INTERNASIONAL
.
Kebijakan Perdagangan luar negeri
Merkantilisme
1. Mendorong Ekspor sebesar-besarnya,
kecuali logam mulia
2. Melarang/ membatasi impor dengan
ketat, kecuali logam mulia
• . kaya/
Negara/ Raja
makmur Bla X>M
Pm Turun
Qx Turun
X<M LM Berkurang
Qm Naik
Produktivitas
Spesialisasi Persaingan
(Absolute Adventage)
Efisiensi
Indonesia 12 Kg 3m 4 kg = 1 m
1kg = I/4 m
4 kg 8m ½ kg = 1 m
Cina
1 kg = 2 m
Asumsi dasar Teori Absolute Advantage
• Di Indonesia:
1 kg teh dinilai sama dgn ¼ m sutera
1 m sutera dinilai sama dgn 4 kg teh
• Di Cina:
1 kg teh dinilai sama dgn 2 m sutera
1 m sutera dinilai sama dgn ½ kg teh
Indonesia 12 kg 24 kg 3m 0m
Cina 4 kg 0 kg 8m 16 m
• Teh
Lama – Indonesia
4 kg
3 kg PPC Indonesia
2 kg
0,5 kg
0 kg 1 m Sutera
Sutera
Lama - Cina
Cost Comparative Advantage
(David Ricardo)
• Teori ini disebut juga Theory of Labor Value,
yang menyatakan bahwa harga suatu produk
ditentukan oleh jumlah jam kerja untuk
memproduksinya.
• Suatu negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional jika melakukan produksi
dan mengekspor brg dimana negara tsb dpt
memproduksinya lebih efisien, dan akan mengimpor
brg yang jika diproduksi sendiri kurang efisien.
Sebuah bangsa yang memiliki
kelemahan absolut dalam memproduksi
dua barang dari sudut bangsa lain
memiliki suatu keunggulan komparatif
atau relatif dalam memproduksi barang
dimana kelemahan absolutnya kurang.
Teori Faktor Pendukung
(Heckscher – Ohlin)
Karunia Faktor: Teori dari Heckscher
Ohlin bahwa negara-negara mengekspor
produk-produk yang memerlukan
sejumlah besar faktor produksi mereka
yang berlimpah, dan mengimpor produk-
produk yang memerlukan sejumlah
besar faktor produksi mereka yang
langka.
ASUMSI-ASUMSI :
1. Di dunia hanya terdapat 2 negara saja (negara 1 dan negara
2), 2 komoditi (komoditi X dan komoditi Y), dan 2 faktor
produksi ( tenaga kerja dan modal)
2. Tingkat teknologi produksi persis sama
3. X padat karya , Y padat modal
4. Jumlah produksi skala hasil yang konstan ( output = input)
5. Spesialisasi tidak lengkap atau tidak menyeluruh
6. Selera atau preferensi konsumen sama
7. Perfect market
8. Mobilitas sempurna
9. Tidak ada biaya transportasi, tarif
10. Sumber daya dapat digunakan secara penuh
11. Perdagangan internasional berimbang ( X = I )
Barang – barang yang memerlukan sejumlah besar
faktor yang berlimpah jadi lebih murah akan
memperendah biaya produksi, sehingga
memungkinkan untuk dijual lebih murah di pasar-
pasar Internasional.
Sebagai contoh, Cina yang relatif memiliki
pendukung yang lebih baik dalam tenaga kerja
dibanding Belanda, harus berkonsentrasi pada
produksi barang-barang yang padat tenaga kerja.
Belanda dengan modal yang relatif lebih banyak
daripada tenaga kerja, seharusnya menspesialisasi
diri dalam produk-produk yang padat modal.
Negara-negara dengan jumlah tanah yang
relatif luas (seperti Australia) melakukan
ekspor produk-produk yang padat lahan
(seperti gandum dan ternak) sementara
Hongkong mengekspor barang-barang yang
padat tenaga kerja. Akan tetapi, ada
pengecualian berkaitan dengan sebagian
asumsi Ohlin. Ada asumsi adalah bahwa harga
dari faktor-faktor bergantung hanya pada
faktor pendukung.