0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas strategi untuk menghadapi persaingan dalam perdagangan internasional. Strateginya meliputi mengamati pasar dan pesaing, menciptakan produk yang berbeda dan menonjolkan keunggulannya, mempelajari kelebihan dan kelemahan pesaing, serta menawarkan harga yang bersaing. Tujuannya agar produk dapat bersaing di pasar internasional dan memberikan keuntungan bagi eksportir.
Deskripsi Asli:
Materi IPS klas 9
Judul Asli
Materi Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang Meraih Keunggulan Ekonomi Bangsa
Dokumen tersebut membahas strategi untuk menghadapi persaingan dalam perdagangan internasional. Strateginya meliputi mengamati pasar dan pesaing, menciptakan produk yang berbeda dan menonjolkan keunggulannya, mempelajari kelebihan dan kelemahan pesaing, serta menawarkan harga yang bersaing. Tujuannya agar produk dapat bersaing di pasar internasional dan memberikan keuntungan bagi eksportir.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk menghadapi persaingan dalam perdagangan internasional. Strateginya meliputi mengamati pasar dan pesaing, menciptakan produk yang berbeda dan menonjolkan keunggulannya, mempelajari kelebihan dan kelemahan pesaing, serta menawarkan harga yang bersaing. Tujuannya agar produk dapat bersaing di pasar internasional dan memberikan keuntungan bagi eksportir.
Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang Meraih Keunggulan
Ekonomi Bangsa
Pada materi sebelumnya kita telah memahami perdagangan
internasional. Perdagangan internsional adalah perdagangan yang diadakan antara satu negara dan negara lain yang meliputi kegiatan ekspor dan impor. Perdagangan internasional ini terjadi karena perbedaan barang yang dihasilkan oleh masing-masing negara. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perdagangan internasional antara lain keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan mutlak (absolute advantage) dari masing-masing negara.Tiap-tiap negara harus memikirkan cara mengembangkan produknya dalam menghadapi persaingan produk sejenis dari negara lain. Untuk menghadapi berbagai cara agar suatu produk dapat menjadi unggulan. A. Keunggulan Mutlak dan Keunggulan Komparatif 1. Teori Klasik / Teori Keunggulan Absolut Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut sebagai teori murni perdagangan internasional. Mengapa? Simak ilustrasi berikut! Pikirkanlah ketika seorang petani akan mengerjakan sawahnya. Apakah ia harus membuat bajak terlebih dahulu? Berapa lama ia harus membuat bajak? Bukankah ia harus memiliki peralatan untuk membuat bajak? Membajak sawah menjadi masalah rumit bagi petani jika ia harus melakukan segalanya sendiri. Oleh karena itu, petani membutuhkan orang lain yang menjual bajak. Jadi, dikarenakan keterbatasannya, seorang petani hanya mampu memproduksi satu atau beberapa macam kebu- tuhannya sendiri, sedangkan untuk kebutuhan yang lain mereka membelinya dari orang lain. Demikian halnya dengan negara. Adam Smith mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage) dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak mempunyai keunggulan absolut (absolute disadvantage) terhadap negara lain yang memproduksi barang sejenis. Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan, seperti letak geografis, iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), jumlah penduduk, modal, dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai teori Adam Smith, perhatikan tabel berikut ini!
Belanda dan Indonesia memproduksi dua macam barang, yaitu kain
dan tv dengan tenaga kerja merupakan satu-satunya input untuk memproduksi kedua jenis barang tersebut. Indonesia mampu memproduksi maksimum 90 yard kain per satu orang pekerja dalam setahun kalau semua pekerja yang ada di dalam negeri dipekerjakan di industri tekstil. Dan mampu memproduksi maksimum 60 unit tv per satu orang pekerja dalam setahun bila semua tenaga kerja digunakan untuk memproduksi tv. Rasio ini menunjukkan bahwa Indonesia lebih baik dalam memproduksi kain daripada tv.Belanda hanya mampu memproduksi sebanyak 50 yard kain dan 100 unit tv per satu orang pekerja dalam setahun. Rasio ini menunjukkan bahwa Belanda lebih baik dalam memproduksi tv daripada kain. Harga jual tv di Indonesia lebih tinggi karena diproduksi lebih lama sehingga memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi daripada kain. Sedangkan di Belanda, kain lebih mahal daripada tv karena biaya produksi kain lebih besar daripada tv. Perbedaan harga ini merupakan kondisi utama untuk terjadinya perdagangan internasional. Bila harga dari jenis barang yang sama tidak berbeda antarnegara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional karena masingmasing negara tidak akan menikmati manfaat dari perdagangan internasional. Perbedaan rasio harga (biaya produksi) tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan absolut atas Belanda dalam memproduksi kain atau Indonesia dapat memproduksi kain dengan lebih efisien daripada Belanda, sedangkan Belanda memiliki keunggulan absolut atas Indonesia dalam memproduksi tv, atau Belanda dapat memproduksi tv lebih efisien dibandingkan Indonesia.
2. Teori Keunggulan Komparatif
Pada teori keunggulan absolut terdapat permasalahan bila antara dua negara hanya satu negara saja yang mempunyai keunggulan absolut atas semua barang. Maka, perdagangan tidak akan terjadi karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan salah satu negara saja. Munculnya teori keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo menyempurnakan teori keunggulan absolut. Bagaimanakah pemi- kiran mereka? Ikuti penjelasan berikut ini! J.S. Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan relatif) terbesar, dan akan mengkhususkan mela- kukan impor barang, bila negara tersebut memiliki kerugian komparatif (kerugian relatif). Atau dengan kata lain, suatu negara akan melakukan ekspor barang, bila barang itu dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah, dan akan melakukan impor barang, bila barang itu diproduksi sendiri akan memerlukan biaya produksi yang lebih besar. David Ricardo mempunyai pemikiran yang senada, yaitu perdagangan internasional antara dua negara akan terjadi bila masing- masing memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang yang berbeda. Sebagai contoh perhatikan ilustrasi sebagai berikut! Berdasarkan efisiensi tenaga kerja, di Indonesia untuk memproduksi 1 kemeja seorang pekerja hanya membutuhkan 1 hari kerja, dan untuk memproduksi 1 pasang sepatu diperlukan waktu 2 hari kerja. Di Filipina, untuk memproduksi 1 kemeja dan 1 pasang sepatu diperlukan masing- masing 4 dan 3 hari kerja. Lihat tabel berikut ini! Tabel di atas menunjukkan bahwa bila menurut teori keunggulan absolut dari Adam Smith, maka perdagangan internasional antara Indonesia dan Filipina tidak akan terjadi karena Indonesia memiliki keunggulan absolut atas Filipina untuk kemeja dan sepatu. Ini berarti hanya Indonesia yang bisa mengekspor. Jika perdagangan internasional tetap dilaksanakan maka hanya Indonesia yang akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional (gains from trade). David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional antara kedua negara tetap dapat dilakukan dengan memperhitungkan tingkat efisiensi tenaga kerja relatif. Perhatikan tabel berikut!
Berdasarkan tabel di atas, tingkat efisiensi tenaga kerja di Indonesia
lebih tinggi dibandingkan Filipina dalam produksi kemeja daripada produksi sepatu. Ini berarti Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam produksi kemeja, sedangkan tenaga kerja Filipina lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam memproduksi sepatu. Ini berarti, Filipina memiliki keunggulan kompa- ratif dalam produksi sepatu. Berdasarkan perbandingan tersebut bila dilakukan perdagangan internasional maka Indonesia akan mengkhususkan pada ekspor kemeja dan Filipina ekspor sepatu. Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolut dibandingkan Filipina untuk kemeja dan sepatu, perdagangan internasional tetap bisa dilakukan dan saling menguntungkan keduanya, yaitu melalui pengkhususan di masing-masing negara jika ada perbedaan dalam tingkat efisiensi atau produktivitas tenaga kerja. Anda telah mempelajari teori perdagangan internasional, yang meliputi teori klasik dan teori modern. Pada materi berikutnya Anda akan mempelajari peranan perdagangan internasional.
Keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan internasional
memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Munculnya perdagangan bebas saat ini memberikan banyak tantangan dan peluang bagi Indonesia. Tantangan tersebut seperti eksploitasi ekonomi, pudarnya identitas kebudayaan dan ancaman fisik lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam dapat berdampak pada perusakan lingkungan hidup. Adapun peluang Indonesia dalam pasar bebas yaitu kekayaan sumber daya alam dan melimpahya tenaga kerja. Berbagai peluang tersebut dapat dioptimalkan untuk menghasilkan produk dengan biaya produksi murah sehingga mampu bersaing di pasar internasional.
B. Upaya Menghadapi Persaingan dalam Perdagangan Internasional
Seorang eksportir perlu melakukan upaya berikut untuk menghadapi persaingan agar memberikan banyak keuntungan. a. Mengamati Pasar dan Mengenali Persaingan Eksportir terlebih dulu mengamati potensi pasar agar dapat mengetahui selera konsumen. Dengan demikian produk yang dihasilkan akan dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Eksportir juga harus melihat pesaing terberatnyaagar dapat menentukan cara yang ekektif dan efisien. b. Menciptakan Produk yang Berbeda. Upaya menciptakan produk yang unik dan belum ada pasar, membuat produk tersebut memiliki nilai lebih. Produk yang uni dan berbeda biasanya memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik tersendiri. Dengan demikian konsumen akan mengenal dan memilih produk tersut dibanding produk lain di pasar. c. Menonjolkan Keunggulan Produk. Seorang pengusaha apat menonjolkan keunggulan produk yang dihasilkan dibandingkan produk lain. Sebagai contoh, seorang pengusaha dapat mempertahan kualitas produk atau pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Dengan demikian loyalitas konsumen terhadap produk tersebut akan semakin meningkat. d. Mempelajari Kelebihan dan Kelemahan Pesaing Dengan demikian eksportir dapat memanfaatkan kelemahan dan kelebihan pesaing sebagai peluang memenangkan persaingan. Misalnya, menciptakan produk yang tidak diciptakan pesaing atau memberikan pelayanan yang tidak disediakan pesaing. Dengan menawarkan produk yang tidak dimiliki pesaing, peluang memenangkan persaingan pasar semakin terbuka lebar. e. Menawarkan Harga yang Bersaing Memberikan harga bersaing tidak harus dengan menurunkan harga jual, tetapi dapat dilakukan dengan memberikan bonus untuk pembelia tertentu. Misalnya, jika pesaing menjual dengan harga lebih murah, pengusaha dapat menawarkan bonus barang secara gratis kepada konsumen. Jadi harga produk masih dapat bersaing tanpa harus menurunkan harga yang dapat menyebabkan kerugian. f. Mempromosikan Produk Promosi merupakan upaya yang wajib dilakukan pengusaha untuk mengenalkan produknya kepada konsumen. Contoh gencarnya promosi wisata dapat meningkatkan animo wisatawan.
WEF (World Economic Forum) mengidentifikasi beberapa faktor
penyebab Indonesia lemah dalam daya saing, yaitu; birokrasi pemerintah yang kurag efisien, lemahnya infrastruktur, banyaknya korupsi, lemahnya kepastian hukum terutama ketenagakerjaan, aturan intensif pajak, inflasi, kurangnya akses pembayaran bagi kalangan petani, ketidakstabilan kebijakan pemerintah dan implementasi. Kemampuan inovasi wirausaha menjadi faktor utama meningkatnya daya saing dalam perdagangan internasional. Kondisi tersebut tentu harus didukung dengan sarana dan fasilitas yang memadai agar pelaku usaha memperoleh keuntungan untuk meningkatkan daya saing