Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PERDAGANGAN DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

A.Pengertian dan Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang atau jasa antar negara
yang memiliki hubungan perdagangan. Kegiatan pertukaran antar negara ini terdiri atas
kegiatan penjualan barang ke luar negeri yang disebut ‘ekspor’ serta kegiatan membeli atau
mendatangkan barang dari luar negeri yang diistilahkan sebagai ‘impor’.

Perdagangan internasional, berdasarkan luas cakupannya, dapat dibedakan atas:


1) Perdagangan Bilateral
Perdagangan bilateral adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
2) Perdagangan Regional
Perdagangan regional adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang
berada dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
3) Perdagangan Multilateral
Perdagangan multilateral adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari dua negara
yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.

Menurut Amir M.S. (1990), bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di


dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut,
antara lain, disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat
menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang impor. Selain
itu, kesulitan lain timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan
timbangan, serta hukum dalam perdagangan.

Kegiatan perdagangan internasional memberi banyak manfaat atau keuntungan bagi negara
yang melakukannya, yakni:

a) Sebagai Sumber Devisa


Dengan mengekspor (menjual) beragam barang dan jasa, suatu negara akan
memperoleh devisa, yaitu semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional. Devisa yang diperoleh suatu negara dapat digunakan untuk membayar
impor dan lain-lain.

b) Menjaga Stabilitas Harga


Harga suatu barang cenderung meningkat bila jumlah barang yang dimaksud tidak bisa
memenuhi permintaan pasar, dengan kata lain jumlah barang lebih sedikit dibanding
permintaan. Agar harga tidak terus naik, pemerintah dapat mengimpor barang yang
sama sehingga harga dapat tetap stabil.
c) Memperluas Lapangan Kerja
Perdagangan internasional dapat memperluas lapangan kerja. Peningkatan permintaan
luar negeri terhadap hasil produksi suatu negara, akan mendorong pengusaha
membangun pabrik baru yang membutuhkan tambahan tenaga kerja.

d) Mendorong Alih Teknologi


Barang-barang impor yang berteknologi tinggi seperti komputer, telepon genggam,
kapal selam, dan pesawat tempur, mengharuskan masyarakat memahami, mampu
mengoperasikan, sekaligus merawat barang-barang tersebut. Hal ini mendorong
terjadinya alih teknologi dari negara pengekspor (negara maju) ke negara pengimpor
(negara berkembang).

e) Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Dapat Diproduksi Sendiri


Kapal selam dan pesawat tempur adalah contoh barang yang tidak bisa diproduksi oleh
negara-negara berkembang. Indonesia memperoleh satelit dengan cara membeli dari
Amerika. Selain satelit, masih banyak barang lain yang tidak dapat diproduksi Indonesia
dan harus diperoleh melalui perdagangan internasional.

B.Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

a) Suatu Negara Tidak Mampu Memproduksi Semua Barang yang Dibutuhkan


Masyarakatnya
Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi
kebutuhan penduduk, sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengimpor barang
dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.

b) Keinginan Memperoleh Keuntungan (Devisa) untuk Meningkatkan Penerimaan Negara


Dalam rangka meningkatkan penerimaan negara, negara mengekspor barang dan jasa produk
dalam negeri ke luar negeri. Dari kegiatan ekspor tersebut suatu negara akan memperoleh
keuntungan (devisa).

c) Perbedaan Sumber Daya Alam


Perbedaan sumber daya alam mendorong setiap negara menghasilkan produk yang berbeda.
Hal ini mendorong terjadinya perdagangan di antara negara yang memiliki produk berbeda.

d) Perbedaan Kemampuan Sumber Daya Manusia


Kemampuan sumber daya manusia antara negara satu dengan negara yang lain sangat
berbeda. Contoh ada negara yang sudah mampu dan ada yang belum mampu untuk
memproduksi pesawat terbang, sedangkan hampir seluruh negara membutuhkannya. Hal inilah
yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara.
e) Perbedaan Selera Konsumen
Selera konsumen di dalam negeri terhadap produk luar negeri akan memengaruhi suatu
negra untuk mengimpor barang dan jasa tersebut. Perbedaan model suatu produk tertentu
yang dihasilkan oleh suatu negara kadangkala akan menarik minat konsumen terhadap produk
tersebut.

f) Perbedaan Kemampuan Negara untuk Mengolah Sumber Daya Ekonomi


Perbedaan kemampuan negara dalam mengolah sumber daya ekonomi menyebabkan
terjadinya perbedaan biaya produksi. Hal ini menyebabkan biaya produksi di suatu negara
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain. Kondisi demikian
menyebabkan suatu negara memutuskan untuk mengimpor barang karena lebih murah.

g) Keinginan Membuka Kerja Sama, Hubungan Politik, dan Dukungan dari Negara Lain
Keinginan untuk membuka kerja sama dengan negara lain akan mendorong terjadinya
perdagangan internasional. Pada sisi lain, perdagangan antarnegara juga akan menyebabkan
kerja sama antarnegara semakin erat.

h) Era Globalisasi
Adanya era gobalisasi dengan perdagngan bebas menyebabkan tidak satu negara pun di dunia
ini yang dapat hidup sendiri. Mereka membutuhkan kerja sama dengan negara lain dan salah
satu bentuknya adalah perdagangan internasional tersebut.

C.Teori Perdagangan Internasional

I. TEORI KLASIK

 Absolute Advantage dari Adam Smith

Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter
sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional.
Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya
nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai
barang tersebut (Labor Theory of value )

Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga
kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa
tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam
kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas
tenaga kerja tidak bebas. dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut: Misalnya hanya ada
2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen
menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan
pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap
unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2
unit.

Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua
negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor
dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu
negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi
karena tidak ada keuntungan.

 Comparative Advantage : JS Mill

Teori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor
suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang
dimiliki comparative diadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan
mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar )

Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai
tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan
oleh teori absolute advantage.

II. COMPARATIVE COST DARI DAVID RICARDO

1. Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency )

Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta
mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien.
Berdasarkan contoh hipotesis dibawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori comparative
advantage dari David Ricardo adalah cost comparative advantage.

2. Production Comperative Advantage ( Labor produktifiti)

Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif
lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang /
tidak produktif

Walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolut dibandingkan cina untuk kedua


produk, sebetulnya perdagangan internasional akan tetap dapat terjadi dan menguntungkan
keduanya melalui spesialisasi di masing-masing negara yang memiliki labor productivity.
kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat
perbedaan fungsi produksi antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan
internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki
keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam
cost Comparative Advantage atau production Comparative Advantage.

Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif. Teori ini
berlandaskan pada asumsi:

1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang
ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk
memproduksinya.
2. Perdagangna internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.
3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal pemasaran
4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh.
Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu , suatu negara
akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya
bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang
yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.

Paham klasik dapat menerangkan comparative advantage yang diperoleh dari perdagangan luar
negeri timbul sebagai akibat dari perbedaan harga relatif ataupun tenaga kerja dari barang-
barang tersebut yang diperdagangkan.

III. TEORI MODERN

Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik,


negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor
produksi yang relatif melimpah secara intensif

Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain
disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi
dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara.
2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor
intensity atau capital intensity.

A. The Proportional Factors Theory

Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah
kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva
isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori
ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik
optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya
minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis teori H-O :

a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki masing-masing Negara

b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan
ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.

c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor


barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah
untuk memproduksinya

d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara


tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-
masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga
perdagangan internasional tidak akan terjadi.

B. Paradoks Leontief

Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui
study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai
struktur perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang
bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief

Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox
liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :

a. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan

b. Tariff and Non tariff barrier

c. Pebedaan dalam skill dan human capital

d. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam

Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka
ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja
terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
C. Teori Opportunity Cost

Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC ) yang


menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara dengan sejumlah
faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada
asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC increasing
cost

D. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)

Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan
Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara
untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai
kemungkinan harga.

Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi
tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya
semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan
(trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor
yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan
yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.

D.Kebijakan Perdagangan Internasional dan Tujuannya

Kebijakan Perdagangan Internasional adalah merupakan salah satu bentuk kebijakan


ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup
tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada
neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang.

Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-jaringan


hubungan ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan internasional adalah segala
tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi
komposisi, arah, serta Bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun
kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai
kebijakan lainnya.

Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut:


POLITIK PROTEKSI

Politik proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang
sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor.

Tujuan kebijakan proteksi adalah:

a. memaksimalkan produksi dalam negeri;

b. memperluas lapangan kerja;

c. memelihara tradisi nasional;

d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu
komoditi andalan;

e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada
negara lain.

Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini.

a. Tarif dan Bea Masuk

Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum
area). Sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.

Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barangbarang dari luar negeri, mempunyai
maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh pendapatan negara. Bentuk
umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan persentase tertentu dari harga
barang yang diimpor.

Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:


1) bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut
menuju negara lain (di luar costum area);
2) bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain;
3) bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu negara (tom area).
b. Pelarangan Impor
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar
negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam
negeri.

c. Kuota atau Pembatasan Impor


Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar
negeri.

Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:

a. mencegah barang-barang yang penting berada di tangan negara lain;

b. untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang


cukup;

c. untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai


stabilitas harga di dalam negeri.

d. Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya


produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat
menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.

e. Dumping

Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni


produsen menjual barang di luar negeri lebih murah daripada di dalam negeri.

Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

- kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.

- terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat
membeli barang dari luar negeri.
POLITIK DAGANG BEBAS

Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untukmengadakan perdagangan


bebas antarnegara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan perdagangan bebas mengajukan
alas an bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam
memproduksi barang di mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.

POLITIK AUTARKI

Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri
dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga
kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan
adanya perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus
membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku,
kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.

E.Alat dan Cara Permbarayan Perdagangan Internasional

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran mata uang
suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli barang
dari seorang eksportir Amerika, maka pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang
Amerika atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi seorang importir adalah Rupiah.
Untuk itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli uang dollar
terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada
eksportir di Amerika.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional di antaranya sebagai


berikut.

1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara.

2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara.

3. Komunikasi antarnegara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun


pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran besar masih
menyita waktu.
Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata uang dipertukarkan dengan
mata uang lainnya di pasar valuta asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang akan
merupakan penawaran terhadap mata uang lainnya. Misalnya kita melakukan pertukaran US $
dengan rupiah, maka permintaan terhadap US $ merupakan penawaran rupiah, dan sebaliknya
penawaran rupiah merupakan permintaan terhadap US $.

CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan ekspor. Suatu negara yang
mengadakan transaksi dengan luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu pertanyaan:
bagaimana cara melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari perdagangan
antarnegara akan menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari luar negeri, sehingga
diperlukan beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau sering
disebut dengan pembayaran internasional.

Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat


perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut.

a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial
draft atau Trade Bill)
Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik
surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya.

Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumendokumen berupa:

- faktur (invoice),

- konosemen atau surat muatan (bill of lading),

- daftar isi barang (packing list),

- surat keterangan asal barang (certificate of origin),

- surat keterangan pabean,

- surat asuransi (insurence).

Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang ditujukan
kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal
wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang
sudah ditentukan (hari jatuh tempo).

Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas
pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum
jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan menukarkannya
kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.

b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)

Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang


piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal.Cara
pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak
banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional.

c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka

Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu
diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini
mempunyai risiko yang besar.

Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya sebagai berikut.


- Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli belum
diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang dipesan.
- Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima.
- Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir.
- Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak
sepenuhnya diketahui pengimpor.

d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)

Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas
permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan
membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.

Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu:
- opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank
- issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C atas permintaan
importir.
- Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir.
Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas:
- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai dengan harga
barang melalui bank yang ditunjuk
- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu
dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.
- Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak
dipakai untuk barang konsumsi.
- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank yang
ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum
mengapalkan barang-barang ekspor.
- Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu,
misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen.

e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)

Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi


perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa
adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang
laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan
penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan
transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor.

Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut.


- Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran.
- Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.

f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)

Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual
seluruhnya atau sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah dikenal
dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu
tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil risiko penjual, sebaiknya
menggunakan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk
penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual, pembeli membayar kepada bank sejumlah
uang atas nilai barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan delivery instruction
kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.
ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional


diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut
dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-
beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam
perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia
dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system
moneter internasional.

Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang,
digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber
perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan
devisa khusus.

a. Devisa umum

devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat
kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta
asing.

b. Devisa kredit

devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan
oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran
valuta asing di pasar valuta asing.

Permintaan akan valuta asing berasal dari:


a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya
dengan menggunakan mata uang asing,
b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang
diimpor,
c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-
kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara
lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para
pemegang saham di luar negeri.
Penawaran atas valuta asing berasal dari:
a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri

F.Pasar Valuta Asing

Pasar Valuta Asing atau yang biasa disebut Valas, adalah pertukaran uang dari nilai mata
uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat
mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of
risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.

FUNGSI PASAR VALUTA ASING

a. Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power)


Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan, karena pada dasarnya untuk
menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri kita harus menggunakan mata uang yang
berlaku di tempat tinggal atau negara suatu pihak.

b. Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh
karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman
tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya memerlukan
beberapa waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut
termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk
kemudian dijual kepada pembeli.

c. Mengurangi Resiko Valas


Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti perubahan kurs saat
transaksi. Melalui sistem ini diharapkan untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap
besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.
PELAKU PASAR VALUTA ASING
1. Dealer (Market maker)
Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada umumnya dealer
mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada
mata uang tersebut.

2. Perusahaan atau Perorangan


Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas).
Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh
kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional
dan lain sebagainya.

3. Spekulan dan Arbitrator


Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata
- mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereke justru menuai laba dari fluktuasi
drastis yang terjadi di pasar valas.

4. Bank Sentral
Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar
mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah kegiatan intervensi.

5. Pialang
Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata
uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank
di seluruh dunia.

6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar
hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus ditukarkan lagi kedalam
mata uang lokal.

G.Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan
sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara
dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu
tahun.

Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang
dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian
adalah :

1. Orang perorangan/individu

Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis) dianggap
sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana
mereka memperoleh center of interest.

2. Badan hukum

Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut
memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap
sebagai penduduk luar negeri.

3. Pemerintah

Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya.
Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka
wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi
internasional.

TUJUAN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di


bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang
piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca
pembayaran.

2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang


moneter dan fiscal.

3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh


hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang
politik perdagangan Internasional.

H.Bentuk-Bentuk dan Badan-Badan Kerjasama Ekonomi

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL


Kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama yang menunjukkan hubungan
antarnegara dalam bidang ekonomi dengan dasar kepentingan tertentu untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan struktur
kegiatan ekonomi nasional. Kerja sama tersebut berada di bawah pembinaan dan pengawasan
salah satu badan PBB yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC = Economic and Social Council),
karena ECOSOC merupakan badan PBB yang mengoordinasikan pekerjaan-pekerjaan di bidang
ekonomi dan sosial. Badan ini berada di bawah pengawasan Majelis Umum (General Assembly)
yang bertugas memberi rekomendasi dalam menangani masalah pembangunan, perdagangan,
kependudukan, industri, konservasi energi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan bentuknya, kerja sama ekonomi internasional terbagi dalam 4 (empat) macam,
yaitu sebagai berikut.

a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral

Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan dua negara dan
bersifat saling membantu.

b. Kerja Sama Ekonomi Regional

Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi di antara beberapa negara yang
berada di kawasan tertentu.

c. Kerja Sama Ekonomi Multilateral/Internasional

Kerja sama ekonomi multilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan banyak negara
dan tidak terikat oleh wilayah atau kawasan negara tertentu. Kerja sama ini bisa dalam satu
kawasan seperti ASEAN, MEE tetapi dapat pula kerja sama antarnegara yang berbeda kawasan
seperti OPEC, WTO, dan IMF.

d. Kerja Sama Ekonomi Antarregional

Kerja sama ekonomi antarregional yaitu kerja sama ekonomi di antara dua kelompok kerja
sama ekonomi regional.
BADAN-BADAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL
Badan kerja sama ekonomi regional antara lain kerja sama Negara kawasan Eropa (EEC) dan
negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

a. EEC (European Economic Community) atau MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

EEC atau MEE adalah suatu kerja sama antara negara-negara Eropa untuk menciptakan
keselarasan anggota-anggotanya dalam hal ekonomi, sosial, dan kestabilan politik di Eropa. EEC
didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 oleh Sembilan negara dengan tujuan untuk bekerja ke
arah pengembangan aktivitas ekonomi yang serasi, ekspansi berkesinambungan dan seimbang,
pemantapan stabilitas, memacu peningkatan standar kehidupan, dan ikatan lebih erat di antara
sesame anggotanya.

Selain EEC, masyarakat Eropa juga membentuk organisasi lainnya, yaitu:

- ECSC (European Coal and Steel Community) atau Masyarakat Batu bara dan Baja
Eropa,

- EAEC (European Atomic Energy Community) atau Masyarakat Tenaga Atom Eropa.

b. ASEAN (Association of South East Asian Nations)

ASEAN atau persatuan negara-negara Asia Tenggara merupakan suatu kerja sama negara-
negara untuk kestabilan politik, ekonomi, dan sosial budaya. ASEAN didirikan pada tanggal 8
Agustus 1967 dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok.

Tujuan ASEAN adalah:

- mempercepat proses pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan Asia Tenggara


umumnya dan anggota pada khususnya,

- mewujudkan terciptanya perdamaian dan kestabilan di kawasan Asia Tenggara,

- menciptakan kerja sama yang aktif dalam bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan.
BENTUK-BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Kerja sama ekonomi internasional antara lain terdiri atas badanbadan dunia dalam wadah
organisasi PBB. Badan-badan tersebut di antaranya sebagai berikut.

a. IMF (International Monetary Fund) atau Dana Moneter Internasional

Badan ini lahir pada tanggal 27 Desember 1945 setelah diadakan Konferensi di Bretton Woods,
Amerika. Dengan maksud untuk melancarkan kembali moneter internasional yang meliputi
penetapan kurs devisa, pemeliharaan kurs devisa, membantu negara anggota dalam
menghadapi kesulitan neraca pembayaran, memberi saran pencegahan inflasi, dan sebagainya.

Tujuan IMF antara lain:

- memajukan kerja sama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga (IMF),

- memperluas perdagangan dan investasi dunia,

- memajukan stabilitas kurs valuta asing,

- mengurangi dan membatasi praktik-praktik pembatasan terhadap pembayaran


internasional,

- menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek dan
jangka menengah,

- memperpendek dan memperkecil besarnya defisit atau surplus neraca pembayaran.

b. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) atau Bank Dunia (World
Bank)

IBRD atau Bank Dunia didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 dengan tujuan untuk
membantu pembiayaan usahausaha pembangunan dan perkembangan negara-negara
anggotanya dengan memudahkan penanaman modal untuk tujuan yang produktif. Jadi, IBRD
bertugas untuk menangani masalah investasi internasional.

c. ITO (International Trade Organization) atau WTO (World Trade Organization)

WTO atau organisasi perdagangan dunia merupakan organisasi perdagangan yang bertujuan
untuk memajukan perdagangan internasional dengan cara membatasi atau mengadakan
peraturan yang bersifat menghambat kelancaran pertukaran barang-barang internasional, dan
berusaha untuk meningkatkan volume perdagangan dunia dengan cara meliberalisasikan
perdagangan internasional.
d. GATT (General Egreement on Tariff and Trade)

GATT atau persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan didirikan atas dasar perjanjian di
Jenewa, Swiss dengan maksud untuk mengurangi atau menghilangkan rintangan-rintangan
perdagangan internasional, khususnya tarif dan bea cukai tinggi yang menghambat ekspor
impor antarnegara.

I.Dampak Kerjasama Ekonomi Internasional

DAMPAK POSITIF KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

1. Memperluas lapangan kerja

Dampak positif dan negatif kerjasama ekonomi internasional – Kerja sama ekonomi antar
negara memungkinkan terjadinya penambahan produksi dan perluasan perusahaan. Perluasan
produksi dan perusahaan tersebut tentunya juga membuat kebutuhan tenaga kerja meningkat.
Dengan demikian adanya industri baru dapat menyerap tenaga kerja baru dan mengurangi
pengangguran.

2. Negara dapat memenuhi kebutuhan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri

Perbedaan sumber daya yang dimiliki oleh setiap negara membuat setiap negara memproduksi
barang yang tidak sama dengan kualitas yang berbeda pula. Bahkan ada pula negara yang tidak
mampu memproduksi barang tertentu.

3. Masuknya modal asing ke dalam negeri

Kerjasama ekonomi antar negara dapat dijadikan forum untuk mempromosikan potensi
ekonomi negara. Hal ini sangat menguntungkan bagi Indonesia, sebab dapat digunakan untuk
menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

4. Terjadinya alih teknologi

Alih teknologi itu terjadi ketika tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri dikenalkan
dengan berbagai teknologi yang mungkin belum ada di Indonesia.

5. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

Dengan adanya perluasan pasar sampai ke luar negeri dan alih teknologi secara langsung
mempengaruhi produktivitas barang dan jasa. Selain itu akan meningkatkan penerimaan devisa
negara sehingga dana pembangunan pun bertambah. Kondisi ini bila berjalan lancar dan
dilakukan secara cermat akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
6. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat

Pertumbuhan ekonomi yang baik dan perluasan lapangan kerja memungkinkan pendapatan
masyarakat meningkat, sehingga kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan semakin
meningkat pula.

7. Memperkuat posisi dan daya tawar Indonesia

Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menciptakan penghapusan hambatan-hambatan dalam


perdagangan. Hal ini memperlancar kegiatan ekspor impor dan akan menciptakan perdagangan
yang saling menguntungkan. Dengan demikian perdagangan dalam negeri akan semakin kuat
dan akibatnya memberikan dampak positif bagi perekonomian.

DAMPAK NEGATIF KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

1. Ketergantungan terhadap negara maju

Salah satu bentuk kerja sama antar negara adalah pinjaman modal yang sebenarnya bisa
membawa dampak negatif bagi pembangunan ekonomi suatu negara dan menjadikan negara
tersebut akan sangat bergantung pada bantuan negara lain.

2. Pasar dalam negeri dikuasai produk asing

Masuknya produk luar negeri ke Indonesia mengakibatkan hanya produk dalam negeri yang
berkualitas saja akan mampu bertahan. Sedang produk yang berkualitas akan kalah bersaing.

3. Mundurnya perusahaan dalam negeri

Hal ini akibat dari maraknya produk luar negeri, sehingga dapat memungkinkan terganggunya
stabilitas perusahaan dalam negeri.

4. Meningkatnya pengangguran

Alih teknologi dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, namun jika di Indonesia
penggunaannya secara serentak, akan menyebabkan terjadinya PHK. Tenaga kerja dituntut
memiliki kompetensi tinggi agar mampu bersaing dan mengisi lapangan kerja, mereka yang
tidak memiliki kemampuan akan kalah bersaing dan kehilangan pekerjaan. Maka dari itu, untuk
ke depannya skill sangat dibutuhkan dari pada sekedar selembar ijazah yang tidak menjamin
kinerja yang baik bagi pemiliknya.

5. Banyaknya TKI ilegal

Keberhasilan TKI dalam meningkatkan taraf hidup, mendorong tenaga kerja lain menjadi TKI.
Berbagai cara mereka lakukan agar dapat bekerja di luar negeri, bahkan tanpa melalui prosedur
yang seharusnya. TKI ilegal dapat merugikan diri sendiri, selain itu juga akan mencoreng nama
baik bangsa Indonesia.
EKONOMI KELAS XII

Nama :Muhammad Taufiq Ilham

Kelas :XII MIPA 7

Anda mungkin juga menyukai