 10 8 4
Indonesia 1
=
12
=
2 1
= =
10 5
6 8
ton unit
5
( 4 unit). Sehingga, mendorong Indonesia untuk melakukan spesialisasi dan
mengekspor gula. Sebaliknya, tenaga kerja Cina lebih produktif dibandingkan
4
tenaga kerja Indonesia dalam produksi mesin jahit ( 5 unit) daripada produksi
1
gula ( 2 ton). Sehingga, mendorong Cina untuk melakukan spesialisasi dan
mengekspor kain.
A. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan merupakan suatu daftar yang mencatat nilai ekspor dan
impor secara sistematis berdasarkan kronologi/ urutan kejadiannya. Perubahan nilai
ekspor dan impor dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi keadaan neraca
perdagangan. Berikut ini macam-macam keadaan dalam neraca perdagangan:
1) Nilai ekapor lebih besar dari pada impor (X > M), maka neraca perdagangan
disebut surplus/aktif/favourable
2) Nilai ekspor lebih kecil daripada impor (X<M), maka neraca perdagangan
disebut defisit/pasif/unfavourable
3) Jika nilai ekspor sama dengan impor (X = M), maka neraca perdagangan
disebut seimbang/balance
B. Neraca Pembayaran
1) Pengertian dan Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
Perdagangan Internasional 7
Neraca pembayaran adalah catatan secara sistematis tentang transaksi
ekonomi yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara (residen) dengan penduduk di
Negara lain (non-residen) dalam jangka waktu/periode tertentu. Dari pengertian
tersebut, hal penting yang menyangkut neraca pembayaran yaitu: catatan sistematis,
transaksi ekonomi, penduduk, dan periode tertentu.
a. Catatan Sistematis, artinya neraca pembayaran mengelompokkan transaksi
ekonomi secara berurutan dari transaksi riil (ekspor, impor, investasi dan
konsumsi) dan transaksi keuangan dan modal yang menggambarkan lalu lintas
sumber daya samapai dengan hasil akhir neraca pembayaran yang berupa
surplus/defisit keseluhan transaksi ekonomi.
b. Transaksi Ekonomi, Transaksi ekonomi adalah semua transaksi yang dapat
menimbulkan perpindahan kepemilikan aset dan kewajiban antara residen dan
non-residen. Transaksi tersebut meliputi:
a) Transaksi barang/jasa
b) Transaksi penghasilan (income) misal: penghasilan bunga
c) Inrequited transfer, Transaksi barang/jasa dan/atau aset finansial tanpa
imbalan. Missal: hibah, hadiah
d) Transaksi lain yang terkait dengan aset dan kewajiban finansial luar negeri.
Jika terdapat transaksi ekonomi yang menimbulkan perpindahan kepemilikan
aset dan kewajiban luar negeri antar-residen dalam sektor yang berbeda
tersebut, maka harus dicatat dalam neraca pembayaran meskipun transaksi
tersebut dilakukan antara residen dengan residen. Misal bank sentral menjual
devisanya kepada bank komersial, maka akan terjadi perpindahan asset
financial dari bank sentral kepada bank komersial.
Perdagangan Internasional 8
sering disajikan dalam bentuk vertikal (tidak ada kolom kredit dan kolom debet)
maka pencatatan pada sisi kredit diberi tanda plus (+) dan pencatatan pada sisi
debet diberi tanda minus (-). Adapun transaksi yang dicatat dalam sisi debet dan
kredit adalah sebagai berikut:
Tabel : Transaksi Yang Dicatat Dalam Neraca Pembayaran
No Debet Kredit
1. Impor barang Ekspor barang
2. Impor jasa Ekspor jasa
3. Pemberian hadiah Penerimaan hadiah dari
kepada nonresiden nonresiden
4. Penjualan aset yang Pembelian aset milik
dimiliki nonresiden residen oleh nonresiden
5. Pembelian surat-surat Penjualan surat-surat
berharga/securities milik berharga/securities
nonresident kepada nonresident
6. Penanaman modal Penanaman modal
langsung oleh residen di langsung (direct
luar negeri (direct investment abroad) oleh
investment abroad) nonresiden
7. Pinjaman kepada Pinjaman dari nonresiden
nonresiden
8. Pembayaran utang (debt Pembayaran utang (debt
repayment) kepada repayment) oleh
nonresident nonresident
9. Pembelian emas milik Penjualan emas milik
nonresiden nonresiden
In million of USD
Perdagangan Internasional 9
Tabel: Neraca Pembayaran Indonesia
(Penyajian Analitis)
Dalam juta USD
Perdagangan Internasional 10
C. Penentuan Nilai Tukar Mata Uang dan Pengaruhnya
terhadap Perdagangan Internasional
Penentuan nilai tukar mata uang dapat dilakukan dengan sistem fixed axchange
rate system, floating exchange rate system, dan managed floating exchange rate system.
Kebijakan nilai tukar yang dilakukan oleh otoritas moneter, selain untuk mempengaruhi
nilai tukar mata uang itu sendiri, juga dapat digunakan pemerintah untuk kepentingan
perdagangan internasionalnya.
1) Sistem Nilai Tukar Tetap ”Fixed Exchange Rate System (FERS)”
Suatu negara dikatakan menganut sistem nilai tukar tetap jika negara tersebut
menetapkan nilai mata uangnya secara tetap dengan mata uang asing tertentu.
Misalnya Indonesia menetapkan nilai tukar Rupiah secara tetap terhadap dolar Amerika.
Dengan penetapan ini maka akan timbul kemungkinan over-valued (kurs yang
ditetapkan lebih tinggi dari nilai dalam mekanisme kesimbangan pasar) atau under-
valued (kurs yang ditetapkan lebih rendah dari nilai dalam mekanisme kesimbangan
pasar).
Perdagangan Internasional 11
3) Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Sistem nilai tukar mengambang terkendali merupakan gabungan antara nilai
tukar tetap dan nilai tukar mengambang penuh. Pada sistem nilai tukar mengambang
terkendali, nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap valas ditetapkan oleh otoritas
moneter. Selanjutnya, otoritas moneter menjaga nilai tukar tersebut melalui intervensi di
pasar valas.
LATIHAN SOAL
Perdagangan Internasional 12
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
6. Teori perdagangan internasional yang menyatakan bahwa dasar dari munculnya perdagangan
internasional adalah ketersediaan faktor produksi, yaitu ...
A. Teori heckscher – Ohlin
B. Teori komparatif
C. Teori keunggulan mutlak
D. Teori keunggulan komparatif
E. Teori Stolper – Samuelson
7. Seseorang memiliki uang sebesar Rp 1.200.000,00 dan menukarnya dengan Deutch Mark. Jika kurs
jual DM 1 =m Rp 3.490,00 dan kurs beli DM 1 = Rp 2.500,00, ia akan mendapatkan
A. DM 343.84 D. DM 340.80
B. DM 342.86E. E. DM 341.86
C. DM 350.71
8. Sebelum berangkat ke Amerika, Budi menukarkan uangnya sebesar Rp 60.000.000,00 dengan dolar
Amerika, kurs saat itu, kurs beli US$1,00 = Rp 7.000,00, kurs jual, Rp US$1 = Rp 7.500,00. Di Amerika
Budi membelanjakan uangnya sebesar US$6.000,00. Sekembalinya di Indonesia Budi menukarkan
Perdagangan Internasional 13
kembali sisan dolarnya ke rupiah, saat itu kurs beli US$1,00 = Rp 7.300,00 dan kurs jual US$1,00 =
Rp 7.800,00, maka sisa uang Budi sebesar
A. Rp 14.600.000,00 D. Rp 18.771.428,57
B. Rp 15.000.000,00 E. Rp 20.017.142,86
C. Rp 15.600.000,00
9. Perubahan yang terjadi pada kurs valuta asing dipengaruhi oleh ...
A. Permintaan valuta asing D. Pemerintah
B. Penawaran valuta sing E. Surplus pembayaran
C. Permintaan dan penawaran valas
10. Apabila permintaan terhadap mata uang asing berkurang, maka harga valuta asing mengalami
A. Peningkatan D. Stagnasi
B. Penurunan E. Keseimbangan
C. Tidak mengalami perubahan
11. Sistem kurs valuta asing dimana pemerintah harus bertanggung jawab terhadap perubahan nilai
valuta asing adalah ...
A. Sistem kurs bebas
B. Sistem kurs mengambang
C. Sistem kurs mengambang terkendali
D. Sistem kurs tetap
E. Sistem kurs stabil
12. Kebijakan memberi hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang bisa memproduksi barang
dengan kualitas tinggi dan jumlah tertentu dinamakan...
a. Tarif ekspor
b. Subsidi
c. Diskriminasi
d. Premi
e. Dumping
13. Kebijakan perdagangan yang memberlakukan berbagai rintangan dan hambatan perdagangan
disebut kebijakan...
a. Perfeksionis
b. Liberal
c. Komunis-sosialis
d. Proteksi
e. Demokratis
15. Bila produsen menjual dengan harga lebih murah di pasar luar negeri dibanding dengan harga di
pasar dalam negeri maka disebut...
a. Kuota
b. Tarif ekspor
c. Dumping
d. Subsidi
e. Premi
16. Batas jumlah barang yang boleh di ekspor atau diimpor disebut...
a. Subsidi
b. Premi
Perdagangan Internasional 14
c. Kuota
d. Kurs
e. Kredit
17. Pungutan yang didasarkan pada persentase nilai total barang impor termasuk ongkos-ongkosnya
adalah tarif …
a. Spesifik
b. ad-valorem
c. Majemuk
d. Tunggal
e. Dasar
18. Efek tarif yang menyebabkan terjadinya transfer kesejahteraan dari konsumen dalam negeri ke
produsen dalam negeri disebut efek …
a. Retribusi
b. Redistribusi
c. Protektif
d. Penerimaan
e. Kuota
20. Tindakan sepihak yang dilakukan oleh negara pengimpor dengan jalan menentukan batas maksimum
jumlah sejenis barang tertentu yang boleh diimpor selama jangka waktu tertentu disebut …
a. Kuota impor
b. Lisensi impor
c. Subsidi impor
d. Substitusi impo
e. Premi
21. Dibawah ini yang bukan termasuk jenis-jenis kebijakan perdagangan internasional adalah...
a. Kuota
b. Dumping
c. Anjak Piutang
d. Tarif
e. Larangan Impor
Perdagangan Internasional 15
25. Teoriperdaganganinternasionalmenekankanpadapembagiankerjainternasionalsehingga
menimbulkan spesialisasidanefisiensiproduksidisebut ....
A. Teorimerkantilisme D. teorikeunggulanmutlak
B. Teorikeunggulankomparatif E. Teori Keynesian
C. Teorimoneteris
29. Pertukaran akan terjadi antara dua Negara jika setiap Negara memiliki keunggulan produksi
barang tertentu, teori ini dikemukakan oleh ....
A. John Stuart B. David Ricardo C. Adam Smith D. Karl Bucher E. J.M. Keynes
30. Badan kerjasama ekonomi internasional yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa dagang
negara-negara anggota, yaitu .... -
A. AFTA B. APEC C. ASEAN D. ILO E. WTO
33. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing, kecuali ....
A. cita rasa masyarakat B. inflasi C. harga barang ekspor D. tingkat suku bunga E. investasi
34. Untuk melindungi perekonomian dalam negeri, pemerintah melakukan proteksi. Berikut alasan
melaksanakan proteksi, kecuali ....
A. Untuk memajukan perdagangan dan industri dalam negeri
B. Untuk membuka lapangan usaha melalui diversifikasi industri
C. Untuk menghemat biaya impor dan ekspor
D. Untuk memperkuat kedudukan ekonomi nasional menuju swasembada
E. Untuk memperkuat daya saing produksi dalam negeri di pasar internasional
36. Penerimaan devisa sebagai hasil pemasukan wisatawan asing ke Indonesia akan dicatat
dalam neraca sebagai neraca perdagangan ....
A. jasa di sisi debet
B. jasa di sisikredit
Perdagangan Internasional 16
C. Lalu lintas modal sisi debet
D. Lalu lintas modal sisi kredit
E. Lalu lintas moneter sisi debet
39. Politik menjual barang dengan harga lebih murah di luar negeri daripada di dalam negeri termasuk
kebijaksanaan ....
A. proteksi B. dumping C. penetapan tariff D. diskriminasi harga E. kuota
40. Besarnya kurs valuta asing ditentukan oleh banyaknya permintaan dan penawaran disebut sistem ..
A. stabilisasi B. tetap C. standar emas D. dinamis E. bebas
41. Berikut yang temasuk komponen neraca lalu lintas modal adalah ....
A. Kredit luar negeri, bunga, dan dividen
B. Bunga dividen dan upah tenaga kerja
C. Cicilan utang luar negeri dan upah tenaga asing
D. Kredit luar negeri dan cicilan utang luar negeri
E. Cicilan utang luar negeri dan hasil-hasil pariwisata
NERACA PEMBAYARAN
1. Neraca pembayaran bermanfaat untuk mengetahui sebagai berikut, kecuali...
A. Mengetahui stabilitas keamanan suatu negara
B. Mengetahui transaksi luar negeri
C. Mengukur perkembangan perekonomian dalam hubungan internasional
D. Membantu pemerintah mengambil keputusan di bidang perdagangan
E. Memberi penjelasan kepada pemerintah mengenai posisi perdagangan internasional
3. Berikut ini yang menyebabkan terjadinya defisit dalam neraca pembayaran yaitu....
A. Nilai impor seimbang
B. Nilai impor tidak lebih tinggi daripada nilai ekspor
C. Nilai impor lebih tinggi daripada nilai ekspor
D. Nilai impor lebih kecil daripada ekspor
E. Nilai impor sama dengan nilai ekspor
4. Kebijakan perdagangan internasional yang memberlakukan harga pasar internasional lebih rendah
daripada harga domestik disebut ...
A. Kuota D. Premi
B. Tarif E. Diskriminasi harga
C. Subsidi
5. Kebijakan yang paling cepat untuk membalikkan defisit neraca pembayaran adalah...
A.Kuota B. Tarif C. Subsidi D. Premi e. Harga
Perdagangan Internasional 17
A. Devisa khusus D. Devisa debit
B. Devisa umum E. Devisa negara
C. Devisa kredit
8. Catatan ringkas dan sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional suatu Negara dengan
Negara lain selama satu tahun disebut….
A. Neraca perdagangan D. Neraca modal
B. Neraca pembayaran E. Neracajasa
C. Neraca moneter
10. Ekspor dan impor barang dan jasa termasuk dalam transaksi….
A. Moneter D. Capital account
B. Unilateral E. Gold account
C. Current account
11. Jika penerimaan neraca pembayaran lebih kecil dari pengeluarannya kemudian kekurangannya
masih bias ditutupi dari pinjamana komodatif tanpa mengurangi cadangan devisa maka kondisi
tersebut menggambarkan bahwa neraca pembayaran mengalami …..
A. Defisit D. Surplus total
B. Surplus E. Seimbang
C. Defisit total
13. Semua transaksi yang mengakibatkan timbulnya suatu kewajiban bagi suatu Negara untuk
melakukan pembayaran keluar negeri disebut ….
A. Transaksi kredit D. Transaksi berjalan
B. Transaksi debit E. Transaksi modal
C. Transaksi moneter
14. Transaksi yang mengakibatkan timbulnya pemasukan yang berasal dari luar negeri pada neraca
pembayaran disebut …
A. Transaksi jasa D. Transaksi debit
B. Transaksi tunai E. Transaksi dagang
C. Transaksi kredit
15. Bantuan yang diberikan ke luar negeri atau sebaliknya bantuan yang diterima dari luar negeri tanpa
mengakibatkan timbulnya kerugian bagi Negara penerimanya disebut ….
A. Transaksi dagang D. Transaksi modal
Perdagangan Internasional 18
B. Transaksi unilateral E. Transaksi moneter
C. Transaksi jasa
16. Berikut yang temasuk komponen neraca lalulintas modal adalah ....
A. Kredit luar negeri, bunga, dan dividen D. kredit luar negeri dan cicilan utang luar negeri
B. Bunga dividen dan upah tenagakerja E. Cicilan utang luar negeri dan hasil-hasil pariwisata
C. Cicilan utang luar negeri dan upah tenaga asing
19. Berikut yang temasuk komponen neraca lalulintas modal adalah ....
A. Kredit luar negeri, bunga, dan dividen D. Kredit luar negeri dan cicilan utang luar negeri
B. Bunga dividen dan upah tenaga kerja E. Cicilan utang luar negeri dan hasil-hasilpariwisata
C. Cicilan utang luar negeri dan upah tenaga asing
Baca juga artikel tentang Teori Keunggulan Mutlak dan Komparatif untuk memperdalam
wawasan:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/11/110000669/teori-keunggulan-mutlak
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/11/143138869/teori-keunggulan-komparatif
Perdagangan Internasional 19
DAFTAR PUSTAKA
Simorangkir, Iskandar dan Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.
Sugiono, F.X. 2005. Neraca Pembayaran: Konsep, Metodologi, dan Penerapan. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.
Perdagangan Internasional 20