Subsektor agroindustri memenuhi syarat sebagai industri yang memiliki daya saing yang kuat
dalam jangka panjang dan dapat menyerap tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak
langsung. Subsektor agroindustri merupakan jembatan yang kokoh untuk menghubungkan
sektor pertanian yang tangguh dan sektor industri yang maju. Potensi sumber daya alam
Indonesia, luas lahan yang ada, kondisi alam, serta letak Indonesia yang berada di kawasan
tropis merupakan keunggulan bagi negara kita untuk mengembangkan agroindustri.
Keadaan tersebut memungkinkan untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas pertanian yang
dapat digunakan sebagai bahan-bahan agroindustri, dari sekian banyak perusahaan terutama
yang bergerak dibidang agroindustri, PT. Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan
terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (Soft drink) teh, salah satu produk yang
dihasilkan ialah teh dalam kemasan botol dengan merk Teh Botol Sosro.
Sejak terjadinya krisis ekonomi moneter sejak bulan Juli 1997 yang menimbulkan berbagai
perubahan dalam lingkungan perusahaan. Pada masa kondisi ini Sosro terpaksa menaikkan
harga produk Teh Botol Sosro karena sebagian komponen Teh Botol Sosro masih menggunakan
bahan baku impor, selain itu pada kondisi ini Sosro menghadapi suatu masalah baru yaitu
menurunnya daya beli konsumen dan munculnya ancaman dari perusahaan pesaing yaitu Teh
Hi-Ci, Teh Kita, Teh Bintang, Teh Giju, dan Teh 2 Tang yang mengancam pangsa pasar Sosro
dengan cara mencoba masuk pada jalur distribusi Sosro.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dampak langsung situasi krisis terhadap volume penjualan Teh Botol Sosro kemudian juga
untuk mengetahui strategi dan taktik pemasaran yang dilakukan oleh pihak Sosro di PT.
Saranasangga Mekarluhur-Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara sengaja (purposive) kepada nara
sumber yang bergerak pada bidang pemasaran di PT. Saranasangga Mekarluhur-Jawa Barat,
serta melalui observasi langsung di wilayah Bandung, selain itu untuk gambaran penjualan Teh
Botol Sosro pada periode sebelum masa krisis (tahun 1995-1997) dan pada masa krisis (tahun
1997-2001) digunakan analisis Trend dengan menggunakan analisis Trend debgab persamaan Y
= a bx.
Periode sebelum krisis (tahun 1995-1997) menghasilkan persamaan dan pada periode masa
krisis (tahun 1998-2001) menghasilkan persamaan garis . Jika dilihat nilai b pada kedua
periode tersebut terdapat perbedaan yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu mencolok, hal ini
membuktikan bahwa perusahaan Sosro mampu mempertahankan pertumbuhan penjualannya
walaupun pada masa krisis.
Dari hasil penelitian di PT. Saranasangga Mekarluhur sebagai perwakilan Sosro di Bandung,
tetap memilih bertahan, menitikberatkan aktivitas pemasaran pada sasaran yang telah dikuasai
(pelanggan), begitu pula dengan strategi dan taktik pemasaran Sosro dalam situasi krisis juga
ditekankan pada upaya mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Selain itu pihak Sosro
juga selalu memantau otlet-otlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat
menggantikan Teh Botol Sosro.
Copyrights : Copyright © 2002 by UPT. Perpustakaan Universitas Muhammadiyah
Malang.Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any
medium, provided this notice is preserved.
Beri Komentar ?#(0) | Bookmark
Preview
Official URL: http://library.ums.ac.id/jurnal/teknologi/industri
Abstract
PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo merupakan sebuah usaha yang didirikan untuk memberi
kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan seharihari. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku sering beli dan jarang beli pada konsumen,
mengetahui variabel bebas yang membedakan perilaku konsumen. Penelitian ini melakukan
pengujian dengan model diskriminan, mampu atau tidak melakukan klasifikasi responden
dengan tepat. Manfaat penelitian ini memberikan informasi tentang kebutuhan yang diharapkan
oleh konsumen, kepada PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo dalam mengambil kebijakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga dapat memahami peluang pemasaran yang
efektif. Tahap awal penelitian adalah mengidentifikasi populasi dan sampel, setelah itu dilakukan
penyebaran kuisioner terhadap konsumen yang telah berbelanja di ALFA. Tahap berikutnya
melakukan pengujian instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengolahan data
menggunakan analisis diskriminan. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat perbedaan
perilaku antara konsumen yang sering berbelanja dengan konsumen yang jarang berbelanja.
Variabel yang paling membedakan perilaku konsumen adalah variabel harga dan fasilitas
pendingin udara (AC).
Tujuan Strategi Penetapan Harga Bagi Perusahaan Bisnis -
Motif Penentuan Harga - Ilmu Ekonomi Manajemen
Produk dan Harga
Wed, 19/07/2006 - 1:28pm — godam64
1. Untuk Mendapatkan Keuntungan
Penetapan harga biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin
besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan
untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan
variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntunga yang diraih dapat maksimum.
2. Mendapatkan atau Merebut Pangsa Pasar / Market Share
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market / target pasar maka
suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun,
maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing /
kompetitor.
3. Menjaga Kelangsungan Hidup Kegiatan Operasional
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar
tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.
4. Balik Modal ROI / Return On Investment
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi dapat
dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.
5. Menjaga Status Quo Pangsa Pasar
Apabila persaingan di dalam industri bisnis yang sama sudah cukup banyak dan kuat-kuat maka
salah satu tehnik yang dapat dipakai untuk menjaga pangsa pasar konsumen adalah dengan
penyesuaian harga menjadi lebih murah. Dengan adanya penurunan harga yang lebih murah dari
pesaing akan membuat konsumen tetap setia dengan produk yang kita jual.
Definisi/Pengertian Promosi, Fungsi/Tujuan & Bauran
Promosi / Promotional Mix Produk
Fri, 20/06/2008 - 2:53am — godam64
Dalam tulisan kali ini akan sedikit membahas secara ringkas mengenai promosi atau yang sering
disingkat dengan promo yang sudah pasti tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dengan dilakukannya kegiatan promosi perusahaan mengharapkan adanya peningkatan angka
penjualan dan keuntungan.
Mulai dari tukang sayur, tukang gorengan, tukang bakmi, tukang obat, dll sampai yang level
kakap seperti hipermarket, agen, showroom, factory outlet, departemen store, dsb sering
memberikan promo kepada para pelanggannya untuk mendapatkan loyalitas konsumen yang
sudah ada serta mendapatkan konsumen baru.
Beberapa contoh-contoh promosi / promo dalam keseharian kita :
- Kirim 1 sms dapat 5 sms ke sesama operator
- Beli satu bungkus cukuran kumis dapat satu gratis
- Beli 3 barang Rp. 10.000,- beli satu barang Rp. 4.000,-
- Diskon 70% untuk produk pakaian tertentu di department store
- Beli paket fast food di sore hari dapat harga khusus
- Pasang iklan di tv dan radio agar banyak orang tahu produk perusahaan
A. Arti Definisi / Pengertian Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang
atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau
jasa yang dipasarkannya.
B. Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
C. Promotional Mix / Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabugan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk
yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang
maksimal. Sebelum melakukan prmosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup
bauran promosi sebagai berikut :
1. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat.
6. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung.
• ekonomi manajemen
• Add new comment
Comments
Peminatan Manajemen Pemasaran 007
Silahkan kopi paste topik-topik yang anda perlukan. "Gratis Bro...!!!"
2.2 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian serta rumusan masalah maka
diajukan Hipotesis dalam penelitian adalah bahwa promosi berpengaruh positif
terhadap tingkat penjualan ............
Daftar Pustaka
Algifari, 2000, Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2 Cetakan Pertama
BPFE, Yogyakarta.
Basu Swastha DH, 1999, Saluran Pemasaran, BPFE Yogyakarta.
Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu Media Malang.
Iqbal H., 1999, Pokok-pokok Materi Statistik I, Cetakan Pertama, Bumi Aksara,
Jakarta.
Kotler, (terjemahan A.B. Susanto), 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi
Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Kotler dan Armstrong, (terjemahan Alexander Sindoro), 2000, Dasar-dasar
Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta.
Lamb, Hair, Mc-Daniel, (terjemahan Oetarevia), 2001, Pemasaran, Edisi Pertama,
Salemba Empat, Jakarta.
Marius P. Angipora, 1999, Dasar-Dasar Pemasaran, Cetakan Pertama Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Mudrajad K., 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Bagaimana Meneliti dan
Menulis Tesis, Erlangga, Jakarta.
R. Gunawan S, 2005, Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS, Edisi I,
Singarimbun, 1989, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta.
Singarimbun, 1995, Metodologi Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta.
Sugiyono, 1998, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, 2000, Statistik Penelitian, Alfabeta Bandung.
Langgan: Entri (Atom)