PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. Pendahuluan
Dalam modul ini diharapkan peserta didik dapat memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan kebijakan perdagangan internasional. secara faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
B. Kegiatan Belajar
SK. Siswa mampu memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
IPK.
3.9.1 Menjelaskan pengertian perdagangan internasional
3.9.2 Menjelaskan manfaat perdagangan internasional
3.9.3 Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat perdagangan
internasional
3.9.4 Menjelaskan teori perdagangan internasional
3.9.5 Menjelaskan kebijakan perdagangan internasional
3.9.6 Menjelaskan tujuan kebijakan perdagangan internasional
Perdagangan Internasional 1
Kegiatan Belajar 1: Konsep Perdagangan Internasional
A. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan merupakan kegiatan tukar-menukar barang atau jasa guna
memenuhi kebutuhan bersama. Perdagangan Internasional adalah suatu
kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang didasarkan atas kehendak
sukarela yang dilakukan antara dua negara atau lebih untuk memenuhi
kebutuhan bersama melalui kegiatan ekspor dan impor. Dari kegiatan ekspor
impor tersebut dapat terjadi tiga kemungkinan yaitu :
a. Jumlah ekspor lebih besar daripada impor.
b. Jumlah ekspor lebih kecil daripada impor.
c. Jumlah ekspor setara dengan jumlah impor.
Perdagangan Internasional adalah proses pertukaran barang / jasa ataupun
transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara yang lain.
Perdagangan Internasional meliputi aktor berupa negara-negara yang saling
berjual beli dan saling menguntungkan.
Perdagangan Internasional 2
Meningkatkan standar ataupun kualitas konsumsi masyarakat. Dahulu,
masyarakat hanya bisa mengonsumsi produk dalam negeri yang terbatas jumlah
dan kualitasnya. Dengan perdagangan internasional, masyarakat memiliki lebih
banyak pilihan mengenai produk apa yang ingin dibeli dan digunakan untuk
dikonsumsi
Memperluas kesempatan kerja. Dengan adanya perdagangan internasional,
maka setiap negara akan melakukan kegiatan ekspor / impor yang ditujukan
untuk memastikan bahwa suatu negara memiliki kapabilitas dan kapasitas
untuk memproduksi barang berkualitas tinggi. Dengan ekspor maka demand
terhadap produk tidak hanya datang dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri
sehingga supply yang dibutuhkan pun harus ditingkatkan. Dalam rangka
meningkatkan produksi, maka perusahaan akan menyerap banyak tenaga kerja.
Menstabilkan harga-harga. Setiap negara tentunya melakukan perdagangan
internasional untuk memenuhi demand atas suatu produk di dalam negeri yang
tidak bisa dipenuhi oleh supply dalam negeri dan perlu dijaga kewajaran
harganya dengan memiliki produk kompetitor yang datangnya dari luar
negeri / Perdagangan Internasional
Mempercepat proses alih teknologi karena masyarakat lebih banyak
mengenal produk modern dari luar negeri yang kemudian dicontoh oleh pabrik
dalam negeri agar mereka dapat berkompetisi dengan pabrik pabrik tersebut.
Perdagangan Internasional 3
perkembangan teknologi yang jalannya sangat cepat dan meliputi wilayah di
seluruh dunia. Karena hal tersebut, maka setiap negara melakukan perdagangan
internasional karena ada produk teknologi yang dibutuhkan namun belum bisa
dibuat oleh negaranya ataupun produk yang sudah bisa dibuat oleh negaranya
namun dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan jika membeli dari
wilayah / negara lain.
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Tidak aman dan tidak stabilnya kondisi dari suatu negara sehingga membuat
para investor tidak tertarik untuk beinvestasi dan negara-negara tidak tertarik
untuk melakukan perdagangan internasional
Adanya kebijakan ekonomi internasional dari suatu negara misalnya negara
proteksionis yang mengharuskan adanya berbagai aturan rumit untuk
mengadakan perdagangan internasional
Adanya kurs valuta asing yang tidak stabil sehingga sulit untuk menentukan
harga dari suatu produk serta melihat tingkat supply dan demand serta
equilibrium dari suatu produk yang diperdagangkan
Perdagangan Internasional 4
akan menyebabkan harga barang ekspor naik sehingga kwantitas ekspor akan
menurun.
Terjadinya inflasi juga akan menyebabkan harga barang impor rendah sehingga
kuantitas import akan meningkat. Perkembangan ini akan menyebabkan X < M
sehingga akhirnya LM akan menurun atau berkurang, dengan berkurangnya
LM maka berarti negara/raja menjadi miskin karena LM identik dengan
kemakmuran.
Dengan adanya kritik David Humer ini, maka teori merkantilisme dianggap
tidak relevan, sehingga muncullah teori klasik absolut advantage (keunggulan
mutlak) dari Adam Smith. Sebagai kesimpulan, menurut teori klasik Adam
Smith, negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional (gain
from trade) bila : a. Terdapat free trade (perdagangan bebas). b. Melakukan
spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (absolut adventage) yang dimiliki.
Secara skematis kritik Adam Smith terhadap merkantilisme sebagai berikut :
b. Teori Klasik
1) Teori Klasik "absolut Advantage" (keunggulan mutlak) dari Adam Smith
Setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional, karena
melakukan spesiliasi produksi dan mengeksport barang jika negara tersebut
memiliki keunggulan mutlak (absolut advantage) serta mengimpor barang, jika
negara tersebut tidak memiliki keunggulan mutlak. Secara matematis teori
absolut advantage dapat dijelaskan sebagai berikut :
Perdagangan Internasional 5
DTDN = Dasar Tukar Dalam Negeri
Perdagangan Internasional 6
Berdasar data tersebut Indonesia mempunyai keunggulan mutlak baik untuk
gula maupun sutra, (menurut Adam Smith) tidak terjadi perdagangan
internasional. Akan tetapi menurut David Ricardo tetap ada perdagangan
internasional jika negara tersebut memiliki "Cost Comperative" atau "Labour
Efisiency".
Perhatikan perhitungan di bawah ini:
JK = Jam Kerja
Berdasarkan perhitungan tersebut maka Indonesia lebih efisien produksi
gula( 3/6 < 4/5 ) dan Amerika produksi sutra ( 5/4 < 6/3 ).
Tenaga kerja Indonesia lebih produktif produksi gula dan sutra (6/3 > 5/4),
sedangkan Amerika produksi sutra (4/5 > 3/6).
Perdagangan Internasional 7
c. Teori Moderen
1. The Proportional Factors Theory dari Eli Heckscher dan Bertil Ohlin Atau teori
H-O
Dasar teori :
Perbedaan Oportunity Cost tersebut dapat menimbulkan terjadinya
perdagangan internasional.
Negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak/murah dalam
memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barangnya. Dalam teori H - O menggunakan dua kurva yaitu kurva Isocost dan
kurva isoquant.
Isocost yaitu kurva yang menggunakan total biaya produksi yang sama, dan
kurva isoquant adalah suatu kurva yang menggambarkan total kuantitas
produk yang sama. Titik C, A, B pada isocost yang sama yaitu 600, titik C (40 tk,
5 m) Titik A (25 tk, 10 m) dan B (10 tk, 15 m) sedang titik D pada isocost 400.
Titik singgung antara isocost dan isoquant merupakan posisi optimal.
Titik D dengan kombimasi (20 tk, 5m), adalah titik optimal karena isocost 400
dapat memproduksi 100 unit. Titik C, B tidak optimal karena untuk
menghasilkan 100 unit isocost 600. Teori H - O menggunakan asumsi 2 x 2 . 2
artinya sebagai berikut :
1. Perdagangan internasional terjadi antar dua negara (mis: Indonesia dan
jepang)
2. Masing-masing barang yang sama (misal : kain dan elektronik)
3. Masing-masing negara menggunakan dua macam faktor produksi yaitu
tenaga kerja dan mesin, tetapi dengan jumlah/properti yang berbeda.
Secara grafis perbedaan proporsi/jumlah faktor produksi oleh dua negara
sebagai berikut :
Perdagangan Internasional 8
Berdasar grafik perbandingan proporsi faktor produksi diatas, maka dapat
dibuat matrik "Gain From Trade" berdasar teori (H - O), sebagai berikut.
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan Di Indonesia untuk memproduksi 100 kain
dengan produk kain akan lebih murah disebabkan jumlah/proporsi faktor
produksi (Tk) yang dimiliki lebih banyak dan murah sehingga unit costnya.
Kegiatan Belajar 2: Kebijakan Perdagangan Internasional
E. Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan Perdagangan Internasional adalah sekumpulan aturan yang
digunakan untuk meminimalisasikan masalah-masalah dan hambatan dalam
perdagangan internasional dalam rangka melindungi kepentingan nasional.
Kebijakan dalam perdagangan internasional terbagi menjadi 2 yaitu kebijakan
untuk menangani masalah ekspor dan masalah impor.
Kebijakan untuk menangani masalah Impor
Penetapan Tarrif
Tarif dikenakan untuk barang-barang yang diimpor dari luar negeri sehingga
barang luar negeri memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan dengan
produk lokal sehingga produk lokal tetap memiliki keunggulan dan daya saing
yaitu harga yang murah. Selain itu juga ada biaya yang harus dibayarkan agar
suatu produk bisa masuk ke dalam pasar negara lain dan berkompetisi serta
memiliki konsumen dari suatu negara.
Perdagangan Internasional 9
Penetapan Kuota
Kuota ditetapkan agar pasaran ekonomi dari suatu negara tidak diinvasi atau
dipenuhi oleh produk-produk dari luar negeri yang terlalu banyak membanjiri
wilayah tersebut
Pemberian Subsidi
Pemberian Subsidi merupakan program pemerintah untuk lebih lagi
memberdayakan pengusaha dalam negeri sehingga dapat menekan biaya
produksi mereka yang pada akhirnya dapat membantu para pengusaha ini
untuk memiliki barang dengan harga jual ekonomis sehingga lebih menarik bagi
pasaran internasional
Pelarangan Impor, terutama untuk produk tertentu yang diproduksi di
negara tersebut ataupun merupakan kebijakan dari negara-negara proteksionis
untuk mengurangi impor sehingga tidak terlalu banyak menghabiskan devisa
negara
Kebijakan untuk menangani masalah Ekspor
Diskriminasi harga, yaitu menentukan harga yang berbeda antara suatu
negara dengan negara lain pada produk yang sebenarnya sama
Pelarangan ekspor, terjadi untuk komoditas tertentu misalnya pad
akomoditas barang tambang mentah yang lebih baik digunakan untuk
kepentingan nasional daripada dijual kepada negara lain, atau misalnya
pelarangan ekspor minyak bumi ke negara Irak karena negara tersebut sedang
dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan sebagainya
Dumping, yaitu menjual barang ekspor dengan harga yang lebih murah
diluar negeri daripada menjual barang tersebut di dalam negeri selama
pemerintah bisa menjamin bahwa masyarakat dalam negeri dapat membeli
produk tersebut dengan harga yang cukup tinggi. Misalnya, Jepang.
Politik dagang bebas, misalnya ditujukan agar kegiatan ekspor bisa berjalan
dengan mudah dan perdagangan internasional berjalan lancar karena tidak
dibelit oleh terlalu banyak aturan yang mengganggu
Subsidi dari pemerintah terhadap pengusaha lokal sehingga pengusaha lokal
dapat menekan harga jual dan menjual produknya di pasaran internasional.
C. Penutup
Rangkuman
Perdagangan Internasional 10
Perdagangan merupakan kegiatan tukar-menukar barang atau jasa guna memenuhi
kebutuhan bersama.
Perdagangan Internasional 11
Penetapan Tarrif
Penetapan Kuota
Pemberian Subsidi
Pelarangan Impor
Kebijakan untuk menangani masalah Ekspor
Diskriminasi harga
Dumping
Politik dagang bebas
Subsidi
Daftar Pustaka
Geminastiti, Kinanti & Nella, N. 2016. Ekonomi untuk Siswa SMA/MA Kelas XI.
Bandung. Yrama Widya.
S, Alam. 2017. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
www.maxmanroe.com
www.finansialku.com
Perdagangan Internasional 12