Anda di halaman 1dari 4

BAB VI PERDAGANGAN INTERNASIONAL A.

Definisi Perdagangan Internasional Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Dalam perdagangan internasional terdapat dua teori mengenai perdagangan internasional, yang diklasifikasikan ke dalam: Teori Klasik. Teori ini terbagi menurut: a. Adam Smith dikenal dengan teori keunggulan absolute Teori keunggulan absolute menjelaskan bahwa suatu Negara akan melakukan spesialisasi dan ekspor terhadap suatu barang jenis tertentu dimana Negara tersebut memiliki keunggulan absolute dan tidak memproduksi atau melakukan impor terhadap Jenis barang lain dimana Negara tersebut tidak mempunyai keunggulan absolute terhadap Negara lain yang memproduksi barang sejenis. b. J.S Stuart Mill dan David Ricardo dikenal dengan teori keunggulan komparatif Teori ini menerangkan bahwa suatu Negara akan berspesialisasi pada dan ekspor suatu barang dimana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif terbesar dan impor barang dimana Negara tersebut memiliki kerugian komparatif. Atau teori tersebut menyatakan bahwa suatu Negara akan ekpsor suatu barang yang dapat dihasilkan dengan biaya produksi lebih rendah dan impor barang jika dibuat sendiri memerlukan ongkos atau biaya produksi yang besar. Teori Modern menurut H-O ( Hecksher dan Ohlin) Teori ini menjelaskan bahwa Negara akan berspesialisasi dalam produksi ekspor barang-barang yang input (faktor produksi) utamanya relative sangat banyak di negara tersebut dan impor barang yang input utamanya tidak dimiliki oleh negara tersebut ( jumlahnya terbatas). Kedua teori di atas dapat diketahui dan difahami dengan menggunakan contohcontoh berikut : 1. Contoh teori Keunggulan mutlak ( Absolut) dari Adam Smith Tabel Negara Hasil produksi yang diperbandingkan Dasar tukar dalam negeri Kayu lapis Tv Indonesia 1/20 jam/lbr 2 jam/bh 1 Televisi = 40 lbr kayu lapis Korea Selatan 1/15 jam/lbr 1 jam/bh 1 Televisi = 15 lbr kayu lapis Keterangan : a. Untuk memproduksi 1 lembar kayu lapis, Indonesia membutuhkan 3 menit ( 1/20 x 60 menit). Sedangkan untuk memproduksi 1 unit televisi dibutuhkan waktu 2 jam. b. Untuk memproduksi 1 lembar kayu lapis, Korea selatan membutuhkan waktu 4 menit ( 1/15 x 60 menit) dan untuk memproduksi 1 unit televisi membutuhkan waktu 1 jam. c. Indonesia untuk 1 unit televisi membutuhkan waktu selama 2 jam, maka jika waktu tersebut digunakan untuk memproduksi kayu lapis hasilnya adalah 120 menit : 3 menit x 1 lembar = 40 lembar kayu lapis. d. Korea selatan: waktu yang diperlukan untuk memproduksi 1 unit televisi adalah 1 jam. Jika waktu tersebut dipergunakan untuk memproduksi kayu lapis hasilnya adalah 60 menit : 4 menit x 1 lembar = 15 lembar kayu lapis. e. Indonesia mempunyai keunggulan mutlak dalam hal memproduksi kayu lapis. Sedangkan Korea selatan mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi televisi. 2. Contoh Keunggulan komparatif dari David Ricardo Tabel Negara Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi Kain Mobil Indonesia 40 Tk 70 Tk Malaysia 50 Tk 75 Tk

Keterangan : a. Harga kain di Indonesia relative murah dibanding dengan di Malaysia. b. Perbandingan upah atau ongkos memproduksi kedua jenis barang adalah : - Kain = 40/50 x 100% = 80 dari upah yang dikeluarkan Malaysia. - Mobil = 70/75 x 100% = 93 dari upah yang dikeluarkan oleh Malaysia c. Dengan demikian akan lebih menguntungkan jika Indonesia mengadakan spesialisasi memproduksi mobil, lalu keduanya mengadakan pertukaran. d. Perbandingan produksi kain dan mobil adalah : Efisiensi yang paling tinggi pada produk kainnya dan menetapkan untuk mengadakan spesialisasi dalam memproduksi kain. e. Malaysia menetapkan untuk mengadakan spesialisasi dalam memproduksi mobil, kemudian antara keduanya mengadakan pertukaran. 3. Contoh Keunggulan Komparatif menurut John Stuart Mill Tabel Negara Produk yang paling banyak diperlukan Dasar tukar dalam negeri Kain Sutera Indonesia 20 15 1 m kain = 0,75 m sutera Cina 30 50 1 m kain = 0,60 m sutera Keterangan : Dasar tukar internasional ( DTI ) untuk Indonesia dengan Cina adalah : a. Jika dinyatakan dalam ukuran kain : 15/20 m sutera; DTI 1,67 m sutera Jadi, DTI nya adalah 0,75 + 0,60/ 2 = 1,21 m sutera b. Jika dinyatakan dalam sutera : 30/50 m kain; DTI 20/15 m kain Jadi, DTInya adalah : 0,60 m + 1,3 m/ 2 = 0,95 m kain. B. Kerumitan dalam perdagangan internasional Dalam melakukan pedagangan internasional terdapat beberapa kendala, yaitu : Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan Barang harus dikirim dan diangkut dari satu Negara ke Negara lainnya melalui berbagai macam peraturan Adanya perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan serta hukum. Sedangkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional adalah : - Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri - Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara - Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi - Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut - Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi - Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang - Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari Negara lain - Terjadinya era globalisasi sehingga tidak ada satu Negara pun di dunia dapat hidup sendiri. Sedangkan manfaat dari adanya perdagangan internasional adalah : Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Dimana Negara melakukan perdagangan antara satu sama lain dengan alasan yang paling nyata adalah karena setiap Negara tidak dapat menghasilkan semua barang yang dibutuhkannya. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Dengan mengadakan spesialisasi setiap Negara memperoleh keuntungan berikut :

a. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap Negara dapat digunakan dengan lebih efisien b. Setiap Negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi di dalam negeri. Memperluas pasar industry-industri dalam negeri Satu satunya cara untuk memperoleh pasar adalah dengan mengekspornya ke luar negeri. Transfer teknologi dan meningkatkan produkstivitas Dengan mengimpor teknologi yang lebih modern, suatu Negara dapat menaikkan produktivitasnya dan akan mempercepat pertambahan produksi.

C. Cara pembayaran internasional Masing-masing Negara memiliki mata uangnya sendiri yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran. Maka dalam perdagangan internasional dikenal cara pembayaran internasional yang dapat dilakukan dengan cara berikut : Cash payment Pembayaran secara tunai antara eksportir dan importer dapat dilakukan menggunakan mata uang Negara tertentu baik uang dalam negeri maupun mata uang Negara lain asal terjadi kesepakatan. Private compensation Salah satu cara pembayaran internasional antara penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain, dimana transaksi dilakukan secara tidak langsung tetapi pembayarannya dapat dilakukan di Negara masing-masing. Pembayaran dengan wesel ( Bill of exchange) Merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang. Pembayaran dengan transfer telegraphic atau cable order Merupakan suatu bentuk cek yang duteruskan atau disampaikan melalui telegram atau radiogram dari seseorang (eksportie/importer) kepada bank relasinya di luar negeri untuk mentransfer rekening deposito seseorang ( eksportir/importer). Sistem L/C ( Letter of credit ) Cara pembayaran yang diterima oleh eksporti tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan ke luar negeri (pemesan). D. Kebijakan-kebijakan Perdagangan Internasional Macam-macam kebijakan pedagangan internasional dan pembagiannya dapat menggunakan : Tarif atau bea masuk Merupakan salah satu cara untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk impor. Pembagiannya adalah : 1. Kebijakan tariff barrier : - Tariff rendah antara 0% - 5% dikenakan untuk bahan kebutuhan pokok dan vital seperti beras, mesin-mesin vital dan alat-alat militer. - Tariff sedang antara 5% - 20% dikenalan untuk barang-barang setengah jadi dan barangbarang lain yang belum cukup diproduksi di dalam negeri. - Tariff tinggi di atas 20% dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negeri dan bukab barang kebutuhan pokok. 2. Kebijakan non-barrier : Pembatasan spesifik ( specific limitation) terdiri dari larangan impor secara mutlak, pembatasan impor atau kuaota system, peraturan atau ketentuan teknis, peraturan kesehatan atau karantina, peraturan pertahanan dan keamanan Negara, peraturan kebudayaan, perizinan impor serta embargo. Kuota Suatu pembatasan atas jumlah barang yang dapat diimpor oleh suatu Negara dari semua Negara atau dari Negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan Merupakan kebijakan pemerintah suatu Negara melarang total semua ekspor komoditas tertentu.

Larangan impor : Kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak komoditas tertentu. Subsidi : o Kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industry ( pengusaha ) dalam negeri dalam bentuk modal, mesin-mesin, peralatan, keahlian, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit dan subsidi harga yang bertujuan menambah produksi di dalam negeri, mempertahankan jumlah konsumsi di dalam negeri, serta menjual produk degan harga yang lebih murah daripada produk impor. o Premi o Penambahan dana ( dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi ( prestasi) yang ditentukan oleh pemerintah. o Diskriminasi harga Penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih yang berbeda terhadap barang yang sama. Dumping Suatu kebijakan diskriminasi harga internasional yang dilakukan dengan menjual suatu komoditas di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dibayar konsumen di dalam negeri. Contoh Soal Perdagangan Internasional 1. Perhatikan table produksi per Negara setiap minggu! Negara Beras Televisi Indonesia 50 kg 10 unit Jepang 40 kg 20 unit Berdasarkan table diatas, Jepang memperoleh keuntungan.. a. Komparatif TV c. Mutlak TV e. Komparatif dan b. Komparatif beras d. Mutlak beras mutlak TV 2. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk produksi 1 unit beras dan 1 unit kain di Negara A dan Negara B Keterangan Negara A Negara B Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi 1 unit beras 50 5 Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi 1 unit kain 25 10 Dari table di atas, keuntungan komparatif akan terjadi bila.. a. Negara A dan Negara B memproduksi beras dan kain b. Negara A memproduksi kain dan negara B memproduksi beras saja c. Negara A memproduksi beras dan Negara B memproduksi kain saja d. Negara A menukarkan beras dengan kain dari Negara B e. Negara A dan Negara B mengadakan hubungan dagang 3. Perhatikan tabel produksi per orang setiap minggu!

Anda mungkin juga menyukai