Anda di halaman 1dari 16

3

Lecture Note
Week 09
The Global Economy

MGMT6413
Introduction to Business and
Economics

BINUS ONLINE LEARNING


MGMT6413 Introduction to Business and Economics

Learning Outcomes

LO3: Menerapkan prinsip Makroekonomi dalam menjelaskan variabel


Makroekonomi baik di tingkat nasional maupun global

1. Peserta diharapkan mampu menjelaskan bekerjanya pasar global

2. Peserta diharapkan mampu memahami perdangangan internasional

3. Peserta diharapkan mampu mengukur neraca pembayaran dan nilai tukar

1
THE GLOBAL ECONOMY |2

10 THE GLOBAL ECONOMY

10.1. Bekerjanya pasar Global

Pengertian pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional


yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi
semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif
dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar. Pelaku bisnis yang tangguh
tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis
meskipun tantangan yang datang semakin berat.

Gambar 10.1. Sirkulasi aliran internasional


Keterangan :
A = warga Negara AS membeli barang dan jasa buatan luar negeri (impor)
B = Produsen AS menjual barang dan jasa mereka ke luar negeri (ekpor)
C = produsen AS merekrut pekerja asing atau meng-outsourching pekerjaan
D = Produsen AS mendanai investasi dengan tabungan asing – meminjam dari
bank asing
E = Warga Negara AS menawarkan tenaga kerja ke perusahaan asing atau
Negara asing
THE GLOBAL ECONOMY |3

F = Warga Negara AS mengirim tabungan ke luar negeri – membeli saham dan


obligasi asing, meletakkan uang di bank-bank asing
G = Warga Negara asing menawarkan tenaga kerja ke pasar tenaga kerja AS
H = Warga Negara asing menabung di AS – membeli saham dan obligasi AS,
menyimpan dana di bank-bank AS
I = Produsen asing merekrut pekerja di AS
J = Produsen asing mendanai investasi dengan tabungan AS

Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena


beberapa faktor, antara lain:
• Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk
berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
• Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara
langsung menjadi konsumen global
• Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi
produk
• Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
permintaan pasar dunia
10.2. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional secara sederhana adalah kegiatan perdagangan yang
dilakukan antara kedua belah pihak yang berbeda negara. Perdagangan ini bukan
hanya melibatkan antar negara saja, pihak individu maupun perusahaan yang
melakukan perdagangan dengan pihak dari negara lain juga disebut perdagangan
internasional. Biasanya pembeli dan penjual harus mendiskusikan transaksi
dengan perbedaan negara ini negara ini.
10.2.1. Apa yang mendorong terjadinya perdagangan internasional ?
Setiap negara pasti memiliki sumber daya yang berbeda-beda yang menjadi
kekayaan dari negaranya. Kemudian sumber daya–sumber daya tersebut
menjadi keunggulan dari negaranya yang membedakannya dari negara–negara
yang lain. Karena hal tersebut maka ada sifat saling membutuhkan diantara
negara–negara tersebut sehingga diperlukan adanya pertukaran untuk
melengkapi kebutuhan yang ada, sebab seperti yang kita ketahui bahwa
kebutuhan manusia itu tidak terbatas.
Pada awalnya motif untuk melakukan pertukaran karena adanya manfaat dari
perdagangan itu sendiri. Sumber yang utama dari manfaat itu adalah adanya
perbedaan–perbedaan di antara tiap–tiap individu di dunia ini, misalnya saja
perbedaan selera dan pola konsumsi. Untuk itu tiap–tiap negara saling
melengkapi kebutuhan tersebut sehingga hal ini menyebabkan adanya
perdagangan internasional. Tetapi secara fundamental sebenarnya perdagangan
terebut tercipta karena suatu negara dapat menghasilkan barang tertentu secara
lebih efisien dari pada negara lain. Dengan demikian berarti suatu negara dapat
memproduksi suatu barang dengan lebih banyak dan lebih cepat serta
menggunakan sumber daya yang ada secara tepat dibandingkan dengan negara
lain.
Kekuatan fundamental yang menghasilkan perdagangan antara negara-negara
disebut keunggulan komparatif. Dasar keunggulan komparatif adalah biaya
kesempatan yang berbeda antar negara. Keunggulan komparatif nasional adalah
kemampuan suatu bangsa untuk melakukan suatu kegiatan atau menghasilkan
barang atau jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah daripada bangsa lain.
THE GLOBAL ECONOMY |4

Karena adanya kemajuan teknologi, mesin-mesin yang canggih serta tenaga


kerja yang terampil terkadang suatu negara dapat memproduksi semua barang
secara efisien sehingga menurut David Ricardo dalam hal ini maka negara
tersebut hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan
komparatif tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan
komparatif rendah, maka dengan demikian suatu negara tidak akan mengalami
kerugian.
10.2.2. Teori Perdagangan Internasional
Teori perdagangan internasional dapat terlaksana dan saling menguntungkan
melalui teori-teori :
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantages)
Teori ini diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nation.
Teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional akan memberikan
keuntungan pada negara yang dapat memproduksi barang secara lebih
efisien dibanding negara lain. Negara yang melakukan perdagangan akan
melakukan ekspor terhadap barang-barang yang memiliki keunggulan
mutlak atau memiliki keistimewaan.
Contoh : Keuntungan absolut produksi negara A dan B.
Tabel 10.1. Keuntungan Absolut (Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja)

Hari kerja per satuan output


Negara Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD)
Beras Elektronik
A 100 kg/hari 100 unit/hari 1 kg beras = 1 unit elektronik
B 40 kg/hari 160 unit/hari 1 kg beras = 4 unit elektronik

Dari tabel 10.1 terlihat bahwa Negara A lebih unggul dalam memproduksi
beras dibandingkan dengan Negara B. Sebaliknya, B lebih unggul
memproduksi elektronik daripada A. Berdasarkan data tersebut, seharusnya
negara A melakukan spesialisasi pada produk beras, sedangkan negara B
pada produk elektronik. Jika kedua negara tersebut melakukan perdagangan
internasional, maka masing-masing dapat memperoleh keuntungan.
Untuk Negara A, diketahui DTD 1 kg beras akan mendapatkan 1 unit
elektronik, sedangkan negara B, 1 kg beras sebanding dengan 4 unit
elektronik. Apabila A menukarkan beras dengan produk elektronik B, maka
akan mendapatkan keuntungan sebesar 3 unit elektronik yang diperoleh dari
4 unit elektronik dikurangi 1 unit elektronik.
Sementara keuntungan untuk B dengan DTD 1 unit elektronik sebanding
dengan 0,25 kg beras, sedangkan di negara A, 1 unit elektronik sebanding
dengan 1 kg beras. Jika B melakukan barter dengan A, maka akan
memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg beras yang diperoleh dari 1 kg
beras dikurangi 0,25 kg beras.
2. Teori Keunggulan Komparatif
Teori ini diutarakan oleh David Ricardo yang menyatakan bahwa meskipun
suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak dalam produksi suatu
barang, negara tersebut tetap dapat melakukan perdagangan internasional
untuk barang yang paling efisien untuk diproduksi.
Asumsi Teori keunggulan komparatif :
1. Perdagangan Internasional hanya dilakukan di antara dua negara.
THE GLOBAL ECONOMY |5

2. Objek barang atau komoditi yang diperdagangkan hanya ada dua jenis
saja.
3. Setiap negara hanya memiliki dua unit faktor produksi saja.
4. Skala produksi bersifat content return to scale, yang artinya harga
relatif barang-barang komoditas tersebut sama pada berbagai kondisi
produksi.
5. Berlaku teori nilai tenaga kerja (labor theory of value) yang
menyatakan harga barang sama dengan atau dapat dihitung dari jumlah
jam kerja tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi barang
tersebut.
Dari berbagai asumsi tersebut, keunggulan komparatif terjadi apabila suatu
negara mampu melakukan proses produksi barang dengan biaya tenaga
kerja yang lebih murah dibandingkan dengan biaya tenaga kerja di negara
lain.
Contoh :
Biaya kesempatan (opportunity cost) dari memproduksi T-shirt lebih rendah
di Cina daripada di Amerika Serikat, sehingga China memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi T-shirt.
Biaya kesempatan dari memproduksi pesawat terbang lebih rendah di
Amerika Serikat daripada di Cina, sehingga Amerika Serikat memiliki
keunggulan komparatif dalam memproduksi pesawat terbang.
Kedua negara dapat menghasilkan keuntungan dari perdagangan dengan
mengkhususkan diri dalam produksi, di mana mereka memiliki keunggulan
komparatif dan kemudian diperdagangkan. Cina memproduksi T-shirt dan
AS memproduksi pesawat terbang.
Contoh Lain :
Tabel 10.2. Keunggulan Komparatif (Jam kerja per satuan output)

Hari kerja per satuan output


Negara Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD)
Beras Elektronik
A 100 kg/hari 100 unit/hari 1 unit elektronik = 1 kg beras
B 120 kg/hari 160 unit/hari 1 unit elektronik = 0.75kg beras

Berdasarkan data tabel 10.2, negara B unggul atas dua jenis produk, baik beras
maupun elektronik dibandingkan negara A. Namun, keunggulan tertinggi B
pada produksi elektronik. Sementara, A lemah baik pada produksi beras maupun
elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi beras. Oleh sebab
itu, sebaiknya B berspesialisasi pada produk elektronik, sedangkan A pada
produk beras. Apabila kedua negara melakukan perdagangan, maka keduanya
akan sama-sama memperoleh keuntungan.
Besar keuntungan yang bisa diperoleh A dengan DTD 1 kg beras sebanding
dengan 1 unit elektronik, sedangkan B, 1 kg beras sebanding dengan 1,3 unit
elektronik. Apabila A barter beras dengan elektronik B, maka akan
mendapatkan keuntungan sebesar 0,3 yang diperoleh dari 1,3 unit elektronik – 1
unit elektronik.
Sebaliknya B juga akan mendapatkan keuntungan. Dengan DTD B, 1 unit
elektronik sebanding dengan 0,75 kg beras, sedangkan A, 1 unit elektronik
sebanding dengan 1 kg beras. Nah, jika B barter elektroniknya dengan beras A,
maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,25 yang diperoleh dari 1 kg
beras dikurangi 0,75 kg beras.
THE GLOBAL ECONOMY |6

10.2.3. Perkembangan Perdagangan Internasional di Indonesia


Perkembangan perdagangan Internasional negara Indonesia dari tahun 2015
hingga 2019 dapat dijelaskan melalui Tabel 10.3. dan Skema pada Gambar 10.2.
Tabel 10.3. Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2015-2019
Trend(%)
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
15-19
Total perdagangan 293,061.1 280,839.0 325,813.7 368,724.0 338,224.4 5.75
Migas 43,187.5 31,844.7 40,060.3 47,040.1 34,389.2 -0.65
Non migas 249,873.5 248,994.3 285,753.4 321,683.9 303,835.2 6.69
Ekspor 150,366.3 145,186.2 168,828.2 180,012.7 167,497.0 4.40
Migas 18,574.4 13,105.5 15,744.3 17,171.7 12,504.7 -5.08
Non migas 131,791.9 132,080.8 153,083.9 162,840.9 154,992.2 5.48
Impor 142,694.8 135,652.8 156,985.6 188,711.4 170,727.4 7.13
Migas 24,613.2 18,739.2 24,316.0 29,868.4 21,884.4 2.34
Non migas 118,081.6 116,913.6 132,669.5 158,842.9 148,843.0 8.00
Neraca perdagangan 7,671.5 9,533.4 11,842.6 -8,698.7 -3,230.4 0.00
Migas -6,038.8 -5,633.8 -8,571.7 -12,696.7 -9,379.7 -18.45
Non migas 13,710.3 15,167.2 20,414.3 3,998.0 6,149.3 -25.45
Sumber : BPS, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian Perdagangan, 2020

Gambar 10.2. Perkembangan Perdagangan Luar Negeri, 2019.

10.2.4. Hambatan Perdagangan Internasional


Hambatan perdagangan internasional antara lain bertujuan untuk melindungi
neraca pembayaran dan produksi dalam negeri terhadap persaingan barang
impor di dalam negeri atau dikenal dengan sebutan proteksi. Bentuk hambatan
proteksionis dalam perdagangan luar negeri tersebut, yaitu:
1. Tarif
Tarif adalah sebuah pajak atas barang atau jasa impor yang dibawa masuk
ke dalam suatu negara, dan dipungut oleh petugas bea dan cukai pada saat
THE GLOBAL ECONOMY |7

barang tersebut melewati pintu masuk negara yang bersangkutan. Dampak


dari tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.Tarif
yang paling umum adalah tarif atas barang-barang impor atau yang biasa
disebut bea impor. Tujuan dari bea impor adalah membatasi permintaan
konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen
menggunakan produk domestik. Semakin tinggi tingkat proteksi suatu
negara terhadap produk domestiknya, semakin tinggi pula tarif pajak yang
dikenakan. Perbedaan utama antara tarif dan proteksi lainnya adalah bahwa
tarif memberikan pemasukan kepada pemerintah sedangkan kuota tidak.
Contoh : pemerintah Indonesia memberlakukan tarif 100 % pada anggur
yang diimpor dari Amerika Serikat. Jadi, ketika seorang pedagang anggur
Indonesia mengimpor anggur dari AS seharga $10, maka pedagang
membayar ke pemerintah Indonesia bea impor sebesar $10.
2. Kuota
Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan. Ada
tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor.
Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota
produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan
kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tujuan dari
kuota ekspor adalah untuk keuntungan negara pengekspor, agar dapat
memperoleh harga yang lebih tinggi. Kuota produksi bertujuan untuk
mengurangi jumlah ekspor. Dengan demikian, diharapkan harga di pasaran
dunia dapat ditingkatkan.
3. Subsidi ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan
atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri. Subsidi ekspor dapat
berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau ad
valorem (persentase dari nilai barang yang diekspor). Jika pemerintah
memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai
batas selisih harga domestik dan harga luar negeri sama dengan nilai
subsidi.
4. Dumping
Dumping adalah keadaan suatu produk dimasukkan ke dalam pasar negara
lain dengan harga yang lebih rendah daripada harga normal. Jenis Dumping
meliputi :
a. Predatory dumping, yaitu dumping yang dilakukan secara brutal.
Dumping ini terjadi jika perusahaan untuk sementara waktu membuat
diskriminasi sehubungan dengan para pembeli asing dengan tujuan
untuk menghilangkan pesaing-pesaingnya, dan setelah persaingan tidak
ada lagi, harga barang dinaikkan.
b. Persistent dumping, yaitu dumping yang bersifat menetap dan
dilakukan secara terus-menerus.
10.3. Neraca Pembayaran dan Nilai Tukar
10.3.1. Neraca Pembayaran
Kadang kita mengelompokkan semua mata uang asing seperti dolar, euro, franc
Swiss, yen Jepang sebagai valuta asing. Valuta asing adalah semua mata uang
THE GLOBAL ECONOMY |8

asing selain mata uang asing domestik suatu negara tertentu (dalam hal ini
Amerika Serikat, dolar AS).
Neraca Pembayaran (Balance of payment/BOP) adalah sebuah catatan sistematis
dari semua tansaksi ekonomi sebuah negara dengan negara lain, yang meliputi
perdagangan, keuangan, investasi dan pinjaman sebuah negara pada suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun. Dapat juga dikatakan bahwa neraca
pembayaran ditunjukkan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk)
untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem
akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan
dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookeeping system), yaitu; tiap
transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
Rekening neraca pembayaran luar negeri pada umumnya digunakan untuk
mengetahui apa yang sedang berlangsung pada perdagangan internasional.
Dengan menggunakan rekening pembayaran tersebut, maka pemerintah dapat
mengawasi transaksi antar negara yang telah disusun di dalamnya. Pencatatan
transaksi pembayaran tersebut muncul dari perdagangan barang dan jasa serta
dari pendapatan berupa bunga, keuntungan, dan deviden dari modal yang
dimiliki di satu negara dan diinvestasikan di negara lain.
10.3.2. Tujuan Neraca Pambayaran
Adapun tujuan dari Neraca pembayaran yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangna bagi pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi disini termasuk ekspor dan
impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan
hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan
di bidang moneter dan fiskal.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh
hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan
di bidang politik perdagangan Internasional.
10.3.3. Komponen Neraca Pembayaran Luar Negeri
Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri dari 2 (dua) komponen. Komponen
pertama adalah neraca perdagangan (balance of trade), merupakan selisih nilai
ekspor dan nilai impor suatu barang. Neraca perdagangan yang mengalami
surplus berarti bahwa ekspor barang lebih besar daripada impor barang. Akan
tetapi jika negatif berarti nilai impor barang lebih besar daripada nilai
ekspornya.
Sedangkan komponen kedua adalah neraca jasa yang merupakan selisih antara
ekspor jasa dan impor jasa. Neraca jasa positif menunjukkan bahwa ekspor jasa
lebih besar daripada impor jasa, dan jika bernilai negatif adalah bila impor jasa
lebih besar dari ekspornya. Apabila kedua komponen tersebut,(neraca
perdagangan dan neraca jasa) digabung, maka akan diperoleh neraca transaksi
berjalan atau current account.
1. Neraca Transaksi Berjalan (Current Account)
Current account terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa.
Atau gabungan dari neraca perdagangan dan neraca jasa yang di dalamnya
mencatat segenap arus perdagangan barang dan jasa serta transfer unilateral
THE GLOBAL ECONOMY |9

(satu arah). Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena
menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit
karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor
dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah
pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers.
Kategori utama dari transaksi atau perdagangan jasa adalah transaksi untuk
jasa perjalanan dan transportasi, penerimaan dan pengeluaran atas investasi
asing, serta transaksi-transaksi militer. Transfer unilateral umumnya
mengacu pada kiriman atau pemberian dana dari individu dan pemerintah
domestik kepada pihak asing, serta berbagai kiriman dari pihak asing
(pemerintah maupun individu) kepada pihak domestik (pemerintah atau
individu) pendapatan dari ekspor barang dan jasa, serta penerimaan transfer
unilateral masuk kedalam neraca transaksi berjalan sebagai kredit (+)
karena transaksi itu membawa penerimaan pembayaran dari pihak luar
negeri. Sebaliknya, pengeluaran untuk impor barang dan jasa serta
pengeluaran transfer unilateral masuk ke dalam neraca transaksi berjalan
sebagai debet (-) karena hal itu mengakibatkan kewajiban pembayaran
pihak domestik kepada pihak luar negeri.
Transaksi ekspor meliputi ekspor barang dan ekspor jasa. Ekspor barang
meliputi barang-barang yang bisa dilihat secara fisik seperti minyak, kayu,
tembakau, timah dan sebagainya. Ekspor jasa misalnya penjualan jasa-jasa
angkutan, tourisme, dan asuransi. Dalam transaksi jasa ini termasuk juga
pendapatan dari investasi capital di luar negeri. Impor barang misalnya
barang konsumsi, bahan mentah untuk industri. Sedangkan impor jasa
meliputi pembelian jasa-jasa dari penduduk negara lain. Termasuk dalam
impor jasa adalah pembayaran pendapatan (bunga, deviden, atau
keuntungan) untuk modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk
negara lain.
Transaksi yang sedang berjalan mempunyai arti khusus. Surplus transaksi
berjalan menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daripada impor. Ini berarti
bahwa suatu Negara mengalami akumulasi kekayaan valuta asing,
sehingga mempunyai saldo (+) dalam investasi luar negeri. Sebaliknya
defisit transaksi beijalan berarti impor lebih besar daripada ekspor, sehingga
terjadi pengurangan investasi di luar negeri. Dengan demikian transaksi
berjalan sangat erat hubungannya dengan pendapatan nasional, karena
ekspor dan impor merupakan komponen penghasilan nasional.
2. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal (capital account) juga disebut sebagai financial account.
Pada dasarnya Neraca Modal merupakan bagian dari neraca pembayaran
yang khusus mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang
maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan FDI (foreign
direct investment atau Penanaman Modal Asing/PMA), pembayaran
dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga, saham,
dan lain sebagainya.
Capital account mengukur devisa masuk dan ke luar seperti pada current
account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai kredit
(capital inflow). Sebaliknya, transaksi yang mengakibatkan devisa ke luar
dari suatu negara dicatat sebagai debit (capital outflow).
Neraca modal menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) negara
di luar negeri dan asset luar negeri di negara itu, di luar asset cadangan
THE GLOBAL ECONOMY | 10

pemerintah. Kenaikan dalam aset negara di luar negeri dan pengeluaran


dalam aset luar negeri di negara itu (selain daripada aset pemerintah)
merupakan arus ke luar modal (capital outflow) atau debet (-), karena hal itu
menyebabkan pembayaran kepada pihak asing. Di lain pihak penurunan
dalam asset negara tersebut di luar negeri dan kenaikan asset luar negeri di
negara itu adalah arus masukan modal (capital) atau kredit karena hal itu
menimbulkan penerimaan dari orang asing. Transaksi modal dapat dibagi
dua, yaitu:
a. Transaksi modal jangka pendek, meliputi:
- Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau
kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk negara lain
(transaksi debet).
- Deposito bank di luar negeri (transaksi debet) atau deposito bank
didalam negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit).
- Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi
debet) atau penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek
kepada penduduk negara lain (transaksi kredit).
b. Transaksi modal jangka panjang, meliputi:
- Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi
asing di dalam negeri (transaksi kredit).
- Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk
negara lain (transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga
jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing (transaksi
kredit).
- Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk
negara lain (transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang
diterima dari penduduk negara lain (transaksi kredit).
Jadi setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan maupun
penurunan kekayaan suatu negara di luar negeri merupakan aliran
modal keluar (masuk) atau merupakan transaksi debet (kredit).
Demikian juga setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan
(penurunan) kekayaan asing di dalam negeri merupakan aliran modal
masuk (keluar) atau merupakan transaksi debet (kredit).
10.3.4. Cadangan Devisa
Cadangan devisa adalah sejumlah valuta asing yang dicadangkan dan dikuasai
oleh bank sentral. Bank Sentral di Indonesia sampai saat ini diberi nama Bank
Indonesia. Dana cadangan devisa ini digunakan untuk membiayai impor dan
kewajiban lain kepada pihak asing, seperti pembayaran pinjaman luar negeri.
Besar kecilnya cadangan devisa tergantung pada neraca pembayaran. Cadangan
devisa berasal dari dua sumber, yaitu pendapatan ekspor bersih atau surplus
neraca modal.
1. Devisa dan Valuta Asing
Devisa (foreign exchange) menurut pasal 1 UU No. 32/1964 adalah :
- Saldo bank resmi dari Bank Indonesia
- Valuta asing lainnya tidak termasuk uang logam, yang mempunyai
catatan kurs resmi dari BI
THE GLOBAL ECONOMY | 11

Dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian devisa


mencakup baik valuta asing dalam bentuk simpanan dibank maupun valuta
asing dalam bentuk uang tunai tidak termasuk uang logam), yang kedua-
duanya mempunyai catatan kurs resmi di Bank Indonesia.
Menurut UU No. 32/1964 dibedakan tiga jenis devisa :
a. Devisa Ready, yaitu devisa yang belum dikreditkan ke dalam rekening
bank dan masih dalam proses penagihannya atau masih menunggu
jatuh tempo untuk dapat dipergunakan.
b. Devisa tunai, yaitu devisa yang berupa uang kertas asing atau bank note
yang mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Indonesia.
c. Valuta Asing (foreign currency) atau valas tidak lain adalah jenis
devisa tunai seperti dimaksud di atas.
2. Konsep Cadangan Devisa
Sesuai kesepakatan dengan IMF, konsep pencatatan cadangan devisa oleh
Bank Indonesia perlu disesuaikan dengan metode yang dipakai secara
internasional, yaitu balance of payment manual IMF dan program Special
Data dissemination Standard (SDDS) IMF. Maksudnya agar angka cadangan
devisa Indonesia mudah dimengerti oleh semua pelaku pasar internasional
dan dapat diperbandingkan dengan data negara-negara lain sehinggga dapat
memberi gambaran yang lengkap kondisi ekonomi Indonesia.
Sejak Januari 1998 Bank Indonesia mengubah konsep cadangan devisa resmi
menjadi konsep aktiva luar negeri bruto (gross foreign assets = GFA). Di
samping konsep GFA, Bank Indonesia juga mengumumkan posisi cadangan
luar negeri bersih (net international reserve = NR).
Pengertian NIR adalah GFA dikurangi kewajiban-kewajiban BI dalam valuta
asing, yaitu :
a. Utang dalam valuta asing dengan masa jatuh tempo sampai dengan 1
tahun (termasuk penggunaan dana pinjaman IMF)
b. Kewajiban bersih valuta asing dalam rangka transaksi forward (net
forward position)
c. Simpanan valuta asing bank-bank di BI dalam rangka pemenuhan
ketentuan GWM dalam valuta asing.
10.3.5. Selisih Perhitungan
Rekening ini merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi
kredit tidak persis sama dengan nilai transaksi-transaksi debit. Dengan adanya
rekening selisih perhitungan ini maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debit
dari suatu neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
Contoh dari Balance of Payment di Indonesia dapat dijelaskan melalui Tabel
10.4.
THE GLOBAL ECONOMY | 12

Tabel 10.4. Neraca Pembayaran Indonesia Ringkasan (Juta USD)


2017 2018 2019
ITEMS
Total Total Total**
I. Transaksi Berjalan -16,196 -30,633 -30,415
A. Barang 1) 18,814 -228 3,513
- Ekspor 168,883 180,725 168,460
- Impor -150,069 -180,953 -164,947
1. Barang Dagangan Umum 17,915 -219 1,651
- Ekspor, fob. 167,002 178,703 164,916
- Impor, fob. -149,087 -178,922 -163,264
a. Nonmigas 25,264 11,186 11,966
- Ekspor, fob 151,429 161,089 152,930
- Impor, fob -126,164 -149,903 -140,964
b. Migas -7,349 -11,405 -10,314
- Ekspor, fob 15,573 17,614 11,986
- Impor, fob -22,922 -29,019 -22,300
2. Barang Lainnya 899 -9 1,861
- Ekspor, fob. 1,881 2,022 3,544
- Impor, fob. -982 -2,032 -1,683
B. Jasa - jasa -7,379 -6,485 -7,784
- Ekspor 25,328 31,207 31,603
- Impor -32,707 -37,692 -39,387
C. Pendapatan Primer -32,131 -30,815 -33,773
- Penerimaan 5,575 9,302 7,372
- Pembayaran -37,706 -40,117 -41,145
D. Pendapatan Sekunder 4,500 6,895 7,629
- Penerimaan 9,967 12,220 12,677
- Pembayaran -5,467 -5,325 -5,048
II. Transaksi Modal 46 97 32
- Penerimaan 46 97 32
- Pembayaran 0 0 0
III. Transaksi Finansial 2) 28,686 25,122 36,339
- Aset -18,410 -19,186 -14,469
- Kewajiban 47,096 44,308 50,808
1. Investasi Langsung 18,502 12,511 20,049
a. Aset -2,008 -6,399 -4,392
b. Kewajiban 20,510 18,910 24,440
2. Investasi Portofolio 21,059 9,312 21,550
a. Aset -3,356 -5,171 441
b. Kewajiban 24,415 14,483 21,108
- Sektor publik 21,877 9,504 14,850
- Sektor swasta 2,537 4,980 6,258
3. Derivatif Finansial -128 34 179
4. Investasi Lainnya -10,747 3,266 -5,438
a. Aset -13,487 -8,233 -11,531
b. Kewajiban 2,740 11,499 6,092
- Sektor publik -1,353 -983 -2,560
- Sektor swasta 4,093 12,482 8,653
IV. Total (I + II + III) 12,536 -5,414 5,956
V. Selisih Perhitungan Bersih -950 -1,717 -1,280
VI. Neraca Keseluruhan (IV + V) 11,586 -7,131 4,676
VII. Cadangan Devisa dan yang terkait 3) -11,586 7,131 -4,676
A. Transaksi Cadangan Devisa -11,586 7,131 -4,676
B. Kredit dan Pinjaman IMF 0 0 0
THE GLOBAL ECONOMY | 13

C. Exceptional Financing 0 0 0
Memorandum:
- Posisi Cadangan Devisa 130,196 120,654 129,183
Dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar Negeri
Pemerintah 8.3 6.4 7.3
- Transaksi Berjalan (% PDB) -1.60 -2.94 -2.72

Catatan:
1)
Dalam free on board (fob).
2)
Tidak termasuk cadangan devisa dan yang terkait.
3)
Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit.
*
Angka - angka sementara
**
Angka - angka sangat sementara

10.3.5. Nilai tukar (Kurs)


Pengertian kurs secara sederhana adalah harga atau nilai satu mata uang dalam
mata uang lain. Kurs biasanya ditetapkan oleh bank sentral suatu negara. Kurs
disebut sebagai perbandingan nilai. Artinya ketika kita menukarkan mata uang
satu dengan mata uang lainnya. Maka akan menghasilkan perbandingan nilai
atau harga dari kedua mata uang tersebut.
Nilai tukar satu mata uang mempengaruhi perekonomian apabila nilai tukar
mata uang tersebut terapresiasi atau terdepresiasi. Bila nilai tukar mata uang
rupiah terapresiasi, barang atau jasa luar negeri menjadi relatif lebih murah
dibandingkan dengan barang atau jasa domestik, sebaliknya bila nilai tukar mata
uang rupiah terdepresiasi maka barang atau jasa luar negeri relatif lebih mahal
dibandingkan dengan barang atau jasa domestik. Bila suatu mata uang nilai
tukarnya naik (terapresiasi), dan sebaliknya bila suatu mata uang nilai tukarnya
turun (terdepreasiasi) dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

Apresiasi(+), Depresiasi(−) = Et + 1 − Et
Et

Sedangkan penilaian nilai tukar mata uang luar (USD) adalah :

Apresiasi(+), Depresiasi(−) = 1/ Et + 1 − 1/ Et
1 / Et
Dalam kenyataannya, sering terdapat berbagai tingkat kurs untuk satu valuta
asing. Perbedaan ini timbul karena beberapa hal antara lain perbedaan antara
kurs beli dan jual oleh pedagang valas, perbedaan kurs yang diakibatkan oleh
perbedaan dalam waktu pembayarannya, perbedaan dalam tingkat keamanan
dalam penerimaan hak pembayaran.
Kurs beli adalah harga beli mata uang yang dipakai oleh bank dalam penukaran
uang asing (money changer), dan para pedagang valuta asing untuk membeli
valuta asing.
Sebagai contoh, jika Anda menukarkan uang dolar yang Anda punya dengan
rupiah, maka Anda menggunakan kurs beli. Sedangkan Kurs jual adalah harga
jual mata uang yang dipakai oleh bank yang digunakan dalam penukaran mata
uang asing dan yang digunakan oleh para pedagang valuta asing untuk menjual
valuta asing. Contohnya ketika Anda menukarkan rupiah dengan dolar amerika,
maka kurs yang kita gunakan adalah kurs jual.
10.3.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Kurs
1. Tingkat inflasi
THE GLOBAL ECONOMY | 14

Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk


barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing,
sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar
negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs
valuta asing.
Contoh: jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat
inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih
tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap produk relatif mengalami
penurunan.
2. Aktifitas neraca pembayaran
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan
demikian, neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional
dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran
yang pasif menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang
nasional sebagai seorang debitur dalam negeri mencoba untuk menjual
semuanya menggunakan mata uang asing untuk membayar kembali
kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran pada nilai
tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi.
Contoh : efek dari perubahan tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan,
subsidi ekspor berdampak pada neraca perdagangan.
3. Perbedaan suku bunga di berbagai Negara
Suku bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang.
Ketika melakukan transaksi, bank akan mempertimbangkan perbedaan suku
bunga di pasar modal nasional dan global dengan pandangan yang berasal
dari laba. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman lebih murah
di pasar uang asing, dimana tingkat lebih rendah, dan tempat mata uang
asing di pasar kredit domestik, jika tingkat bunga yang lebih tinggi. Di sisi
lain, kenaikan nominal suku bunga di suatu negara menurunkan permintaan
untuk mata uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal untuk
bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman, pengusaha meningkatkan biaya
produk mereka yang, pada gilirannya, menyebabkan tingginya harga barang
dalam negeri. Hal ini relatif mengurangi nilai mata uang nasional terhadap
satu Negara
4. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar
mata uang asing adalah laju pertumbuhan pendapatan terhadap harga-harga
luar negeri. Laju pertumbuhan pendapatan dalam negeri diperkirakan akan
melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri
akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan
supply yang tersedia.
5. Kontrol pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam
berbagai hal termasuk:
a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli
mata uang.
THE GLOBAL ECONOMY | 15

Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :


a. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang
bersangkutan.
b. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang
ditentukan.
c. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga
dan tingkat pendapatan
6. Ekspektasi
Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap
setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Sebagai contoh, berita
mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan
pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan
menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar
dalam pasar.

KESIMPULAN
TUJUAN 1 : Peserta diharapkan mampu menjelaskan bekerjanya pasar global.
Globalisasi perekonomian dapat terjadi pada sektor swasta dan publik, dalam
pasar output maupun pasar input, dan dalam perusahaan bisnis dan rumah
tangga.

TUJUAN 2 : memahami perdangangan internasional. Setiap negara pasti


memiliki sumber daya yang berbeda-beda yang menjadi kekayaan dari
negaranya. Kemudian sumber daya–sumber daya tersebut menjadi keunggulan
dari negaranya yang membedakannya dari negara–negara yang lain. Teori
perdagangan internasional dapat terlaksana dan saling menguntungkan melalui
teori-teori keunggulan absolut dan keunggulan komparatif. Ketika Negara-
negara berspekulasi dalam memproduksi barang yang memiliki keunggulan
komparatif, mereka memaksimalkan kombinasi output mereka dan
mengalokasikan sumber daya mereka dengan lebih efisien.
TUJUAN 3 : mengukur neraca pembayaran dan nilai tukar. Neraca perdagangan
(ekspor bersih) harus sama dengan investasi asing bersih, yang sebaliknya sama
dengan tabungan dikurangi investasi. Tabungan ditetapkan oleh fungsi konsumsi
dan kebijakan fiskal, investasi ditetapkan oleh fungsi investasi dan tingkat bunga
dunia. Angka yang ada dalam neraca pembayaran akan menunjukan apakah
Negara mengalami defisit atau surplus.

REFERENSI
1. Ronald J. Ebert and Ricky W. Griffin. (2019). Business Essentials, 12th Edition,
Pearson, New York, ISBN : 9780134728391, chapter 22
2. Neraca Perdagangan Indonesia Total Periode: 2015–2020:
3. http://statistik.kemendag.go.id/indonesia-trade-balance, 4 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai