Anda di halaman 1dari 3

Contoh kasus : Asuransi Jiwa “PT Golden Trade Investasi

Syariah (GTIS)”
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku menerima banyak pengaduan tentang apa yang
dewasa ini dikenal sebagai investasi bodong. Banyaknya pengaduan itu menyusul terungkapnya
penipuan berkedok investasi emas yang dilakukan oleh PT Golden Trade Investasi Syariah
(GTIS). Perusahaan ini ditengarai telah membawa kabur dana nasabah berupa emas dan uang
tunai mencapai Rp 10 triliun. “Memang kita banyak menerima telepon (soal investasi bodong).
Terutama setelah kasus GTIS, kita banyak menerima pengaduan. Juga pertanyaan, karena kita
sudah punya call center di OJK, dan kita sudah jawab,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK,
Muliaman D. Hadad, ketika hal ini ditanyakan kepadanya seusai menghadiri seminar yang
diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesa (IAI) di Jakarta, hari ini (6/3).

Berkaitan dengan itu, OJK telah membentuk Satgas untuk mengusut dan menyelesaikan
kasus ini. “Dalam Satgas itu ada OJK, Bank Indonesia, Kepolisian dan Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dalam waktu dekat akan kita selesaikan masalah
ini,” tutur Muliaman. Muliaman menambahkan, terungkapnya kasus investasi bodong tersebut
mendorong OJK mengedepankan tiga isu penting dalam programprogramnya terkait investasi.
“Pertama isu edukasi. Perlu didorong edukasi sehingga investor tidak mudah diiming-imingi.
Kalau kita sudah berikan edukasi tetapi mereka masih tertipu, itu urusan mereka

Kedua, pencegahan terutama dengan mengedepankan pengawasan terhadap


perusahaananya. Ketiga, berhubungan dengan penegakan hukum. Untuk itu kami sudah
membentuk Satgas,” tambah Muliaman. Ada pun mengenai pengawasan, Muliaman
mengutarakan, bahwa perusahaan-perusahaan investasi seperti GTIS izinnya seringkali berupa
PT. Mereka umumnya hanya memiliki Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) dan tidak masuk
dalam lembaga keuangan. Oleh karena itu mereka tidak bisa masuk dalam pengawasan
Kementerian Keuangan atau Bank Indonesia maupun OJK nantinya.

Keterangan :

Kasus ini, oleh masyarakat dikenal sebagai kasus Investasi Bodong atau Investasi yang
dilakukan oleh perorangan atau kelompok tertentu dengan iming-iming hasil dan return yang
besar dalam waktu singkat dengan resiko yang sangat kecil bahkan hingga tidak ada resiko sama
sekali. Kasus ini dilakukan Oleh PT. Golden Trade Investasi Syari’ah, yang mana PT ini
mengaku sebagai perusahaan investasi padahal hanya memiliki SIUP dan tidak terdaftar di
bawah OJK selaku otoritas pemegang dan pengendali kegiatan keuangan.

Dalam hal ini, kami selaku kelompok 5 menangkap permasalahan sebetulnya ini bukan
domain atau cakupan dari OJK, akan tetapi menjadi wilayah atau bagian dari Kementerian
Perdagangan karena yang mengeluarkan ijin adalah Bapetti atau Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi. Sehingga yang menangani permasalahan ini harus Kementerian
Perdagangan. Akan tetapi karena ini menyangkut masalah Keuangan, OJK dipercaya untuk
menyelesaikan permasalahan ini. Kemudian OJK membentuk Satgas yang terdiri dari Bank
Indonesia, Bapetti, OJK, Kejaksaan, dan Polri

Saran Kami :

Kami selaku kelompok memberi tanggapan bahwa memang masalah ini bukan berada pada
domain dari OJK, karena PT. GTIS hanya memiliki SIUP dan tidak memiliki ijin investasi di
pasar modal. Yang menjadi ranah dari OJK adalah lembaga yang terdaftar sebagai peserta di
Pasar Modal atau Lembaga Keuangan. Akan tetapi karena ini menyangkut masalah Keuangan
seharusnya masalah tersebut masuk ke dalam ranah OJK. Saran kami Pemerintah harus
membahas masalah ini, agar tidak saling lempar tanggung jawab, atau harus ada kepastian
hukum siapa pihak yang harus menangani masalahmasalah tersebut jika kemudian ada hal serupa
yang terjadi di masyarakat.
MAKALAH

“ ANALISIS KASUS YANG DITANGANI OJK “

Disusun oleh

Eka Chandra Purnama 18.91.0062


Risnu 18.91.0066
Sabila Farli Anisa 18.91.0068

Anda mungkin juga menyukai