Anda di halaman 1dari 8

Perdagangan Internasional

• Perdagangan internasional adalah perdagangan antara dua belah pihak yang


berasal dari negara yang berbeda, berdasarkan pada perjanjian yang telah
disepakati bersama. Pihak yang melakukan perdagangan ini dapat berupa individu,
perusahaan atau pemerintah.

Teori perdagangan internasional

Secara umum terdapat dua teori yang mendasarinya, yaitu:

• Teori keunggulan mutlak

Teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional akan memberikan


keuntungan pada negara yang dapat memproduksi dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan dengan harga yang ditetapkan di negara lain. Ilustrasi akan
diberikan pada tabel di bawah ini:

Karena negara A memiliki efisiensi dalam memproduksi buku sementara negara B


memiliki efisiensi dalam memproduksi pensil, maka perdagangan antara negara A
dan B akan memberikan keuntungan jika A menjual buku dan B menjual pensil

 Teori keunggulan komparatif


Berdasarkan teori ini, meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak
dalam memproduksi barang, negara tersebut dapat melakukan perdagangan
internasional pada barang yang paling produktif dan efisien untuk diproduksi.
Ilustrasinya akan dibahas pada tabel berikut ini:

Jika kita lihat pada dasarnya negara A memiliki keunggulan baik dalam produksi
pensil maupiun buku. Meskipun demikian, biaya relatif pensil yang diproduksi di
negara A lebih besar dibandingkan negara B (1 pensil di negara A = 2 buku di
negara A, sementara 1 pensil di negara B = 1 buku negara B). Oleh karenanya
negara A dan B dapat melakukan perdagangan, dengan A memproduksi buku dan
B memproduksi pensil.

2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan
luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.

a. Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki

Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya
alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di
negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga
sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa
sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya
relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit. Singapura
dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya
adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara
mengimpor dari negara lain.
b . Teknologi eknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga
berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang
antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-
alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.

c . Penghematan Biaya Produksi


Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam
jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak
menghasilkan barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan
sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan
kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.

d . Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan.
Meskipun demikian setiap negara mempunyai
selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara.
Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasama
menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama,
tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk
elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-barang
elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan tuna. Dengan
demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.

3. Manfaat Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara.
Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional.
Mereka yang melakukan perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya.
Berikut ini beberapa manfaat dari perdagangan internasional.

a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara


Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara negara-negara
yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila terjalin dengan baik dapat
meningkatkan hubungan persahabatan di antara negara-negara tersebut. Mereka dapat
semakin akrab dan saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan.

b . Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi


Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih kekurangan dalam
memproduksi suatu barang dapat dipenuhi
dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi.
Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil
produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan
demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.

c . Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal


Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk
memperluas pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong
peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para
pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.

d . Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut
mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan
cara produksi yang lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern
dapat meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi.
e . Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi
produksi dengan memanfaatkan sumber daya
alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu negara
akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk
dari luar negeri.

f . Memperluas Lapangan Kerja

Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga
semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi, maka perusahaan akan
semakin banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja
baru. Semakin luasnya kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.

4. Hambatan P Perdagangan erdagangan Internasional


Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat
berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga
mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan
negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering
muncul dalam perdagangan internasional.

a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara


Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara
pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri.
Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara
pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat
menambah pengeluaran
bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan
lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai
standar internasional.

b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah


Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional.
Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah,
maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki
kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan
oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat
bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar


Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan
mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu,
juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau
menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau
telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.

d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara


Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya
sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-
barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan
kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan
menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut
akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga
mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor.
Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu,
kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga
hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
f . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi.
Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-
negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya
untuk kepentingan negaranegara
anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor
dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di
luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota
akan mengalami kesulitan.

D. Kebijakan Perdagangan Internasional


Kebijakan yang diberlakukan pada perdagangan internasional, bertujuan untuk
melindungi industri dalam negeri. Kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam
negeri dari persaingan barang-barang impor disebut proteksi. Proteksi dalam perdagangan
internasional terdiri atas kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.

1. Tarif
Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor.
Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka harga jual barang tersebut di dalam
negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang
tersebut, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati
oleh masyarakat.

2. Kuota
Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu
jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu periode tertentu. Sama halnya tarif,
pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi
tinggi karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya
pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-
masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat melindungi
barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri.

3. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang
tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor dilakukan untuk menghindari barang-
barang yang dapat merugikan masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang
mengandung penyakit Anthrax.

4. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam
negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa keringanan pajak, pemberian
fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari
pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barang-
barang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang impor.

5. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang
ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri.

E. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia


Perdagangan internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian
Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini
beberapa dampak yang ditimbulkan dari pedagangan internasional.

1. Dampak Positif Perdagangan Internasional


Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional.

a. Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara


Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat
memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu
diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap
negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.

b. Meningkatkan produktivitas usaha


Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam
proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
c. Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini
menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak
tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.

d. Menambah pendapatan devisa bagi negara


Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa.
Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan
semakin banyak.

2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional


Selain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak
negatif bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif dari
perdagangan internasional.

a. Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor


Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri,
pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat
mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.

b. Masyarakat menjadi konsumtif


Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan
semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya.
Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin
banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.

c. Mematikan usaha-usaha kecil


Perdagangan internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan
negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami
kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang,
hal ini dapat menyebabkan pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai