Anda di halaman 1dari 54

Ekonomi Internasional

EKONOMI INTERNASIONAL

ANDI TRIYAWAN
1
Ekonomi Internasional

Ekonomi Internasional

Andi Triyawan

Editor : Hera Ema Agustina

Desain Cover : Nanda Mia Oktaviana

Layouter : Dwi Kurnia Nurunisa

Ukuran: 15,5 X 23 cm

Cetakan I: Juni 2017

2
Ekonomi Internasional

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT buku ekonomi
internasional ini selesai disusun. Semoga dengan berjalannya waktu
buku ini bisa menjadi wasilah untuk memahamkan mahasiswa
tentang mata kuliah Ekonomi Internasional, sehingga dapat
memahami lebih mendalam.

Buku yang ada ditangan anda ini baru terdiri dari 6 bab
diantaranya Perdagangan internasional, Nilai Tukar Perdagangan,
Kebijakan Ekonomi Internasional, Paradigma Baru Perdagangan
Internasional, Proteksionisme Baru, Multinasional Corporations.

Buku ini jauh dari kesempurnaan, InsyaAllah akan diperkaya


dengan pengetahuan-pengetahuan ekonomi lainnya, sehingga
menjadi lebih baik lagi. Terimakasih atas semua pihak yang telah
membantu penyelesaian dalam penyusunan buku ini. Semoga Allah
SWT membalas kebaikannya. Amin.

24 Juni 2017

Andi Triyawan, MA

3
Ekonomi Internasional

Buku ini saya persembahkan untuk Istriku


tercinta Ika Prastyaningsih dan putriku
Zafeena Aisyah Putri Andika

4
Ekonomi Internasional

DAFTAR ISI
1. Perdagangan internasional ...……………… 4

2. Nilai Tukar Perdagangan ………………… 12

3. Kebijakan Ekonomi Internasional …………. 15

4. Paradigma Baru Perdagangan Internasional 18

5. Proteksionisme Baru ………………………. 22

6. Multinasional Corporations ……………… 25

7. Neraca Pembayaran 35

8. Mind Mapping ………………………………


9. Kesan ………………………………………… 41

10. Catatan ………………………………………. 47

5
Ekonomi Internasional

1
Perdagangan Internasional
Di Era Modern ini, hampir tidak ada satu Negara
didunia ini yang tidak melakukan transaksi dengan Negara
lain. Sekuat apapun Negara itu, dapat dipastikan
membutuhkan bantuan dari Negara lain, baik itu dari segi
keuangan, barang dan jasa ataupun tenaga kerja dan ahli.
Maka perdagangan Internasional adalah suatu keniscayaan
yang harus dilakukan disaat suatu Negara ingin
mengkonsumsi barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi
sendiri sehingga harus membeli ke Negara lain.

Sebagian dari kita mungkin tidak sadar bahwa


handphone yang kita miliki bukanlah produk dalam negeri,
sehingga harus impor dari Negara lain, baik itu eropa,
Jepang, ataupun China. Bahkan satu barang terbut dari
Negara A, bisa jadi komponen didalamnya dibuat dari Negara
lain.

6
Ekonomi Internasional
Contohnya Komputer Dell memiliki komponen yang
berasal dari Jepang, China dan India. Padahal Negara asal
Komputer tersebut adalah Amerika Serikat.

Teori Perdagangan Internasional

Didalam Perdagangan Internasional terdapat 2 teori


yang mendasarinya, diantaranya Absolute Advantage Theory
(Teori Keunggulan Mutlak) dan Comparative Advantage
Theory (Teori keunggulan komparatif).

Teori Keunggulan Mutlak

Teori ini menyatakan bahwa Perdagangan


Internasional akan memberikan keuntungan pada suatu
Negara apabila dapat memproduksi barang atau jasa yang
tidak dapat diproduksi oleh Negara lain. Seperti halnya
Negara maju yang berhasil meproduksi teknologi dan
mengimpornya ke Negara berkembang atau bahkan miskin.
Maka dalam hal ini Negara maju memiliki keunggulan
Mutlak terhadap Negara lain. Maka untuk mempermudah
pemahaman terhadap teori ini, akan kami jelaskan dengan
ilustrasi sebagai berikut:

Negara A Negara B
Karpet 10 buah/ 4 buah/ Jam
Jam
Kain 2 rol / Jam 7 Rol / Jam

7
Ekonomi Internasional
Dari Ilustrasi diatas, Negara A mempunyai keunggulan
mutlak dalam produksi karpet karena dalam sejam dapat
memproduksi 10 buah karpet dan Negara B mempunyai
keunggulan absolute dalam produksi kain, karena produksi
7 Rol kain bisa dihasilkan dalam waktu satu jam.

Teori Keunggulan Komparatif

Dalam teori ini dijelaskan bahwa meskipun Negara itu


mempunyai keunggulan yang sama dalam menghasilkan
suatu barang, tetap saja mereka akan melakukan
perdagangan berdasarkan tingkat produktifitas dan
efektifitas yang lebih tinggi. Untuk mudahnya dalam
memahami teori tersebut akan diberikan Ilustrasi sebagai
berikut:

Negara A Negara B
Laptop 10 buah/ 3 buah/ Jam
Jam
Jam Tangan 5 buah / Jam 3 buah/ Jam
Jika kita lihat pada dasarnya Negara A memiliki keunggulan
baik dalam produksi laptop dan jam Tangan. Meskipun biaya
relative Jam tangan yang diproduksi di negara A lebih besar
dibandingkan Negara B (1 Jam Tangan di negara A = 2
Laptop di Negara B, sementara 1 jam tangan di negara B = 1
Laptop di Negara B). oleh karenanya Negara A dan Negara B
dapat melakukan perdagangan dengan Negara A
memproduksi Laptop dan Negara B akan memproduksi Jam
Tangan.

8
Ekonomi Internasional
Bentuk Hubungan Perdagangan Internasional

Terdapat 3 bentuk hubungan Perdagangan


Internasional diantaranya:

a. Perdagangan Bilateral
Bentuk perdagangan yang dilakukan oleh dua Negara,
misalnya Indonesia menjual kapal perang ke Negara
kamboja.
b. Perdagangan Regional
Bentuk perdagangan yang dilakukan oleh Negara-
negara yang berada pada satu kawasan, seperti
halnya Asia Tenggara, Eropa, Timur Tengah dan lain
sebagainya.
c. Perdagangan Multilateral
Bentuk perdagangan yang dilakukan antar satu
kawasan tertentu dengan kawasan lainnya.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Ada beberapa faktor yang mendorong suatu Negara


melakukan perdagangan dengan Negara lain diantaranya:

a. Ketersediaan Sumber daya Alam


Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap Negara
didunia ini berbeda-beda. Sehingga manjadikan setiap
Negara mempunyai kelemahan didalam mecukupi
kebutuhannya. Negara-negara di Eropa tidak
mempunyai sumber daya minyak bumi dan berbeda

9
Ekonomi Internasional
dengan Negara yang berada di timur tengah yang
berlimpah sumber minyak bumi.
b. Perbedaan Faktor Produksi
Contoh dari faktor produksi yang terkadang tidak
dimiliki oleh sebagian besar Negara-negara didunia
adalah Modal. Maka Negara yang kaya meminjamkan
dananya kepada Negara yang membutuhkan baik itu
melalui investasi maupun pinjaman lunak. Dilain sisi
tenaga kerja juga merupakan faktor produksi yang
dimiliki oleh Negara Indonesia dan sering dikirimkan
ke Negara Singapura, Malaysia dan Arab Saudi. Dan
ini merupakan contoh daripada perbedaan dari faktor
produksi yang tidak sama dimiliki oleh setiap Negara.
c. Dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri.
Dengan melakukan perdagangan dengan Negara lain
maka secara tidak langsung kebutuhan dari suatu
bangsa bisa terpenuhi meskipun Negara tersebut
tidak dapat memproduksi sendiri. Kebutuhan
trasnportasi yang sangat urgent, maka Negara
membeli pesawat terbang, sehingga bisa digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dalam transportasi.
d. Memperoleh keuntungan
Suatu keniscayaan bahwa suatu Negara yang
melakukan perdagangan baik menjual ataupun
membeli, berkeinginan untuk mendapatkan
keuntungan. Baik itu keuntungan secara langsung
maupun tidak langsung. Jika keuntungan yang

10
Ekonomi Internasional
bersifat langsung seperti halnya margin yang didapat
dari harga jual, sedangkan keuntungan yang tidak
langsung berupa terciptanya hubungan baik antar
Negara.
e. Untuk memperluas pasar
Setiap Negara akan memaksa dirinya untuk dapat
menjual sumberdaya yang ia miliki. Selain itu dengan
banyaknya Negara yang membutuhkan produk yang
dihasilkan maka semakin luas pasar yang terbuka.
f. Melakukan kerjasama dengan Negara lain.
Perdagangan yang terselenggara antara dua Negara
menjadikan semakin baik hubungan diantara
keduanya. Karena tidak mudah untuk dapat
melakukan ekpor dan impor. Banyak Negara maju
yang menerapkan persyaratan yang banyak sekali
pada barang-barang yang di ekpor ke negara mereka.

Manfaat Perdagangan Internasional

a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi


dinegara sendiri
Tidak semua Negara dapat menghasilkan
kebutuhannya sendiri. Seperti halnya dalam bidang
teknologi, tidak banyak Negara yang dapat membuat
handphone, pesawat, mobil dan lain sebagainya.
b. Peningkatan efisiensi produksi
Efisiensi dalam produksi dapat dicapai apabila
mempunyai tenaga ahli atau teknologi yang memadai.

11
Ekonomi Internasional
Seperti halnya dalam bidang komunikasi efisiensi
dalam berkomunikasi semakin murah dikarenakan
internet yang menjadi alat penghubungnya. Ditambah
lagi dengan jaringan-jaringan yang menggunakan
kabel optik sehingga mempermudah dan juga
menjadikan ongkos produksi semakin menjadi murah.
c. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Negara yang mempunyai spesialisasi dalam hal
produksi suatu barang, maka lambat laun ia
melakukan pengembangan yang signifikan sehingga
fokus pada peningkatan satu produk saja. Research
and Development akan dilakukan setiap hari dalam
hal pengembangan satu produk. Dan itu tidak sama
dengan Negara yang tidak mempunyai spesialisasi
produk, akan terasa mahal meskipun mampu untuk
memproduksi barang sendiri.
d. Sumber Devisa Negara
Negara yang banyak melakukan ekspor produk dalam
negerinya secara tidak langsung berarti meningkat
devisa negaranya. Seperti halnya Negara arab Saudi
yang memiliki sumber daya minyak bumi melimpah
dan menjualnya ke Negara lain sehingga Devisa
negaranya menjadi surplus.
e. Mendorong Alih Teknologi
Jika suatu Negara tidak mampu memproduksi suatu
teknologi maka bisa dimungkinkan untuk membeli
teknologi dari Negara lain. Seperti halnya pembelian
pesawat terbang, secara tidak langsung merupakan

12
Ekonomi Internasional
alih teknologi dari satu Negara ke Negara lain,
sehingga pada akhirnya Negara yang mengimpor
pesawat terbang itu akan mampu memproduksi
dengan sendirinya. Dan rakyat dapat menikmati
teknologi yang telah dihasilkan.

13
Ekonomi Internasional

2
Nilai Tukar Perdagangan
Nilai Tukar adalah perbandingan antara harga mata
uang suatu Negara dengan harga mata uang Negara lain.
Dan nilai tukar mata uang disebut juga dengan nilai kurs.
Bisa juga diartikan kurs adalah harga suatu mata uang
apabila ditukarkan dengan mata uang Negara lain.
Maka dalam nilai tukar itu ada yang dinamakan
dengan kurs jual dan kurs beli. Dan untuk memahami kurs
jual dan beli bisa dilihat tabel dibawah ini:
Mata uang Nilai Jual Beli
USD 1.00 13,364.00 13,232.00
AUD 1.00 9,916.09 9,812.85
GBP 1.00 17,250.25 17,078.54
KWD 1.00 43,873.93 43,383.61
JPY 100.00 11,780.68 11,660.20
Data diambil 16 mei 2017

Jika anda melihat nilai kurs diatas USD adalah United


State Dollar, AUD = Australia Dollar, GBP = Great Britain

14
Ekonomi Internasional
Pounsterling, KWD = Kuwait Dinnar, JPY = Jepang Yen. Dari
lima kurs diatas terlihat Dinnar Kuwait adalah salah satu
nilai kurs yang paling mahal. Nilai kurs Beli dan jual itu
adalah harga yang digunakan oleh Perusahaan money
changer saat menjual dan membeli mata uang dari
masyarakat.
Jika kita ingin menukar mata uang rupiah kita ke
mata uang Dollar maka harga yang digunakan adalah
13,364.00/ dollarnya. Sedangkan apabila kita memiliki mata
uang dollar dan ingin menukarnya dengan mata uang rupiah
ke perusahaan money changer maka harga yang digunakan
adalah Rp 13,232.00 per dollarnya. Dan berlaku pada mata
uang lainnya.
Terdapat dua istilah dalam pertukaran mata uang
dalam negeri yaitu depresiasi dan apresiasi. Dinamakan
mata uang dalam negeri terdepresiasi apabila terjadi
kenaikan harga mata uang luar negeri terhadap mata uang
dalam negeri (mata uang kita mengelami penurunan nilai).
Dan hal tersebut menyebabkan harga barang dalam negeri
lebih murah bagi orang asing dan barang luar negeri menjadi
lebih mahal bagi penduduk dalam negeri.
Lain halnya jika mata uang dalam negeri yang
terapresiasi yaitu terjadi penurunan nilai mata uang luar
negeri terhadap mata uang dalam negeri (mata uang kita
mengalami kenaikan nilai). Akibatnya barang-barang dalam
negeri terasa mahal bagi orang asing dan barang luar negeri
(impor) menjadi murah bagi penduduk dalam negeri.

15
Ekonomi Internasional
Terkadang pemerintah suatu Negara sengaja
melakukan depresiasi terhadap mata uangnya dalam rangka
untuk meningkatkan ekspor dalam negeri dan menurunkan
nilai impor. Namun dilain sisi tidak bisa juga terus-terusan
mengadakan depresiasi karena nilai mata uang berarti
melemah sehingga menurunkan devisa Negara, maka
pemerintah juga berusaha melakukan apresiasi agar nilai
mata uang menguat. Kedua hal tersebut diatas baik
apresiasi maupun depresiasi mempunyai dampak positif dan
negatifnya masing-masing.

PASAR VALUTA ASING

Tempat dilakukannya perdagangan mata uang adalah


pasar valuta asing. Sedangkan pelaku pasarnya adalah bank
komersial, perusahaan internasional, institusi keuangan non
bank, bank sentral (BI). Jumlah perdagangan valuta asing
didunia ini mengalami peningkatan yang luar biasa.
Teknologi baru seperti internet menjadi piranti penghubung
antar pelaku pasar di pusat-pusat perdagangan valuta asing
(London, New York, frankurt dan lain-lain).

16
Ekonomi Internasional

3
Kebijakan Ekonomi
Internasional
Kebijakan Ekonomi Internasional adalah berbagai tindakan
dan aturan yang dijalankan oleh suatu pemerintahan yang
berkenaan dengan masalah-masalah yang mencakup pada
perdagangan Internasional baik langsung maupun tidak
langsung, yang hal itu akan mempengaruhi struktur,
komposisi dan arah perdagangan Internasional Negara
tersebut. Maka biasanya dalam implementasi kebijakan
seringkali merugikan Negara-negara yang lemah.
Dikarenakan Negara Maju memiliki pasar yang cukup
baik,maka seringkali mendominasi dalam perdagangan
Internasional. Seperti halnya pada sisi modal, Negara maju
mempunyai porsi besar untuk menaruh dananya dinegara
yang mereka mau. Bahkan dalam hal penentuan harga,
Developing Country menjadi penentunya. Maka sudah bisa
dipastikan Negara-negara berkembang akan banyak

17
Ekonomi Internasional
bergantung kepada Negara-negara maju. Karena banyak sisi
yang tidak dimiliki oleh Negara berkembang, baik itu Modal,
Teknologi maupun tenaga ahli.

Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional

Dalam perjalanannya, suatu Negara harus jeli dalam


menentukan arah dan tujuan perdagangan Internasionalnya,
baik dalam Ekspor maupun impor. Maka kebijakan Ekspor
Negara dikelompokkan menjadi dua macam yaitu kebijakan
Ekspor dalam negeri dan luar negeri.
Dalam hal kebijakan Ekspor dalam Negeri meliputi:
1. Kebijakan perpajakan; pajak ekspor atau pembebasan
pajak pada beberapa item produk perdagangan
beserta larangan ekspor pada beberapa sumberdaya
Alam, seperti halnya Larangan ekspor CPO (Crude
Palm Oil) oleh Menperindag.
2. Pemberian fasilitas kredit murah kepada pelaku pasar
ekspor dalam rangka mendorong laju
perkembangannya.
3. Penetapan SOP (standar operasional prosedur) yang
lebih mudah dalam ekspor.
4. Adanya pemberian subsidi ekspor seperti pemberian
sertifikasi ekspor.
5. Pembentukan asosiasi eksportir.

Kebijakan Ekspor luar negeri meliputi:

18
Ekonomi Internasional
1. Pembentukan Internasional Trade Promotion Centre
(ITPC) diberbagai Negara, seperti di Jepang, Eropa dan
Amerika Serikat.
2. Menjadi anggota dalam organisasi perdagangan dunia,
seperti OPEC, ICO (International Coffee Organization)
dll.
3. Pemanfaatan fasilitas keringanan bea masuk (General
System of Preferency) yang diberikan oleh Negara
industry untuk barang manufaktur yang berasal dari
Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.

19
Ekonomi Internasional

4
Paradigma Baru
Perdagangan Internasional
Pada zaman modern ini, banyak sekali produk barang
yang diproduksi oleh perusahaan Internasional, namun suku
cadang dari komponen yang dibuat berasal dari berbagai
Negara yang berbeda. Seperti halnya computer Dell
pembuatan Monitornya di Eropa dan Asia sedangkan
Drivenya berasal dari Singapura. Mobil ford Fiesta yang
diproduksi di Inggris, transmisinya diproduksi di Perancis,
kopling di Spanyol, dan semua bagian dirakit di Jerman
untuk kemudian dijual diseluruh Negara Eropa.
Tahukah anda bahwa alihdaya input dari Negara
asing bukanlah semata-mata untuk mendapatkan
keuntungan tetapi lebih dari itu lebih kepada kebutuhan
untuk tetap kompetitif. Faktanya perusahaan yang tidak

20
Ekonomi Internasional
melakukan pencarian ke luar untuk mendapatkan input
produksi yang lebih murah (baik itu barang ataupun tenaga
kerja) akan menghadapi tingkat penurunan tingkat
kemampuan kompetitif di pasar dunia.
Dalam rangka pengalihadayaan ini, perusahaan di
Amerika Serika mengeluarkan biaya lebih dari $100 milliar,
dan dampaknya mereka dapat menurunkan biaya antara 10
hingga 15 %. Maka dari itu perusahaan harus terus menerus
mencari sumber input produksi yang lebih murah dan
produksi di Luar negeri dalam rangka agar selalu kompetitif
dengan perusahaan lain.

Tahukah Anda?
Ada Apa dengan Maquiladoras

Maquiladoras diambil dari kata Spanyol yang berarti


pungutan jalan namun dalam perdagangan internasional
mempunyai arti perusahaan yang memproduksi barang
dengan menggunakan pekerja dari luar negeri yang upahnya
lebih murah daripada dalam negeri.
Ceritanya bermula bahwa pada satu dekade yang lalu,
banyak dari perusahaan Amerika yang berinvestasi miliaran
dollar untuk mendirikan lebih dari 3600 pabrik di daerah
bagian Meksiko disepanjang perbatasan Amerika Serikat-
meksiko. Ditahun 2000, Para Maquiladoras telah
mempekerjakan 1,3 juta pekerja Meksiko untuk merakit
komponen buatan Amerika, yang kemudian dikirimkan

21
Ekonomi Internasional
kembali ke Amerika untuk dikemas menjadi produk jadi dan
dijual di sana.
Perusahaan Amerika melakukan hal ini dalam rangka
mengambil keuntungan dari upah pekerja meksiko yang
lebih murah dibanding di Amerika. Dibawah pakta 1965,
pemerintah Meksiko memperbolehkan komponen-komponen
tersebut masuk tanpa dikenai bea masuk. Karena
pemerintah Meksiko melihat ini hal berdampak pada
pengurangan jumlah pengangguran. Disisi lain pihak
Amerika Serikat sendiri hanya mengenakan bea impor pada
nilai tambah yang dihasilkan oleh pekerja Meksiko.
Tentunya didalam perjalanan waktu terdapat diprotes
oleh organisasi buruh Amerika serikat. Dan mereka
menuduh bahwa para Maquiladoras telah merebut lapangan
pekerjaan warga Amerika Serikat. Namun perusahaan
Amerika Serikat berdalih apabila mereka tidak
memanfaatkan keuntungan dari upah tenaga kerja Meksiko,
mereka khawatir tidak dapat bersaing dengan perusahaan-
perusahaan asing yang juga menggunakan tenaga kerja
murah diluar negeri.
Maka ditahun 1994 hal itu menjadi berubah karena
dibuat perjanjian NAFTA (perjanjian perdagangan bebas
Amerika Utara. Maka dengan adanya NAFTA sudah tidak ada
lagi pembatas antara Negara USA, Meksiko dan kanada
sehingga menghilangkan keunggulan Maquiladoras yang
berstatus bebas bea cukai. Sehingga berdampak pada
penutupan lebih dari 350 maquiladoras dari awal 2001

22
Ekonomi Internasional
hingga pertengahan dan juga 280.000 pekerja kehilangan
lapangan pekerjaanya.
Namun ditahun 2004 para Maquiladoras kembali
bermunculan seiring dengan terjadinya pelonggaran aturan
pajak dan penyederhanaan transaksi pabean serta
berlanjutnya pertumbuhan yang tinggi di Amerika Seikat,
selain itu juga nilai tukar peso mengalami depresiasi.

23
Ekonomi Internasional

5
Proteksionisme Baru
Dalam dunia perdagangan, suatu keniscayaan bahwa
persaingan itu pasti akan terjadi. Baik itu dengan cara yang
benar atau curang. Begitu juga dalam perdagangan
Internasional, masing-masing Negara berusaha untuk
melakukan strategi dalam rangka menguasai pasar.
Dalam rangka untuk melindungi pengusaha dalam
negeri atau mengamankan perdagangan internal Negara,
maka Negara melakukan proteksi, baik itu melalui kuota
impor, kebijakan anti dumping, pembatasan ekspor secara
sengaja ataupun menaikkan tarrif perdagangan.
Kuota impor dan ekspor
Kuota adalah hambatan kuantitatif langsung berupa
pembatasan jumlah komoditas yang diperbolehkan untuk
diekspor maupun diimpor. Kuota impor bertujuan untuk
melindungi industri dalam negeri, pertanian dalam negeri
atau hal-hal yang berkenaan dengan neraca perdagangan.
Saat Negara tersebut kebanjiran barang-barang impor,
maka bisa jadi pengusaha lokal yang sejenis dengan barang
impor akan tersaingi dan bisa juga menurunkan harga
barang lokal yang berakibat banyak pengusaha lokal yang
gulung tikar. Begitu juga dengan komoditi impor dalam
bidang pertanian. Jika terjadi impor bawang atau beras dari
Thailand besar-besar yang dilakukan oleh pengusaha atau

24
Ekonomi Internasional
pemerintah dalam negeri, maka bisa menurunkan harga
pasar dalam negeri. Tentunya berakibat kerugian pada
petani dalam negeri.
Masalah yang terjadi di lapangan biasanya pemerintah
akan membuka kran impor sesuai dengan analisis
kebutuhan dipasar. Saat harga daging sapi tinggi maka
impor daging dari luar negeri dibutuhkan untuk meredam
harga daging. Begitu juga komoditas garam, bawang merah,
dan lain-lain.
Tujuan yang paling utama kuota impor ini untuk
menciptakan equilibrium di pasar, dimana tidak terjadi
ketimpangan antara penawaran dan permintaan
dikarenakan komoditi yang dibutuhkan memadai.
Kartel Internasional
Kartel Internasional merupakan organisasi pemasok
komoditas yang berlokasi dinegara berbeda yang mempunyai
kesepakatan untuk membatasi output dan ekspor komoditas
dengan tujuan memaksimalkan atau meningkatkan total
keuntungan organisasi.
Kartel Internasional yang ternama adalah OPEC
(organisasi Negara pengekspor Minyak). Mereka berusaha
untuk membatasi produksi dan ekspornya sehingga mereka
berhasil melipatgandakan harga minyak mentah pada tahun
1973-1974. Selain OPEC ada juga kartel yang bergerak di
bidang maskapai penerbangan, yaitu International Air
Transport. Mereka menentukan kebijakan tariff Internasional
setiap tahun.

25
Ekonomi Internasional
Maksud dan tujuan kartel membatasi output dan
ekspor komoditas adalah untuk menaikkan harga. Dengan
begitu banyak Negara yang membutuhkan sehingga kartel
tersebut menaikkan harga komoditas.
Dumping
Dumping merupakan ekspor komoditas dibawah
biayanya atau menjual komoditas keluar negeri dengan
harga yang lebih rendah dari harga dalam negeri. Terdapat
tiga macam Dumping diantaranya Dumping terus menerus
(persistent Dumping), Dumping Sporadis dan Predatory
Dumping.
Persistent Dumping merupakan kecenderungan terus
menerus monopolis dalam negeri untuk memaksimalkan
total keuntungan dengan harga yang lebih tinggi dari harga
dalam negeri. Predatory Dumping merupkaan penjualan
komoditas sementara dibawah harga yang lebih rendah
diluar negeri yang mendorong kebangkrutan produsen luar
negeri setelah harga dinaikkan demi mengambil keuntungan
dari kekuatan monopoli baru yang diperoleh di luar negeri.
Sedangkan Sporadic Dumping merupakan penjualan
berkala suatu komoditas pada harga yang lebih rendah
diluar negeri dibanding dalam negeri demi melimpahkan
surplus komoditas yang tak terduga dan bersifat sementara
tanpa harus menurunkan harga didalam negeri.
Pembatasan perdagangan pada predatory dumping
sangat dibenarkan dalam rangka melindungi industri dalam
negeri dari persaingan yang tidak adil dengan luar negeri.
Dan pembatasan perdagangan tersebut dalam bentuk bea

26
Ekonomi Internasional
cukai antidumping guna menanggung kerugian dari selisih
harga.

Tugas: Carilah contoh dari kasus Dumping yang pernah


terjadi!

27
Ekonomi Internasional

6
Multinational Corporations
Multinational Corporations atau MNC adalah perusahaan yang
beroperasi di dua atau lebih negara. MNC menjadi fenomena yang
dominan dalam hubungan internasional saat ini terkait dengan adanya
globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia. Dalam
hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara,
MNC memiliki pengaruh yang signifikan sebab keberadaan MNC
pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi
pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya.
MNC adalah bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai
sebuah konsekuensi logis dari adanya globalisasi itu sendiri. MNC
merupakan wujud dari perdagangan modern dimana profit merupakan
orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara.
Ciri – ciri perusahaan multinasional antara lain :
1.Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan)
perusahaan multinasional melampau batas- batas Negara.

2.Perdagangan dalam perusahaan multinasional kebanyakan terjadi di


dalam lingkup perusahaan itu sendiri, walaupun antarnegara.

3.Control terhadap pemakaian teknologi dan modal sangat diutamakan


mengingat kedua factor tersebut merupakan keuntungan kompetitif
perusahaan multinasional.

28
Ekonomi Internasional
4.Pengembangan system managemen dan distribusi yang melintasi batas-
batas Negara, terutama system modal ventura, lisensi dan franchise.

Kelemahan perusahaan multinasional disebutkan bahwa Semakin


banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan, dapat mempengauhi
kekuasaan ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti
kuantitatifnya tidak banyak. Perusahaan Multinasional tersebut dapat
memperoleh hasil berupa :

a.Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang


sahamnya.
b.Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk
menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak.
Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.

Kebaikan perusahaan multinasional, antara lain:


a.Menambah devisa Negara melalui penanaman di bidang ekspor.
b.Mengurangi kebutuhan devisa untuk import di sector industry.
c.Memodernisir industry.
d.Ikut mendukung pembangunan nasional.
e.Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru.
Perusahaan multinasional biasanya memiliki ciri – ciri sebagai
berikut:
1. Membentuk cabang – cabang di luar negeri.

Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang


bersifat global (mendunia), jadi perusaan tersebut membuat atau
menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara.

29
Ekonomi Internasional
Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur.
Menempatkan cabang pada negara – negara maju.Kehadiran anak
perusahaan bagi negara cabang banyak memberikan keuntungan untuk
negara tersebut diantaranya pemberian pajak untuk perusahaan tersebut
yang cukup besar. Tidak hanya itu, dengan adanya suatu anak perusahaan
dinegara lain, berarti sedikit membantu membuka peluang kerja bagi
penduduk yang belum kerja dinegara tersebut.

Dampak Negatif Perusahaan Multinasional

Alasan utama banyaknya negara berhati-hati sebelum


mengizinkan operasi suatu perusahaan multinasional di negaranya adalah
dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya. Salvatore paling
tidak menyebutkan 6 dampak ini di dalam bukunya,

Terhadap Negara Asal

1. Hilangnya sejumlah lapangan kerja domestik. Ini karena perusahaan


multinasional mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar
negeri.

2. Ekspor teknologi, yang oleh sebagian pengamat, secara perlahan-lahan


akan melunturkan prioritas teknologi negara asal dan pada akhirnya
mengancam perekonomian negara bersangkutan.

3. Kecenderungan praktik pengalihan harga sehingga mengurangi


pemasukan perpajakan.

4. Mempengaruhi kebijakan moneter domestik.

30
Ekonomi Internasional
Terhadap negara tuan rumah:

Keengganan cabang perusahaan multinasional untuk mengekspor suatu


produk karena negara tersebut bukan mitra dagang negara asalanya.

Mempengaruhi kebijakan moneter negara yang bersangkutan.

Budaya konsumsi yang dibawa perusahaan tersebut bisa mengubah


budaya konsumsi konsumen local dan pada akhirnya mematikan unit-unit
usaha tradisional.

Dan tentu saja dampak-dampak lainnya masih banyak mengingat masalah


ini adalah masalah yang kompleks. Mulai dari politik yang
mempengaruhinya, belum lagi bidang lainnya yang mempengaruhi dan
dipengaruhi baik di bidang sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.

Penanggulangan Dampak negatif Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional, seperti halnya perusahaan komersial


lainnya akan tetap dan selalu bersifat profit oriented. Disini akan timbul
suatu masalah dalam kaitannya dengan penanggulangan dampak negative
perusahaan multinasional. Program-program penanggulangan dampak
negative, bisa dicontohkan asuransi kesehatan pegawai, pajak lingkungan
hidup (di luar negeri), jamsostek, reservasi lingkungan, akan dianggap
sebagai suatu inefisiensi karena sifat profit orientednya tadi, dimana
perusahaan berusaha mencari keuntungan yang sebesar-besarnya sebagai
bentuk pertanggungjawabannya terhadap shareholder. Sehingga tidak
akan tercapai titik temu antara tujuan perusahaan dengan tujuan
masyarakat. Disinilah pemerintah mengambil peranannya. Namun, tidak

31
Ekonomi Internasional
selamanya hal ini bisa dilakukan oleh pemerintah apalagi pemerintah yang
korup. Demi peningkatan usaha penanggulangan dampak negatif MNC,
harus dicari akar masalah dari hambatan atas penanggulangan ini.
Ekonom dan peraih nobel, Joseph E stiglitz dalam bukunya Making
Globalization Works (2006) mengemukan 4 dilema yang dialami
perusahaan sehingga mereka sebenarnya tidak mau melakukan usaha
penanggulangan dampak negatif atas aktivitas yang mereka lakukan.

Sifatnya yang profit oriented, sebagaimana penjelasannya di atas.

Kompetisi. Ini mengakibatkan perusahaan harus melakukan


operasi seefisien mungkin dengan cara menghasilkan untung yang
sebesar-besarnya dan menekan biaya dalam waktu singkat agar dapat
tetap survive. Dalam kondisi seperti ini, tentu perusahaan akan
menghindari segala biaya yang tidak esensial bagi operasi seperti,
misalkan biaya pembangunan rumah sakit bagi warga sekitar.

Kekuatan ekonomi dan politik, mengingat kekuatan peusahaan


multinasional yang luar biasa secara ekonomi dan politik, perusahaan
semacam ini bisa saja “membeli” negara-negara yang memang sedang
membutuhkan modal dari mereka. Contohnya Freeport di Papua dan
Exxon di Aceh. Dilema akan terjadi karena semakin perusahaan ini
berperan dalam pembangunan sosial ekonomi semakin pembangunan
ditentukan oleh praktik-praktik untuk memenuhi interest dari perusahaan
tersebut. Misalnya Freeport memang membangun rumah-rumah
sakit,jalan sekolah, tetapi warga sekitar tetap mengeluh. Mereka
mengeluh karena kenyataannya fasilitas-fasilitas tersebut untuk melayani
kepentingan pegawai dan staf perusahaan saja.

32
Ekonomi Internasional
Kolusi perusahaan-pemerintah. Perusahaan bisa melakukan lobi-lobi
kepada para birokrat, baik daerah maupun pusat untuk membuat undang-
undang yang memenuhi interest dan kebutuhan mereka. Tidak jarang
biaya untuk melakukan lobi-lobi ini melebihi biaya investasi lainnya.
Perusahaan perminyakan seringkali mengurangi biaya kompensasi dan
konservasi alam dengan cara menyuap pejabat publik. Lagipula kebijakan
tersebut adalah banyak dipengaruhi pejabat publik dan perusahaan saja,
tetapi minim partisipasi masyarakat sehingga tidak jarang mengabaikan
hak-hak publik. Contoh yang bagus adalah kasus Freeport di Indonesia,
“Dalam 20 tahun berikutnya, proses pemakaian tanah yang tidak
transparan—dan pemindahan paksa komunitas lokal—berlanjut pada
1995, anggota-anggota masyarakat memahami untuk pertama kalinya
bahwa, menurut sumber-sumber pemerintah, mereka telah menyerahkan
tanah-tanah ulayat di wilayah Timika (hampir 1 juta hektar) kepada
pemerintah untuk penempatan transmigrasi, termasuk kota Timika dan
lokasi Freeport yang baru, Kuala Kencana.”

Dari akar masalah di atas paling tidak bisa dirumuskan 3


pendekatan dalam menanggulangi masalah di atas sebagai berikut:

Pendekatan hukum. Dilema perusahaan akan profit oriented dapat


dicegah melalui legislasi, dimana peraturan perundang-undangan yang
mengikat semua pihak akan menempatkan perusahaan pada standar yang
sama. Perusahaan yang berbisnis dengan standar tinggi pasti akan
menyambut baik hal ini. Perusahaan yang berbisnis dengan standar tinggi,
dalam menjalankan praktiknya akan memperhatikan etika berbisnis (code

33
Ekonomi Internasional
of conduct). Peraturan dan legislasi akan melindungi perusahaan tersebut
terhadap kompetisi yang tidak fair dari perusahaan yang tidak memenuhi
standar yang sama. Pentingnya peraturan dan hukum ini, seperti
dikatakan oleh stiglitz, “tanpa tekanan peraturan pemerintah dan
masyarakat, korporasi enggan melindungi dampak lingkungan secara
memadai. Sejatinya mereka memiliki motivasi untuk merusak lingkungan
hidup jika hal tersebut dapat menyelamatkan uang mereka”

Pendekatan sosial dan etika. Pendekatan lainnya untuk menjamin


pertanggungjawaban publik perusahaan multinasional ialah melalui
berbagai macam tekanan sosial dan etik masyarakat. Paling tidak ada 4
kelompok yang dapat mengadakan presure antara lain, konsumen,
investor, pekerja dan LSM. Menurut Wegner-Tsukamoto, kelompok ini
dapat menciptakan apa yang disebut “ethical capital” yang artinya nilai
yang merasuki empat kelompok tadi untuk melakukan gerakan moral
secara aktif. Contoh nyatanya adalah boikot yang dilakukan Gandhi, tentu
saja diikuti pengikutnya, atas perusahaan kapas kolonialis Inggris di India,
kemudian boikot partai solidaritas buruh di Glasgow atas perusahaan
galangan kapal. Kemudian, contoh dari LSM yang memberikan tekanan
adalah yang sering didengar tentang kampanye “blood diamond” di Sierra
atau “Dirty Oil” di Nigeria yang cukup efektif menarik perhatian dunia
sehingga perusahaan multinasional yang bersangkutan tidak bisa
seenaknya sendiri. Kasus di Indonesia yang terkenal adalah kasus Freeport
di mana LSM bentukan masyarakat/ suku lokal bernama LEMASA
(Lembaga Masyaraka Adat Komoro) mengajukan gugatannya di
pengadilan New Orleans, kota dimana kantor pusat Freeport berada.

34
Ekonomi Internasional
Rahmad Paul, master pada Conflict Transformation di Center for Justice
and Peacebuilding Eastern Mennonite University, US menyarankan
pendekatan melalui transformasi konflik. Konflik itu seperti pedang
bermata dua, di satu sisi bisa menghambat tetapi jika dikelola dengan baik
dapat menjadikannya sesuatu yang konstruktif. Kalau dinamika konflik
dikelola secara tepat akan berdampak pada perubahan sosial yang
transformative dan significant bagi kepentingan rakyat banyak. Negosiasi
dan mediasi konflik merupakan cara pendekatan yang berprinsip pada
nonkekerasan dan dialog untuk mengakomodasi kepentingan semua
pihak yang bertikai. Para pihak yang berkonflikperlu duduk bersama dan
setara di meja perundingan negosiasi guna mencari titik temu dan
menjembatani perbedaan persepsi dan kepentingan dan secara bersama-
sama membangun consensus yang membangun dan mengakomodasi
semua pihak.

Adapun Nopirin, Ph.D dalam bukunya ekonomi internasional jilid


3 mengungkapkan setidaknya ada 5 cara dalam hal pengaturan
perusahaan multinasional demi penghindaran efek buruk yang mungkin
terjadi:

Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi


penilaian tentang kemungkinan efek suatu perusahaan multinasional di
masa yang akan datang terhadap politik dan ekonomi negara yang
bersangkutan. Jika penilaian ini menunjukkan kemungkinan yang sangat
buruk atau dengan kata lain kerugiannya lebih besar daripada
keuntungannya, maka perusahaan multinasional tersebut ditolak
kehadirannya.

35
Ekonomi Internasional
Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi
asing atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada
wiraswasta local untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil
keputusan.

Negara penerima dapat mengatur kegiatan perusahaan


multinasional dengan cara membatasi bahan yang diimpor, penentuan
harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan
tentang efeknya terhadap lingkungan.

Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan


yang boleh dikirimkan kembali ke negara induk.

Negara penerima dapat melakukan nasionalisasi perusahaan


multinasional. Biasanya ini adalah tindakan terakhir yang dilakukan suatu
negara dan harus dipertimbangkan secara hati-hati karena hal ini dapat
melenyapkan minat investor untuk berinvestasi di masa-masa yang akan
datang.

Pada kenyataannya, memang suatu negara tidak akan


membiarkan perusahaan multinasional untuk sertamerta masuk dan
beroperasi di wilayahnya. Akan banyak terdapat pembatasan-
pembatasan. Negara Kanada misalnya, saat ini menerapkan tingkat pajak
yang lebih tinggi terhadap anak atau cabang perusahaan asing, termasuk
perusahaan patungan, dengan jumlah saham yang dikuasai warga Kanada
kurang dari 25%. India secara ketat membatasi sector-sektor industry
yang boleh menerima penanaman modal asing secara langsung. Beberapa

36
Ekonomi Internasional
negara berkembang bahkan tidak memperbolehkan perusahaan yang
sahamnya dikuasai 100% oleh pihak asing.

Perusahaan multinasional sebagai pengaruh globalisasi di abad ini


tidak akan penah bisa dihindari sebab selain banyak dikecam juga tidak
salah kiranya disebutkan memberikan manfaat yang berguna bagi
kesejahteraan bangsa. Yang menjadi fokus pengaturan adalah bagaimana
penanggulangan terhadap efek-efek negatif yang mungkin muncul
sehingga semakin memaksimalkan kesejahteraan rakyat. Penanggulangan
ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Akhirnya penanggulangan
ini akan memberikan pelajaran pada perusahaan multinasional,
sebagaimana yang dikatakan Brata T. Hardjosubroto ( Head of Public
Relation Nestle Indonesia ), “Reputasi buruk memberi dampak negatif
bagi suatu perusahaan multinasional. Reputasi buruk yang diterima oleh
suatu perusahaan tidak bisa mendapatkan sangsi pelanggaran hukum,
tetapi mencoreng nama baik perusahaan tersebut”. Sehingga diharapkan
dengan adanya penanggulangan ini, dengan sendirinya akan tercapai titik
temu tentang apa yang diinginkan masyarakat dengan tujuan perusahaan.

37
Ekonomi Internasional

7
Neraca Pembayaran

N
eraca pembayaran merupakan rangkuman dari
seluruh transaksi penduduk Negara dengan
penduduk seluruh Negara yang dicatat dalam
periode tertentu, biasanya satu tahun kalender. Namun
biasanya banyak negara menyimpan catatannya dengan
basis kuartalan. Selain itu tujuan utama dari neraca
pembayaran adalah memberitahu pemerintah mengenai
posisi internasional Negara dan membantunya
merumuskan kebijakan moneter,fiskal dan
perdagangan.

Disisi lain pemerintah juga secara berkala


mengamati neraca perdagangan dari rekan dagang
utamanya dalam membuat keputusan kebijakan dalam
perdagangan. Begitu juga bank dan perusahaan-
perusahaan disuatu negara juga memerlukan informasi
yang tertera pada neraca perdagangan baik secara
langsung maupun tidak, karena mereka juga terlibat
dalam perdagangan internasional.

Transaksi Internasional

Transaksi Internasional dapat digolongkan


menjadi dua yaitu debet dan kredit. Transaksi kredit
meliputi pembayaran penerimaan dari luar negeri.
Sedangkan transaksi debet meliputi seluruh
pembayaran keluar negeri. Semua transaksi kredit akan
diberi tanda positif, begitu juga sebaliknya transaksi

38
Ekonomi Internasional
debet diberi tanda negative pada neraca pembayaran
Negara.

Biasanya transaksi kredit meliputi ekspor barang


dan jasa, hibah yang diterima dari luar negeri dan
seluruh arus modal yang masuk dari luar negeri.
Sebaliknya transaksi debet meliputi impor barang dan
jasa, pemberian hibah keluar negeri dan seluruh arus
modal pembayaran keluar negeri.

Sedangkan capital inflows atau Arus modal


Masuk dapat berupa kenaikan asset luar negeri disuatu
Negara atau penurunan asset Negara diluar negeri.
Sebagai contoh ketika penduduk Malaysia membeli
saham Indonesia, berarti asset luar negeri di Indonesia
bertambah. Karena arus modal masuk ke Indonesia,
sehingga tercatat kredit ditransaksi pembayaran
Indonesia dan itu juga tergolong sebagai penerimaan
pembayaran dari luar negeri.

Disisi lain, apabila penduduk Indonesia menjual


saham asing, maka asset Indonesia diluar negeri
menurun. Namun hal ini menjadikan arus modal
masuk ke Indonesia dan tercatat sebagai kredit
(penerimaan dari luar negeri). Menjadi kebalikannya,
apabila arus modal keluar yang terjadi saat penduduk
Indonesia membeli saham asing.

Ringkasnya bahwa ketika luar negeri membeli


asset Indonesia, maka terjadi penerimaan pembayaran
dari luar negeri, dan hal ini merupakan arus modal
masuk. Sama halnya dengan penduduk Indonesia
menjual asset luar negeri sehingga terjadi pembayaran
dari luar negeri, maka arus modal masuk ke Indonesia.

39
Ekonomi Internasional
Sedangkan capital outflows atau arus modal
keluar meliputi kenaikan asset nasional di luar negeri
yang juga merupakan pembayaran ke luar negeri.
Sebagai contoh saat penduduk Indonesia membeli surat
hutang jangka pendek Malaysia, meskipun meningkat
asset Indonesia diluar negeri namun terjadi
pembayaran keluar negeri.

Maka semua hal yang berkenaan ekspor barang


dan jasa keluar negeri, transfer secara sepihak dan juga
arus modal masuk merupakan kredit karena termasuk
penerimaan pembayaran dari luar negeri. Dan semua
Impor barang dan jasa, transfer secara sepihak keluar
negeri dan arus modal keluar merupakan debit karena
termasuk pembayaran ke luar negeri.

40
Ekonomi Internasional

Mind Mapping Bab I:

41
Ekonomi Internasional

Mind Mapping Bab II:

42
Ekonomi Internasional

Mind Mapping Bab III:

43
Ekonomi Internasional

Mind Mapping Bab IV:

44
Ekonomi Internasional

Mind Mapping Bab V:

45
Ekonomi Internasional

Mind Mapping Bab VI:

46
Ekonomi Internasional

Kesan Bab I:

47
Ekonomi Internasional

Kesan Bab II:

48
Ekonomi Internasional

Kesan Bab III:

49
Ekonomi Internasional

Kesan Bab IV:

50
Ekonomi Internasional

Kesan Bab V:

51
Ekonomi Internasional

Kesan Bab VI:

52
Ekonomi Internasional

Catatan:

53
Ekonomi Internasional

Catatan:

54

Anda mungkin juga menyukai