Anda di halaman 1dari 3

1.

Teori keunggukan mutlak:


2. Teori keunggulan komparatif?
3. Teori cost comparative advantage?
4. The propotional factor theory?
5. Theory of international trade?

Jawab:

1. Teori keunggulan mutlak dipopulerkan oleh seorang ekonom bernama Adam Smith, dalam teori
ini Adam Smith menggunakan prinsip pasar bebas sesuai dengan pemikiran klasik yang dimiliki
oleh nya. Menurutnya, pengelolaan perekonomian negara dapat dilakukan dengan cara
melaksanakan persaingan bebas tanpa adanya intervensi pemerintah. Dengan catatan adanya
pembagian kerja dan pengalokasian sumber daya secara efisien.
Smith memandang kemakmuran rakyat di suatu negara dapat dicapai melalui produksi dan
perdagangan. Untuk menghasilkan kekayaan yang universal, maka produksi dan perdagangan
harus dilakukan secara maksimal, sehingga terciptanya full employment.
Dalam teorinya Adam Smith mengatakan bahwa keunggulan absolut dapat diperoleh apabila
biaya produksi yang digunakan lebih kecil dari pada Negara lain. Karena itulah apabila biaya
produksi yang digunakan sama, maka tidak ada alas an untuk melakukan perdagangan
internasional.

Teori keunggulan absolut ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok, antara lain:

 Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.


 Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
 Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
 Biaya transportasi ditiadakan.

Berikut contoh keunggulan absolut antara dua negara.

Produksi Perbandingan Dasar Tukar Dalam Negeri


Negara Kain TV Kain/TV TV/Kain
Indonesia 90 60 90/60 = 1,5 60/90 = 0,67
Belanda 50 100 50/100 = 0,5 100/50 = 2

Dari tabel tersebut, Indonesia punya keunggulan mutlak dalam produksi kain. Sementara, keunggulan mutlak
Belanda ada pada produksi TV.

2. Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage)


merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara.
Tidak banyak orang yang mengetahui tentang keunggulan komparatif. Keunggulan
komparatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu, negara maupun
perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan sejumlah biaya
yang lebih rendah dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh pesaingnya.

Keunggulan komparatif dapat memberikan kemampuan untuk menjual barang dan jasa
dengan harga yang lebih rendah daripada pesaingnya. Selain itu, keunggulan komparatif
juga dapat membantu para pengusaha menyadari margin penjualan yang lebih kuat.
Pengeluaran biaya dalam jumlah cukup besar oleh pesaing yang memiliki keunggulan
komparatif belum tentu akan mendapatkan hasil lebih baik dibandingkan dengan yang lain
dalam memproduksi barang atau jasa. Hal itu membuktikan bahwa suatu pengorbanan
berupa pengeluaran biaya atau modal yang lebih besar belum tentu dapat menghasilkan
suatu keuntungan.

Sebelum hadirnya teori keunggulan komparatif, telah muncul suatu gagasan yang bernama
teori keunggulan absolut. Sebetulnya teori keunggulan absolut sendiri memiliki kelemahan
yaitu tidak mampu memberikan suatu argumentasi ketika dimintai penjelasan mengenai
kondisi suatu negara yang tidak memiliki keunggulan absolut atas suatu produknya sama
sekali. Akan tetapi, negara tersebut tetap mampu melakukan penjualan produk ke luar
negerinya (ekspor).

Maka dari itu, teori keunggulan komparatif dijadikan sebagai pelengkap sekaligus perbaikan atas
teori absolut. Teori keunggulan komparatif telah membuat suatu argumentasi yang menyatakan
bahwa efisiensi suatu industri dapat meningkatkan jumlah produksi meskipun sama sekali tidak
memiliki keunggulan absolut.

Teori ini memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap negara yang hendak melakukan
perdagangan internasional sehingga sangat disarankan untuk melakukan spesialisasi produk dan
mengekspor produk yang memiliki keunggulan komparatif. Sedangkan produk yang tidak memiliki
keunggulan komparatif hendaknya dilakukan impor saja sehingga tidak memberikan dampak inflasi.

Keunggulan komparatif sendiri pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo. Beliau menjelaskannya
dalam buku yang ditulis olehnya pada tahun 1817 yang berjudul “On the Principles of Political
Economy and Taxation”. Dalam buku tersebut, dia menggunakan negara Inggris dan Portugal
sebagai contoh. David Ricardo menuturkan bahwa Portugal mampu memproduksi kain dan anggur
dengan menggunakan tenaga kerja berjumlah lebih sedikit dibandingkan dengan Inggris. Akan
tetapi, kain yang diproduksi Inggris memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan negara Portugal.
Maka tidak heran jika Inggris lebih memilih untuk melakukan ekspor kain dan mengimpor anggur
dari Portugal.

Contoh lainnya dari keunggulan komparatif yaitu antara negara Cina dengan Amerika Serikat dalam
bentuk tenaga kerja murah. Para pekerja Cina memproduksi barang-barang konsumen sederhana
dengan biaya pengeluaran yang jauh lebih rendah. Sedangkan keunggulan komparatif Amerika
Serikat terletak pada tenaga kerja khusus yang memiliki banyak modal. Pekerja Amerika Serikat
mampu menghasilkan peluang investasi dengan biaya peluang yang lebih rendah.

Intinya, keunggulan komparatif menjelaskan alasan dari suatu negara yang dapat memproduksi dan
melakukan ekspor sesuatu meskipun para penduduknya tampak tidak memiliki keterampilan dalam
memproduksi jika dibandingkan negara lainnya. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila suatu
negara mengkhususkan diri dalam memproduksi barang-barang tertentu yang mana mereka
memiliki keunggulan komparatif di dalamnya.
Keunggulan komparatif sangat bertolak belakang dengan keuntungan absolut. Dimana keunggulan
absolut lebih mengacu pada kemampuan menghasilkan suatu barang dan jasa yang lebih banyak
atau lebih baik dibandingkan orang lain. Sedangkan keunggulan komparatif lebih mengacu pada
kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan biaya pengeluaran yang lebih rendah,
namun tidak harus pada volume atau kualitas yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai