Anda di halaman 1dari 13

Boston Consulting Group PT RCTI

Perusahaan yang cukup besar untuk dikelompokkan ke dalam unit bisnis


strategis menghadapi tantangan untuk mengalokasikan sumber daya di antara
unit-unit tersebut. Pada awal tahun 1970 Boston Consulting Group
mengembangkan model untuk mengelola portofolio unit bisnis yang berbeda
(atau lini produk utama). The BCG matriks pertumbuhan-pangsa menampilkan
berbagai unit bisnis pada grafik tingkat pertumbuhan pasar vs pangsa pasar
relatif terhadap pesaing:

Sumber daya yang dialokasikan ke unit bisnis sesuai dengan grid sebagai
berikut:

• Kas Sapi - sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang besar dalam
industri, dewasa tumbuh lambat. Kas sapi memerlukan sedikit investasi dan
menghasilkan uang tunai yang dapat digunakan untuk berinvestasi di unit
usaha lainnya.
• Bintang - unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri
yang cepat berkembang. Bintang dapat menghasilkan uang, tetapi karena
pasar ini berkembang pesat mereka memerlukan investasi untuk menjaga
memimpin itu. Jika berhasil, bintang akan menjadi sapi uang tunai ketika
industri jatuh tempo.
• Pertanyaan Mark (atau Masalah Anak) - sebuah unit bisnis yang memiliki
pangsa pasar kecil di pasar pertumbuhan yang tinggi. Unit-unit bisnis
membutuhkan sumber daya untuk meningkatkan pangsa pasar, tapi apakah
mereka akan berhasil dan menjadi bintang tidak diketahui.
• Dog - sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar kecil dalam industri
dewasa. Seekor anjing mungkin tidak membutuhkan uang yang besar, namun
ikatan modal yang lebih baik yang dapat digunakan di tempat lain. Kecuali
anjing memiliki beberapa tujuan strategis lainnya, maka harus dilikuidasi jika
ada sedikit prospek untuk mendapatkan pangsa pasar.
The BCG matriks menyediakan kerangka kerja untuk mengalokasikan sumber
daya di antara unit bisnis yang berbeda dan memungkinkan seseorang untuk
membandingkan berbagai unit bisnis dalam sekejap. Namun, pendekatan ini
telah menerima beberapa kritik negatif untuk alasan berikut :

• Hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas yang dipertanyakan karena


pangsa pasar meningkat bisa sangat mahal.
• Pendekatan ini mungkin terlalu menekankan pertumbuhan yang tinggi,
karena mengabaikan potensi pasar menurun.

Isu-isu ini ditangani oleh GE / McKinsey Matrix, yang mempertimbangkan


tingkat pertumbuhan pasar menjadi hanya salah satu dari banyak faktor yang
membuat suatu industri yang menarik, dan yang mempertimbangkan pangsa
pasar relatif terhadap hanya satu dari banyak faktor yang menggambarkan
kekuatan kompetitif unit bisnis .

Analisis Boston Consulting Group (BCG) pada PT. Rajawali Citra Televisi
Indonesia

PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) melakukan kegiatan penjualan jasa
kepada para konsumen di Indonesia. Konsentrasi Rajawali Citra Televisi
Indonesia terletak pada produk-produk ‘program acara’ yang terdiri dari 13
kategori besar, yaitu Movie, Sinetron, Serial TV, Musik, Reality Show, Program
Anak, Berita, Infotainment, Religi, Variety Show, Game Show, Olahraga,
Sitkom.
.

Sesuai diagram BCG Matrix,

• Berita (Seputar Indonesia)dianggap sebagai bintang (star) karena


kondisi perusahaan yang pasarnya melesat, di samping itu pangsa
pasarnya juga besar, sehingga perusahaan sangat mudah memperoleh
dana tunai. Keadaan ini dapat memudahkan perusahaan melakukan
investasi baru dan mengembangkan investasinya di bidang media cetak
berupa koran seputar indonesia.

• sinetron dianggap sebagai Question Mark karena memiliki posisi pangsa


pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang
bertumbuh pesat.PT. RCTI dapat memilih untuk melakukan strategi
seperti organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi
ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

• sedangkan religi dianggap sebagai Cash cows karena memiliki pangsa


pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang
pertumbuhannya lambat.PT. RCTI dapat memilih untuk melakukan
strategi seperti dapat mencoba melakukan strategi product
development atau concentric diversification.
• kurang berkembangnya game show di RCTI maka dianggap sebagai dog
karena pertumbuhan produk dan pasarnya rendah dan memiliki pangsa
pasar yang juga rendah. Keadaan yang demikian dapat mengakibatkan
laba perusahaan menjadi kecil. Untuk mempertahankan eksistensinya,
perusahaan perlu adanya tambahan dana. Upaya meminimalkan resiko
lain dengan cara perusahaan akan dilikuidasi.

Diposkan oleh Muhammad Ikhwan di 07.13 0 komentar

12 Apr 2010
Manajemen Strategik PT RCTI

1. PENDAHULUAN

Seiring dengan semakin berkembangnya media sarana informasi, yang


didalamnya dituntut adanya kebutuhan informasi yang semakin cepat dan
akurat, membuat peranan perusahaan media informasi menjadi sangat penting.
Media Informasi sebagai sarana yang diperlukan oleh masyarakat dan sudah
merupakan kebutuhan hidup maka mendorong berbagai perusahaan media
informasi berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Sekarang telah berkembang berbagai macam perusahaan media informasi
yang ada di Indonesia dan telah banyak berbagai jenis media informasi yang
ada seperti media televisi, radio, media cetak, internet, dan lain-lain.

Sehingga untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, tentu diperlukan


suatu strategi yang tepat dan penerapan yang baik. Dalam hal ini, kami
mencoba menganalisis PT RCTI sebagai salah satu perusahaan media televisi
yang ada di Indonesia yang menyediakan jasa informasi, sebagai bahan studi.

RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia mulai


mengudara secara terrestrial di Jakarta. Menayangkan berbagai macam
program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik.
RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam
dinamika sosial masyarakat di Indonesia. Dalam paparan ini akan dicoba
dibahas mengenai profil, misi, visi, filosofi, posisi keuangan, kondisi lingkungan ,
dan strategi perusahaan, terutama yang menyangkut kondisi terkini yang
sedang di alami perusahaan dalam krisis ekonomi yang melanda Indonesia.

1.1 Sejarah Perusahaan

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) didirikan pada Tanggal 24


Agustus 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia mulai
mengudara secara terrestrial di Jakarta. Saat ini RCTI merupakan stasiun
televisi yang memiliki jaringan terluas di Indonesia. Melalui 48 stasiun relay-nya
program-program RCTI disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar
di 302 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah penduduk
Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik
diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo
mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan


dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai
media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga
saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Hingga tahun 2007, RCTI tetap
mempertahankan posisi market leader deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9
% (ABC 5+) dan 17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan
pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % seperti dilaporkan oleh AGB
Nielsen Media Research.

2. Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan

2.1 Misi Perusahaan

“ Bersama Menyediakan Layanan Prima “


Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan
sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen
perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu
bersama-sama terstimulasi,terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya
terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada “stakeholder

TIGA PILAR UTAMA
1. Keutamaan Dalam Kebersamaan
2. Bersatu Padu
3. Oke
Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar
utama yang menjadi motivasi,inspirasi dan semangat juang insan RCTI. Proses
kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang
mendapat pengakuan dari para “stake holder” atas kualitas integritas dan
dedikasi yang ditampilkan.

2.2 Visi Perusahaan

Media Utama Hiburan dan Informasi


Perkataan “utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama” karena kata
“pertama” hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata
“utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas,
integritas dan dedikasi.

Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:


1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan
informasi.
2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial
atas sajian program-programnya.
3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder”
(karyawan,pemirsa,pengiklan,pemegang saham,pemasok,pesaing,perusahaan
afiliasi,mitra strategis,masyarakat, dan penyelenggara Negara)

2.3. Filosofi Perusahaan

Menurut RCTI kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari
kreatifitas, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan do’a. Enam
(6) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang
mengusung motto “Kebanggaan Bersama Milik Bangsa” namun tampil dalam
kemasan yang “oke”. Kualitas Program-program RCTI pada akhirnya
mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri
penyiaran TV di Indonesia.

3. ANALISA EKSTERNAL PERUSAHAAN


3.1.Lingkungan Umum / Remote Environment
Lingkungan ini adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal
organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas
dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi
perusahaan.
Faktor Ekonomi
Krisis moneter yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi
telah membuat terpuruknya perekonomian Indonesia. Melemahnya nilai
tukar rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak
menyulitkan perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang terutama
diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya sektor
keuangan khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat
tinggi mencapai 70% telah membuat dunia usaha kesulitan untuk
mendapatkan kredit yang memadai untuk mengembangkan usahanya.
Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis kepercayaan, yang
mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh pihak luar
negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13% ditahun
1998 ini, inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-
September 1998 inflasi telah mencapai 75%), banyaknya PHK, dan pada
gilirannya memperbesar jumlah penduduk miskin. Dengan turunnya
pendapatan riel masyarakat maka daya beli masyarakat melemah.
Semua masalah diatas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di
Indonesia saat ini.
Faktor Sosial
Kemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah
banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada
saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk
dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Keberhasilan program
Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi Indonesia.
Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya
akan semakin banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam
kegiatannya . Hal-hal diatas merupakan peluang bagi perusahaan-
perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
Faktor Politik
Keadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini,
sedikit-banyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional.
Disusunnya beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang
berpengaruh pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan
UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk
menghapus praktek monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa
telekomunikasi internasional, pemerintah tetap memberikan komitmen
untuk mempertahankan duopoli Indosat-Satelindo hingga tahun 2003.
Dengan akan berakhirnya duopoli tersebut, maka diperlukan kesiapan
dalam menghadapi munculnya pendatang baru.
Faktor Teknologi
Teknologi informasi merupakan teknologi yang cepat berkembang,
seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend
teknologi informasi ini semakin ke arah teknologi digital, semakin besar
kapasitas, semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau,
keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas
yang lain. Evolusi teknologi informasi saat ini mempunyai kecenderungan
untuk beralih via televise, radio, optik atau satelit.
Faktor Ekologi
Pada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung-jawabnya terhadap
lingkungan. Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk
yang ramah lingkungan, dan bagi sektor jasa telekomunikasi relatif tidak
menghasilkan limbah sama sekali.
3.2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi
yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki
implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi
perusahaan.
Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan
persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan
pokok, yaitu:
Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Bagi kebanyakan industri, intesitas persaingan kompetitif adalah penentu
utama daya saing industri.
Bisnis media Informasi merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi
aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai bukti
empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor informasi
merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi
nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik
dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar
pelaku di negara maju maupun dalam ekspansi ke negara berkembang.
Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi
sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang
akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan.

Kekuatan tawar-menawar pembeli


Daya tawar konsumen juga digambarkan sebagai pasar output.
kemampuan pelanggan untuk menenmpatkan perusahaan dibawah
tekanan, juga akan mempengaruhi pelanggan kepekaan terhadap
perubahan harga.
jika dilihat secara jelas potensi pasar jasa informasi cukup besar dan
meningkat dari tahun ke tahun , apalagi di Indonesia banyak potensi
pelanggan yang belum digarap.
Ketertarikan konsumen akan informasi membuat banyak perusahaan
sekretif mungkin menyediakaan sarana media informasi yang lebih
cangih agar lebih mudah untk dikonsumsi.
Kekuatan tawar-menawar pemasok
Digambarkan sebagai pasar input. pemasok bahan baku, komponen,
tenaga kerja dan jasa kepada perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan, ketika ada beberapa pengganti.
informasi Indonesia tidak terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari
banyak perusahaan. Akan tetapi jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai
tukar mata uang dalam negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap
perusahaan.
Ancaman dari barang atau jasa pengganti
Keberadaan produk diluar bidang batas produk umum meningkatkan
kecenderungan pelanggan untuk beralih ke alternatif. Informasi
merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu dengan
manusia lainnya melalui berbagai media informasi. Sesuai dengan
fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa
pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa media
informasi, misalnya: radio, media cetak, dan internet. Dari beberapa
macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka
kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan media televisi dalam
hal kecepatan dan kemudahan mendapatkan informasi.
Persaingan di antara perusahaan yang ada
Menguntungkan pasar mengakibatkan banyak pendatang baru yang
pada akhirnya akan mengurangi profitabilitas.
Kondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh
aturan mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan
swasta.Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa media
informasi dapat melalui kerjasama operasi dan kontrak manajemen
antara PT RCTI dan MNC
4. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN
4.1. Analisa SWOT
• Strength:
sebuah perusahaan media televisi swasta pertama kali dan yang sudah
menjangkau keseluruh indonesia. Memberikan berbagai macam program
acara yang berkualitas seperti :Movie, Sinetron, Serial TV, Musik, Reality
Show, Program, Anak, Berita, Infotainment, Religi, Variety Show, Game
Show, Olahraga, Sitkom. Menjadi media informasi dan entertaiment yang
banyak diminati oleh seluruh orang. Saat ini RCTI merupakan stasiun
televisi yang memiliki jaringan terluas di Indonesia. Melalui 48 stasiun relay-
nya program-program RCTI disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang
tersebar di 302 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah
penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-
program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk
menayangkan promo mereka di RCTI.
• Weakness:
tayangan yang terkadang kurang mendidik untuk anak kecil.
Hanya disiarkan di wilayah indonesia dan sekitarnya.
Membuat peminat membatasi dalam menikmati sajian informasi yang dad
an dapat berpengaruh terhadap perusahaan media informasi tersebut.
.
• Oppurtunities:
Menarik berbagai perusahaan untuk berkerjasama dalam memasarkan
produknya karena kebutuhan informasi dan entertaiment yang banyak
diminati semua orang dengan cara mudah.
Dapat bergabung dengan perusahan media lain agar dapat
berkembangkan menjadi perusahaan media televisi besar.
Dapat mengembangkan program tayangan yang lebih unik dibandingan
stasiun televisi lainya.
• Threat:
Berkembangnya perusahaan media televisi yang baru-baru dan dapat
bersaing dengan media televisi yang sudah lama berdiri.
Kurangnya kreafititas akan mengurangi minat para permirsa untuk
menikmati program tayangan
5. Kesimpulan
Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa ditarik
beberapa kesimpulan mengenai manajemen strategi RCTI, yaitu:
1. Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat
ketat dalam industri media inormasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi
domestik, tetapi bersifat internasional.
2. RCTI mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan
keuntungan, namun mempunyai posisi yang rentan menyangkut
likuiditasnya.
3. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempunyai dampak yang cukup
dirasakan oleh RCTI, walaupun tidak mempengaruhi kenaikan pendapatan
namun mengalami penurunan.
4. RCTI cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi
yang melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka
panjang RCTI seperti yang tertuang dalam SWOT Strategy untuk
mewujudkan RCTI sebagai perusahaan yang merupakan " Media Utama
Hiburan dan Informasi " dan " Bersama Menyediakan Layanan Prima ".

Diposkan oleh Muhammad Ikhwan di 07.16 0 komentar

4 Apr 2010
Analisis Lima Persaingan Menurut M Porter pada PT RCTI

Analisis Lima Kekuatan Porter adalah Suatau kerangka kerja untuk analisis industri dan
pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan. ada lima kekuatan yang menentukan
intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu
1. Ancaman Produk Pengganti.
Keberadaan produk diluar bidang batas produk umum meningkatkan kecenderungan
pelanggan untuk beralih ke alternatif.
2. Ancaman Pesaing.
Menguntungkan pasar mengakibatkan banyak pendatang baru yang pada kahirnya akan
mengurangi profitabilitas.
3. Ancaman Pendatang Baru
Bagi kebanyakan industri, intesitas persaingan kompetitif adalah penentu utama daya saing
industri.
4. Daya Tawar Pemasok.
Digambarkan sebagai pasar input. pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja dan jasa
kepada perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan, ketika ada beberapa pengganti.
5. Daya Tawar Konsumen
Daya tawar konsumen juga digambarkan sebagai pasar output. kemampuan pelanggan
untuk menenmpatkan perusahaan dibawah tekanan, juga akan mempengaruhi pelanggan
kepekaan terhadap perubahan harga.
Analisis ini biasanya dilakukan dengan kombinasi dengan analisis Swot.
Diposkan oleh Muhammad Ikhwan di 20.54 0 komentar

15 Mar 2010
Analisis SWOT pada PT Rajawali Citra Televisi

Bagi Anda yang sering terlibat dalam proyek atau bisnis, mungkin sudah tidak
asing lagi dengan analisis SWOT yaitu Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), & Threats (ancaman). Strategi ciptaan
Albert Humprey pada tahun 1960-an ini merupakan cara ampuh untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai sebuah tujuan. Kekuatan adalah variabel atau faktor-faktor internal seperti
teknologi yang dimiliki perusahaan, sumberdaya manusia (karyawan dan manajemen),
sistem, maupun modal, yang mampu menjadikan perusahaan memiliki keunggulan
tertentu. Paling tidak, faktor tersebut menjadi penentu utama untuk mempertahankan atau
kalau bisa mengembangkan-kinerja perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah faktor
yang menyebabkan perusahaan tidak mampu mengerjakan sesuatu yang ternyata dapat
dikerjakan dengan baik dan atau lebih murah oleh pesaingnya. Faktor ini dianalisis dapat
menyebabkan penurunan kinerja perusahaan.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

• Strengths (kekuatan)

merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

• Weakness (kelemahan)

merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

• Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

• Threats (ancaman)

merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan
sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal
yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah
itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih
merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling
kecil.

• Opportunities (peluang)

Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan
dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan
kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri.
Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau
melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.

Sebagai contoh misalnya Analisis SWOT yang saya lakukan untuk mengetahui
peta kekuatan dalam perusahaan media contohnya pada PT RCTI :

Strengths (kekuatan)

• sebuah perusahaan media televisi swasta pertama kali dan yang sudah
menjangkau keseluruh indonesia.

• memberikan berbagai macam program acara yang berkualitas


seperti :Movie, Sinetron, Serial TV, Musik, Reality Show, Program, Anak,
Berita, Infotainment, Religi, Variety Show, Game Show, Olahraga,
Sitkom.
• menjadi media informasi dan entertaiment yang banyak diminati oleh
seluruh orang.

Weakness (kelemahan)

• tayangan yang terkadang kurang mendidik untuk anak kecil.


• hanya disiarkan di wilayah indonesia dan sekitarnya.

Opportunities (peluang)

• menarik berbagai perusahaan untuk berkerjasama dalam memasarkan


produknya karena kebutuhan informasi dan entertaiment yang banyak
diminati semua orang dengan cara mudah.
• dapat bergabung dengan perusahan media lain agar dapat
berkembangkan menjadi perusahaan media televisi besar.
• dapat mengembangkan program tayangan yang lebih unik dibandingan
stasiun televisi lainya.

Threats (ancaman)

• berkembangnya perusahaan media televisi yang baru-baru dan dapat


bersaing dengan media televisi yang sudah lama berdiri.
• kurangnya kreafititas akan mengurangi minat para permirsa untuk
menikmati program tayangan

Diposkan oleh Muhammad Ikhwan di 07.14 0 komentar

1 Mar 2010
Analisis Keunggulan dan Kelemahan Produk PT RCTI

Keunggulan produk PT Rajawali Citra Televisi, antara lain :

1. merupakan stasiun televisi swasta pertama yang ada di indonesia.


2. memberikan berbagai macam program acara yang berkualitas
seperti :Movie, Sinetron, Serial TV, Musik, Reality Show, Program, Anak,
Berita, Infotainment, Religi, Variety Show, Game Show, Olahraga, Sitko.
3. memberikan program acara sepak bola yang paling banyak diminati,
seperti : Liga Champions, FIFA worid cup 2010, dll.
4. memberikan penanyangan televisi yang peduli terhadap pendidikan dan
mendapatkan penghargaan kepada RCTI sebagai 3 besar stasiun televisi
yang peduli penayangan informasi pendidikan dalam rangka Hari
Pendidikan Nasional 2008
5. memberikan penanyangan program dokumenter TREKING episode
“BERKUNJUNG KE RUMAH NAGA” meraih penghargaan Terbaik III
kategori tayangan televisi.
6. memberikan program acara musik yang banyak diminati oleh remaja
yaitu dasyat.
7. selalu menampilkan berita yang aktual seperti seputar indonesia dan
sergap.

Selain mempunyai keunggulan adapun Kelemahan dari produk PT Rajawali


Citra Televisi yaitu :

1. dalam penayangan acara olahraga selalu menampilkan pertandingan


sepak bola saja, dari cabang olahraga yang lain ditayangkan hanya pada
event-event tertentu.
2. memberikan program acara movie dan sinetron yang terkadang kurang
mendidik bagi generasi muda sekarang.
3. dalam penjadwalan program acaranya terkadang kurang sesuai dengan
yang permisa inginkan dan terlalu banyak iklan.

Diposkan oleh Muhammad Ikhwan di 14.52 0 komentar


Label: manajemen strategik
21 Feb 2010
VISI, MISI, dan TIGA PILAR UTAMA PT RAJAWALI CITRA
TELEVISI

VISI

Media Utama Hiburan dan Informasi


Perkataan “utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama” karena
kata “pertama” hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu.
Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan
aspek kualitas, integritas dan dedikasi.

Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:


1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan
informasi.
2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial
atas sajian program-programnya.
3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder”
(karyawan,pemirsa,pengiklan,pemegang saham,pemasok,pesaing,perusahaan
afiliasi,mitra strategis,masyarakat, dan penyelenggara Negara)

MISI

Bersama Menyediakan Layanan Prima


Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan
sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen
perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu
bersama-sama terstimulasi,terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya
terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada
“stakeholder
TIGA PILAR UTAMA
1. Keutamaan Dalam Kebersamaan
2. Bersatu Padu
3. Oke
Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar
utama yang menjadi motivasi,inspirasi dan semangat juang insan RCTI. Proses
kerja dilakukan dengan semangat
kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para “stake holder”
atas kualitas integritas dan dedikasi yang ditampilkan.

jika kita analisa dari visi misi yang ada maka dapat disimpulkan :
visi diatas merupakan visi stategik karena visi tersebut mudah diartikulasikan, mudah
dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi.
dalam misi juga mencerminkan nilai dan prioritas para pengambil keputusan
strategik perusahaan dan mampu menjawab bagaimana dalam pencapaian visi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai