Anda di halaman 1dari 13

MENYUSUN MAKALA

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Di susun oleh:

KELOMPOK 5
Annisa Rahma Miftahuljannah Sa’id(04)
Dina Anggraeni(10)
Iin Arista Jaya(11)
Nur Shabila Zaludin(18)
Oktabrina Salsabillah(20)
Widya Puspita Sari(34)

TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Tiada kalimat yang pantas untuk kelompok kami ucapkan kecuali rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Perdagangan
Internasional”. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Bagi kami penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Bau-bau, Januari 2023

Kelompok 5

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdagangan internasional merupakan aspek penting bagi suatu negara.


Perdagangan internasional terjadi karena adanya perbedaan sumber daya manusia,
sumber daya alam, seperti iklim dan letak georafis serta perbedaan keasaan ekonomi
suatu negara. Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada masing-masing negara
tersebut yang menimbulkan perbedaan barang yang dihasilkan, biaya yang
diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Perdagangan internasional dibagi menjadi
dua kategori yaitu perdagangan barang dan perdagangan jasa. Kegiatan Perdagangan
Internasional dilakukan bertujuan untuk meningkatkan standar hidup negara tersebut.
Salah satu cara suatu negara melakukan kegiatan ekspor.

Suatu negara yang melakukan ekspor akan memiliki keunggulan komparatif,


kompetitif, dan kemandirian mengelola sumber daya alam, kemajuan spesialisasi pada
industrialisasi serta tenaga kerja. Keuntungan yang dapat dilihat dari nilai ekspor
impor negara terlihat dalam neraca pembayaran. Jika nilai ekspor yang lebih tinggi
dibandingkan nilai impor menunjukkan majunya perekonomian suatu negara dari segi
kegiatan perdagangan internasional.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang berusaha


untuk membangun pembangunan ekonomi di segala sektor. Salah satu sektor
unggulan Indonesia dalam bidang ekspor adalah sector pertanian. Sebagai negara
argraris sector pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian negara
yaitu sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja dan penambah nilai
tambah dan daya saing. Sub sector pertanian yang berorientasi pada ekspor adalah
perkebunan. Salah satu komoditi hasil perkebunan yang memiliki peranan penting
terhadap ekspor sub sector perkebunan adalah karet.

2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana teori Perdagangan Internasional?
2) Apakah manfaat dari Perdagangan Internasional?
3) Apa tujuan dari Perdagangan Internasional?
4) Apa saja faktor pendorong Perdagangan Internasional?
5) Apa saja faktor penghambat Perdagangan Internasional?
6) Bagaimana kebijakan Perdagangan Internasional?

C. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu:
1) Untuk mengetahui teori Perdagangan Internasional
2) Untuk mengetahui manfaat dari Perdagangan Internasional
3) Untuk mengetahui tujuan dari Perdagangan Internasional
4) Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong Perdagangan Internasional
5) Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat Perdagangan Internasional
6) Untuk mengetahui kebijakan Perdagangan Internasional

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Teori Perdagangan Internasional


Teori Perdagangan Internasional terdiri atas:
a) Teori Ekonomi Merkantilisme
Merkantilisme berpandangan jika kekayaan suatu negara dihitung dengan
emas dan perak. Teori ini beranggapan jika kegiatan ekspor harus dilakukan
sesering mungkin dan kegiatan impor dilakukan seminim mungkin, agar
negara menjadi lebih kuat dan kaya.

Merkantilisme memang membawa keuntungan bagi negara. Namun, juga


mendatangkan kerugian dan penderitaan bagi negara penganutnya. Karena
mereka mendapat kekayaan dengan menguras sumber daya yang murah.
Indonesia menjadi korban dari merkantilisme di masa kolonial. Negara-negara
Eropa seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Perancis berlomba-
lomba memperebutkan Nusantara untuk meningkatkan kekayaan mereka.

b) Teori Keunggulan Absolut


Teori ini diperkenalkan oleh Adam Smith pada tahun 1776. Teori keunggulan
absolut beranggapan jika kekayaan suatu negara akan makin bertambah
seiring dengan adanya peningkatan keterampilan serta efisiensi tenaga kerja
dibidang produksi.

Adam Smith menjelaskan jika suatu negara dapat dikatakan memiliki


keunggulan absolut jika negara tersebut memiliki spesialisasi dalam
memproduksi komoditi. Kata lainnya adalah produk yang dihasilkan harus
berbeda dengan produksi negara lainnya. Namun teori ini hanya
mempertimbangkan faktor produksi yang lain.

4
c) Teori Keunggulan Komparatif
Teori ini diperkenalkan oleh David Ricardo (1971). Teori ini mengatakan jika
perdagangan internasional bisa dilakukan asal negara tidak memiliki
keunggulan absolut. David Ricardo beranggapan jika perdagangan
internasional akan lebih menguntungkan jika negara hanya memiliki
keunggulan komparatif dari segi harganya.

d) Teori Heckscher-Olin (H-O)


Teori ini lebih dikenal dengan nama ‘The Proportional Factor Theory’. Teori
ini dikemukakan oleh sejarawan ekonomi asal Swedia bernama Eli Heckscher
dan Bertil Olin, muridnya.

B. Manfaat Perdagangan Internasional


1) Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi di Negara Sendiri
Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek, dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,
setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi
sendiri.
2) Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi
Lebih lanjut, manfaat perdagangan internasional adalah memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan hasil produksi negara
lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor jenis
barang yang sama dari luar negeri.
3) Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Fakta di lapangan, banyak pengusaha yang tidak menjalankan mesin
atau alat produksinya dengan maksimal. Sebab, mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.

5
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, lalu menjual kelebihan produk
tersebut keluar negeri.
4) Transfer Teknologi Modern
Terakhir, manfaat perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu
negara mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang
lebih modern.

C. Tujuan Perdagangan Internasional


Tujuan kebijakan perdagangan antar negara adalah untuk mendapatkan manfaat
perdagangan yang akan menambah pendapatan dari suatu negara, meningkatkan devisa
negara lewat kegiatan ekspor ke negara lain, meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi dan
menyerap banyak tenaga kerja.

D. Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki
banyak sumber daya alam, antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan
karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya.
Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan baku ke
negara lain untuk di olah.

2. Penghematan Biaya Produksi


Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membuat sendiri produk, seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan
menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara
tersebut membelinya dari negara lain.

6
3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional
Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang
menjadi kebutuhan penduduk sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu
mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan
produk dapat dipenuhi.
4. Perbedaan Penguasaan Teknologi
Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara, menyebabkan
terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju mampu
menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi
sederhana.
5. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan. Meski demikian, setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda.
Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara.

E. Faktor-Faktor Penghambat Perdagangan Internasional


1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat perdagangan antarnegara.
Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara
pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Namun, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

2. Kualitas Sumber Daya yang Rendah


Sumber daya manusia rendah bisa membuat kualitas hasil produksi akan
rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit
bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya
lebih baik.

7
3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Berisiko
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor
biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya
dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan dan berisiko.
Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan
tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.

4. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara


Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil produksinya.
Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari
negara lain.
Hal tersebut yang membuat setiap negara akan memberlakukan kebijakan
untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan menetapkan tarif
impor. Apabila tarif impor tinggi, barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat
menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor.

5. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional


Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan peraturan ekspor
dan impor khusus untuk negara anggotanya. Jadi, apabila ada negara di luar
anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota, akan
mengalami kesulitan.

F. Kebijakan Perdagangan Internasional


Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor
Kebijakan ekspor ternyata bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan
tidak sekadar mencari keuntungan belaka. Oleh karena itu, ada beberapa kebijakan
ekspor yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia sebagai berikut:
a. Larangan Ekspor
Sesuai dengan namanya, kebijakan yang satu ini mengacu pada pelarangan ekspor
untuk barang-barang tertentu keluar negeri. Alasannya yaitu meliputi kondisi
politik, ekonomi, sosial dan budaya. Contoh alasan ekonomi di antaranya yaitu
larangan ekspor karena ingin mendorong perkembangan industri lokal agar terus
berkembang dan tidak ketergantungan dengan bantuan pemerintah.

8
b. Politik Dagang Bebas
Secara umum, politik dagang bebas merupakan suatu kondisi dimana masing-
masing pemerintah negara memberikan kebebasan dalam kegiatan ekspor impor.
Kebebasan ini akan membawa beberapa keuntungan secara signifikan seperti
misalnya harga relatif murah atau kualitas barang yang semakin tinggi.
c. Diskriminasi Harga
Ini artinya barang ekspor atau komoditas ekspor Indonesia ditetapkan dengan
harga yang berbeda untuk setiap negara. Hal ini biasanya dilakukan sesuai dengan
perjanjian. Misalnya negara A mengekspor pakaian ke negara B dengan harga
yang murah sedangkan pakaian yang diekspor negara A ke negara C tergolong
relatif mahal.

Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor


Jika ekspor artinya memperdagangkan barang-barang yang dibuat di dalam negeri
untuk negara lain, maka kebalikannya adalah impor. Dalam kasus impor barang,
semua barangnya diproduksi di luar negeri sehingga barangnya tidak berasal dari
negara kita.
a. Larangan Impor
Kebijakan yang satu ini akan dilakukan oleh suatu negara jika negara tersebut
diharuskan untuk menghemat devisanya. Tidak hanya itu, barang-barang yang
dianggap berbahan juga akan dikenakan kebijakan larangan impor tersebut.
Dengan kata lain, tidak semua barang diimpor begitu saja.
b. Tarif
Sesuai dengan namanya, kebijakan tarif adalah penerapan tarif yang terbilang
tinggi untuk import barang-barang tertentu agar daya saing barang produksi dalam
negeri meningkat. Ada beberapa hal yang diketahui membedakan antara negara
dengan sistem perdagangan bebas dan proteksi mengenai kebijakan satu ini.
c. Pemberlakukan Kuota
Pemerintah menetapkan kuota impor dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya agar
tidak mengganggu kegiatan produksi dalam negeri. Tetapi jika suatu negara telah
menetapkan kebijakan politik dagang bebas, pemberlakukan kuota tidak dapat
dilakukan karena dapat mengganggu perdagangan internasional.
d. Subsidi
Untuk anda yang sering melakukan online shopping barang-barang dari luar
negeri, pasti anda pernah menemukan barang yang harganya jauh lebih murah
daripada barang-barang lokal.

9
BAB 3

PENUTUP

Demikian diatas pembahasan tentang definisi dan peraturan serta kebijakan


perdagangan internasional. Dalam makalah perdagangan internasional ini aktivitas ekspor
dan impor dibahas dengan sangat singkat namun dapat dijadikan pengetahuan dasar bagi para
masyarakat yang ingin menjalankan bisnis perdagangan internasional. Berikut penutup dalam
pembahasan kali ini adalah

A. Kesimpulan

Perdagangan internasional adalah aktivitas ekspor dan import hasil produksi kedalam
maupun luar negeri. Perdagangan internasional ini memiliki dampak positif dan negatif yaitu

 Dari ekspor adalah cadangan devisa negara menjadi meningkat.


 menjadikan pasar dalam menjual hasil produksi negara menjadi sangat luas
jangkauannya.
 Dan tentunya akan menambah lapangan pekerjaan yang dapat dimanfaatkan oleh
rakyat.
 Dan untuk dampak negatifnya adalah sumber daya alam akan diekploitasi dengan
jumlah yang tidak terbatas
 Dan akan mengakibatkan kelangkaan suatu barang tertentu.
 Dan tentunya akan meninggalkan sisa sisa kerusakan pada lingkungan

B. Saran

Adapun saran yang dapat di jelaskan dalam makalah perdagangan internasional ini adalah
untuk tetap menjaga kestabilan negara indonesia kebijakan perdagangan internasional
hendaknya dapat menguntungkan para produsen lokal. Hal ini karena besar nya keuntungan
akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dalam negeri.

Diharapkan meskipun banyaknya impor dan ekspor barang namun kiranya rakyat tetap
mencintai produksi sendiri. Dan kurangi pola hidup konsumtif yang mengakibatkan gaya
hidup yang tidak sesuai dengan budaya indonesia.

10
Begitulah proses impor maupun ekspor dalam makalah perdagangan nasional.
Pengaruh positif juga memiliki dampak negatif oleh sebab itu diharapkan dengan makalah ini
masyarakat dapat menjadikan wawasan dalam menjalankan bisnis eskpor dan impor. Tetap
menjaga dan mencintai produksi indonesia agar terhindar dari sifat konsumtif dalam
kehidupan saat ini.

11
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i

Bab 1 Pendahuluan...........................................................................................................2

A. Latar Belakang..................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan...............................................................................................................3

Bab 2 Pembahasan..........................................................................................................4

A. Teori Perdagangan Internasional.......................................................................4


B. Manfaat Perdagangan Internasional....................................................................5
C. Tujuan Perdagangan Internasional......................................................................6
D. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional....................................................6
E. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional..................................................7
F. Kebijakan Perdagangan Internasional...............................................................8

Bab 3 Penutup..................................................................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10

Anda mungkin juga menyukai