Anda di halaman 1dari 23

PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
By : Kelompok 4
OUR TEAM
Ainindhya Pasha Feby Gita Kaisa Ginting

Naila Anggraini Nelson Davinsen Sintia


A. PENGERTIAN DAN MANFAAT
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah kegiatan dagang atau jual beli yg


dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain atas dasar kesepakatan bersama. Dalam perdagangan
internasional tentu saja kita sudah tidak asing dengan dua istilah
yaitu "Impor dan Ekspor"
a. Pengertian Impor
Pengertian impor dalam buku Manajemen Pelabuhan dan Realisasi
Ekspor Impor (Sasono, 2012) adalah "memasukkan barang dari luar
negeri ke dalam daerah pabean suatu negara". Secara sederhana,
impor diayrtikan sebagai proses pembelian barang untuk masuk ke
dalam suatu negara untuk memenuhi kebutuhan domestik, baik
untuk industri maupun masyarakat luas.
b. Pengertian Ekspor
Ekspor merupakan kebalikan dari impor, yang dimana ekspor adalah
kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Sederhananya,
ekspor adalah tindakan menjual barang atau jasa ke negara lain.
Proses ini biasanya melibatkan volume besar dan pengawasan lintas
batas negara.
c. Pengertian Perdagangan Internasional
Dalam Kamus Ekonomi (Oktima 2012) menjelaskan bahwa,
"perdagangan internasional adalah transaksi barang dan jasa
antarnegara; suatu kegiatan tukar menukar barang atau jasa yang
didasarkan atas kehendak sukarela yang dilakukan antardua negara
atau lebih untuk memenuhi kebutuhan bersama melalui kegiatan
ekspor impor.
2. MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
> Memperoleh barang yang tidak diproduksi di dalam
negeri
> Sebagai sumber devisa negara
> Menjaga stabilitas harga
> Memperluas pangsat pusat dan kesempatan kerja
> Transfer of technology
> Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Untuk lebih spesifik lagi, berikut manfaat Ekspor dan
Impor beserta kerugiannya
a. Manfaat Ekspor
* Menghindarkan biaya produksi yang mahal untuk
mendirikan operasi manufakturing di negara tuan rumah
* Membantu perusahaan menemukan lokasi perusahaan
yang lebih efisien
b. Kerugian akibat kegiatan Ekspor

1) Kegiatan mengekspor dari kantor pusat tidak tepat jika


perusahaan dapat menemukan lokasi yang lebih ekonomis
dengan memindahkan produksi ke negara lain. Oleh karena itu,
sebaiknya perusahaan yang mengejar standardisasi global lebih
baik jika memproduksi di tempat yang memiliki biaya yang lebih
rendah.
b. Kerugian akibat kegiatan Ekspor

2) Biaya transportasi yang tinggi menyebabkan kegiatan ekspor


tidak ekonomis, terutama untuk produk massal. Cara untuk
mengatasi kerugian ini adalah dengan melakukan produksi
massal secara regional. Cara ini memungkinkan perusahaan
untuk menekan biaya produksi dan biaya transportasi.
c. Manfaat Impor

1) Memperoleh barang dan jasa yang tidak dapat atau kurang


cukup diproduksi oleh negara tuan rumah.
2) Memperoleh teknologi modern. Negara-negara dengan tingkat
teknologi yang masih sederhana akan mengimpor mesin-mesin
yang modern untuk melakukan kegiatan produksi. Sehingga
meningkatkan produktivitas.
c. Manfaat Impor
3) Memperoleh bahan baku. Setiap perusahaan membutuhkan
bahan baku dalam proses produksinya. Namun tidak semua
negara mampu menyediakan bahan baku yang diperlukan.
harga yang tinggi. Oleh karena itu, dilakukanlah impor bahan
baku dari negara yang menyediakan bahan baku dengan harga
yang lebih rendah.
d. Kerugian Kegiatan Impor

1) Menimbulkan persaingan industri di dalam negeri.


2) Menimbulkan banyak pengangguran.
3) Konsumerisme. Banyaknya masuk barang-barang impor
menyebabkan timbulnya konsumsi secara berlebihan
terutama untuk barang-barang mewah.
B. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

> Perbedaan Sumber Daya


> Perbedaan Selera
> Perbedaan Biaya Produksi
> Perbedaan Tingkat Teknologi
B. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
2. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

> Tidak Amannya Suatu Negara


> Kebijakan Ekonomi Internasional
> Ketidakstabilan Kurs Mata Uang
C. TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Dalam buku Bisnis Internasional Buku 1 (Ball, dkk.,2014) menyebutkan tiga
macam teori perdagangan internasional, yaitu

1. Teori Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)

Teori keunggulan mutlak atau absolute advantage theory merupakan


suatu konsep yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan
internasional. Teori keunggulan absolut atau mutlak dikemukakan
oleh Adam Smith yang menganggap bahwa suatu perusahaan atau
negara dapat meningkatkan produksinya dibandingkan kompetitor.
C. TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Teori keunggulan absolut didasarkan pada beberapa asumsi pokok,
antara lain sebagai berikut.

1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.


2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
3. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
4. Biaya transpor ditiadakan.
C. TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Berdasarkan Tabel 9.1 diketahui bahwa Amerika Serikat memiliki
keunggulan absolut dalam produksi Gandum (8: 4). Australia memiliki
keunggulan absolut dalam produksi kain (40: 20). Perhatikan
persamaan berikut ini.

Amerika Serikat Australia

8G=20K 4G = 40K
1G=20K/8 1G= 40K/4
1 G = 2,5 K 1G=10K
C. TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage).

Teori keunggulan komparatif adalah teori yang menyatakan bahwa


barang yang memiliki nilai kegunaan pasti juga memiliki nilai
penukaran. Pencetus teori ini adalah David Richardo. Arti dari teori
ini yaitu di mana suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih
murah akan diekspor Karena memiliki keunggulan komparatif besar
dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri akan
menimbulkan biaya yang sangat besar.
C. TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Perbedaan utama antara keunggulan mutlak dan
komparatif adalah keunggulan mutlak terjadi jika
suatu negara memproduksi barang atau jasa yang
tidak bisa diproduksi negara lain. Sementara
keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu
negara mampu memproduksi barang atau jasa dengan
biaya lebih rendah.
C. TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
3. Teori Faktor Dukungan Heckscher-Ohlin (H-O).

Teori Heckscher–Olin dikenal dengan “The Proportional


Factor Theory” dimana negara dengan faktor produksi
relatif tinggi dan murah dalam biaya produksi akan
melakukan spesialisasi produksi untuk melakukan
ekspor.
C. TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Misalnya, Indonesia dianugerahi tenaga kerja yang
melimpah. Sedangkan Jepang memiliki lebih banyak modal.
Ketika kedua negara ini melakukan perdagangan, masing-
masing negara akan memperoleh harga yang lebih rendah
untuk barang-barang yang memerlukan sejumlah besar
faktor produksi yang relatif langka di negara mereka
sendiri, dan masing-masing akan mendapatkan
keuntungan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai